Angka Penting Pengukuran Menggunakan Alat Ukur

Untuk mengatasi kesalahan ini, pengukuran yang dilakukan harus tepat seperti apa yang seharusnya diukur. 4 Kondisi yang tidak sesuai Kesalahan pengukuran ini muncul karena kondisi alat ukur dipengaruhi oleh kejadian yang hendak diukur. Untuk mengatasi kesalahan ini kondisinya disesuaikan dengan aturan yang harus dilakukan terhadap alat ukur yang digunakan. b. Kesalahan Kebetulan random Kesalahan kebetulan umumnya bersumber dari dua hal, yaitu: 1 Pada gejala yang tidak mungkin dikendalikan secara pasti. Gejala tersebut umumnya merupakan perubahan yang sangat cepat dan acak hingga pengaturannya diluar kemampuan kita. Misalnya: fluktuasi pada besaran listrik, getaran landasan pesawat, getaran KA, dan lain-lain. 2 Pada pengukuran berulang, sehingga hasil-hasil yang diperoleh bervariasi dari harga rata-ratanya. Hasil pengukurannya menjadi berbeda antara yang satu dengan yang lain, karena kondisi pengukuran memang sebenarnya telah berbeda antara satu pengukuran dengan pengukuran yang lain; kesalahan alat ukur yang digunakan; dan bersumber dari kesalahan lain yang berkaitan dengan kegiatan pengukuran. c. Kesalahan Pengamatan Kesalahan pengamatan merupakan kesalahan pengukuran yang bersumber dari kekurang terampilan manusia saat melakukan kegiatan pengukuran. Misalnya: cara pembacaan skala tidak tegak lurus paralaks; salah dalam membaca skala, dan pengetesan alat ukur yang kurang tepat.

2. Angka Penting

Dalam suatu pengukuran dengan menggunakan alat ukur, akan diperoleh hasil pengukuran yang mengandung kesalahan. Angka pada skala yang dilihat pada alat ukur mengandung angka pasti dan angka taksiran. Angka-angka hasil pengukuran yang terdiri dari angka pasti dan angka taksiran ini disebut angka penting. Jumlah angka penting yang diperoleh tergantung kepada jenis dan ketelitian alat ukur yang digunakan. Aturan untuk menentukan suatu angka penting sebagai berikut: a. Semua angka bukan nol termasuk angka penting Contoh: 5,35 mempunyai 3 angka penting b. Semua angka nol yang tertulis setelah titik desimal termasuk angka penting Contoh: 3,60 mempunyai 3 angka penting 27,00 mempunyai 4 angka penting c. Angka nol yang tertulis diantara angka-angka penting, juga termasuk angka penting Contoh: 508 mempunyai 3 angka penting 20,70 mempunyai 4 angka penting d. Angka nol yang tertulis sebelum angka bukan nol dan hanya berfungsi sebagai penunjuk titik desimal, tidak termasuk angka penting Contoh: 0,4 mempunyai 1 angka penting 228 MODUL PLPG 2014 | PENDALAMAN MATERI ILMU PENGETAHUAN ALAM 0,0760 mempunyai 3 angka penting Jumlah angka penting dalam penulisan hasil pengukuran dapat dijadikan indikator tingkat ketelitian pengukuran yang dilakukan. Semakin banyak angka penting yang dituliskan, berarti pengukuran yang dilakukan semakin teliti. Contoh penulisan hasil pengukuran dengan memperhatikan angka penting: a. Satu angka penting : 3; 0,5; 0,004; 0,01 x 10 -3 b. Dua angka penting : 2,8; 3,0; 0,020; 0,10 x 10 2 c. Tiga angka penting : 303; 2,25; 0,0856; 4,02 x 10 4 d. Empat angka penting : 1,000; 0,2030; 2,001 x 10 8

3. Pengukuran Menggunakan Alat Ukur

Dalam fisika IPA banyak sekali alat-alat yang digunakan untuk penelitian ilmiah di laboratorium. Dalam uraian di bawah ini dibatasi pada alat-alat berkait dengan besaran panjang, massa, waktu, dan suhu. a. Alat Ukur Panjang Alat ukur panjang adalah penggarismistar, meteran rol measuring tape, jangka sorong, mikrometer, dan spherometer untuk kelengkungan. 1 Mistar dan meteran rol, mempunyai ketelitian pengukuran 1 mm. 2 Jangka sorong, mempunyai ketelitian 0,1 mm yang memiliki 10 skala nonius, 0,05 mm yang memiliki 20 skala nonius, dan 0,02 mm yang memiliki 50 skala nonius. Alat ini digunakan untuk mengukur panjang, dan kedalaman suatu benda. 3 Mikrometer, mempunyai ketelitian 0,01 mm. Alat ini digunakan untuk mengukur panjangtebal suatu benda. 4 Spherometer, mempunyai ketelitian 0,01 mm Alat ini digunakan untuk mengukur kelengkungan suatu benda. b. Alat Ukur Massa Alat untuk mengukur massa adalah neraca. Beberapa jenis neraca adalah: neraca pasar, neraca dua lengan, neraca tiga lengan, neraca kamar mandi, neraca elektronik, dan lain-lain. c. Alat Ukur Waktu Alat untuk mengukur waktu adalah stopwatch, arloji, jam dinding, jam atom. Dulu dikenal pula dengan jam matahari, dan jam pasir. d. Alat Ukur Suhu Alat untuk mengukur suhu adalah termometer. TUGAS Sediakan alat-alat ukur: mistar, jangka sorong, mikrometer, stopwatch, dan neraca lengan. 1 Diskusikan dengan kelompok Anda berapa skala terkecil masing-masing alat ukur tersebut? 2 Gunakan alat ukur tersebut untuk mengukur besaran suatu benda yang sesuai dan laporkan hasil pengukurannya dengan menyertakan kesalahannya. MODUL PLPG 2014 | PENDALAMAN MATERI ILMU PENGETAHUAN ALAM 229 WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA

A. Pendahuluan