Peranan Dan Kedudukan Sekretaris Pada Badan Pelayanan Perijinanan Terpadu Kota Medan
PELAYANAN PERIJINANAN TERPADU KOTA MEDAN
OLEH:
SRI FATMAH
112103138
D-III KESEKRETARIATAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
(2)
NIM : 112103138
PROGRAM STUDI : D-III KESEKRETARIATAN
JUDUL TUGAS AKHIR : PERANAN DAN KEDUDUKAN SEKRETARIS PADA BADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU KOTA MEDAN
Tanggal : Agustus 2014 KETUA PROGRAM STUDI
DIPLOMA III KESEKRETARIATAN
NIP: 19741012 200003 2 003
(Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE,MM)
Tanggal : Agustus 2014 DEKAN
NIP. 19560407 1988002 1001
(3)
NIM : 112103138
PROGRAM STUDI : D-III KESEKRETARIATAN
JUDUL TUGAS AKHIR : PERANAN DAN KEDUDUKAN
SEKRETARIS PADABADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU KOTA MEDAN
Medan, Agustus 2014 Menyetujui
Pembimbing
NIP. 19741012 200003 2 003
(4)
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah Subhana Wa Ta’ala yang telah memberikan taufiq dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini tepat waktu dan sesuai dengan yang direncanakan. Shalawat dan salam penulis ucapkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad Sholallahu ‘Alaihi Wa sallam, yang telah membawa risalah-Nya untuk menuntun ummat manusia ke jalan yang benar. Semoga kita semua memperoleh syafa’atnya di akhirat kelak. Amin.
Tugas Akhir ini dibuat oleh penulis dengan tujuan untuk melengkapi salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada Program Studi Diploma III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Dalam rangka memenuhi tujuan tersebut, maka penulis menyusun Tugas Akhir ini dengan judul: “PERANAN DAN KEDUDUKAN SEKRETARIS PADA BADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU KOTA MEDAN”.
Dalam penyelesaian Tugas Akhir ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak, baik itu berupa saran maupun bimbingan. Melalui lembaran ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Syahril Pasaribu, DTMH, M.Sc, CTM, SpA(K) selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, CA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
(5)
meluangkan waktunya dalam memberikan masukan, saran dan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
4. Ibu Magdalena. L. L Sibarani, SE, M.Si, selaku Sekretaris Ketua Program Studi D-III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
5. Bapak Syafrizal H Situmorang, SE, M.Si, selaku dosen Penasehat Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
6. Bapak/Ibu staf pengajar dan pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
7. Seluruh staf dan Pegawai Kantor Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Medan yang berinteraksi langsung maupun tidak langsung dengan penulis. Terkhusus bagian Bidang Perijinan II yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis.
8. Yang teristimewa kepada Kedua Orang Tua penulis Sutan Muda Sakti (Ayahanda) dan Lela Yusni (Ibunda) tercinta yang telah membesarkan, mendidik, dan memberikan kasih sayang, doa, dukungan, semangat, serta kesabaran sehingga penulis dapat menyelesaikan studinya dengan baik. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan hidayah- Nya kepada orang tua penulis dan semoga jerih payah penulis dapat menjadi pelega dan penyejuk keletihan ayah dan bunda selama ini.
(6)
10. Kepada sahabat-sahabat terbaik, terima kasih memberikan motivasi serta doa kepada penulis selama masa perkuliahan di Universitas Sumatera Utara. Akhir kata, besar harapan penulis semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dengan pembacanya, semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan rahmat dan karunia - Nya.
Medan, Agustus 2014 Penulis,
(7)
DAFTAR TABEL v
DAFTAR GAMBAR vi
DAFTAR LAMPIRAN vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Perumusan Masalah 4
C. Tujuan Penelitian 5
D. Manfaat Penelitian 5
E. Jadwal Kegiatan 5
F. Sistematika Penelitian 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Sejarah Singkat Kantor Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT)
Kota Medan 8
B. Struktur Organisasi 10
C. Job Description Kantor Badan Pelayanan Perijinan Terpadu
Kota Medan 11
D. Jaringan Usaha atau Kegiatan 28
E. Kinerja Usaha Terkini 29
F. Rencana Kegiatan 29
BAB III PEMBAHASAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian 31
B. Peran, Tugas dan Tanggungjawab Sekretaris pada Badan
Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Medan 31
C. Kedudukan sekretaris pada Badan Pelayanan Perijinan
Terpadu Kota Medan 52
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan 56
B. Saran 57
(8)
Tabel 1.1. Pelaksanaan Tugas Akhir 6 Tabel 2.1 Perijinan Pelayanan Pada Bidang I 17 Tabel 2.2 Perijinan Pelayanan Pada Bidang II 21 Tabel 2.3 Perijinan Pelayanan Pada Bidang III 24 Tabel 2.4 Perijinan Pelayanan Pada Bidang IV 27
(9)
Gambar 2.1. Stuktur Organisasi Badan Pelayanan Perijinan
(10)
(11)
Dalam era globalisasi, fungsi dan peranan sekretaris semakin dibutuhkan oleh organisasi swasta maupun pemerintah. Peran sekretaris disini tentunya peran dalam menentukan keberhasilan instansi itu sendiri. Seorang sekretaris harus dituntut mempunyai keterampilan, pengetahuan, dan kepribadian yang baik, namun tak hanya sampai disitu, seorang sekretaris juga harus mampu melatih dan mengembangkan potensi dirinya supaya lebih mantap dalam bekerja.
Sekretaris di lembaga pemerintah adalah sekretaris yang sedikit banyaknya mempunyai andil dalam mengambil keputusan dalam mensukseskan keberhasilan instansi pemerintah. Seorang sekretaris tidak boleh gagap teknologi, dan harus selalu up to date dalam menghadapi modernisasi baik itu teknologi, pengetahuan dan lain sebagainya, maka dari itu pengembangan dan latihan seorang sekretaris sangat penting perannya, untuk itu setiap organisasi juga perlu memberi fasilitas penting tersebut kepada sekretaris untuk dapat menambah wawasannya.
Dewasa ini peran seorang sekretaris bukan hanya sebagai salah satu staf dalam sebuah instansi, namun lebih jauh sebagai faktor penting yang mendukung kelancaran tugas-tugas instansi karena sebagian tugas sekretaris adalah berkaitan erat dengan pimpinan.
(12)
Menurut Hendarto dan Tulus Haryono (2003:4) “Sekretaris adalah orang yang membantu seseorang, yaitu pimpinan dalam melaksanakan tugas perkantoran yang timbul dari tugasnya sebagai pimpinan. Sedangkan Menurut Saiman (2002:24) pengertian sekretaris adalah sebagai berikut, “Sekretaris adalah seseorang yang mempunyai tugas yang sangat berkaitan dengan kegiatan tulis-menulis atau catat-mencatat dari suatu kegiatan perkantoran atau perusahaan. Dari beberapa definisi jelaslah bahwa sekretaris bukan sekadar pembantu atasan semata, tetapi seseorang dengan kualifikasi tugas, pekerjaan, dan tanggung jawab yang sangat tinggi. Seorang pimpinan/atasan memiliki tugas dan tanggung jawab besar dalam memimpin dan mengelola perusahaan/organisasi. Mulai dari mengurus appointement, soal administrasi, mengatur rapat sampai urusan korespondensi. Dan tugas-tugasnya ini akan bisa lebih maksimal jika dibantu dengan keberadaan seorang sekretaris.
Dalam praktek penyelenggaraan kantor di mana telah lazim bahwa pimpinan dari suatu perusahaan, instansi atau lembaga lainnya dibantu oleh seorang pegawai yang dibebani dengan tugas surat menyurat, filling dan pelayanan tamu maupun urusan-urusan rapat. Pegawai tersebut lazimnya dinamakan sekretaris, apabila ia menyelenggarakan surat menyurat yang bersifat pribadi atau rahasia dari pimpinannya.
Pada mulanya sekretaris adalah seorang petugas yang diberi kepercayaan untuk menyimpan rahasia. Kemudian lalu berarti petugas yang menyelenggarakan surat menyurat bagi seorang pejabat pimpinan yang kadang-kadang meliputi pula surat-surat rahasia atau surat yang bersifat pribadi
(13)
yang tidak pada tempatnya disiarkan sembarangan. Akhirnya tugas sekretaris itu diperluas dengan segi-segi tata usaha lainnya. Kini seorang sekretaris pada pokoknya adalah asisten yang membantu dalam segala hal agar pimpinan dapat bersifat secara efektif dalam menunaikan tugas manajemennya.
Tugas sekretaris tidak lagi dibatasi dalam bidang tata usaha saja, melainkan cenderung untuk terus menerus meluas. Dengan demikian selain sekretaris yang berperan semata-mata sebagai seorang pembantu, terdapatlah sekretaris yang mempunyai fungsi manajer. Karena kedudukannya sebagai manajer, maka sekretaris yang demikian itu lalu mempunyai pegawai-pegawai bawahan. Akhirnya pegawai-pegawai bawahan itu dengan segenap bidang kerjanya lalu dikembangkan menjadi sebuah satuan organisasi. Satuan organisasi ini sekarang lazimnya disebut sebagai sekretariat dan dikepalai oleh seorang sekretaris yang berfungsi sebagai manajer itu. Jadi sekretaris yang bertindak sebagai seorang manajer pada umumnya memimpin satuan organisasi yang disebut sekretariat (dalam lingkungan organisasi yang besar disebut juga Sekretaris Jenderal).
Peran merupakan aspek yang dinamis dalam kedudukan (status) terhadap sesuatu. Sekretaris memegang peranan yang penting dan dapat menentukan atau mempengaruhi berhasil tidaknya tujuan kantor atau perusahaan. Pentingnya peranan seorang sekretaris ini tentunya sesuai dengan jabatan sekretaris pada masing – masing organisasi, lembaga ataupun kantor. Ketentuan peranan adalah pernyataan formal dan terbuka tentang perilaku yang harus ditampilkan oleh seseorang dalam membawa perannya. Gambaran
(14)
peranan adalah suatu gambaran tentang perilaku yang secara aktual ditampilkan seseorang dalam membawakan perannya. Dari berbagai pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan mengenai pengertian peranan dalam hal ini peran pemerintah dalam melaksanakan fungsi dan tujuannya dalam pelayanan, pembangunan, pemberdaya, dan pengatur masyarakat.
Kantor Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Medan yang berada dalam naungan Pemerintah Kota Medan merupakan salah satu instansi yang sangat penting dan strategis. Maksud didirikannya BPPT Kota Medan adalah untuk menyelenggarakan pelayanan perijinan yang prima dan satu pintu. Hal tersebut diharapkan dapat mendorong terciptanya iklim usaha yang kondusif bagi penanaman modal dan investasi dalam rangka pemberdayaan ekonomi masyarakat Kota Medan. Sekretaris sebagai salah satu elemen yang ada di Kantor Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Medan diharapakan merupakan sekretaris yang terdidik, terampil dan mengetahui dengan tepat tugas pokok instansi, serta tugas pokok dan tanggung jawabnya. Berdasarkan uraian diatas, penulis merasa tertarik untuk mengetahui peranan dan kedudukan sekretaris pada Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Medan.
B.Perumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah, maka penulis merumuskan masalah yaitu: “Bagaimana Peranan dan Kedudukan Sekretaris pada Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Medan?”.
(15)
C.Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk Mengetahui Peranan dan Kedudukan Sekretaris pada Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Medan.
D.Manfaat Penelitian
Adapun Manfaat Penelitian : 1. Bagi Penulis
Memperdalam teori mengenai manajemen dan sekretaris secara khusus pada kegiatan kesekratariatan pada Kantor Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Medan, sehingga dapat menambah pengetahuan dan dapat dijadikan bekal bagi penulis dalam memasuki dunia kerja.
2. Bagi Program Studi D-III Kesekretariatan Universitas Sumatera Utara Bagi Program Studi D-III Kesekretariatan Universitas Sumatera Utara. Memberikan masukan yang berguna bagi mahasiswa kesekretariatan mengenai peran, tugas pokok, fungsi dan kedudukan sekretaris pada Kantor Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Medan.
E. Jadwal Kegiatan
Dalam pembuatan Tugas Akhir ini, penulis membuat jadwal kegiatan yang gunanya agar waktu yang diperlukan dapat dibagi-bagi dengan teratur. Selain itu diharapkan penulisan Tugas Akhir ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Adapun jadwal kegiatan dapat dilihat pada Tabel 1.1 sebagai berikut:
(16)
Tabel 1.1. Pelaksanaan Tugas Akhir
No. Kegiatan
Juni Juli Agustus September IV I II III IV I II III IV I II III IV
1. Persiapan
2. Pengumpulan Data 3. Analisis danPembahasan 4. Pengetikan
Sumber : Penulis (2014)
F. Sistematika Penelitian
Penulisan laporan pada Tugas Akhir ini dibagi menjadi 4 (empat) bab yakni sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Mamfaat Penelitian dan Sitematika Penelitian.
BAB II : PROFIL PERUSAHAAN
Bab ini menjelaskan tentang sejarah Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Medan, Struktur Organisasi Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Medan, Job Description, Jaringan Usaha atau Kegiatan, Kinerja Usaha Terkini,
Rencana Kegiatan Perusahaan.
BAB III : PEMBAHASAN
Bab ini menjelaskan tentang Tempat dan Waktu Penelitian dan Membahas Peran dan Kedudukan Sekretaris pada Badan Pelayanan Perijinan Terpadu
(17)
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi Kesimpulan dan Saran tentang Peran dan Kedudukan Sekretaris pada Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Medan.
(18)
Kota Medan
Sesuai dengan undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang menegaskan bahwa tujuan pemberian otonomi adalah berupaya memberikan peningkatan pelayanan dan kesejahteraan yang semakin baik kepada masyarakat, pengembangan kehidupan demokrasi, keadilan dan pemerataan. Sehingga kualitas layanan aparatur pemerintah kepada masyarakat merupakan indikator keberhasilan otonomi daerah. Sehubungan dengan hal tersebut, maka Pemerintah Kota Medan membentuk Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT) sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Medan No. 3 Tahun 2009 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Medan.
Adapun dasar pembentukan Badan Pelayan Perijinan Terpadu (BPPT) yaitu:
1. INPRES Nomor 1 Tahun 1995 tentang Kualitas Pelayanan Aparatur Pemerintah kepada Masyarakat.
2. Keputusan Menpan Nomor 81 Tahun 1993 tentang Pedoman Tata Laksana Pelayanan Umum.
3. Surat Edaran Menkowasbangpan Nomor 56/MK.WASPAN/6/1998, antara lain menyebutkan bahwa langkah-langkah perbaikan mutu pelayanan masyarakat diupayakan dengan menerapkan pola pelayanan
(19)
terpadu (satu atap satu pintu) bagi unit-unit kerja kantor pelayanan yang terkait dalam proses atau menghasilkan suatu produk pelayanan.
4. Keputusan Menpan No.KEP/24/M.PAN/2004 Tentang Pedoman umum penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah.
5. Keputusan Menpan No. KEP/26/M.PAN/2004 Tentang petunjuk tekns Transparansi dan Akuntabilitas dalam penyelenggaraan Pelayanan Publik.
Kantor Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Pemerintahan Kota Modan telah mengeluarkan peraturan daerah Nomor 8 tahun 2009 tentang Rencana pembangunan Jangka Panjang Kota Medan 2006-202 Rencana Kerja Badan Pelayanan Perijinan Terpadu merupakan bagian dari RKPD Kota Medan tahun 2013 yang merupakan tahapan-tahapan pratikan (taktis) untuk mencapai target dan sasaran pembangunan kota, baik untuk jangka menengah dan panjang.
Visi Kantor Badan Pelayanan Perijinan Terpadu(BPPT) KotaMedan
Adapun visi dari Badan tersebut adalah terwujudnya Pelayanan Prima Perijinan untuk Mewujudkan Medan Kota Metropolitan yang berdaya saing, nyaman, peduli dan sejahtera.
Misi Kantor Badan Pelayanan Perijinan Terpadu(BPPT) Kota Medan
Sedangkan misi dari Badan tersebut adalah:
1. Mewujudkan pelayanan Perijinan yang Optimal dan Professional serta kepuasan masyarakat.
(20)
3. Meningkatkan Sistem Informasi Manajemen Pelayanan yang berbasis Infomasi Teknologi.
4. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pelayanan perijinan terpadu. 5. Meningkatkan hubungan kerja antar SKPD di lingkungan Pemko Medan.
B.Stuktur Organisasi
Sumber: Buku Panduan Standar Operasional Prosedur Perijinan Pemerintah Kota Medan Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (2011diolah)
Gambar 2.1
Stuktur Organisasi Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Medan
SUB BAGIAN UMUM BADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU SEKRETARIAT BADAN TATA USAHA SUB BAGIAN PENYUSUNAN SUB BAGIAN KEUANGAN BIDANG PELAYANAN PERIJINAN I (Usaha Perdagangan dan Industri ) BIDANG PELAYANAN PERIJINAN IV (Konstruksi
dan Lain –
lain) BIDANG PELAYANAN PERIJINAN II ( Ketentraman dan Ketertiban) BIDANG PELAYANAN PERIJINAN III ( T.Ruang Perhubungan dan Lingk Hidup) KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL TIM TEKNIS TIM TEKNIS TIM TEKNIS TIM TEKNIS
(21)
C. Job Description Kantor Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Medan
Sesuai dengan Perda Kota Medan No. 3 Tahun 2009 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Medan Pasal 159 dan 160 dan Peraturan Walikota Medan Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT) Kota Medan, maka Tugas Pokok dan Fungsi sesuai dengan Struktur Organisasi dari secretariat badan adalah sebagai berikut:
1. Sekretariat Tugas badan:
a. Badan berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah;
b. Badan sebagaimana dimaksud didukung oleh Sekretariat yang dipimpin oleh Kepala;
c. Kepala Sekretariat sebagaimana dimaksud karena jabatannya adalah Kepala Badan;
d. Badan mempunyai tugas pokok melaksanakan koordinasi dan menyelenggarakan pelayanan administrasi di bidang perijinan secara terpadu dengan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi, simplikasi, keamanan dan kepastian.
Fungsi Badan:
a. Pelaksanaan penyusunan program;
(22)
c. Pelaksanaan koordinasi proses pelayanan perijinan; d. Pelaksanaan administrasi pelayanan perijinan;
e. Pemantauan dan evaluasi proses pemberian pelayanan perijinan; f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Bagian Tata Usaha
Bagian tata usaha dipimpin oleh Kepala Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan.
Tugas Pokok:
a. Tugas pokok Bagian Tata Usaha melaksanakan sebagian tugas Badan lingkup ketatausahaan yang meliputi pengelolaan administrasi umum, keuangan dan penyusunan program.
Fungsi:
a. Penyusunan rencana, program dan kegiatan Bagian Tata Usaha;
b. Pengelolaan administrasi Badan yang meliputi administrasi keuangan, kepegawaian, tata persuratan, perlengkapan, dan rumah tangga;
c. Pengkoordinasian penyusunan, perencanaan, dan program Badan; d. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan Badan; e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Tupoksi Sub Bagian Umum
Sub Bagian Umum dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Tata Usaha dan
(23)
mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bagian Tata Usaha lingkup administrasi umum;
Fungsi:
a. Penyusunan rencana, program dan kegiatan Sub Bagian Umum; b. Penyusunan bahan petunjuk teknis pengelolaan administrasi umum; c. Pengelolaan administrasi umum yang meliputi pengelolaan naskah
dinas, penataan kearsipan, administrasi kepegawaian, perlengkapan, dan penyelenggaraan kerumahtanggaan Badan;
d. Penyiapan pertemuan/rapat-rapat Badan; e. Pelaporan lingkup administrasi umum;
f. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas;
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Bagian sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Tupoksi Sub Bagian Keuangan
Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh Kepala Sub Bagian, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Tata Usaha dan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bagian Tata Usaha lingkup pengelolaan administrasi keuangan.
Fungsi:
a. Penyusunan rencana, program dan kegiatan Sub Bagian Keuangan; b. Penyiapan bahan petunjuk teknis pengelolaan administrasi keuangan;
(24)
c. Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan meliputi kegiatan penyusunan rencana, penyusunan bahan, pemrosesan, pengusulan, dan verifikasi;
d. Penyiapan bahan/pelaksanaan koordinasi pengelolaan admnistrasi keuangan;
e. Penyusunan laporan keuangan Badan;
f. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Bagian sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Tupoksi Sub Bagian Penyusunan Program
Sub Bagian Penyusunan Program dipimpin oleh Kepala Sub Bagian, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Tata Usaha dan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bagian Tata Usaha lingkup penyusunan program dan pelaporan.
Fungsi:
a. Penyusunan rencana, program dan kegiatan Sub Bagian Penyusunan Program;
b. Pengumpulan bahan petunjuk teknis lingkup penyusunan rencana dan program Badan;
c. Penyiapan bahan penyusunan rencana dan program Badan; d. Pengembangan sistem informasi pelayanan;
(25)
f. Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan dan pengendalian;
g. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Bagian sesuai dengan tugas dan fungsinya.
1. Bidang Pelayanan Perijinan I Tugas Pokok dan Fungsi
Sesuai dengan Perda Kota Medan No. 3 Tahun 2009 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Medan Pasal 159 dan 160 dan Peraturan Walikota Medan Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT) Kota Medan, maka Tugas Pokok dan Fungsi sesuai dengan Struktur Organisasi Bidang Pelayanan Perijinan I adalah sebagai berikut:
Tugas:
a.Bidang Pelayanan Perijinan I dipimpin oleh Kepala Bidang, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan;
b.Bidang Pelayanan Perijinan I mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Badan lingkup pelayanan perijinan yang berkaitan dengan Usaha, Perdagangan dan Perindustrian;
c.Dalam melaksanakan tugas pokok, Bidang Pelayanan Perijinan I menyelenggarakan.
(26)
Fungsi:
a. Penyusunan rencana, program dan kegiatan Bidang Pelayanan Perijinan I;
b. Penyusunan petunjuk teknis Bidang Pelayanan Perijinan I;
c. Pelaksanaan persiapan fasilitasi program kerja Bidang Pelayanan Perijinan I;
d. Pelaksanaan pelayanan perijinan;
e. Pelaksanaan rapat-rapat dengan Tim Teknis yang berkaitan dengan permohonan Ijin;
f. Pengkoordiniran pengolahan data perijinan;
g. Pengkoordiniran pelaksanaan peninjauan lokasi/lapangan terhadap permohonan ijin dan pembuatan berita acara pemeriksaan lapangan; h. Pengkoordiniran pelaksanaan proses perijinan, dan persiapan konsep
Surat Keputusan Perijinan;
i. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi/lembaga lainnya terkait bidang pelayanan perijinan;
j. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta penyusunan pelaporan kegiatan di Bidang Pelayanan Perijinan I;
k. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Badan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Tim Teknis mempunyai tugas:
a. Meneliti permohonan ijin;
(27)
c. Melaksanakan peninjauan lokasi/lapangan terhadap permohonan ijin apabila diperlukan;
d. Melaksanakan proses perijinan, perhitungan retribusi dan persiapan konsep Surat Keputusan/Perijinan;
e. Memberikan saran-saran atau pertimbangan-pertimbangan kepada Kepala Badan yang menyangkut pelaksanaan tugas dan fungsi Badan;
f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Tabel 2.1
Perijinan Pelayanan Pada Bidang I NAMA IJIN BIDANG JENIS IJIN TAHUN PENGURUSAN IJIN GANGGUAN (NON INDUSTRI) BIDANG PELAYANAN PERIJINAN I (USAHA, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN) DAFTAR ULANG TIGA TAHUN SEKALI IJIN USAHA INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH BIDANG PELAYANAN PERIJINAN I (USAHA, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN) SEKALI
(28)
LANJUTAN IJIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP) BIDANG PELAYANAN PERIJINAN I (USAHA, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN) SEKALI PENGAJUAN SATU KALI TANDA DAFTAR PERUSAHAAN (INDUSTRI) BIDANG PELAYANAN PERIJINAN I (USAHA, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN) DAFTAR ULANG LIMA TAHUN SEKALI TANDA DAFTAR PERUSAHAAN (NON INDUSTRI) BIDANG PELAYANAN PERIJINAN I (USAHA, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN) DAFTAR ULANG LIMA TAHUN SEKALI
Sumber: Buku Panduan Standar Operasional Prosedur Perijinan Pemerintah Kota Medan Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (2011diolah)
(29)
2. Bidang Pelayanan Perijinan II Tugas Pokok dan Fungsi
Sesuai dengan Perda Kota Medan No. 3 Tahun 2009 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Medan Pasal 159 dan 160 dan Peraturan Walikota Medan Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT) Kota Medan, maka Tugas Pokok dan Fungsi sesuai dengan Struktur Organisasi Bidang Pelayanan Perijinan II adalah sebagai berikut:
Tugas:
a. Bidang Pelayanan Perijinan II dipimpin oleh Kepala Bidang, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan;
b. Bidang Pelayanan Perijinan II mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Badan lingkup pelayanan perijinan yang berkaitan dengan ketentraman dan ketertiban masyarakat;
c. Dalam melaksanakan tugas pokok, Bidang Pelayanan Perijinan II menyelenggarakan.
Fungsi:
a. Penyusunan rencana, program dan kegiatan Bidang Pelayanan Perijinan II; b. Penyusunan petunjuk teknis Bidang Pelayanan Perijinan II;
c. Pelaksanaan persiapan fasilitasi program kerja Pelayana Perijinan II; d. Pelaksanaan pelayanan perijinan;
e. Pelaksanaan rapat-rapat dengan Tim Teknis yang berkaitan dengan permohonan Ijin;
(30)
f. Pengkoordiniran pengolahan data perijinan;
g. Pengkoordiniran pelaksanaan peninjauan lokasi/lapangan terhadap permohonan ijin dan pembuatan berita acara pemeriksaan lapangan;
h. Pengkoordiniran pelaksanaan proses perijinan, perhitungan retribusi, penetapan SKPD/SKRD, dan persiapan konsep Surat Keputusan Perijinan;
i. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi/lembaga lainnya terkait bidang pelayanan perijinan;
j. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta penyusunan pelaporan kegiatan di Bidang Pelayanan Perijinan II.
k. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Badan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Tim Teknis mempunyai tugas:
a. Meneliti permohonan ijin;
b. Mengadakan rapat pembahasan permohonan ijin;
c. Melaksanakan peninjauan lokasi/lapangan terhadap permohonan ijin apabila diperlukan;
d. Melaksanakan proses perijinan, perhitungan retribusi dan persiapan konsep Surat Keputusan/Perijinan;
e. Memberikan saran-saran atau pertimbangan-pertimbangan kepada Kepala Badan yang menyangkut pelaksanaan tugas dan fungsi Badan;
f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
(31)
Tabel 2.2
Perijinan Pelayanan Pada Bidang II
NAMA IJIN BIDANG JENIS
IJIN TAHUN PENGURUSAN IJIN GANGGUAN (INDUSTRI) BIDANG PELAYANAN PERIJINAN II (KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN) DAFTAR ULANG SATU TAHUN SEKALI IJIN PELATARAN PARKIR BIDANG PELAYANAN PERIJINAN II (KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN) DAFTAR ULANG SATU TAHUN SEKALI
Sumber: Buku Panduan Standar Operasional Prosedur Perijinan Pemerintah Kota Medan Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (2011diolah)
3. Bidang Pelayanan Perijinan II Tugas Pokok dan Fungsi
Sesuai dengan Perda Kota Medan No. 3 Tahun 2009 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Medan Pasal 159 dan 160 dan Peraturan Walikota Medan Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT) Kota Medan, maka Tugas Pokok dan Fungsi sesuai dengan Struktur Organisasi Bidang Pelayanan Perijinan III adalah sebagai berikut:
Tugas:
a. Bidang Pelayanan Perijinan III dipimpin oleh Kepala Bidang, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan;
(32)
b. Bidang Pelayanan Perijinan III mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Badan lingkup pelayanan perijinan yang berkaitan dengan tata ruang, perhubungan, dan lingkungan hidup;
c. Dalam Pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta penyusun pelaporan kegiatan di Bidang Pelayanan Perijinan III;
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Badan sesuai dengan tugas dan fungsinya;
e. Melaksanakan tugas pokok, Bidang Pelayanan Perijinan III menyelenggarakan.
Fungsi:
a. Penyusunan rencana, program dan kegiatan Bidang Pelayanan Perijinan III;
b. Penyusunan petunjuk teknis Bidang Pelayanan Perijinan III;
c. Pelaksanaan persiapan fasilitasi program kerja Bidang Pelayanan Perijinan III;
d. Pelaksanaan pelayanan perijinan;
e. Pelaksanaan rapat-rapat dengan Tim Teknis yang berkaitan dengan permohonan Ijin;
f. Pengkoordiniran pengolahan data perijinan;
g. Pengkoordiniran pelaksanaan peninjauan lokasi/lapangan terhadap permohonan ijin dan pembuatan berita acara pemeriksaan lapangan;
(33)
h. Pengkoordiniran pelaksanaan proses perijinan, perhitungan retribusi, penetapan SKPD/SKRD, dan persiapan konsep Surat Keputusan Perijinan;
i. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi/lembaga lainnya terkait bidang pelayanan perijinan.
Tim Teknis mempunyai tugas:
a. Meneliti permohonan ijin;
b. Mengadakan rapat pembahasan permohonan ijin;
c. Melaksanakan peninjauan lokasi/lapangan terhadap permohonan ijin apabila diperlukan;
d. Melaksanakan proses perijinan, perhitungan retribusi dan persiapan konsep Surat Keputusan/Perijinan;
e. Memberikan saran-saran atau pertimbangan-pertimbangan kepada Kepala Badan yang menyangkut pelaksanaan tugas dan fungsi Badan;
f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
(34)
Tabel 2.3
Perijinan Pelayanan Pada Bidang III
NAMA IJIN BIDANG JENIS
IJIN TAHUN PENGURUSAN IJIN PENGAMBILAN DAN PEMANFAATAN AIR BAWAH TANAH BIDANG PELAYANAN PERIJINAN III (TATA
RUANG, PERHUBUNGAN DAN LINGKUNGAN HIDUP) DAFTAR ULANG DUA TAHUN SEKALI IJIN PENGEBORAN AIR BAWAH TANAH BIDANG PELAYANAN PERIJINAN III (TATA
RUANG, PERHUBUNGAN DAN LINGKUNGAN HIDUP) DAFTAR BARU ENAM BULAN IJIN REKLAME (KHUSUS SPANDUK DAN UMBUL-UMBUL) BIDANG PELAYANAN PERIJINAN III (TATA
RUANG, PERHUBUNGAN DAN LINGKUNGAN HIDUP) DAFTAR BARU TIGA PULUH HARI KALENDER
Sumber: Buku Panduan Standar Operasional Prosedur Perijinan Pemerintah Kota Medan Badan Pelayanan Perijinan Terpadu 2011( diolah)
(35)
4. Bidang Pelayanan Perijinan IV Tugas Pokok dan Fungsi
Sesuai dengan Perda Kota Medan No. 3 Tahun 2009 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Medan Pasal 159 dan 160 dan Peraturan Walikota Medan Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT) Kota Medan, maka Tugas Pokok dan Fungsi sesuai dengan Struktur Organisasi dari Bidang Pelayanan perijinan IV adalah sebagai berikut:
Tugas:
a. Bidang Pelayanan Perijinan IV dipimpin oleh Kepala Bidang, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan;
b. Bidang Pelayanan Perijinan IV mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Badan lingkup pelayanan perijinan yang berkaitan dengan konstruksi, kesehatan dan lain-lain;
c. Dalam melaksanakan tugas pokok, Bidang Pelayanan Perijinan IV menyelenggarakan.
Fungsi:
a. Penyusunan rencana, program dan kegiatan Pelayanan Perijinan IV; b. Penyusunan petunjuk teknis Bidang Pelayanan Perijinan IV;
c. Pelaksanaan persiapan fasilitasi program kerja Bidang Pelayanan Perijinan IV;
(36)
e. Pelaksanaan rapat-rapat dengan Tim Teknis yang berkaitan dengan permohonan Ijin;
f. Pengkoordiniran pengolahan data perijinan;
g. Pengkoordiniran pelaksanaan peninjauan lokasi/lapangan terhadap permohonan ijin dan pembuatan berita acara pemeriksaan lapangan;
h. Pengkoordiniran pelaksanaan proses perijinan, perhitungan retribusi, penetapan SKPD/SKRD, dan persiapan konsep Surat Keputusan Perijinan;
i. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi/lembaga lainnya terkait bidang pelayanan perijinan;
j. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta penyusunan pelaporan kegiatan di Bidang Pelayanan Perijinan IV;
k. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Badan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Tim Teknis mempunyai tugas:
a. Meneliti permohonan ijin;
b. Mengadakan rapat pembahasan permohonan ijin;
c. Melaksanakan peninjauan lokasi/lapangan terhadap permohonan ijin apabila diperlukan;
d. Melaksanakan proses perijinan, perhitungan retribusi dan persiapan konsep Surat Keputusan/Perijinan;
e. Memberikan saran-saran atau pertimbangan-pertimbangan kepada Kepala Badan yang menyangkut pelaksanaan tugas dan fungsi Badan;
(37)
f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan tugas dan fungsi
Tabel 2.4
Perijinan Pelayanan Pada Bidang IV
NAMA IJIN BIDANG JENIS IJIN TAHUN
PENGURUSAN IJIN KERJA PETUGAS KESEHATAN BIDANG PELAYANAN PERIJINAN IV (KONSTRUKSI, KESEHATAN, DAN LAIN-LAIN) DAFTAR ULANG LIMA TAHUN SEKALI IJIN OPTIK BIDANG PELAYANAN PERIJINAN IV (KONSTRUKSI, KESEHATAN, DAN LAIN-LAIN) DAFTAR ULANG LIMA TAHUN SEKALI IJIN OPTIK BIDANG PELAYANAN PERIJINAN IV (KONSTRUKSI, KESEHATAN, DAN LAIN-LAIN) REGISTRASI ULANG SETIAP TAHUN
(38)
LANJUTAN
IJIN USAHA JASA KONSTRUKSI
BIDANG PELAYANAN PERIJINAN IV (KONSTRUKSI, KESEHATAN, DAN
LAIN-LAIN)
DAFTAR BARU
TIGA TAHUN
Sumber: Buku Panduan Standar Operasional Prosedur Perijinan Pemerintah Kota Medan Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (2011diolah)
D. Jaringan Usaha Atau Kegiatan
Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT) Medan adalah Badan Pelayanan Prima Perijinan untuk Mewujudkan Medan Kota Metropolitan yang berdaya saing, nyaman, peduli dan sejahtera. Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT) Medan adalah sebuah instansi mewujudkan pelayanan perijinan yang optimal dan professional serta kepuasan masyarakat,
Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT) Medan lebih berorientasi pada peningkatkan kualitas sumber daya aparatur yang profesional, meningkatkan sistem informasi manajemen pelayanan yang berbasis infomasi dan teknologi, serta meningkatkan pelayanan perjinan yang bermutu dan berkualitas. Dengan demikian Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT) Medan diharapkan mewujudkan pelayanan perijinan yang berbasis teknologi bisa optimal dan professional sehingga pelayanan perijinan dapat memberikan kepuasaan kepada masyarakat.
(39)
E. Kinerja Usaha Terkini
Setiap perusahaan tentu mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai dengan tujuan perusahaan, butuh waktu untuk mencapai itu semua, begitu juga pada Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT) Medan yang terus berupaya agar tujuan yang telah digariskan pada Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT) Medan dapat terwujud secara optimal. Tidak mudah mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja keras yang tinggi, disiplin dan loyalitas dalam bekerja.
Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan kinerja yang bermutu dan tepat. Jadi kinerja usaha terkini yang dijalankan Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT) Medan adalah menjalankan pelayanan yang berbasis teknologi dan informasi sehingga diharapkan dalam pelaksanaan pelayanan dapat berjalan secara efektif, efisien, transparan, akuntabel dan tepat waktu.
F. Rencana Kegiatan
Adapun rencana kegiatan Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT) Medan antara lain sebagai berikut:
1. Pengeluaran ijin yang dikeluarkan kepala badan yang merupakan bukti legalitas menyatakan sah atau diperbolehkanya seseorang atau badan hukum untuk melakukan usaha atau kegiatan tertentu.
2. Badan Pelayanan Perijinan (BPPT) Medan melanyani proses perijinan yang meliputi ijin gangguan perusahaan industri dan bukan industri, ijin usaha perdagangan, tanda daftar perusahaan, ijin usaha industri (IUI)
(40)
khusus perusahaan industri kecil dan menengah, ijin optik, ijin pelataran parkir, ijin kerja petugas kesehatan, ijin reklame khusus umbul – umbul dan spanduk, ijin usaha jasa kontruksi dan ijin pengelolaan, pengeboran, pengambilan dan pemanfaat air bawah tanah.
(41)
BAB III PEMBAHASAN
Pembahasan penulis artikan sebagai uraian terhadap sejumlah data dan fakta yang kita dapatkan dari instansi, dimana uraian tersebut kita dapat mengetahui keadaan sebenarnya. Oleh karena itu, penulis berusaha untuk membuat pembahasan terhadap peranan dan tugas-tugas sekretaris. Berdasarkan data-data yang diperoleh penulis dari Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Medan yang disebut sekretaris pada kantor ini adalah kepala bagian tata usaha. Secara garis besar pembahasan pada bab III ini akan dibagi menjadi tiga sub pokok pembahasan yakni sebagai berikut :
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dan pengerjaan tugas akhir ini dilaksanakan di kantor Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Medan, yang berlokasi di Jl. Jenderal Besar Abdul Haris Nasution No. 32 Lt II Medan. Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 1 Mei 2014 sampai dengan 30 Juni 2014.
B. Peran, Tugas dan Tanggungjawab Sekretaris pada Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Medan
Jika ditinjau dari tugas – tugas yang dikerjakan oleh sekretaris pada Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Medan pada dasarnya hampir sama dengan tugas – tugas sekretaris pada umumnya. Akan tetapi tidak semua tugas –tugas sekretaris pada umumnya tersebut ada di Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Medan.
(42)
Sekretaris juga kadang-kadang bertugas sebagai pemimpin pelaksanaan dari keputusan yang di buat oleh pimpinan. Ia tidak hanya melayani kepentingan organisasi, melainkan juga harus turut campur mengarahkan serta mengatur hal-hal yang menyangkut organisasi dan manajemen. Dapat dikatakan seorang sekretaris harus dapat merencanakan apa yang harus dilaksanakan, paling tidak bertanggungjawab dalam urusan kesekretariatan.
Syarat untuk menjadi sekretaris pada Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Medan tidak jauh berbeda dengan syarat – syarat untuk menjadi sekretaris seperti pada umumnya. Perlu digarisbawahi bahwa sekretaris harus mempunyai pendidikan dan wawasan yang luas juga harus mempuyai kepribadian dan keterampilan yang bagus juga.
Prinsip kerja sekretaris pada Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Medan pada dasarnya sudah sangat baik dan sesuai dengan prinsip kerja sekretaris. Pada kantor Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Medan yang disebut sekretaris adalah Kepala Bagian Tata Usaha. Peran Kepala Bagian Tata Usaha pada Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Medan dapat dilihat pada gambar pada Lampiran I dan penjelasan di bawah ini :
1. Pelaksanaan Cek Ijin (Meneliti kembali seluruh berkas permohonan khususnya kelengkapan berkas, pengetikan, dan proses perjalanan berkas, menandatangani blangko ijin, membuat saran dan mencatat di kartu kendali untuk diteruskan ke Kepala Badan)
Setelah menerima berkas permohonan ijin dari bidang sekretaris kemudian meneliti kembali seluruh berkas permohonan khususnya
(43)
kelengkapan berkas, pengetikan dan proses perjalanan berkas dan lain – lain, menandatangani blangko ijin, membuat saran dan mencatat di kartu kendali untuk diteruskan ke Kepala Badan.
Adapun jenis – jenis perijinan dan syarat – syarat yang harus di teliti oleh sekretaris terkait ijin yang ada di Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Medan adalah sebagai berikut :
a. Ijin Usaha Perdagangan
Adapun persyaratan untuk pengurusan ijin usaha perdagangan adalah :
1. Mengisi formulir permohonan;
2. Foto copy kartu tanda penduduk (KTP);
3. Pas photo penanggung jawab perusahaan berwarna ukuran 3 x 4 sebanyak 3 lembar;
4. Foto copy NPWP pemilik atau NPWP perusahaan yang bersangkutan;
5. Foto copy ijin gangguan yang telah dilegalisir;
6. Neraca awal perusahaan yang ditandatangani oleh pemohon di atas materai secukupnya;
7. Perusahaan yang berbentuk PT. melampirkan foto copy akte pendirian dan perubahan beserta foto copy pengesahan dari Menteri Hukum dan Ham yang dilegalisir;
(44)
8. Perusahaan yang berbentuk CV. Dan Fa. melampirkan foto copy akte pendirian dan perubahan yang telah di daftarkan di Pengadilan Negeri yang telah dilegalisir;
9. Bagi Badan Usaha yang berbentuk koperasi melampirkan foto copy akte pendirian dan perubahan beserta foto copy pengesahan dari Dinas Koperasi setempat atas nama Menteri; 10. Melampirkan rekomendasi atau ijin teknis dari instansi
terkait yang dilegalisir bagi perusahaan yang memohon sub bidang barang dagangan yang memerlukannya;
11. Khusus untuk permohonan daftar ulang dan atau perubahan melampirkan asli IUP.
b. Ijin Usaha Industri Kecil
Ijin usaha industri kecil adalah ijin untuk usaha industri dengan nilai investasi sampai dengan Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Adapun persyaratannya adalah :
1. Mengisi formulir permohonan;
2. Foto copy kartu tanda penduduk (KTP) pemilik atau penanggung jawab perusahaan;
3. Foto copy NPWP pemilik/ penanggung jawab atau NPWP perusahaan yang bersangkutan.
4. Pas photo penanggung jawab perusahaan berwarna ukuran 3 x 4 sebanyak 3 lembar;
(45)
5. Foto copy Ijin Gangguan Perusahaan Industri yang dilegalisir;
6. Perusahaan yang berbentuk PT. melampirkan foto copy akte pendirian dan perubahan beserta foto copy pengesahan dari Menteri Hukum dan Ham yang dilegalisir;
7. Perusahaan yang berbentuk CV. Dan Fa. melampirkan foto copy akte pendirian dan perubahan yang telah di daftarkan di Pengadilan Negeri yang telah dilegalisir;
8. Bagi Badan Usaha yang berbentuk koperasi melampirkan foto copy akte pendirian dan perubahan beserta foto copy pengesahan dari Dinas Koperasi setempat atas nama Menteri; 9. Khusus bagi industri kecil yang tidak menegeluarkan limbah
B3, dilengkapi foto copy surat pernyataan tidak merasa keberatan dari jiran tetangga diketahui oleh lurah setempat yang dilegalisir;
10. Khusus untuk permohonan perubahan melampirkan asli IUP.
c. Usaha Industri Menengah
Ijin Usaha Industri Menengah adalah ijin untuk usaha industri dengan nilai investasi dengan Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) sampai dengan Rp. 5.000.000.000,- (lima milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Adapun persyaratannya adalah :
(46)
1. Mengisi formulir permohonan;
2. Foto copy kartu tanda penduduk (KTP) pemilik atau penanggung jawab;
3. Foto copy NPWP pemilik/ penanggung jawab atau NPWP perusahaan yang bersangkutan;
4. Pas photo penanggung jawab perusahaan berwarna ukuran 3 x 4 sebanyak 3 lembar;
5. Foto copy Ijin Gangguan Perusahaan Industri yang dilegalisir;
6. Perusahaan yang berbentuk PT. melampirkan foto copy akte pendirian dan perubahan beserta foto copy pengesahan dari Menteri Hukum dan Ham yang dilegalisir;
7. Perusahaan yang berbentuk CV. Dan Fa. melampirkan foto copy akte pendirian dan perubahan yang telah di daftarkan di Pengadilan Negeri yang telah dilegalisir;
8. Bagi Badan Usaha yang berbentuk koperasi melampirkan foto copy akte pendirian dan perubahan beserta foto copy pengesahan dari Dinas Koperasi setempat atas nama Menteri; 9. Foto copy persetujuan prinsip yang dilegalisir (bagi IUI yang
melalui persetujuan prinsip);
10. Surat keterangan dari pengelola kawasan industri/ berikat tentang lokasi perusahaan khusus bagi yang berada di kawasan industri/ berikat.
(47)
11. Foto copy surat ijin mendirikan bangunan yang kegiatan usahanya sesuai dengan peruntukan dilegalisir oleh instansi yang menerbitkan dan rekomendasi dari Bappedalda Kota Medan untuk usaha industri yang wajib upaya pengelolaan lingkungan/ upaya pemantauan lingkungan (UKL/UPL); 12. Dokumen/ Rekomendasi (khusus bagi jenis industri tertentu
yang dipersyaratkan berdasarkan peraturan perundang-undangan);
13. Khusus untuk permohonan perubahan melampirkan asli IUI.
d. Tanda Daftar Perusahaan
Tanda daftar perusahaan adalah tanda daftar yang diberikan oleh kantor Pendaftaran Perusahaan kepada Badan Usaha dan Perusahaan yang telah disyahkan pendaftarannya. Adapun persyaratan pengurusannya sebagai berikut :
1. Mengisi formulir permohonan;
2. Surat kuasa yang sah (apabila pendaftaran diwakilkan kepada orang lain)
3. Foto copy kartu tanda penduduk (KTP) pemilik, pengurus, penanggungjawab dan pemegang saham;
4. Foto copy NPWP pemilik atau NPWP perusahaan yang bersangkutan;
(48)
6. Perusahaan yang berbentuk PT. melampirkan foto copy akte pendirian dan perubahan beserta foto copy pengesahan dari Menteri Hukum dan Ham yang dilegalisir;
7. Perusahaan yang berbentuk CV. Dan Fa. melampirkan foto copy akte pendirian dan perubahan yang telah di daftarkan di Pengadilan Negeri yang telah dilegalisir;
8. Bagi Badan Usaha yang berbentuk koperasi melampirkan foto copy akte pendirian dan perubahan beserta foto copy pengesahan dari Dinas Koperasi setempat atas nama Menteri;
9. Khusus Kantor Cabang ditambah dengan : foto copy KTP Pimpinan Cabang, foto copy surat penunjukan Kantor Cabang yang dilegalisir, foto copy NPWP Kantor Cabang. 10.Khusus daftar ulang melampirkan asli TDP dan
Pembaharuan/ Perpanjangan yang terakhir.
e. Ijin Gangguan Perusahaan Industri dan Ijin Gangguan Bukan Perusahaan Industri
Ijin Gangguan adalah Pemberiaan Ijin Tempat Usaha kepada orang pribadi atau badan di lokasi tertentu yang dapat menimbulkan bahaya, kerugian, dan gangguan tidak termasuk tempat usaha yang lokasinya telah ditunjuk oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Adapun persyaratannya sebagai berikut :
(49)
2. Foto copy KTP pemilik atau penanggung jawab yang masih berlaku;
3. Pas photo penanggung jawab perusahaan berwarna ukuran 3 x 4 sebanyak 3 lembar;
4. Foto copy NPWP pemilik/ penanggung jawab atau perusahaan yang bersangkutan.
5. Perusahaan yang berbentuk PT. melampirkan foto copy akte pendirian dan perubahan beserta foto copy pengesahan dari Menteri Hukum dan Ham yang dilegalisir;
6. Perusahaan yang berbentuk CV. Dan Fa. melampirkan foto copy akte pendirian dan perubahan yang telah di daftarkan di Pengadilan Negeri yang telah dilegalisir;
7. Bagi Badan Usaha yang berbentuk koperasi melampirkan foto copy akte pendirian dan perubahan beserta foto copy pengesahan dari Dinas Koperasi setempat atas nama Menteri;
8. Foto copy status kepemilikan tempat usaha yang dilegalisir; 9. Foto copy SPPT dan bukti pembayaran pajak bumi dan
bangunan tahun terakhir.
10.Persyaratan tambahan khusus bagi perusahaan industri : surat pernyataan tidak merasa keberatan dari jiran tetangga diketahui oleh lurah setempat (asli), foto copy surat ijin mendirikan bangunan yang kegiatan usahanya sesuai
(50)
dengan peruntukan dilegalisir oleh instansi yang menerbitkan, kecuali bagi perusahaan industri kecil; rekomendasi dari Bappedalda Kota Medan untuk usaha industri yang wajib upaya pengelolaan lingkungan/ upaya pemantauan Lingkungan (UKL/UPL) kecuali bagi perusahaan industri kecil.
11.Persyaratan tambahan khusus bagi perusahaan bukan industri : surat keterangan domisili yang dikeluarkan oleh Lurah setempat (asli), rekomendasi dari Dinas Pencegahan Pemadam Kebakaran Kota Medan khusus untuk usaha penyimpanan dan penjualan bahan – bahan kimia, karbit, minyak tanah, solar, premium, residu, spritus, alkohol, dan gas elpiji, asli surat pernyataan tidak merasa keberatan dari jiran tetangga diketahui lurah setempat dan rekomendasi dari Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Kota Medan khusus usaha panti pijat, panti mandi uap, diskotik dan lain - lain, asli surat pernyataan tidak merasa keberatan dari jiran tetangga diketahui lurah setempat khusus untuk usaha tempat persewaan kenderaan, penampungan kertas bekas dan lain - lain.
12.Melampirkan rekomendasi atau ijin teknis dari instansi terkait yang dilegalisir bagi perusahaan yang memohon jenis usaha yang memerlukannya.
(51)
13.Khusus untuk permohonan daftar ulang dan atau perubahan melampirkan asli ijin gangguan terakhir.
f. Ijin Pelataran Parkir
Persyaratan dalam pengurusan ijin pelataran parkir adalah : 1. Foto copy KTP pemilik atau penanggung jawab;
2. Pas photo ukuran 3 x 4 sebanyak 3 lembar berwarna;
3. Khusus bagi permohonan atas nama Badan Usaha melampirkan : Perusahaan yang berbentuk PT. melampirkan foto copy akte pendirian dan perubahan beserta foto copy pengesahan dari Menteri Hukum dan Ham yang dilegalisir, Perusahaan yang berbentuk CV. Dan Fa. melampirkan foto copy akte pendirian dan perubahan yang telah di daftarkan di Pengadilan Negeri yang telah dilegalisir, Bagi Badan Usaha yang berbentuk koperasi melampirkan foto copy akte pendirian dan perubahan beserta foto copy pengesahan dari Dinas Koperasi setempat atas nama Menteri;
4. Foto copy surat keterangan status tempat usaha yang dilegalisir;
5. Denah lokasi pelataran parkir yang ditandatangani oleh pemohon rangkap 3 (tiga);
6. Bagi pelataran parkir digedung bertingkat dan gedung tertutup melampirkan foto copy Surat Ijin Mendirikan Bangunan yang dilegalisir;
(52)
7. Khusus untuk permohonan daftar ulang harus melampirkan : foto copy kartu tanda penduduk pemilik atau penanggung jawab perusahaan, pas photo ukuran 3x4 sebanyak 3 lembar berwarna, foto copy surat keterangan status tempat usaha yang dilegalisir, dan asli ijin pelataran parkir.
g. Ijin optik
Persyaratan dalam pengurusan ijin optik adalah : 1. Foto copy KTP pemilik atau penanggung jawab;
2. Pas photo penanggung jawab perusahaan berwarna ukuran 3 x 4 sebanyak 3 lembar;
3. Foto copy Surat Ijin Gangguan yang dilegalisir;
4. Perusahaan yang berbentuk PT. melampirkan foto copy akte pendirian dan perubahan beserta foto copy pengesahan dari Menteri Hukum dan Ham yang dilegalisir;
5. Perusahaan yang berbentuk CV. Dan Fa. melampirkan foto copy akte pendirian dan perubahan yang telah di daftarkan di Pengadilan Negeri yang telah dilegalisir;
6. Bagi Badan Usaha yang berbentuk koperasi melampirkan foto copy akte pendirian dan perubahan beserta foto copy pengesahan dari Dinas Koperasi setempat atas nama Menteri; 7. Surat pernyataan dari refraksionis optision/ optisi bersedia
untuk menjadi penanggung jawab pada optikal/ labolatorium optik yang akan didirikan bermaterai secukupnya, dilengkapi
(53)
dengan foto copy surat perjanjian pemilik sarana dengan refraksionis optisien/optisi yang dilegalisir, asli surat keterangan domisili dari lurah tempat tinggal refraksionis optisien/optisi, foto copy KTP refraksionis optisien/optisi, foto copy surat ijin kerja optisi yang dilegalisir, dan surat keterangan sehat dari dokter.
8. Surat pernyataan kerjasama dari labolatorium optik tempat pemrosesan lensa – lensa pesanan.
9. Daftar sarana dan peralatan yang digunakan; 10. Daftar pegawai serta tugas dan fungsinya;
11. Peta lokasi sebagai penunjuk wilayah tempat domisili optikal/ labolatorium optik;
12. Denah ruangan dibuat dengan skala 1 : 100; 13. Suart keterangan dari organisasi profesi;
14. Khusus untuk permohonan registrasi ulang dan atau perubahan melampirkan asli ijin optik.
h. Ijin kerja petugas kesehatan
Adapaun persyaratan dalam pengurusan ijin kerja petugas kesehatan adalah :
1. Foto copy kartu tanda penduduk (KTP);
2. Foto copy ijazah yang dilegalisir sesuai dengan ijin kerja yang dimohon;
(54)
4. Surat keterangan sehat;
5. Foto copy SIAA (Surat Ijin Asisten Apoteker), SIP (Surat Ijin Perawat), SIB (Surat Ijin Bidan), SIRO (Surat Ijin Reflaksionis Optision) yang masih berlaku dan dilegalisir; 6. Asli surat keterangan dari pimpinan sarana pelayanan
kesehatan yang menyatakan tanggal mulai bekerja; 7. Asli rekomendasi dari organisasi profesi;
8. Khusus untuk bidan yang masih dalam masa bakti harus melampirkan asli surat persetujuan atasan.
9. Sedangkan untuk pembaharuan syaratnya : foto copy KTP, Foto copy SIAA, SIP, SIB, SIRO, yang masih berlaku dan dilegalisir, asli surat ijin kerja petugas kesehatan, asli surat keterangan sehat dari dokter, pas photo 3x4 cm sebanyak 3 lembar berwarna, asli surat keterangan dari pimpinan sarana kesehatan yang menyatakan masih bekerja, dan asli rekomendasi dari organisasi profesi.
i. Ijin reklame khusus umbul – umbul dan spanduk
Persyaratan dalam pengurusan ijin reklame khusus umbul – umbul dan spanduk adalah :
1. Mengisi formulir permohonan;
2. Foto copy pemilik atau penanggung jawab;
3. Pas photo penanggung jawab perusahaan ukuran 3 x 4 cm sebanyak 3 lembar;
(55)
4. Foto copy Surat Ijin Usaha Perdagangan, bagi pemohon atas nama Badan yang dilegalisir;
5. Gambar/ denah lokasi yang ditandatangani oleh pemohon dalam rangkap 3;
6. Teks materi dan gambar desain reklame yang ditandatangani oleh pemohon dalam rangkap 3;
7. Surat pernyataan bertanggung jawab dari pemohon apabila terjadi segala sesuatu yang merugikan pihak lain/ masyarakat yang diakibatkan atas penyelenggaraan reklame tersebut bermaterai secukupnya;
8. Surat pernyataan kesediaan membongkar sendiri reklame, apabila ijinnya telah berakhir dan tidak diperpanjang bermaterai secukupnya;
9. Surat perjanjian/ kontrak kerja/ surat keterangan dari pemilik produk yang akan diiklankan kepada pelaksana pemasangan perihal jumlah, ukuran, dan waktu pemasangan reklame berupa umbul – umbul (jika foto copy dilegalisir); 10.Khusus untuk perpanjangan melampirkan foto copy ijin
reklame terakhir yang dilegalisir. j. Ijin usaha jasa konstruksi
Ijin usaha jasa konstruksi adalah ijin untuk melakukan usaha dibidang Jasa Konstruksi yang diterbitkan oleh Pemerintah
(56)
Kabupaten/ Kota atau pejabat yang ditunjuk. Adapun persyaratannya adalah :
1. Mengisi surat permohonan;
2. Foto copy pimpinan/ penanggung jawab perusahaan;
3. Pas photo penanggung jawab perusahaan berwarna ukuran 3x4 sebanyak 3 lembar;
4. Foto copy NPWP pemilik atau NPWP perusahaan yang bersangkutan;
5. Foto copy SBU yang telah di legalisir oleh lembaga (LPJK); 6. Surat ijin gangguan yang telah dilegalisir;
15. Perusahaan yang berbentuk PT. melampirkan foto copy akte pendirian dan perubahan beserta foto copy pengesahan dari Menteri Hukum dan Ham yang dilegalisir;
16. Perusahaan yang berbentuk CV. Dan Fa. melampirkan foto copy akte pendirian dan perubahan yang telah di daftarkan di Pengadilan Negeri yang telah dilegalisir;
17. Bagi Badan Usaha yang berbentuk koperasi melampirkan foto copy akte pendirian dan perubahan beserta foto copy pengesahan dari Dinas Koperasi setempat atas nama Menteri; 18. Foto copy ijazah tenaga ahli;
19. Foto copy KTP tenaga ahli;
20. Khusus untuk permohonan perpanjangan dan atau perubahan melampirkan asli IUJK.
(57)
k. Ijin pengeboran air bawah tanah persyaratannya adalah :
1. Foto copy kartu tanda penduduk (KTP) yang masih berlaku sebanyak 1 (satu) lembar;
2. Pas photo penanggung jawab perusahaan berwarna ukuran 3 x 4 cm sebanyak 3 lembar;
3. Photo copy surat ijin perusahaan pengeboran air bawah tanah (SIPPAT) ijin usaha jasa konstruksi (IUJK) yang masih berlaku dan akte pendirian perusahaan yang dilegalisir;
4. Perusahaan yang berbentuk PT. melampirkan foto copy akte pendirian dan perubahan beserta foto copy pengesahan dari Menteri Hukum dan Ham yang dilegalisir;
5. Perusahaan yang berbentuk CV. Dan Fa. melampirkan foto copy akte pendirian dan perubahan yang telah di daftarkan di Pengadilan Negeri yang telah dilegalisir;
6. Bagi Badan Usaha yang berbentuk koperasi melampirkan foto copy akte pendirian dan perubahan beserta foto copy pengesahan dari Dinas Koperasi setempat atas nama Menteri;
7. Peta situasi berskala 1 : 10.000 dan atau lebih besar, dan peta topografi skala 1 : 50.000 yang memperlihatkan titik lokasi rencana pengeboran air bawah tanah.
(58)
9. Dokumen upaya pengelolaan lingkungan (UKL) dan upaya pemantauan lingkungan (UPL) untuk pengambilan air bawah tanah < 50 (lima puluh) L/detik, sedangkan untuk pengambilan air bawah tanah ≥ 50 L/detik dalam area ≤ 10 (sepuluh) hektar harus dilengkapi dokumen analisis mengenai dampak lingkungan (amdal).
10.Tanda bukti kepemilikan 1 (satu) buah sumur pantau yang dilengkapi alat perekam otomatis muka air (AWLR), untuk pengambilan air bawah tanah ≥ 50 (lima puluh) L/detik dari satu atau beberapa sumur pada kawasan < 10 (sepuluh) hektar.
11.Saran teknis dari instansi yang ditunjuk.
l. Untuk ijin pengambilan dan pemamfaatan air bawah tanah, persyaratannya adalah :
1. Foto copy kartu tanda penduduk (KTP) pemilik atau penanggung jawab perusahaan;
2. Pas photo ukuran 3x4 cm berwarna sebanyak 3 (tiga) lembar; 3. Perusahaan yang berbentuk PT. melampirkan foto copy akte
pendirian dan perubahan beserta foto copy pengesahan dari Menteri Hukum dan Ham yang dilegalisir;
4. Perusahaan yang berbentuk CV. Dan Fa. melampirkan foto copy akte pendirian dan perubahan yang telah di daftarkan di Pengadilan Negeri yang telah dilegalisir;
(59)
5. Bagi Badan Usaha yang berbentuk koperasi melampirkan foto copy akte pendirian dan perubahan beserta foto copy pengesahan dari Dinas Koperasi setempat atas nama Menteri; 6. Laporan penyelesaian pengeboran sumur dengan
melampirkan hasil analisa air bawah tanah dari instansi yang ditunjuk;
7. Foto copy ijin pengeboran yang dilegalisir.
m.Persyaratan perpanjangan ijin pengambilan dan pemamfaatan air bawah tanah sebagai berikut :
1. Foto copy kartu tanda penduduk (KTP) yang masih berlaku sebanyak 1 (satu) lembar;
2. Pas photo ukuran 3 x 4 cm berwarna sebanyak 3 (tiga) lembar;
3. Perusahaan yang berbentuk PT. melampirkan foto copy akte pendirian dan perubahan beserta foto copy pengesahan dari Menteri Hukum dan Ham yang dilegalisir;
4. Perusahaan yang berbentuk CV. Dan Fa. melampirkan foto copy akte pendirian dan perubahan yang telah di daftarkan di Pengadilan Negeri yang telah dilegalisir;
5. Bagi Badan Usaha yang berbentuk koperasi melampirkan foto copy akte pendirian dan perubahan beserta foto copy pengesahan dari Dinas Koperasi setempat atas nama Menteri;
(60)
6. Hasil analisa air bawah tanah dari segi teknis geologi dan konservasi air bawah tanah dari instansi yang ditunjuk; 7. Melampirkan foto copy ijin pengambilan dan pemamfaatan
air bawah tanah terakhir yang dilegalisir. 2. Pemberian nomor Ijin
Pemberian nomor ijin dilakukan dengan menerima berkas ijin yang sudah ditandatangani, memberi nomor ijin dan menstempel serta menuliskan di agenda ijin, menuliskan di kartu kendali bahwa berkas ijin telah selesai diproses, dan menyerahkan berkas ijin yang telah dinomori dan distempel kepada petugas loket penyerahan memakai buku ekspedisi. Untuk prosedur dan standar pemberian nomor ijin pada Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Medan dapat dilihat pada Lampiran II dan III.
3. Pengarsipan Surat Ijin di Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Medan.
Menurut Pasal 1 UU No. 7 Tahun 1971 arsip adalah naskah – naskah yang dibuat dan diterima oleh lembaga – lembaga Negara dan badan – badan pemerintah, swasta ataupun perorangan dalam bentuk corak apapun dalam keadaan tunggal maupun kelompok, yang digunakan untuk kegiatan administrasi sehari – hari. Sedangkan tujuan kearsipan adalah sebagai referensi bila diperlukan suatu keterangan tertentu, memberikan data dan informasi kepada yang mempunyai kewenangan untuk mengambil keputusan mengenai hasil – hasil kinerja di masa lalu
(61)
yang selanjutnya dijadikan sebagai dasar mengambil keputusan untuk masa yang akan datang, dan memberikan keterangan – keterangan vital.
Untuk sistem pengarsipan pada Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Medan menganut sistem pararel dan tunggal. Pengarsipan ijin sistem tunggal adalah ijin yang diurus hanya satu jenis ijin saja, dan cara pengarsipannya adalah berdasarkan nomor urut ijin dan disusun per tahun. Sedangkan pengarsipan ijin sistem pararel adalah ijin yang diurus lebih dari satu ijin pada waktu yang bersamaan dan cara pengarsipannya berdasarkan tanggal terbit ijin. Sedangkan jika arsip tersebut dibutuhkan instansi terkait maka harus dikirimkan tembusan ijin kepada SKPD terkait.
4. Laporan dan Evaluasi
Laporan adalah pemberitahuan secara tertulis berapa banyak ijin yang telah diterbitkan dalam satu tahun dan dikelompokkan berdasarkan jenis ijin tersebut. Kegiatan ini secara garis besar ada 2 kegiatan yakni merekap data tiap ijin yang diterbitkan dan menghitung jumlah retribusi tiap jenis ijin per tahun. Laporan tersebut disampaikan ke Walikota Medan. Sedangkan evaluasi adalah kegiatan memperbaiki dan memberi saran secara internal untuk perbaikan proses pelayanan di Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Medan.
(62)
C. Kedudukan sekretaris pada Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Medan
Sekretaris pada Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Medan berkedudukan sebagai kepala bagian tata usaha. Bagian tata usaha dipimpin oleh Kepala Bagian, yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Medan.
1. Bagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Badan lingkup ketatausahaan yang meliputi pengelolaan administrasi umum, keuangan, dan penyusunan program.
2. Dalam melaksanakan tugas pokok, Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan Bagian Tata Usaha; b. Pengelolaan administrasi Badan yang meliputi administrasi keuangan,
kepegawaian, tata persuratan, perlengkapan, dan rumah tangga; c. Pengkoordinasian penyusunan, perencanaan, dan program Badan, d. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan Badan; e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
3. Sub Bagian Umum dipimpin oleh Kepala Sub Bagian, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Tata Usaha.
4. Sub Bagian Umum mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagain tugas Bagian Tata Usaha lingkup administrasi umum.
(63)
5. Dalam melaksanakan tugas pokok Sub Bagian Umum menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan Sub Bagian Umum; b. Penyusunan bahan petunjuk teknis pengelolaan administrasi umum; c. Pengelolaan administrasi umum yang meliputi pengelolaan naskah
dinas, penataan kearsipan, administrasi kepegawaian, perlengkapan, dan peyelenggaraan kerumahtanggaan Badan;
d. Penyiapan pertemuan rapat – rapat Badan; e. Pelaporan lingkup administrasi umum;
f. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas;
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Bagian sesuai dengan tugas dan fngsinya.
6. Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh Kepala Sub Bagian, yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Tata Usaha.
7. Dalam melaksanakan tugas pokok, Sub Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan rencana, program dan kegiatan Sub Bagian Keuangan; b. Penyiapan bahan petunjuk teknis pengelolaan administrasi keuangan; c. Pelaksanaan pengelolaan administrasi keungaan meliputi kegiatan
penyusunan rencana, penyusunan bahan, pemrosesan, pengusulan, dan verifikasi;
(64)
d. Penyiapan bahan/ pelaksanaan koordinasi pengelolaan administrasi keuangan;
e. Penyusunan laporan keuangan Badan;
f. Penyiapan bahan monitor, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas; g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
8. Sub Bagian Penyusunan Program dipimpin oleh Kepala Sub Bagian, yang berada dibawah dan bertanggung jawab Kepala Bagian Tata Usaha
9. Sub Bagian Penyusunan Program mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bagian Tata Usaha Lingkup penyusunan program dan pelaporan.
10. Untuk melaksanakan tugas pokok, Sub Bagian Penyusunan Program menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan Sub Bagian Penyusunan Program;
b. Pengumpulan bahan petunjuk teknis lingkup penyusunan rencana dan program Badan;
c. Penyiapan bahan penyusunan rencana dan program Badan; d. Pengembangan sistem informasi pelayanan;
e. Pelaksanaan penyuluhan dan pelayanan pengaduan masyarakat; f. Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian;
g. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
(65)
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian sesuai dengan tugas dan fungsinya.
(66)
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Dalam penulisan Tugas Akhir ini bermaksud untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan tentang Peran dan Kedudukan Sekretaris pada Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Medan, selain itu juga untuk memberi bekal mahasiswa untuk kedepan dan meningkatkan generasi yang lebih baik. Dengan bekal ilmu pengetahuan para generasi penerus khususnya yang bergelar Ahli Madya Sekretaris banyak dicari karena bekal ilmu pengetahuan dan keterampilan seorang Ahli Madya Sekretaris.
Berdasarkan hasil penyusunan Tugas Akhir, maka dapat diambil kesimpulan:
1. Pada kantor Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Medan yang disebut sekretaris adalah Kepala Bagian Tata Usaha yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada kepala Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Medan.
2. Peran, tugas dan tanggung jawab sekretaris pada Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Medan adalah :
a. Setelah menerima berkas permohonan ijin dari bidang sekretaris kemudian meneliti kembali seluruh berkas permohonan khususnya kelengkapan berkas, pengetikan dan proses perjalanan berkas dan lain – lain, menandatangani blangko ijin,
(67)
membuat saran dan mencatat di kartu kendali untuk diteruskan ke Kepala Badan.
b. Pemberian nomor ijin dilakukan dengan menerima berkas ijin yang sudah ditandatangani, memberi nomor ijin dan menstempel serta menuliskan di agenda ijin, menuliskan di kartu kendali bahwa berkas ijin telah selesai diproses, dan menyerahkan berkas ijin yang telah dinomori dan distempel kepada petugas loket penyerahan memakai buku ekspedisi.
c. Mengarsipkan berkas ijin dan mengirimkan tembusan ijin kepada SKPD terkait jika diperlukan.
d. Melakukan Pelaporan dan evaluasi setiap tahun.
3. Kedudukan sekretaris Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Medan adalah dibawah Kepala Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Medan dan membawahi tiga sub bagian yakni : sub bagian umum, sub bagian keuangan, dan sub bagian penyusunan program.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari pembahasan dan melihat kenyataan yang terjadi pada Kantor Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Medan, maka penulis mencoba memberikan beberapa saran yang harus diperhatikan dan mungkin berguna bagi beberapa pihak untuk menjadi lebih baik, meliputi: 1. Peran dan Kedudukan Sekretaris pada Badan Pelayanan Perijinan Terpadu
Kota Medan, belum terlalu dimengerti dan dipahami masyarakat luas. Sehingga perlu di sebar luaskan pengetahuan tentang sekretaris pada
(68)
Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Medan. Caranya dengan membaca buku-buku tentang sekretaris pada Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Medan.
2. Sebagai salah satu instansi di Pemerintah Kota Medan yang menangani banyak permohonan ijin, seharusnya Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Medan memiliki jabatan fungsional administrasi sekretaris tambahan selain Kepala Tata Usaha.
3. Sekretaris tambahan selain Kepala Tata Usaha dapat berkedudukan di bawah Kepala Tata Usaha langsung (sekretaris pimpinan) atau menjadi fungsional sekretaris di Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Medan.
(69)
DAFTAR PUSTAKA
Medan. Peraturan Daerah Kota Medan No. 3 Tahun 2009 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Medan Pasal 159. Medan. Peraturan Walikota Medan Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rincian Tugas
Pokok dan Fungsi Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT) Kota Medan. Medan. Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 22 Tahun 2002 tentang Retribusi
Izin Gangguan.
Medan. Peraturan Daerah Kota Medan No. 15 Tahun 2002 tentang Retribusi Pelayanan Dan Perijinan di Bidang Kesehatan.
Medan. Peraturan Walikota Medan Nomor 36 Tahun 2010 tentang Pendelegasian Sebagian Kewenangan Proses dan Penandatanganan Perijinan kepada Kepala Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Medan.
(70)
Lampiran I Skematik Proses Perijinan
(71)
1.
SISTEM PENGAGENDAAN PADA BUKU IJIN
No.Urut
Tanggal
Diterbitkan Nomor Ijin
Nama / Alamat Perusahaan
Bentuk Badan Usaha
Nama/Alamat
Pemilik Jenis Ijin Lokasi Ijin
Berlaku Sampai Dengan
0001 sesuai dengan tanggal penerbitan ijin
sesuai dengan nomor yang ada
pada ijin yang telah selesai
diproses
Angin Ribut/ Jl. Sisingamangaraja
PT, CV atau Perorangan
Ribut Sitompul/ Jl. Sukaramai
Kecil/Menengah/ Besar
Alamat tempat ijin Tanggal berlaku ijin
Umbul-umbul/ Spanduk Konstruksi/
Konsultasi
2.
SISTEM PENGAGENDAAN BERKAS PERMOHONAN MASUK
No.
Urut Tgl. Masuk
Nama/Alamat Perusahaan
Nama/ Alamat Pemilik
Jenis Jenis
Permohonan No. Ijin Tgl. Ijin
Tgl. Pengambilan
Identitas Pengambil Nama No.
Identitas
Tanda Tangan DIISI DENGAN
0001 26-01-2010 PT. Angin Ribut Ribut Sitompul Kecil/Menegah/ Besar
Baru Sesuai dengan nomor yang ada pada ijin
yang telah selesai diproses Sesuai dengan tanggal penerbitan ijin Tanggal pada saat ijin diambil oleh pemohon
Nama, Nomor identitas dan tanda tangan dari yang
mengambil ijin Jl. Sisingamangaraja Jl. Sukaramai Umbul-umbul/
Spanduk
Daftar Ulang Konstruksi/
Konsultasi
(72)
DIISI DENGAN
0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 . 1 1 5 0 2 0 1 2 0 1 0 NOMOR BERDASARKAN BUKU IJIN ATAU URUT APLIKASI (Sekretariat) Perjenis Ijin NOMOR KUITANSI (DARI BENDAHARA) PER JENIS IJIN NOMOR AGENDA PERMOHONAN MASUK ATAU SAMA DENGAN NOMOR RESI (DARI PETUGAS LOKET) PER JENIS IJIN
NOMOR URUT JENIS IJIN BERDASARKAN BIDANG MASING-MASING NOMOR KODE KECAMATAN DAN KELURAHAN YANG TELAH DIBAKUKAN BULAN DITERBITKAN TAHUN DITERBITKAN BIDANG I IJIN IUP = 1.1 IJIN IUI = 1.2 BIDANG II IJIN OPTIK = 2.1 IJIN PETKES = 2.2 IJIN PARKIR = 2.3
BIDANG III IJIN REKLAME = 3.1
(73)
(74)
DI ISI DENGAN
1 2 . 3 4 . 5 . 6 7 . 8 9 10 11 12 . 13 14 15 16 . 17 18 19 20 . 21 22 23 24 . 25 26 . 27 28 29 30 KODE PROP. SU KODE KOTA MEDAN BENTUK BADAN USAHA KODE KBLI BUKU INDUK PERUSAHAAN NOMOR AGENDA PERMOHONAN MASUK ATAU SAMA DENGAN NOMOR RESI (DARI PETUGAS LOKET) PER JENIS IJIN NOMOR BERDASARKAN BUKU IJIN ATAU URUT APLIKASI (Sekretariat) Perjenis Ijin NOMOR KUITANSI (DARI BENDAHARA) PER JENIS IJIN
BULAN DITERBITKAN TAHUN DITERBITKAN 1. PT 2. KOP 3. CV 4. Fa 5. PO 6. BUL
KEPALA BADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU KOTA MEDAN
Ir. WIRIYA ALRAHMAN, MM Pembina Utama Muda
(75)
(Data Kecamatan dan Kelurahan berdasarkan PP. No. 35/ 1992)
Kode Wilayah Nama Wilayah Kode Wilayah Nama Wilayah Kode Wilayah Nama Wilayah
01 0101 0102 0103 0104 0105 0106 02 0201 0202 0203 0204 0205 03
Kecamatan Medan Belawan (MBL) Kel. Belawan Sicanang
Kel. Belawan Bahari Kel. Belawan Bahagia Kel. Belawan I Kel. Belawan II Kel. Bagan Deli
Kecamatan Medan Marelan (MMR)
Kel. Labuhan Deli Kel. Rengas Pulau Kel. Terjun
Kel. Tanah Enam Ratus Kel. Paya Pasir
Kecamatan Medan Labuhan (ML)
0304 0305 0306 04 0401 0402 0403 0404 0405 0406 05 0501 0502 0503
Kel. Pekan Labuhan Kel. Tangkahan Kel. Nelayan Indah
Kecamatan Medan Deli (MDL)
Kel. Tanjung Mulia Kel. Tanjung Mulia Hilir Kel. Mabar
Kel. Kota Bangun Kel. Titi Papan Kel Mabar Hilir
Kecamatan Medan Timur (MT)
Kel. Gang Buntu Kel. Gaharu Kel. Durian 0507 0508 0509 0510 0511 06 0601 0602 0603 0604 0605 0606 07 0701
Kel. Pulau Brayan Darat II Kel. Pulau Brayan Bengkel Kel. Sidodadi
Kel. Pulau Brayan Bengkel Baru Kel. Perintis
Kecamatan Medan Barat (MB)
Kel. Kesawan Kel. Silalas Kel. Sei Agul
Kel. Karang Berombak Kel. Glugur Kota Kel. Pulau Brayan Kota
Kecamatan Medan Tembung (MTB)
(76)
0705 0706 0707 08 0801 0802 0803 0804 0805 0806 0807 0808 0809 09 0901 0902 Kel. Sidorejo Kel. Siderejo Hilir Kel. Bantan Timur
Kecamatan Medan Perjuangan (MPJ)
Kel. Pahlawan Kel. Sei Kera Hilir I Kel. Sei Kera Hilir II Kel. Sei Kera Hulu Kel. Pandau Hilir Kel. Sidorame Timur Kel. Sidorame Barat I Kel. Sidorame Barat II Kel. Tegal Rejo
Kecamatan Medan Area (MA)
Kel. Pasar Merah Timur Kel. Tegal Sari I
0908 0909 0910 0911 0912 10 1001 1002 1003 1004 1005 1006 1007 11 1101 1102
Kel. Kota Matsum II Kel. Kota Matsum IV Kel. Sei Rengas II Kel. Sei Rengas Permata Kel. Pandau Hulu II
Kecamatan Medan Helvetia (MH)
Kel. Tanjung Gusta Kel. Cinta Damai Kel. Sei Sikambing II Kel. Dwikora
Kel. Helvetia
Kel. Helvetia Tengah Kel. Helvetia Timur
Kecamatan Medan Petisah
Kel. Petisah Tengah Kel. Sei Sikambing
12 1201 1202 1203 1204 1205 1206 13 1301 1302 1303 1304 1305 1306 1307 1308
Kecamatan Medan Baru (MBU)
Kel. Titi Rantai Kel. Padang Bulan Kel. Merdeka Kel. Darat Kel. Petisah Hulu Kel. Babura
Kecamatan Medan Kota (MK)
Kel. Sudirejo II Kel. Sitirejo I Kel. Sudirejo I Kel. Teladan Timur Kel. Teladan Barat Kel. Pasar Merah Barat Kel. Kota Matsum III Kel. Mesjid
(77)
0906 0907 1401 1402 1403 1404 1405 1406 15 1501 1502 1503 1504 1505 16 1601
Kel. Sukaramai II Kel. Kota Matsum I Kel. Sukamaju Kel. Kwala Bekala Kel. Gedung Johor Kel. Pangkalan Masyhur Kel. Kedai Durian Kel. Titi Kuning
Kecamatan Medan Polonia (MPL)
Kel. Sari Rejo Kel. Sukadamai Kel. Polonia Kel. Anggrung Kel. Madras Hulu
Kecamatan Medan Maimun (MM)
Kel. Kampung Baru
1106 1107 1702 1703 1704 1705 1706 18 1801 1802 1803 1804 1805 1806 1807 19
Kel. Sei Putih Timur I Kel. Sei Putih Timur II Kel. Denai
Kel. Tegal Sari Mandala III Kel. Tegal Sari Mandala II Kel. Tegal Sari Mandala I Kel. binjai
Kecamatan Medan Amplas (MAP)
Kel. Timbang Deli Kel. Bangun Mulia Kel. Amplas Kel Sitirejo II Kel. Sitirejo III Kel. Harjosari II Kel. Harjosari I
Kecamatan Medan Sunggal (MS)
1312 14 2001 2002 2003 2004 2005 2006 21 2101 2102 2103 2104 2105 2106 2107
Kel. Pandau Hulu I
Kecamatan Medan Johor (MJ)
Kel. Asam Kumbang Kel. Beringin Kel. Tanjung Sari
Kel. Padang Bulan Selayang I Kel. Padang Bulan selayang II Kel. Sempakata
Kecamatan Medan Tuntungan (MTT)
Kel. Ladang Bambu Kel. Sidomulyo Kel. Lau cih Kel. Namo Gajah Kel. Kemenangan tani Kel Simalingkar B Kel. Simpang Selayang
(78)
1605 1606
17
1701
Kel. Hamdan Kel. Aur
Kecamatan Medan Denai (MD)
Kel. Medan Tenggara
1904 1905 1906
20
Kel. Simpang Tanjung Kel. Sei Sikambing Kel. Lalang
(1)
(2)
5. SISTEM PENOMORAN TANDA DAFTAR PERUSAHAAN
0 2 . 1 2 . 0 . 0 0 . 0 0 0 0 1 / 0 0 0 1 / 0 0 0 1 / 0 0 0 1 / 0 1 / 2 0 0 0
DI ISI DENGAN
1 2 . 3 4 . 5 . 6 7 . 8 9 10 11 12 . 13 14 15 16 . 17 18 19 20 . 21 22 23 24 . 25 26 . 27 28 29 30 KODE
PROP. SU
KODE KOTA MEDAN
BENTUK BADAN USAHA
KODE KBLI
BUKU INDUK PERUSAHAAN
NOMOR AGENDA PERMOHONAN
MASUK ATAU SAMA DENGAN NOMOR RESI
(DARI PETUGAS LOKET) PER
JENIS IJIN
NOMOR BERDASARKAN
BUKU IJIN ATAU URUT
APLIKASI (Sekretariat) Perjenis Ijin
NOMOR KUITANSI
(DARI BENDAHARA) PER JENIS IJIN
BULAN DITERBITKAN
TAHUN DITERBITKAN
1. PT 2. KOP
3. CV 4. Fa 5. PO 6. BUL
KEPALA BADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU KOTA MEDAN
Ir. WIRIYA ALRAHMAN, MM Pembina Utama Muda
(3)
Lampiran III
KODE KECAMATAN DAN KELURAHAN KOTAMADYA MEDAN
(Data Kecamatan dan Kelurahan berdasarkan PP. No. 35/ 1992)
Kode Wilayah Nama Wilayah Kode Wilayah Nama Wilayah Kode Wilayah Nama Wilayah
01
0101 0102 0103 0104 0105 0106
02
0201 0202 0203 0204 0205
03
0301
Kecamatan Medan Belawan (MBL) Kel. Belawan Sicanang
Kel. Belawan Bahari Kel. Belawan Bahagia Kel. Belawan I Kel. Belawan II Kel. Bagan Deli
Kecamatan Medan Marelan (MMR)
Kel. Labuhan Deli Kel. Rengas Pulau Kel. Terjun
Kel. Tanah Enam Ratus Kel. Paya Pasir
Kecamatan Medan Labuhan (ML)
Kel. Besar (Kampung Besar)
0304 0305 0306
04
0401 0402 0403 0404 0405 0406
05
0501 0502 0503 0504
Kel. Pekan Labuhan Kel. Tangkahan Kel. Nelayan Indah
Kecamatan Medan Deli (MDL)
Kel. Tanjung Mulia Kel. Tanjung Mulia Hilir Kel. Mabar
Kel. Kota Bangun Kel. Titi Papan Kel Mabar Hilir
Kecamatan Medan Timur (MT)
Kel. Gang Buntu Kel. Gaharu Kel. Durian
Kel. Glugur Darat II
0507 0508 0509 0510 0511
06
0601 0602 0603 0604 0605 0606
07
0701 0702
Kel. Pulau Brayan Darat II Kel. Pulau Brayan Bengkel Kel. Sidodadi
Kel. Pulau Brayan Bengkel Baru Kel. Perintis
Kecamatan Medan Barat (MB)
Kel. Kesawan Kel. Silalas Kel. Sei Agul
Kel. Karang Berombak Kel. Glugur Kota Kel. Pulau Brayan Kota
Kecamatan Medan Tembung (MTB)
Kel. Tembung Kel. Bantan
(4)
0302 0303 0705 0706 0707 08 0801 0802 0803 0804 0805 0806 0807 0808 0809 09 0901 0902 0903 Kel. Martubung Kel. Sei Mati Kel. Sidorejo Kel. Siderejo Hilir Kel. Bantan Timur
Kecamatan Medan Perjuangan (MPJ)
Kel. Pahlawan Kel. Sei Kera Hilir I Kel. Sei Kera Hilir II Kel. Sei Kera Hulu Kel. Pandau Hilir Kel. Sidorame Timur Kel. Sidorame Barat I Kel. Sidorame Barat II Kel. Tegal Rejo
Kecamatan Medan Area (MA)
Kel. Pasar Merah Timur Kel. Tegal Sari I
Kel. Tegal Sari II
0505 0506 0908 0909 0910 0911 0912 10 1001 1002 1003 1004 1005 1006 1007 11 1101 1102 1103
Kel. Glugur Darat I Kel. Pulau Brayan Darat I Kel. Kota Matsum II Kel. Kota Matsum IV Kel. Sei Rengas II Kel. Sei Rengas Permata Kel. Pandau Hulu II
Kecamatan Medan Helvetia (MH)
Kel. Tanjung Gusta Kel. Cinta Damai Kel. Sei Sikambing II Kel. Dwikora
Kel. Helvetia
Kel. Helvetia Tengah Kel. Helvetia Timur
Kecamatan Medan Petisah
Kel. Petisah Tengah Kel. Sei Sikambing Kel. Sekip 0703 0704 12 1201 1202 1203 1204 1205 1206 13 1301 1302 1303 1304 1305 1306 1307 1308 1309
Kel. Bandar Selamat Kel. Indra Kasih
Kecamatan Medan Baru (MBU)
Kel. Titi Rantai Kel. Padang Bulan Kel. Merdeka Kel. Darat Kel. Petisah Hulu Kel. Babura
Kecamatan Medan Kota (MK)
Kel. Sudirejo II Kel. Sitirejo I Kel. Sudirejo I Kel. Teladan Timur Kel. Teladan Barat Kel. Pasar Merah Barat Kel. Kota Matsum III Kel. Mesjid
(5)
0904 0905 0906 0907 1401 1402 1403 1404 1405 1406 15 1501 1502 1503 1504 1505 16 1601 1602
Kel. Tegal Sari III Kel. Sukaramai I Kel. Sukaramai II Kel. Kota Matsum I Kel. Sukamaju Kel. Kwala Bekala Kel. Gedung Johor Kel. Pangkalan Masyhur Kel. Kedai Durian Kel. Titi Kuning
Kecamatan Medan Polonia (MPL)
Kel. Sari Rejo Kel. Sukadamai Kel. Polonia Kel. Anggrung Kel. Madras Hulu
Kecamatan Medan Maimun (MM)
Kel. Kampung Baru Kel. Sei Mati
1104 1105 1106 1107 1702 1703 1704 1705 1706 18 1801 1802 1803 1804 1805 1806 1807 19 1901
Kel. Sei Putih Barat Kel. Sei Putih Tengah Kel. Sei Putih Timur I Kel. Sei Putih Timur II Kel. Denai
Kel. Tegal Sari Mandala III Kel. Tegal Sari Mandala II Kel. Tegal Sari Mandala I Kel. binjai
Kecamatan Medan Amplas (MAP)
Kel. Timbang Deli Kel. Bangun Mulia Kel. Amplas Kel Sitirejo II Kel. Sitirejo III Kel. Harjosari II Kel. Harjosari I
Kecamatan Medan Sunggal (MS)
Kel. Sunggal 1310 1311 1312 14 2001 2002 2003 2004 2005 2006 21 2101 2102 2103 2104 2105 2106 2107 2108
Kel. Pusat Pasar Kel. Sei Rengas I Kel. Pandau Hulu I
Kecamatan Medan Johor (MJ)
Kel. Asam Kumbang Kel. Beringin Kel. Tanjung Sari
Kel. Padang Bulan Selayang I Kel. Padang Bulan selayang II Kel. Sempakata
Kecamatan Medan Tuntungan (MTT)
Kel. Ladang Bambu Kel. Sidomulyo Kel. Lau cih Kel. Namo Gajah Kel. Kemenangan tani Kel Simalingkar B Kel. Simpang Selayang Kel. Tanjung Selamat
(6)
1603 1604 1605 1606
17
1701
Kel. Sukaraja Kel. Jati Kel. Hamdan Kel. Aur
Kecamatan Medan Denai (MD)
Kel. Medan Tenggara
1902 1903 1904 1905 1906
20
Kel. Tanjung Rejo Kel. Babura Sunggal Kel. Simpang Tanjung Kel. Sei Sikambing Kel. Lalang
Kecamatan Medan Selayang (MSL)