12 berharga dengan pendapatan tetap dan karena itu akan bersaing dengan obligasi di
pasar. Karakteristik dari saham preferen adalah sebagai berikut :
a  Pembayaran dividen dalam jumlah yang tetap, b  Hak  klaim  lebih  dahulu  dibandingkan  saham  biasa  jika  perusahaan
dilikuidasi, c  Dapat dikonversikan menjadi saham biasa,
d Bila pada tahun tertentu dividen saham preferen tidak terbayar, maka akan
2.1.1.3 Manfaat dan Risiko Kepemilikan Saham
Menurut  Darmaji  dan  Fakhruddin  2006,  ada  dua  keuntungan  yang diperoleh investor dengan membeli atau memiliki saham, yaitu:
1  Dividend Dividend merupakan pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan
yang  mengeluarkan  saham  atas  laba  yang  dihasilkan  perusahaan.  Dividen  yang dibagikan  perusahaan  dapat  berupa  dividen tunai cash dividend, artinya  kepada
setiap pemegang saham diberikan dividen berupa uang tunai dalam jumlah rupiah tertentu  untuk  setiap  saham.  Atau  dapat  pula  berupa  dividen  saham  stock
dividend yang berarti kepada setiap pemegang saham diberikan dividen sejumlah saham yang dimiliki seorang pemodal akan bertambah dengan adanya pembagian
dividen saham tersebut.
Universitas Sumatera Utara
13 2  Capital Gain
Capital  Gain  merupakan  selisih  antara  harga  beli  dan  harga  jual. Capital  Gain  terbentuk  dengan  adanya  aktivitas  perdagangan  saham  di  pasar
sekunder. Sedangkan risiko yang dihadapi pemodal dengan kepemilikan sahamnya ada
dua yaitu sebagai berikut : 1  Tidak Mendapat Dividen
Perusahaan  akan  membagikan  dividen  jika  operasinya  menghasilkan keuntungan. Oleh karena itu, perusahaan tidak dapat membagikam dividen
jika  mengalami  kerugian.  Dengan  demikian,  potensi  ditentukan  oleh kinerja perusahaan tersebut.
2  Capital Loss Dalam  aktivitas  perdagangan  saham,  investor  tidak  selalu  mendapatkan
capital  gain  atau  keuntungan  atas  saham  yang  dijualnya.  Ada  kalanya investor harus  menjual  saham  dengan  harga yang lebih  rendah  dari  harga
beli.  Dengan  demikian,  seorang  investor  mengalami  capital  loss.  Dalam jual  beli  saham,  terkadang  untuk  menghindari  potensi  kerugian  yang
semakin  besar  seiring  terus  menurunnya  harga  saham,  maka  seorang investor  rela  menjual  sahamnya  dengan  harga  rendah.  Istilah  ini  dikenal
dengan istilah penghentian kerugian cut loss.
Universitas Sumatera Utara
14
2.1.1.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Saham
Menurut Brigham et al 1998 bahwa ada beberapa faktor yang memengaruhi harga  saham,  diantaranya  adalah  proyeksi  laba  per  lembar  saham  EPS,  tingkat
resiko  dari  proyeksi  laba,  proporsi  utang  perusahaan  terhadap  ekuitas,  serta kebijakan pembagian deviden DPS.
Harga  saham  selalu  mengalami  perubahan  setiap  harinya.  Bahkan  setiap detikpun  harga  saham  dapat  berubah.  Oleh  karena  itu,  investor  harus  mampu
memperhatikan  faktor-faktor  yang  mempengaruhi  harga  saham.  Faktor-faktor yang  mempengaruhi  fluktuasi  harga  saham  dapat  berasal  dari  internal  maupun
eksternal. Faktor internal perubahan harga saham adalah sebagai berikut : 1  Laba perusahaan,
2  Pertumbuhan aktiva tahunan, 3  Likuiditas,
4  Nilai kekayaan total,dan 5  Penjualan.
Sementara itu faktor eksternalnya adalah : 1  Kebijakan pemerintah dan dampaknya,
2  Pergerakan suku bunga, 3  Fluktuasi nilai tukar mata uang,dan
4  Rumor dan sentimen pasar.
Universitas Sumatera Utara
15
2.1.2 Pasar Modal
Pasar  modal  atau  yang  lebih  dikenal  dengan  Bursa  Efek  Indonesia  BEI merupakan  pasar  untuk  berbagai  instrumen  keuangan  jangka  panjang  yang  bisa
diperjualbelikan,baik dalam bentuk utang maupun modal sendiri. Instrumen yang diperjualbelikan  di  BEI  seperti  saham,  obligasi,  warrant,  right,  obligasi
konvertibel, dan berbagai produk turunan derivative seperti opsi put atau call. Menurut  Undang-Undang  Pasar Modal No.8 tahun 1995, pasar  modal adalah
kegiatan  yang  bersangkutan  dengan  penawaran  umum  dan  perdagangan  efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya serta lembaga
dan profesi yang berkaitan dengan efek. Menurut  Robbert  Ang  1997,  pasar  modal  merupakan  suatu  situasi  para
penjual  dan  pembeli  dapat  melakukan  negosiasi  terhadap  pertukaran  suatu komoditas  atau  kelompok  komoditas,  dan  komoditas  yang  dipertukarkan  disini
adalah  modal.  Sedangkan Husnan 2004 mengartikan pasar modal  sebagai pasar dengan berbagai instrumen keuangan sekuritas dalam jangka panjang yang dapat
diperjual belikan di bursa,  baik  dalam  bentuk uang  maupun dalam  bentuk modal sendiri, yang diterbitkan oleh pemerintah, publik, maupun perusahaan swasta.
Pasar modal juga dapat diartikan sebagai tempat pertemuan antara penawaran dengan  permintaan  surat  berharga.  Ditempat  inilah  para  pelaku  pasar  yang
memiliki  kelebihan  dana  surplus  funds  melakukan  investasi  dalam  surat berharga  yang  ditawarkan  oleh  emiten.  Sebaliknya,  perusahaan  yang
Universitas Sumatera Utara
16 membutuhkan  dana  menawarkan  surat  berharga  dengan  cara  listing  terlebih
dahulu pada badan otoritas di pasar modal sebagai emiten. BEI  memberikan  peran  besar  bagi  perekonomian  suatu  negara  karena  pasar
modal  memberikan  dua  fungsi  sekaligus,  fungsi  ekonomi  dan  fungsi  keuangan. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi ekonomi karena pasar modal menyediakan
fasilitas  atau  wahana  yang  mempertemukan  dua  kepentingan  yaitu  pihak  yang memiliki kelebihan dana investor dan pihak yang memerlukan dana issuer.
BEI  dikatakan  memiliki  fungsi  keuangan,  karena  BEI  memberikan kemungkinan  dan  kesempatan  memperoleh  imbalan  return  bagi  pemilik  dana,
sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih. Jadi diharapkan dengan adanya pasar  modal  aktivitas  perekonomian  menjadi  meningkat  karena  pasar  modal
merupakan  alternatif  pendanaan  bagi  perusahaan-  perusahaan  untuk  dapat meningkatkan  pendapatan  perusahaan  dan  pada  akhirnya  memberikan
kemakmuran bagi masyarakat yang lebih luas.
2.1.3 Earning Per Share EPS
Laporan  keuangan  yang  terdiri  dari  laporan  laba  rugi,  laporan  perubahan modal, neraca, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan, menyediakan
informasi  keuangan  perusahaan,  yang  bermanfaat  bagi  pihak-pihak  yang berkepentingan  pada  perusahaan  tersebut.  Salah  satu  penggunanya  adalah
investor,  yang  menggunakan  laporan  keuangan  untuk  membantu  kegiatan investasinya  di  pasar  modal.  Sebagian  investor  sebelum  berinvestasi  mereka
terlebih  dahulu  melakukan  analisis  terhadap  informasi  keuangan  emiten.  Untuk
Universitas Sumatera Utara
17 mengukur  seberapa  baik  kinerja  suatu  perusahaan  dan  menentukan  pilihan
investasi, investor dapat menggunakan angka laba per saham  earnings per share dari perusahaan yang bersangkutan.
Laba  per  saham  LPS  adalah  data  yang  banyak  digunakan  sebagai  alat analisis  keuangan.  Investor  tertarik  pada  dividen  dan  dapat  menggunakan  data
laba  per  saham  untuk  menghitung  rasio  pembayaran  dividen  dividend  payout ratio. LPS juga menyajikan kinerja perusahaan dikaitkan dengan  saham  beredar
yaitu  price-earning  ratio  yang  bisa  memberikan  gambaran  tentang  kinerja perusahaan dibanding dengan uang ditanam pemilik perusahaan.
Laba  per  lembar  LPS  juga  bisa  diartikan  sebagai  laba  bersih  yang  tersedia untuk pemegang saham  biasa untuk suatu periode dibagi dengan jumlah rata-rata
lembar saham biasa yang beredar. Angka ini menunjukkan hasil kepada pemegang saham biasa untuk setiap lembar saham yang dimiliki.
Menurut  Tjiptono  2006:139,  semakin  tinggi  nilai  EPS  suatu  perusahaan, maka  akan  menggembirakan  pemegang  saham  karena  semakin  besar  laba  yang
disediakan  untuk  pemegang  saham,  yang  kemudian  juga  akan  berpengaruh terhadap harga saham yang diperdagangkan di  pasar modal  dikarenakan aktivitas
jual beli yang meningkat. Dalam  menentukan  LPS  harus  memahami  bagaimana  struktur  modal  suatu
perusahaan.  Struktur  modal  perusahaan  dapat  diklasifikan  dalam  dua  jenis  yaitu struktur modal sederhana  simple capital structure  dan struktur modal kompleks
complex  capital  structure.  FASB  Statement  No.128  mewajibkan  perusahaan
Universitas Sumatera Utara
18 yang  memiliki  struktur  modal  kompleks  untuk  menyajikan  dua  perhitungan  LPS
yaitu LPS dasar basic earnings per share dan LPS dilusian diluted earnings per share.
2.1.3.1 Earning Per Share EPS Dasar
Jika  suatu  perusahaan  hanya  memiliki  saham  biasa,  atau  saham  biasa  dan saham preferen tidak dapat dikonversi yang beredar, dan tidak memiliki sekuritas
lain  yang  dapat  dikonversi,  opsi  saham,  waran,  atau  rights  yang  beredar,  maka perusahaan  tersebut  diklasifikasikan  sebagai  perusahaan  dengan  struktur  modal
sederhana. LPS untuk perusahaan ini sering disebut dengan LPS Dasar  Earnings per Share yang dihitung dengan :
EPS =
� ℎ �
ℎ −
ℎ �
ℎ −
ℎ �
Laba  bersih  disini  tidak  memperhitungkan  pos-pos  yang  terkait  dengan operasi  yang  tidak  dilanjutkan  discontinued  operations.  Laba  bersih  dimaksud
juga tidak memperhitungkan pos-pos luar biasa extraordinary items dan dampak perubahan  kebijakan  akuntansi  accounting  changes  serta  koreksi  kesalahan
error corrections mendasar. Sedangkan dividen saham preferen yang disebutkan di atas meliputi :
a  Jumlah  dividen  dari  saham  preferen  bukan  kumulatif  noncumulative preferred stock yang diumumkan bagi periode yang bersangkutan; dan
b  Jumlah  dividen  saham  preferen  kumulatif  cumulative  preferred  stock yang  terakumulasi  bagi  periode  yang  bersangkutan,  baik  dividen  tersebut
Universitas Sumatera Utara
19 sudah atau  belum diumumkan. Jumlah  deviden  saham  preferen kumulatif
untuk  periode  bersangkutan  tidak  mencakup  deviden  saham  preferen kumulatif periode lalu meskipun deviden tersebut diumumkan atau dibayar
dalam periode kini. Jika  terjadi  rugi  bersih  dalam  suatu  periode,  deviden  saham  preferen  untuk
periode  tersebut,  termasuk  deviden  saham  preferen  kumulatif  yang  belum diumumkan, ditambahkan pada rugi bersih, atau formulanya adalah :
EPSrugi
=
ℎ � ℎ
+ ℎ
ℎ −
ℎ �
Perhitungan  LPS  dasar  tidak  akan  menimbulkan  masalah  apabila  saham biasa  yang  diterbitkan  dan  beredar  tidak  berubah  selama  satu  periode  berjalan.
Namun  apabila  pada  periode  berjalan  ada  penerbitan  saham  tambahan  atau perolehan  kembali  saham  dari  peredaran  treasury  stock  maka  rata-rata
tertimbang  jumlah  saham  biasa  yang  beredar  weighted  average  common shares outstanding  selama  periode  berjalan  harus  dihitung.  Juga  ketika  jumlah  saham
biasa yang beredar telah berubah selama satu periode sebagai akibat dari deviden saham  stock  dividens  dan  pemecahan  saham  stock  splits,  pengakuan  rata-rata
tertimbang saham biasa yang beredar harus berlaku surut retroactive.
2.1.3.2 Earning Per Share EPS Dilusian