Prosedur Pemberian Kredit TINJAUAN PUSTAKA

commit to user 23 jadwal yang telah diperjanjikan bunganya selama lebih dari 270 hari dari jadwal yang telah diperjanjikan.

F. Prosedur Pemberian Kredit

Prosedur pemberian kredit dimulai saat debitur atau calon debitur mengajukan permohonan kredit hingga akhirnya direalisasi, dipantau dalam pembayaran kewajibannya beserta bunganya yang telah disepakati dan penyelamatan kredit dilakukan apabila pemberian kredit debitur tersebut termasuk dalam kredit bermasalah. Prosedur pemberian kredit dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Pengajuan PermohonanAplikasi Kredit Setiap pemberian kredit baru harus berdasarkan adanya suatu permohonan tertulis yang ditandatangani oleh pemohon calon debitur. Menurut Tjoekam 1999 : 100, “Permohonan kredit suatu bank harus di back-up oleh unsur yuridis dan ekonomis, agar hak dan tanggung jawab kedua belah pihak jelas dan pasti”. Permohonan tertulis tersebut dituangkan dalam formulir permohonan kredit yang memuat informasi yang lengkap yaitu :  Data non-financial yang meliputi nama dan alamat calon debitur peroranganperusahaan, susunan pemilik dan pengurus, bidang usaha, riwayat perusahaan, hubungan dengan bank, kelompok perusahaan dan sebagainya. commit to user 24  Data financial yang meliputi perkembangan keuangan dan proyeksi keuangan, jumlah permohonan, rencana penggunaan dan rencana pelunasan.  Data jaminan yang diserahkan, pengajuan kredit selanjutnya dicatat didalam buku register pengajuan kredit guna melengkapi dokumen-dokumen. 2. Analisis kredit Analisis permohonan kredit dan perubahan-perubahannya menurut Siswanto Sutojo 2000:51 adalah untuk menganalisa semua faktor resiko yang berkaitan dengan permohonan kredit dan untuk menilai sejauh mana hal tersebut beralasan atau layak untuk dibiayai, memiliki keabsahan hukum dan sesuai dengan praktek perbankan yang sehat. Analisis kredit dikelompokkan menjadi dua, yakni : a. Analisis kualitatif Analisis kualitatif merupakan analisis terhadap kondisi-kondisi non angka yang tidak tercermin dalam laporan keuangan, meliputi analisis terhadap aspek manajemen, teknis, pemasaran, hukum jaminan dan sosial ekonomi. b. Analisis Kuantitaf Analisis kuantitaf merupakan analisis terhadap kondisi keuangan. Debitur, yang bertujuan agar bank mendapat gambaran secara kuantitatif mengenai kondisi keuangan debitur dimasa lalu, saat ini dan proyeksinya dimasa yang akan datang, sehingga dapat analisis besarnya pinjaman yang commit to user 25 diperlukan penggunaannya serta kemampuannyamembayar bunga dan pokok pinjaman. Analisis kuantitatif meliputi analisis ratio keuangan, analisis laba rugi,analisis arus kas dan analisis rekening. Kredit yang diberikan oleh bank mengandung resiko, sehingga dalam pelaksanaannya bank harus memperhatikan kebijakan dan prosedur perkreditan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Faktor penting yang harus diperhatikan oleh bank untuk melunasi utangnya sesuai dengan yang diperjanjikan. Untuk memperoleh keyakinan tersebut tersebut sebelum memberikan kredit, bank hatus melakukan penilaian yang seksama menurut Undang-Undang no. 10 Tahun 1998 Pasal 8 Ayat 1 dan 2 terhadap : a. Character merupakan sifat atau watak seseorang yang akan diberikan kredit. Dilihat dari latar belakang pekerjaannya maupun sifat pribadinya. Hal inilah yang akan dijadikan ukuran tentang kemauan debitur untuk membayar. b. Capacity merupakan analisis untuk mengetahui kemampuan debitur dalam membayar kredit dilihat dari mengelola bisnisnya. c. Capital merupakan analisis dari sumber mana saja modal yang digunakan untuk membiayai proyek yang akan dijalankan, berupa modal yang digunakan untuk membiayai proyek yang akan dijalankan, berupa modal sendiri dan beberapa modal pinjam. d. Condition of economy merupakan analisis yang dinilai dari kondisi ekonomi sosial dan politik yang ada sekarang dan prediksi untuk masa yang akan datang. commit to user 26 e. Collateral merupakan nilai jaminan yang diberikan calon debitur baik yang bersifat fisik maupun non fisik. Jaminan hendaknya melebihi jumlah kredit yang diberikan dan diteliti keabsahan dan kesempurnaannya serta secara yuridis tidak bermasalah. Tujuan dari analisis kredit adalah menganalisis kredit yang akan diberikan kepada debitur itu dapat dinilai layak ataupun tidak diberikan. Pedoman pemberian kredit dalam analisis kredit adalah : a. Pengumpulan Data Pengumpulan data harus diarahkan dengan pengumpulan informasi yang lengkap, akurat dan up-to-date untuk mengetahui maksud dan tujuan penggunaan kredit dilakukan secara langsung dan aktif dari debitur, pihak ketiga dan sumber data lainnya. Pengumpulan data ini meliputi pengumpulan informasi dari debitur dengan mengumpulkan serta menyeleksi data yang perlu atau tidak diperlukan. Untuk pengumpulan data dari pihak ke-3 yaitu dengan cara kunjungan setempat, call, surat, dan pengumpulan data dari sumber lainnya yaitu perpustakaan, publikasi, majalah, surat kabar, dan sebagainya. b. Verifikasi Data Verifikasi data bertujuan untuk menjamin kebenaran dan keakuratan data yang telah dikumpulkan verifikasi dara meliputi verifikasi pada Bank Indonesia atau Bank lainnya yang mempunyai hubungan dengan debitur maupun calon debitur, kantor, pabrik, toko, tempat usaha pada pembeli, pemasok, penjual maupun lokasi jaminan. commit to user 27 c. Analisis Laporan Keuangan dan Aspek-Aspek Lainnya, Meliputi: 1. Analisis Trend Ratio dan Interprestasinya Analisis trend ratio dan interprestasinya bertujuan meneliti apakah trend ratio keuangan debiturcalon debitur selama periode laporan keuangan yang dianalisis tersebut wajar atau tidak wajar dibandingkan dengan usaha sejenis lainnya. 2. Analisis Resiko Analisis resiko adalah mengidentifikasi dan menganalisis dampak dari sebelum resiko debitur terjadi sehingga keputusan kredit yang diambil sudah memperhitungkan resiko yang ada. Penilaian resiko mencakup dua aspek yaitu resiko umum penjualan, konflik diantara pemegang saham pada badan usaha debitur dan Resiko Khusus badan usaha tidak memperhatikan pangsa pasar. 3. Analisis Rikonsiliasi Modal dan Harta Tetap Analisis rikonsiliasi modal dan harga tetap digunakan untuk menilai apakah wajar atau tidak modal dan harta tetapdebiturcalon debitur harus dicekdirekonsiliasi terlebih dahulu sebelum dilakukan analisis ratio dan analisis pengadaan kas. 3. Analisis Aspek-Aspek Perusahaan Lainnya Dalam mempertimbangkan permohonan kredit, selain menganalisis laporan keuangan juga dilakukan analisis aspek-aspek perusahaan lainnya, yaitu : commit to user 28 a. Aspek Umum dan Manajemen Menganalisis mengenai aspek umum dan manajemen perusahaan, dengan tujuan untuk menilai kemampuan dan kecakapan dari manajemen pengelola proyek dalam menjalankan bisnisnya b. Aspek Hubungan Dengan Bank Aspek hubungan dengan bank adalah analisis terhadap aspek- aspek hubungan debiturcalon debitur dengan bank rakyat Indonesia maupun bank lainnya serta penggunaan produk- produk bank Rakyat Indonesia lainnya. Analisis hubungan dengan bank antara performance debiturcalon debitur mengenai transaksi keuangan yang disalurkan dalam rekening giro, Deposito, maupun tabungan. Khusus debitur dapat dilihat atau dianalisa mutasi rekening pinjamannya yang dapat diketahui kemampuan memenuhi kewajiban bunga maupun angsuran pokok pinjaman. c. Pemasaran Pemasaran adalah analisis mengenai kemampuan untuk meneliti kemungkinan pangsa pasar yang dapat diraih bagi produk atau jasa yang diproduksi dari proyek yang dibiayai dengan kredit bank dan strategi pemasaran produk atau jasa perusahaan sejenis, dan analisa siapa pembeli dominan maupun commit to user 29 pemasok bahan baku agar perusahaan proyek dapat memenangkan persaingan yang cukup kompetitif. d. Aspek Teknis dan Produksi atau Pembelian kesimpulan pokok atau penilaian terhadap aspek teknis dan produksipembelian yang dianggap perlu. 3. Realisasi Kredit Jenjang manapun persetujuan pemberian kredit itu diberikan, para pejabat mengambil keputusan untuk menyetujui pemberian kredit harus dapat mempertanggungjawabkan kepada pihak bank Budi Untung 2000:148. Persetujuan kredit harus mencerminkan suatu pernyataan dari hasil analisis, hasil penelitian dan secara prudent principle prinsip kehati- hatian bahwa debiturcalon debitur yang disetujui pemberian kreditnya adalah debiturcalon debitur yang dianggap layak, meliputi. a. Usaha debitur atau calon debitur yang fesible dan prospek yang baik, kemampuan memperoleh keuntungan dan memenuhi kewajiban angsuran dan bunga kepada Bank serta bersedia menyerahkan jaminan yang menjamin kepentingan bank dari nilai maupun status jaminan. b. Telah sesuai dengan kebijakan dan prosedur pemberian kredit. c. Tidak menyimpang dari ketentuan limit kredit. d. Telah dipertimbangkan mengenai keamanan kreditnya. e. Diputus sesuai dengan kewenangan memutus kredit. commit to user 30 4. Pengawasan Kredit Pengawasan kredit secara umum menurut Teguh Pudjo Muljono 1993 : 462 adalah salah satu fungsi manajemen dalam usahanya untuk penjagaan dan pengamanan dalam pengelolaan kekayaan bank dalam bentuk kredit yang lebih baik dan efisien, untuk menghindari terjadinya penyimpangan-penyimpangan dengan cara mendorong supaya patuh terhadap kebijaksanaan-kebijaksanaan perkreditan yang telah ditetapkan serta mengusahakan penyusunan administrasi perkreditan dengan benar. Fungsi dari pengawasan tersebut adalah untuk mencegah dan mengatasi penyimpangan-penyimpangan penggunaan kredit. Teknik pengawasan kredit yang dilakukan adalah: a. Control by Exception Hal-hal yang bersifat exception dapat dilakukan dengan analisis SWOT yaitu kekuatan Strenghtness Point, kelemahan Weakness Point, Kesempatan Oportunities, dan ancaman Threat. Analisis SWOT ini berguna bagi manajemen agar kegiatan pengawasan itu sendiri dapat berlangsung secara terarah dan efisien, dimana sasaran dan intensitas pengawasan kredit dititik beratkan pada hal-hal yang lemah faktor intern dan hal-hal yang dapat membahayakan faktor ekstern. b. Verband Controle Suatu kegiatan pemeriksaan dimana ada sesuatu yang mencurigakan terhadap suatu informasi, dan untuk menguji kebenaran informasi yang commit to user 31 mencurigakan tersebut diperlukan informasi lain yang mempunyai hubungan yang sangat erat c. Pengawasan Fisik Inspeksi On The Spot Pengawasan fisik adalah pengawasan yang dilakukan dengan mengadakan pemeriksaan langsung di tempat usaha nasabah. commit to user 32

BAB III PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

PT. Bank Perkreditan Rakyat BPR Nguter Surakarta pertama kali didirikan di Desa Nguter, Sukoharjo dengan anggaran dasar awal yang dibuat oleh