commit to user 37
BAB III PERHITUNGAN BAGIAN-BAGIAN MESIN
3.1 Prinsip kerja
Prinsip kerja alat peraga ini adalah dengan menghidupkan motor listrik yang akan meneruskan daya melalui poros yang terhubung dengan sabuk V,
sehingga sabuk tersebut akan memutar poros beserta kompresor secara bersamaan. Kompresor ini digunakan untuk menghasilkan udara bertekanan yang
nantinya akan digunakan untuk proses pengereman. Dari putaran poros tersebut maka akan diketahui berapa daya motor listrik dan daya kompresor yang di
butuhkan. Disamping itu, juga diketahui berapa perbandingan puli yang nantinya akan digunakan.
Secara garis besar proses kerja alat peraga rem angin ini adalah mengerem atau menghentikan kecepatan putar roda yang besar kecepatan rodanya
telah ditentukan sebelumnya. Proses pengereman ini dibutuhkan udara bertekanan yang dihasilkan dari kompresor. Kompresor mengompresi udara bebas yang
nantinya akan ditampung dalam tangki
reservoir.
Dari tangki
reservoir
ini, udara bertekanan dialirkan ke
brake chamber
yang semuanya dikontrol oleh
foot valve
pada saat akan melakukan pengereman
.
Pada saat akan melakukan pengereman, tuas tensioner atau kopling harus dilepas agar putaran poros roda terputus dari
putaran motor listrik. Berdasarkan pada perihal tersebut maka tidak hanya dibutuhkan sebuah
bentuk dan dimensi alat yang sesuai. Dibutuhkan juga sebuah analisa perhitungan yang baik dan benar dalam perancangan dan pembuatan alat peraga rem angin
ini.
commit to user 38
Gambar 3.1 Sketsa 3D alat peraga rem angin Keterangan:
1.
Brake Chamber
2. Roda
3. Rangka
4.
Reservoir
5. Poros
6.
V-belt
7. Puli
8. Kompresor
9. Motor listrik
10.
Foot Valve
commit to user 39
3.2 Perhitungan Putaran Poros Roda 2
Data perencanaan: Kecepatan poros roda = 100 kmjam
= 27,8 ms Massa tromol
= 5 kg = 49,05 N
∅ Velg = 14 inch
= 355,6 mm
Dari data tersebut dapat diketahui putaran poros roda dengan rumus: V
⾸ π×D×N
60 27,8 ⾸
3,14 0.3556 N 60
N ⾸ 1516,3 rpm
Jadi putaran poros roda = 1516 rpm
3.3 Perhitungan Puli 7