commit to user 44
1. Kredit Modal Usaha Kredit modal usaha adalah kredit yang diberikan oleh bank untuk
penambahan modal usaha nasabah atau untuk mendirikan usaha baru. 2. Kredit Multiguna
Kredit Multiguna adalah kredit yang diberikan oleh bank untuk memenuhi berbagai kebutuhan nasabah lainnya, seperti untuk pernikahan,
biaya pendidikan, atau renovasi rumah. 3. Kredit Konsumtif
Kredit konsumtif merupakan kredit yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan debitur, misalnya untuk membeli kendaraan atau rumah.
4. Pembiayaan Pembelian Sepeda Motor tahun 1996-ke atas 5. Pembiayaan Pembelian Mobil tahun 1990-ke atas
6. Pembiayaan Pembelian Motor Gede MOGE
1. Prosedur Pemberian Kredit pada PT. BPR Nguter Surakarta
PT. BPR Nguter Surakarta dalam menjalankan produknya melakukan proses manajemen dengan cara menetapkan tata caraprosedur dalam
memberikan kredit melalui: 1. Marketing
Hal pertama yang dilakukan PT. BPR Nguter Surakarta dalam menjalankan produknya adalah memasarkan, dalam hal tersebut yang
bertugas adalah marketing. Strategi yang dilakukan dalam memasarkan
commit to user 45
kreditnya dilakukan dengan cara menyebar browsur canvasing dan menawarkan kembali kepada mantan nasabah debitur PT. BPR Nguter.
Pemasaran dapat juga dilakukan saat di BPR Nguter Surakarta yaitu para nasabah datang sendiri kemudian pegawai PT. BPR Nguter menjelaskan
prosedur yang harus dilalui dan produk yang sesuai untuk kualifikasi nasabah tersebut tapi mungkin dalam hal ini Costumer Service yang justru
lebih berperan kemudian marketing menghantar nasabah memenuhi prosedur yaitu nasabahdebitur diwajibkan melengkapi berkas-berkas dan
mengisi formulir untuk melengkapi syarat-syarat dan aplikasi pengajuan kredit. Syarat-syarat yang digunakan antara lain :
1 Foto copy KTP Kartu Tanda Penduduk suami-istri 2 Foto copy KK Kartu Keluarga
3 Surat Nikah atau Akte Cerai 4 Rekening Listrik, air dan telepon
5 Foto copy jaminan BPKBSertifikat 6 Slip Gaji
7 Daftar riwayat pinjaman SID 8 Dokumen Pendukung lainnya
Aplikasi permohonan kredit antara lain : 1 Surat kesanggupan pembayaran
2 Slip setor 3 Tanda terima uang pinjaman
4 Slip penarikan
commit to user 46
5 Spesimen tanda tangan nasabah perseorangan Ketentuan-ketentuan yang diberikan antara lain :
1 Besarnya nominal untuk kredit umum yang diberikan 70 dari nilai jaminan atau nilai pasar yang diberikan, kredit proaktif plafon yang
diberikan 3 kali lipat dari nilai jaminan apabila jaminan yang digunakan sertifikat unit mobil, dan 2 kali lipat dari nilai jaminan
apabila jaminan yang digunakan sertifikat tanah kering. 2 Suku bunga pinjaman kredit umum adalah 1,75 untuk bunga flat dan
2,75 untuk bunga menurun keduannya dalam jangka satu tahun, apabila plafon diatas 100 juta bunga dapat dinegosiasikan. Suku bunga
kredit proaktif dengan sistem rekening koran 0,05 per hari dari nominal yang digunakan dalam jangka waktu 6 bulan.
3 Potongan kredit untuk kredit umum biaya administrasi sebesar 1 per tahun, materai Rp. 12.000,-, tabungan Rp. 10.000,-. Untuk proaktif
dikenakan administrasi pembukuan Rp. 350.000,-, untuk administrasiprofisi 0,5 dari plafon, meterei Rp. 18.000,-.
Apabila syarat-syarat sudah lengkap kemudian semua berkas para nasabah dikumpulkan dan diserahkan kepada Admin AO.
2. Administrasi AO Tugas Admin AO mengecek kelengkapan berkas-berkas nasabah
yang telah diterima dari marketing dan kemudian dilakukan pengecekan melalui BI-Cecking Daftar Hitam Bank Indonesia atau lebih dikenal
commit to user 47
dengan SID Sistim Informasi Debitur dari situ akan terlihat data nasabah yang lancar atau nasabah yang pernah bermasalah dengan bank lain.
3. SurveyorAO
Nasabah yang lancar akan diproses kembali terhadap kondisi nasabah dengan menerapkan prinsip 5C Capital, Character, Collateral, Condition of
Ekonomic, Capacity oleh pihak Surveyor. Keadaan nasabah akan ditulis dalam formulir analisis kredit sesuai dengan hasil survei, kemudian berkas
nasabah kembali dikumpulkan pada bagian Pemeriksaan Administrasi AO. Apabila dari laporan hasil analisa kredit menyatakan bahwa kredit dapat
diterima maka Surveyor akan menyerahkan seluruh persyaratan kredit beserta laporan analisa kredit kepada bagian Kabag Kredit.
4. Kabag Kredit Seluruh syarat berdasarkan hasil analisa kredit yang telah sesuai ketentuan
yang diberikan PT. BPR Nguter akan ditanda tangani oleh Kabag Kredit pada Lembar Persetujuan Kredit LPK. Apabila dari laporan analisis kredit
tersebut menyatakan bahwa kredit tidak dapat diterima atau tidak disetujui maka Kabag Kredit akan memberikan penjelasan dan alasan kepada bagian
Marketing mengenai penolakan permohonan kredit untuk disampaikan kepada calon debitur.
5. Administrasi AO Admin AO kembali melakukan pengecekan terhadap berkas-berkas
nasabah sebelum akhirnya diserahkan kepada direksi. Apabila syarat
commit to user 48
nasabah kurang lengkap, berkas tersebut akan dikembalikan kepada nasabah untuk melengkapi.
6. Direksi Direksi mempunyai wewenang dalam pencairan kredit, karena bagian
direksi yang menyetujui apakah kredit itu layak dicairkan atau tidak. Apabila direksi menyetujuinya maka direksi akan menandatangani berkas-
berkas pengajuan kredit tersebut. 7. Pencairan
Setelah mendapat persetujuan direksi lalu dilakukan pengetikan perijinan antara nasabah dengan PT. BPR Nguter Surakarta. Apabila semua berkas-
berkas pengajuan kredit lengkap dan sudah mendapat persetujuan dari semua pihak maka langkah terakhir dalam arus penyaluran kredit adalah
pencairan. Hal ini nasabah harus mengambil sendiri uangnya ke bank, tidak boleh di wakilkan oleh siapapun. Tujuannya yaitu untuk memperkecil
tindak kejahatan dan supaya tidak ada pihak yang dirugikan.
Kredit merupakan risiko terbesar dalam seluruh manajemen di suatu bank, karena apabila kredit yang diberikan tidak tepat sasaran maka akan berakibat
fatal bagi bank itu sendiri. Untuk menanggulangi terjadinya kredit yang tidak tepat sasaran yang berakibat kredit bermasalah PT. BPR Nguter Surakarta
mempunyai cara atau antisipasi untuk menghadapi hal tersebut, antara lain dengan prosedur pemberian kredit yang diberikan secara benar, prosedur yang
dilakukan dengan benar akan mengurangi terjadinya kredit bermasalah.
commit to user 49
PT. BPR Nguter Surakarta mempunyai cara yang specifik dalam mengatasi kredit loan yaitu pendekatan terbaik sesuai dengan kebijakan yang berlaku dan
pertimbangan tertentu, antara lain tindakan preventif, tindakan ini dilakukan sebelum terjadi transaksi, yang berperan dalam hal ini marketing dan
surveyor. Hal yang dilakukan hanya memproduksi kredit yang sehat dan berkualitas dari SID yang baik, mengedepankan analisis kelayakan debitur,
memastikan pengembalian kredit debitur, dokumen permohonan kredit calon nasabah lengkap. Setelah kredit berjalan kemudian tindakan yang dilakukan
adalah tindakan pro aktif yang dilakukan oleh bank dengan melakukan pemantauan kelancaran nasabah dalam memenuhi kewajibannya agar kualitas
kredit tetap baik. Bank membantu nasabah apabila mengalami kesulitan penjualan dengan memberikan informasi dan solusi cara mengatasi masalah
tersebut. Apabila nasabah sulit membayar atau menunggak maka pihak bank atau surveyor akan melakukan review atas usaha kredit yang diberikan.
Apabila kedua tindakan tersebut sudah dilakukan tetapi tetap terjadi kredit bermasalah, maka akan dilakukan tindakan penyelamatan. Pada dasarnya tidak
semua kredit macet dapat diselamatkan tetapi bank dapat meminimalkan kerugian dengan tindakan yang cepat dan tepat yaitu dengan menarik barang
bukti sebelum barang bukti dilenyapkan oleh nasabah melalui kolektor.
2. Penerapan Prinsip 5C Terhadap Pengambilan Keputusan Kredit