8
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengaturan mengenai Tenaga Kerja Asing di Indonesia
Telah menjadi pendapat umum bahwa negara mempunyai kewajiban mengutamakan tenaga kerja Indonesia untuk bekerja di negeri sendiri untuk dapat memakmurkan negaranya
dan dalam perekrutan tenaga kerja pada dasarnya mengutamakan tenaga kerja Indonesia dari pada tenaga kerja asing.
21
Isu ini sesungguhnya membuka ruang bagi perdebatan mengenai diskriminasi dalam ketenagakerjaan discrimination in employment yang telah cukup lama
tidak terselesaikan.
22
Dalam Pasal 1 angka 13 Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, tenaga kerja asing didefinisikan sebagai warga negara asing pemegang visa
dengan maksud bekerja di wilayah Indonesia. Lebih jauh, penggunaan tenaga kerja asing diatur secara khusus dalam Bab VIII undang-undang tersebut. Sebagai prinsip umum, dapat
dikutip Pasal 42 yang menyatakan sebagai berikut: 1
Setiap pemberi kerja yang mempekerjakan tenaga kerja asing wajib memiliki izin tertulis dari Menteri atau pejabat yang ditunjuk.
2 Pemberi kerja orang perseorangan dilarang mempekerjakan tenaga kerja asing.
3 Kewajiban memiliki izin sebagaimana dimaksud dalam ayat 1, tidak berlaku bagi
perwakilan negara asing yang mempergunakan tenaga kerja asing sebagai pegawai diplomatik dan konsuler.
4 Tenaga kerja asing dapat dipekerjakan di Indonesia hanya dalam hubungan kerja
untuk jabatan tertentu dan waktu tertentu. 5
Ketentuan mengenai jabatan tertentu dan waktu tertentu sebagaimana dimaksud dalam ayat 4 ditetapkan dengan Keputusan Menteri.
6 Tenaga kerja asing sebagaimana dimaksud dalam ayat 4 yang masa kerjanya
habis dan tidak dapat diperpanjang dapat digantikan oleh tenaga kerja asing lainnya.
Ketentuan lain di dalam Bab ini mengatur mengenai rencana penggunaan tenaga kerja asing oleh pemberi kerja,
23
ketentuan mengenai jabatan dan standar kompetensi yang berlaku bagi tenaga kerja asing,
24
kewajiban pemberi kerja tenaga kerja asing,
25
pembatasan jabatan- jabatan terntu bagi tenaga kerja asing,
26
pembayaran kompensasi,
27
kewajiban pemulangan ke
21
Gatot Supramono, 2012, Hukum Orang Asing di Indonesia, Sinar Grafika, h.50-51.
22
Hal ini dapat dilihat dalam Chapter 8 mengenai “Discrimination in Employment” dalam buku Duncan, Nigel, 2008, The City Law School, City University London “Employment Law in Practice, 8
th
Edition, Oxford University Press, New York, h. 191-227
23
Pasal 43 Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
24
Pasal 44 Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
25
Pasal 45 Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
26
Pasal 46 Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
27
Pasal 47 Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
9 negara asal,
28
serta ketentuan mengenai penggunaan tenaga kerja asing serta pelaksanaan pendidikan dan pelatihan tenaga kerja pendamping.
29
Mengingat peluang kerja bagi orang asing di Bali ada pada sektor pariwisata, ada baiknya untuk mengutip ketentuan mengenai Tenaga Kerja Ahli Warga Negara Asing dalam
Undang-Undang Nomor 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan. Dalam Pasal 56 ayat 1 disebutkan bahwa “Pengusaha pariwisata dapat mempekerjakan tenaga kerja ahli warga
negara asing sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.” Ayat 2 semakin
memperjelas bahwa tenaga kerja ahli warga negara asing sebagaimana dimaksud pada ayat 1 terlebih dahulu mendapat rekomendasi dari organisasi asosiasi pekerja profesional
kepariwisataan. Pemerintah juga telah menetapkan pembatasan mengenai jabatan-jabatan yang hanya
boleh diisi oleh tenaga kerja asing. Berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2012 Tentang Jabatan-Jabatan Tertentu
Yang Dilarang Diduduki Tenaga Kerja Asing disebutkan beberapa larangan tersebut, yaitu:
Nama Jabatan No
Indonesia Kode
Inggris
1. Direktur Personalia
1210 Personnel Director
2. Manajer Hubungan Industrial
1232 Industrial Relation Manager
3. Manajer Personalia
1232 Human Resource Manager
4. Supervisor Pengembangan
Personalia 1232
Personnel Development Supervisor 5.
Supervisor Perekrutan Personalia 1232
Personnel Recruitment Supervisor 6.
Supervisor Penempatan Personalia 1232
Personnel Placement Supervisor 7.
Supervisor Pembinaan Karir Pegawai
1232 Employee Career Development Supervisor
8. Penata Usaha Personalia
4190 Personnel Declare Administrator
9. Kepala Eksekutif Kantor
1210 Chief Executive Officer
10. Ahli Pengembangan Personalia dan Karir
2412 Personnel and Careers Specialist
11. Spesialis Personalia 2412
Personnel Specialist 12. Penasehat Karir
2412 Career Advisor
13. Penasehat tenaga Kerja 2412
Job Advisor 14. Pembimbing dan Konseling Jabatan 2412
Job Advisor and Counseling 15. Perantara Tenaga Kerja
2412 Employee Mediator
16. Pengadministrasi Pelatihan Pegawai
4190 Job Training Administrator
17. Pewawancara Pegawai 2412
Job Interviewer 18. Analis Jabatan
2412 Job Analyst
28
Pasal 48 Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
29
Pasal 49 Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
10 Dengan demikian, menjadi semakin jelas bahwa tidak semua jenis pekerjaan dapat
dilakukan oleh tenaga kerja asing di Indonesia.
2.2. Deportasi dan Hak Asasi Manusia