Kebijakan Pemberian Kredit Bank Penggolongan Kolektibilitas Kredit

commit to user 20 3. Jaminan Kredit Jaminan kredit menurut Muljono 1996:295, secara umum jaminan kredit diartikan sebagai penyerahan kekayaan atau pernyataan kesanggupan seseorang untuk menanggung pembayaran kembali suatu utang. Jaminan pemberian kredit diperoleh melalui penilaian yang seksama terhadap watak, kemampuan membayar, modal, dan prospek usaha debitur. Sedangkan menurut UU No. 14 tahun 1967 tentang pokok perbankan pasal 24 menyebutkan bahwa “bank umum tidak memberi kredit tanpa jaminan kepada siapapun “. Berdasarkan pengertian tersebut, nilai dan legalitas jaminan yang dikuasai oleh bank atau yang disediakan oleh debitur digunakan untuk menjamin fasilitas kredit yang diterima nasabah atau debitur. Bagi bank, jaminan berguna untuk : a. Memberikan hak dan kekuasaan kepada bank untuk mendapatkan pelunasan dengan barang-barang jaminan bila nasabah melakukan kecurangan. b. Menjamin agar nasabah berperan serta dalam transaksi untuk membiayai usahanya. c. Memberi dorongan kepada debitur untuk memenuhi syarat- syarat yangtelah disetujui.

D. Kebijakan Pemberian Kredit Bank

Setiap KPB Kebijakan Perkreditan Bank yang dibuat bank wajib memuat dan menetapkan dengan jelas dan tegas prinsip kehatihatian prudent approach yang minimal harus meliputi kebijakan pokok perkreditan. Pokok- commit to user 21 pokok pengaturan pemberian kredit, sektor pasar, kredit yang perlu dihindari, tatacara penilaian mutu kredit serta professionalisme dan integritas pejabat perkreditan Puspani 2004:17. Kebijakan Pokok Perkreditan KPP yang harus memuat pokok-pokok pengaturan mengenai : a. Sistem dan prosedur perkreditan yang sehat, prosedur persetujuan pemberian kredit, administrasi dan dokumentasi kredit, serta sistem dan prosedur pengawasan kredit. b. Sistem dan prosedur kredit-kredit yang harus mendapatkan perhatiankhuus dan pencadangan kredit. c. Sistem dan prosedur kredit yang bunganya dikapitalisir plafondering. d. Sistem dan prosedur penyelamatan dan penyelesaian kredit bermasalah dan penghapus bukuan Write-off kredit macet. Tara cara penyelesaian barang-barang bangunan kredit yang dikuasai bank. Pokok-pokok pengaturan pemberian kredit yang menerapkan : a. Batas Maksimum Pemberian Kredit BMPK dan jumlah modal bank. b. Tara cara penyediaan kredit yang dikonsorsiumkan, disindikasikan dan risk-sharing dengan bank-bank lain. c. Persyaratan kredit bunga jenis bentuk kredit, angsuran dan jaminan. Kebijakan bank dalam kredit, khusus tentang BMPK, bilamana melampauinya. commit to user 22 Beberapa hal yang perlu dihindari dalam memberikan kredit antara lain:  kredit untuk tujuan spekulasi.  Kredit untuk usaha tanam informasi keuangan.  Kredit untuk usaha yang perlu keahliah khusus, dimana bank tidak punya.  Kredit untuk usaha yang telah bermasalahmacetplanfondering.

E. Penggolongan Kolektibilitas Kredit

Penggolongan kolektibitas kredit menurut Surat Keputusan Direktur Bank Indonesia No.30267KEPDIR, seluruh kredit diklasifikasikan berdasarkan lama jangka waktu pemenuhan ketepatan pembayaran kembali pokok menjadi empat golongan, yaitu : 1. Kredit lancar adalah kredit yang tidak mengalami penunggakan pengembangan pokok pinjaman dan pembayaran bunga. 2. Kredit dalam perhatian khusus yaitu kredit yang mengalami penunggakan pengembalian pokok pinjaman dan pembayaran bunganya selama 1 hari sampai dengan kurang dari 90 hari jadwal yang diperjanjikan 3. Kredit diragukan yaitu kredit yang mengalami penunggakan pengembalian pokok pinjaman dan pembayaran bunganya selama 90 hari sampai dengan kurang dari 180 hari sampai dengan kurang dari 180 hari dari jadwal yang diperjanjikan. 4. Kredit macet adalah kredit yang mengalami penunggakan pengembalian pokok pinjaman dan pembayaran bunganya selama lebih dari 270 hari dari commit to user 23 jadwal yang telah diperjanjikan bunganya selama lebih dari 270 hari dari jadwal yang telah diperjanjikan.

F. Prosedur Pemberian Kredit