Tabel 4.7 Katagori Skor Iklim Organisasi
Katagori Interval
N Presentasi
Laki-laki Wanita
Laki-laki Wanita
ST
137 ≤ X ≤ 153
9 12
12,5 27,27
T
120 ≤ X ≤ 136 52
26 72,22
59,09
S
103 ≤ X ≤ 119
11 5
15,28 11,37
R
86 ≤ X ≤ 102
SR
69 ≤ X ≤ 85
1 2,27
Rataan 127,32
129,57 SD
8,793 12,730
Min 72
70 Max
`152 147
Keterangan : ST = Sangat Setuju; T = Tinggi; S= Sedang; R= Rendah; SR= Sangat Rendah
Berdasarkan Tabel 4.7 terlihat bahwa 72,22 IO guru laki-laki di SMK Negeri 3 Ambon berada pada katagori tinggi demikian pula halnya
dengan guru wanita SMK Negeri 3 Ambon berada pada katagori tinggi. Rataan skor IO guru laki-laki sebesar 127,32 termasuk katagori tinggi sama
halnya dengan rataan IO guru wanita sebesar 129,57 termasuk katagori tinggi.
C. Hasil Uji Statistik
1. Uji Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji linearitas.
1.1 Uji Normalitas
Hasil uji normalitas guru di SMK Negeri 3 Ambon yang berjenis kelamin laki-laki dan wanita disajikan dalam Tabel 4.8 berikut ini :
Tabel 4.8 Uji Contoh One-Sample Kolmogorov-Smirnov
Guru Laki-Laki dan Wanita di SMK Negeri 3 Ambon
Residual untuk Kinerja Guru Laki-laki
Guru Wanita
N 72
44 Parameter Normal
a,
Rataan 0,0000000
0,0000000 Simpangan Baku
4.82451729 4.82451729
Perbedaan Paling Ekstrim Absolut 0,182
0,182 Positif
0,159 0,159
Negatif -0,182
-0,182 Kolmogorov-Smirnov Z
1,047 1,211
Asymp. Sig. 2-ekor 0,223
0,107 a. Uji Sebaran adalah Normal.
Dari Tabel 4.8 terlihat bahwa koefisien
Kolmogorov-Smirnov
guru laki-laki sebesar 1.047 dengan p0,05 dan guru wanita 1.211 dengan p0,05.
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa data nilai residual kinerja guru laki-laki dan wanita di SMK Negeri 3 Ambon terdistribusi normal, sehingga
data penelitian memenuhi asumsi normalitas.
1.2 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah ada atau tidak hubungan linier secara sempurna atau mendekati sempurna di antara peubah
tak gayut GKT dan IO. Tabel 4.9.
Tabel 4.9 Hasil Uji Multikolinearitas Guru Laki-laki dan Wanita
Di SMK Negeri 3 Ambon
Guru Laki-laki Guru Wanita
Koefisien Koefisien
Statistik Kolinearitas Statistik Kolinearitas
Model Toleransi
VIF Toleransi
VIF 1
Konstanta GKT
0,957 1,044
0,971 1,030
IO 0,957
1,044 0,971
1,030 Peubah Gayut: Kinerja
Berdasarkan Tabel 4.9 terlihat bahwa nilai toleransi guru laki-laki nilai dan nilai VIF dari kedua peubah tak gayut lebih dari 0,10 dan kurang
dari 10. Demikian pula halnya pada nilai toleransi guru wanita dari kedua peubah gayut tak lebih dari 0,10 dan nilai VIF kurang 10. Sehingga dapat
disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas antar peubah tak gayut.
1.3 Uji Heteroskedasitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan ragam residual suatu pengamatan
terhadap pengamatan yang lain. Jika ragam berbeda terjadi masalah heteroskedastisitas, sebaliknya jika ragam dari residual dari satu pengamatan
ke pengamatan yang lain tetap disebut heterokedasitas.
Gambar 4.10 Diagram Pencar Kinerja Guru Laki-laki
Dari gambar diagram pencar 4.10 dapat dilihat bahwa titik-titik tidak membentuk pola yang jelas. Titik tersebut menyebar ke arah kiri angka 0
pada sumbu Y. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedasitas.
Gambar 4.11 Diagram Pencar Kinerja Guru Wanita
Dari gambar diagram pencar 4.11 dapat dilihat bahwa titik-titik tidak membentuk pola yang jelas. Titik tersebut menyebar ke arah kiri angka 0
pada sumbu Y, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedasitas.
1.4 Uji Linearitas