6 Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah peneliti
menggunakan variable investasi, earning per share dan dividen per share. Selain itu perusahaan yang diteliti adalah perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI dan
periode yang digunakan yaitu tahun 2010-2013. Dalam penelitian ini peneliti mengambil perusahaan asuransi sebagai
sampel dikarenakan saat ini telah banyak masyarakat yang mulai menyisihkan sebagian pendapatan mereka untuk berasuransi baik itu asuransi jiwa maupun
asuransi kesehatan dan asuransi lainnya. Selain itu, perusahaan-perusahaan juga telah banyak yang mengasuransikan karyawannya. Sehingga, peneliti tertarik
untuk mengambil perusahaan asuransi sebagai sampel penelitian. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dan membuat skripsi dengan judul : “Pengaruh investasi,
earning per share EPS, dividend per share DPS terhadap harga saham perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI tahun 2010-
2013.”
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti merumuskan yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah investasi, earning per share dan
dividend per share berpengaruh terhadap harga saham perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI.
Universitas Sumatera Utara
7
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari
penelitian ini
adalah untuk
mengetahui pengaruh
investasi,earning per share dan dividend per share terhadap harga saham di
perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI. 1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk menambah pengetahuan peneliti khususnya di bidang akuntansi keuangan dan
mengenai investasi,EPS dan DPS serta perubahan harga saham. 2. Bagi investor, penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi para
investor yang ingin melakukan investasi khususnya investasi saham di BEI.
3. Bagi peneliti lanjutan, penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan masukan untuk melakukan penelitian berikutnya mengenai faktor
perubahan harga saham lainnya.
Universitas Sumatera Utara
8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Saham
Saham adalah kepemilikan di suatu perusahaan yang sahamnya dibeli di bursa efek. Di Amerika dan negara maju lainnya, saham bila diinvestasikan untuk
jangka waktu panjang akan memberikan hasil yang lebih baik dari tabungan. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang
atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik
perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Besarnya kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di perusahaan
tersebut Darmadji dan Fakhruddin, 2008. Nilai suatu saham dilihat dari fungsinya dapat dibagi menjadi tiga yaitu :
a. Par Value Nilai Nominal Nilai nominal suatu saham adalah nilai yang tercantum pada saham yang
bersangkutan yang berfungsi untuk tujuan akuntansi. Par Value disebut juga stated value atau face value.
Universitas Sumatera Utara
9 b. Base Price Harga Dasar
Harga dasar suatu saham sangat erat kaitannya dengan harga pasar suatu saham. Harga dasar suatu saham dipergunakan dalam perhitungan indeks harga
saham. Harga dasar suatu saham baru merupakan harga perdananya. Harga dasar akan berubah sesuai dengan aksi emiten.
c. Market Price Harga Pasar Market Price Harga Pasar merupakan harga yang paling mudah ditentukan
karena harga pasar merupakan harga suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung. Jika pasar bursa efek sudah tutup, maka harga pasar adalah harga
penutupnya closing price. Jadi harga pasar inilah yang menyatakan naik turunnya suatu saham.
2.1.1.1 Harga Saham
Untuk bisa melakukan investasi di pasar modal dengan baik, maka harus mengetahui apa yang disebut indeks harga saham IHS. Memang, untuk bias
melakukan investasi dengan baik, indeks harga saham bukan segalanya. Artinya, kalaupun investor paham dan mampu menganalisis indeks harga saham, belum
berarti akan terbebas dari risiko kerugian. Namun, indeks harga saham merupakan permulaan pertimbangan kita untuk melakukan investasi, sebab dari indeks harga
saham inilah kita mengetahui situasi secara umum. Saham adalah surat berharga yang diterbitkan oleh perusahaan yang go
public. Harga saham ini ditentukan oleh perkembangan perusahaan penerbitnya.
Universitas Sumatera Utara
10 Jika perusahaan penerbitnya mampu menghasilkan keuntungan yang tinggi, ini
akan memungkinkan perusahaan tersebut menyisihkan bagian keuntungan itu sebagai dividen dengan jumlah yang tinggi pula. Pemberian dividen yang tinggi
ini akan menarik minat masyarakat untuk membeli saham tersebut. Akibatnya, permintaan atas saham tersebut meningkat. Pada gilirannya, peningkatan harga
saham ini akan memungkinkan pemegangnya mendapatkan capital gain. Yang disebut terakhir ini akan semakin mendorong permintaan dan sekaligus
mendorong naiknya harga saham. Jelaslah bahwa keuntungan perusahaan akan menyebabkan harga saham
meningkat. Dengan demikian, keuntungan perusahaan menjadi faktor penting. Selain faktor keuntungan perusahaan, terdapat beberapa faktor lain yang dapat
mempengaruhi harga saham. Di sinilah fenomena ekonomi dan sosial politik berperan, sebab kemampuan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan tidak
saja ditentukan oleh keunggulan perusahaan bersangkutan, seperti tenaga ahli yang dimiliki, teknologi yang digunakan, strategi pemasaran yang diterapkan, dan
lain sebagainya, tetapi juga ditentukan oleh faktor lain, seperti upah buruh secara umum, budaya masyarakat dan keadaan politik pada waktu tertentu. Kesemuanya
itu akan berpengaruh pada harga saham, yang dicerminkan oleh indeks harga saham.
2.1.1.2 Jenis-Jenis Saham
Menurut Darmadji dan Fakhruddin 2006:7, saham dapat dibagi menjadi dua jenis saham, yaitu saham biasa common stock dan saham preferen preferred
Universitas Sumatera Utara
11 stock. Saham biasa merupakan saham yang menempatkan pemiliknya paling
junior atau akhir terhadap pembagian dividen atas harta kekayaan perusahaan apabila perusahaan tersebut dilikuidasi tidak memiliki hak-hak istimewa. Ada
beberapa karakteristik saham biasa common stock adalah sebagai berikut : a Hak klaim terakhir atas aktiva perusahaan jika perusahaan dilikuidasi,
b Hak suara proporsional pada pemilihan direksi serta keputusan lain yang ditetapkan pada rapat umum pemegang saham,
c Dividen, jika perusahaan memperoleh laba dan disetujui di dalam rapat umum pemegang saham,
d Hak memesan efek terlebih dahulu sebelum efek tersebut ditawarkan kepada masyarakat, dan
e Tidak ada jatuh tempo. Sedangkan saham preferen preferred stock merupakan saham gabungan
antara saham biasa dan obligasi, karena bisa menghasilkan pendapatan tetap seperti bunga obligasi tetapi bisa juga tidak mendatangkan hasil seperti yang
dikehendaki investor. Saham preferen serupa dengan saham biasa, hal tersebut dikarenakan mewakili kepemiliki ekuitas dan diterbitkan tanpa tanggal jatuh
tempo yang tertulis diatas lembaran saham tersebut dan mendapat dividen. Sedangkan persamaan antara saham preferen dengan obligasi yaitu: ada klaim atas
laba dan aktiva sebelumnya; dividennya tetap selama masa berlaku dari saham; memiliki hak tebus dan dapat dipertukarkan convertible dengan saham biasa.
Oleh karena saham preferen diperdagangkan berdasarkan hasil yang ditawarkan kepada investor, maka secara praktis saham preferen dipandang sebagai surat
Universitas Sumatera Utara
12 berharga dengan pendapatan tetap dan karena itu akan bersaing dengan obligasi di
pasar. Karakteristik dari saham preferen adalah sebagai berikut :
a Pembayaran dividen dalam jumlah yang tetap, b Hak klaim lebih dahulu dibandingkan saham biasa jika perusahaan
dilikuidasi, c Dapat dikonversikan menjadi saham biasa,
d Bila pada tahun tertentu dividen saham preferen tidak terbayar, maka akan
2.1.1.3 Manfaat dan Risiko Kepemilikan Saham
Menurut Darmaji dan Fakhruddin 2006, ada dua keuntungan yang diperoleh investor dengan membeli atau memiliki saham, yaitu:
1 Dividend Dividend merupakan pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan
yang mengeluarkan saham atas laba yang dihasilkan perusahaan. Dividen yang dibagikan perusahaan dapat berupa dividen tunai cash dividend, artinya kepada
setiap pemegang saham diberikan dividen berupa uang tunai dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap saham. Atau dapat pula berupa dividen saham stock
dividend yang berarti kepada setiap pemegang saham diberikan dividen sejumlah saham yang dimiliki seorang pemodal akan bertambah dengan adanya pembagian
dividen saham tersebut.
Universitas Sumatera Utara
13 2 Capital Gain
Capital Gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual. Capital Gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar
sekunder. Sedangkan risiko yang dihadapi pemodal dengan kepemilikan sahamnya ada
dua yaitu sebagai berikut : 1 Tidak Mendapat Dividen
Perusahaan akan membagikan dividen jika operasinya menghasilkan keuntungan. Oleh karena itu, perusahaan tidak dapat membagikam dividen
jika mengalami kerugian. Dengan demikian, potensi ditentukan oleh kinerja perusahaan tersebut.
2 Capital Loss Dalam aktivitas perdagangan saham, investor tidak selalu mendapatkan
capital gain atau keuntungan atas saham yang dijualnya. Ada kalanya investor harus menjual saham dengan harga yang lebih rendah dari harga
beli. Dengan demikian, seorang investor mengalami capital loss. Dalam jual beli saham, terkadang untuk menghindari potensi kerugian yang
semakin besar seiring terus menurunnya harga saham, maka seorang investor rela menjual sahamnya dengan harga rendah. Istilah ini dikenal
dengan istilah penghentian kerugian cut loss.
Universitas Sumatera Utara
14
2.1.1.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Saham
Menurut Brigham et al 1998 bahwa ada beberapa faktor yang memengaruhi harga saham, diantaranya adalah proyeksi laba per lembar saham EPS, tingkat
resiko dari proyeksi laba, proporsi utang perusahaan terhadap ekuitas, serta kebijakan pembagian deviden DPS.
Harga saham selalu mengalami perubahan setiap harinya. Bahkan setiap detikpun harga saham dapat berubah. Oleh karena itu, investor harus mampu
memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham. Faktor-faktor yang mempengaruhi fluktuasi harga saham dapat berasal dari internal maupun
eksternal. Faktor internal perubahan harga saham adalah sebagai berikut : 1 Laba perusahaan,
2 Pertumbuhan aktiva tahunan, 3 Likuiditas,
4 Nilai kekayaan total,dan 5 Penjualan.
Sementara itu faktor eksternalnya adalah : 1 Kebijakan pemerintah dan dampaknya,
2 Pergerakan suku bunga, 3 Fluktuasi nilai tukar mata uang,dan
4 Rumor dan sentimen pasar.
Universitas Sumatera Utara
15
2.1.2 Pasar Modal
Pasar modal atau yang lebih dikenal dengan Bursa Efek Indonesia BEI merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa
diperjualbelikan,baik dalam bentuk utang maupun modal sendiri. Instrumen yang diperjualbelikan di BEI seperti saham, obligasi, warrant, right, obligasi
konvertibel, dan berbagai produk turunan derivative seperti opsi put atau call. Menurut Undang-Undang Pasar Modal No.8 tahun 1995, pasar modal adalah
kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya serta lembaga
dan profesi yang berkaitan dengan efek. Menurut Robbert Ang 1997, pasar modal merupakan suatu situasi para
penjual dan pembeli dapat melakukan negosiasi terhadap pertukaran suatu komoditas atau kelompok komoditas, dan komoditas yang dipertukarkan disini
adalah modal. Sedangkan Husnan 2004 mengartikan pasar modal sebagai pasar dengan berbagai instrumen keuangan sekuritas dalam jangka panjang yang dapat
diperjual belikan di bursa, baik dalam bentuk uang maupun dalam bentuk modal sendiri, yang diterbitkan oleh pemerintah, publik, maupun perusahaan swasta.
Pasar modal juga dapat diartikan sebagai tempat pertemuan antara penawaran dengan permintaan surat berharga. Ditempat inilah para pelaku pasar yang
memiliki kelebihan dana surplus funds melakukan investasi dalam surat berharga yang ditawarkan oleh emiten. Sebaliknya, perusahaan yang
Universitas Sumatera Utara
16 membutuhkan dana menawarkan surat berharga dengan cara listing terlebih
dahulu pada badan otoritas di pasar modal sebagai emiten. BEI memberikan peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar
modal memberikan dua fungsi sekaligus, fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi ekonomi karena pasar modal menyediakan
fasilitas atau wahana yang mempertemukan dua kepentingan yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana investor dan pihak yang memerlukan dana issuer.
BEI dikatakan memiliki fungsi keuangan, karena BEI memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh imbalan return bagi pemilik dana,
sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih. Jadi diharapkan dengan adanya pasar modal aktivitas perekonomian menjadi meningkat karena pasar modal
merupakan alternatif pendanaan bagi perusahaan- perusahaan untuk dapat meningkatkan pendapatan perusahaan dan pada akhirnya memberikan
kemakmuran bagi masyarakat yang lebih luas.
2.1.3 Earning Per Share EPS
Laporan keuangan yang terdiri dari laporan laba rugi, laporan perubahan modal, neraca, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan, menyediakan
informasi keuangan perusahaan, yang bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan pada perusahaan tersebut. Salah satu penggunanya adalah
investor, yang menggunakan laporan keuangan untuk membantu kegiatan investasinya di pasar modal. Sebagian investor sebelum berinvestasi mereka
terlebih dahulu melakukan analisis terhadap informasi keuangan emiten. Untuk
Universitas Sumatera Utara
17 mengukur seberapa baik kinerja suatu perusahaan dan menentukan pilihan
investasi, investor dapat menggunakan angka laba per saham earnings per share dari perusahaan yang bersangkutan.
Laba per saham LPS adalah data yang banyak digunakan sebagai alat analisis keuangan. Investor tertarik pada dividen dan dapat menggunakan data
laba per saham untuk menghitung rasio pembayaran dividen dividend payout ratio. LPS juga menyajikan kinerja perusahaan dikaitkan dengan saham beredar
yaitu price-earning ratio yang bisa memberikan gambaran tentang kinerja perusahaan dibanding dengan uang ditanam pemilik perusahaan.
Laba per lembar LPS juga bisa diartikan sebagai laba bersih yang tersedia untuk pemegang saham biasa untuk suatu periode dibagi dengan jumlah rata-rata
lembar saham biasa yang beredar. Angka ini menunjukkan hasil kepada pemegang saham biasa untuk setiap lembar saham yang dimiliki.
Menurut Tjiptono 2006:139, semakin tinggi nilai EPS suatu perusahaan, maka akan menggembirakan pemegang saham karena semakin besar laba yang
disediakan untuk pemegang saham, yang kemudian juga akan berpengaruh terhadap harga saham yang diperdagangkan di pasar modal dikarenakan aktivitas
jual beli yang meningkat. Dalam menentukan LPS harus memahami bagaimana struktur modal suatu
perusahaan. Struktur modal perusahaan dapat diklasifikan dalam dua jenis yaitu struktur modal sederhana simple capital structure dan struktur modal kompleks
complex capital structure. FASB Statement No.128 mewajibkan perusahaan
Universitas Sumatera Utara
18 yang memiliki struktur modal kompleks untuk menyajikan dua perhitungan LPS
yaitu LPS dasar basic earnings per share dan LPS dilusian diluted earnings per share.
2.1.3.1 Earning Per Share EPS Dasar
Jika suatu perusahaan hanya memiliki saham biasa, atau saham biasa dan saham preferen tidak dapat dikonversi yang beredar, dan tidak memiliki sekuritas
lain yang dapat dikonversi, opsi saham, waran, atau rights yang beredar, maka perusahaan tersebut diklasifikasikan sebagai perusahaan dengan struktur modal
sederhana. LPS untuk perusahaan ini sering disebut dengan LPS Dasar Earnings per Share yang dihitung dengan :
EPS =
� ℎ �
ℎ −
ℎ �
ℎ −
ℎ �
Laba bersih disini tidak memperhitungkan pos-pos yang terkait dengan operasi yang tidak dilanjutkan discontinued operations. Laba bersih dimaksud
juga tidak memperhitungkan pos-pos luar biasa extraordinary items dan dampak perubahan kebijakan akuntansi accounting changes serta koreksi kesalahan
error corrections mendasar. Sedangkan dividen saham preferen yang disebutkan di atas meliputi :
a Jumlah dividen dari saham preferen bukan kumulatif noncumulative preferred stock yang diumumkan bagi periode yang bersangkutan; dan
b Jumlah dividen saham preferen kumulatif cumulative preferred stock yang terakumulasi bagi periode yang bersangkutan, baik dividen tersebut
Universitas Sumatera Utara
19 sudah atau belum diumumkan. Jumlah deviden saham preferen kumulatif
untuk periode bersangkutan tidak mencakup deviden saham preferen kumulatif periode lalu meskipun deviden tersebut diumumkan atau dibayar
dalam periode kini. Jika terjadi rugi bersih dalam suatu periode, deviden saham preferen untuk
periode tersebut, termasuk deviden saham preferen kumulatif yang belum diumumkan, ditambahkan pada rugi bersih, atau formulanya adalah :
EPSrugi
=
ℎ � ℎ
+ ℎ
ℎ −
ℎ �
Perhitungan LPS dasar tidak akan menimbulkan masalah apabila saham biasa yang diterbitkan dan beredar tidak berubah selama satu periode berjalan.
Namun apabila pada periode berjalan ada penerbitan saham tambahan atau perolehan kembali saham dari peredaran treasury stock maka rata-rata
tertimbang jumlah saham biasa yang beredar weighted average common shares outstanding selama periode berjalan harus dihitung. Juga ketika jumlah saham
biasa yang beredar telah berubah selama satu periode sebagai akibat dari deviden saham stock dividens dan pemecahan saham stock splits, pengakuan rata-rata
tertimbang saham biasa yang beredar harus berlaku surut retroactive.
2.1.3.2 Earning Per Share EPS Dilusian
Perusahaan yang memiliki struktur modal kompleks akan mengalami penurunan laba per saham yang disebut dengan laba per saham dilusiandiluted
earnings per share yang potensial apabila efek berpotensi saham biasa
Universitas Sumatera Utara
20 dilakukandilaksanakan. Dalam penghitungan LPS dilusian, laba bersih dan
jumlah rata-rata tertimbang saham biasa beredar harus disesuaikan dengan memperhitungkan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif.
Efek berpotensi saham biasa yang dilutive adalah instrument keuangan atau kontrak lain yang memungkinkan pemiliknya memperoleh saham biasa.
Contohnya adalah : a. Efek utang debt security atau instrument ekuitas selain saham biasa yang
ditukar dengan saham biasa; b. Opsi saham, waran, atau rights;
c. Kebijakan kepegawaian yang memberikan hak kepada karyawan untuk menerima saham biasa sebagai bagian dari remunerasi atau hak untuk
membeli saham dengan syarat tertentu;dan d. Saham yang akan diterbitkan saat terpenuhinya kondisi-kondisi tertentu
yang dimuat dalam suatu perjanjian, seperti kontrak pembelian usaha atau asset lain.
Untuk perusahaan dengan struktur modal kompleks, perhitungan LPS dasar dan LPS dilusian memberikan informasi kepada para pemakai laporan keuangan
mengenai titik akhir dari laba per saham. Perhitungan LPS dasar menggunakan hasil transaksi actual untuk menentukan baik pembilang maupun penyebut dalam
perhitungannya, sedangkan LPS dilusian dihitung dengan membuat asumsi berkenaan dengan transaksi yang tidak terjadi.
Universitas Sumatera Utara
21
2.1.3.3 Langkah-Langkah dalam Menghitung Earning Per Share EPS
Secara ringkas, langkah-langkah dalam menghitung LPS adalah sebagai berikut :
1. Hitung LPS dasar dengan menggunakan angka rata-rata tertimbang dari jumlah lembar saham yang beredar selama setahun;
2. Untuk perusahaan dengan struktur modal yang kompleks, tentukan manakah opsi,waran,rights,dan convertible securities yang berpotensi
dilutif. Opsi, waran, dan rights : berpotensi dilutif jika harga pelaksanaan
exercise price lebih kecil daripada harga pasar saham biasa pada akhir periode ending market price, dengan asumsi seolah-olah
opsi, waran, dan rights dilaksanakan. Jika opsi, waran, dan rights benar-benar
dilaksanakan, berpotensi
dilutive jika
harga pelaksanaan exercise price lebih kecil daripada harga pasar
saham biasa market price. Convertible securities : menghitung laba bagi tiap tambahan saham
incremental EPS untuk masing-masing sekuritas secara individual. Untuk sekuritas yang nilai tambahannya lebih besar
daripada LPS dasar setelah memperhitungkan opsi, waran, rights adalah bersifat antidilutif dan dikeluarkan.
3. Menghitung LPS dilusian.
Universitas Sumatera Utara
22 Pertama-tama masukkan semua opsi,waran,dan rights yang bersifat
dilutif; Masukkan semua convertibke securities yang berpotensi dilutif
pada satu waktu, dimulai dari sekuritas yang memiliki laba bagi tiap tambahan sahamincremental LPS incremental EPS paling
kecil. Hitung LPS yang baru. Lanjutkan dengan memilih dan mengaplikasikan sekuritas yang dapat dikonversi sampai pada
sekuritas berikutnya yang memiliki laba bagi tiap tambahan sahamincremental LPS incremental EPS lebih besar daripada
perhitungan LPS terakhir. Jangan lanjutkan proses pada titik tersebut.
4. Melaporkan LPS dasar dan LPS dilusian pada halaman depan laporan laba rugi.
2.1.4 Dividen Per Share DPS
Kemampuan perusahaan dalam meningkatkan kemakmuran bagi perusahaan dan pemegang saham akan mempunyai pengaruh positif terhadap nilai
perusahaan. Salah satu kebijakan di perusahaan yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan adalah mengenai kebijakan dividen.Menurut Hin 2001, pengertian
dividen adalah pembagian bagian keuntungan kepada para pemegang saham. Besarnya dividen yang dibagikan perusahaan ditentukan oleh para pemegang
saham pada saat berlangsungnya RUPS Rapat Umum Pemegang Saham. Ikatan Akuntan Indonesia IAI dalam PSAK No.23 paragraf 03 menyatakan bahwa
dividen adalah distribusi laba kepada pemegang investasi ekuitas dengan proporsi
Universitas Sumatera Utara
23 mereka dari jenis modal tertentu. Menurut Baridwan 2000, dividen adalah
pembagian laba kepada pemegang saham perseroan terbatas yang sebanding dengan jumlah saham yang dimiliki.
Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa dividen adalah pembagian laba perusahaan yang besarnya telah ditetapkan dalam Rapat Umum
Pemegang Saham RUPS kepada para pemegang saham secara proporsional sesuai dengan jumlah saham yang dimiliki oleh masing-masing pemegang saham
tersebut. Umumnya dividen dibagikan secara teratur dalam interval waktu yang tetap,misalnya tiap-tiap tahun, enam bulan, dan sebagainya, tetapi kadang-kadang
dilakukan pembagian dividen ekstra selama pada waktu-waktu tersebut. Kebijakan dividen merupakan keputusan yang diambil perusahaan untuk
menentukan berapa besar bagian dari laba bersih yang diperoleh untuk dibagikan sebagai dividen atau sebagai laba yang ditahan. Kebijakan dividen merupakan
sebagian dari keputusan investasi. Oleh karena itu, perusahaan dalam hal ini dituntut untuk membagikan dividen sebagai realisasi harapan hasil yang
didambakan seorang investor dalam menginvestasikan dananya untuk membeli saham itu.
Kebijakan dividen berhubungan dengan pembagian pendapatan antara penggunaan pendapatan untuk dibayarkan kepada pemegang saham sebagai
dividen atau digunakan dalam perusahaan, yang berarti pendapatan tersebut harus ditahan dalam perusahaan. Kebijakan dividen merupakan suatu kebijakan untuk
menetapkan berapa bagian dari laba bersih yang akan dibagikan sebagai dividen
Universitas Sumatera Utara
24 kepada para pemegang saham dan berapa besar bagian dari laba bersih itu akan
ditanamkan kembali sebagai laba ditahan oleh perusahaan untuk diinvestasikan kembali reinvested.
Dividen per share DPS merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kepastian dari modal yang ditanamkannya,yakni berupa dividen.
Dividen Per Share dapat diketahui dengan cara :
DPS =
� �
ℎ �
ℎ ℎ �
2.1.5 Investasi
Investasi secara umum dapat dilakukan apabila seseorang mempunyai pendapatan yang melebihi kebutuhannya terutama kebutuhan dasarnya. Reily dan
Brown Investment Analysis and Portofolio Management mendefinisikan investasi sebagai :
“Investasi merupakan komitmen saat ini terhadap nilai dolar selama periode waktu tertentu yang akan memberikan pembayaran sebagai
kompensasi bagi investor untuk 1 jangka waktu yang ditentukan, 2 tingkat inflasi yang diharapkan, dan 3 pembayaran di masa depan yang belum pasti.”
Dari definisi di atas dapat dilihat bahwa investasi terkait dengan sejumlah dana tertentu yang dikorbankan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik di masa
yang akan datang yang di dalam rentang waktu tersebut terkandung unsur ketidakpastian. Unsur ketidakpastian ini seringkali dianggap sebagai tingkat risiko
yang menentukan seberapa besar tingkat pengembalian yang diharapkan investor dari investasi tersebut.
Universitas Sumatera Utara
25 Pada dasarnya, ada lima alasan yang membuat perusahaan tertarik untuk
membeli obligasi sekuritas utang atau saham sekuritas ekuitas perusahaan lain. Kelima alasan tersebut adalah :
Sebagai antisipasi atau untuk menjamin bahwa perusahaan tetap dapat melanjutkan kegiatan operasionalnya meskipun dalam kondisi yang sulit
resesi ekonomi. Jadi, investasi dilakukan untuk memberikan perusahaan ketersediaan sumber dana yang dapat ditarik kembali pada saat
dibutuhkan; Memanfaatkan kelebihan kas yang tidak terpakai dalam kegiatan
operasional perusahaan sebagai hasil dari penjualan musiman;kelebihan kas yang terjadi selama penjualan musiman akan lebih menguntungkan
bagi perusahaan apabila diinvestasikan dalam bentuk sekuritas dibanding disimpan di bank. Nanti,begitu saat penjualan musiman tiba kembali
maka investasi ini akan dicairkan dan dananya akan dipakai untuk membeli persediaan barang dagangan;
Untuk memperoleh pendapatan bunga dari investasi obligasi atau deviden dari investasi saham termasuk keuntungan dari selisih harga jangka
pendek; banyak perusahaan yang tidak puas dengan tingkat suku bunga yang rendah yang ditawarkan oleh deposito bank sehingga perusahaan
lebih memilih atau beralih ke alternative investasi lain investasi dalam obligasi dan saham dengan menerima tingkat resiko yang tinggi pula.
Perlu dibedakan di sini, perusahaan investor melakukan investasi dalam saham hanya sekedar untuk mendapatkan dividen dan atau keuntungan
Universitas Sumatera Utara
26 dari selisih harga jangka pendek capital gain, bukan untuk
mempengaruhi apalagi mengendalikan perusahaan investee; Untuk menjamin tersedianya bahan mentah, mempengaruhi dewan
komisaris, atau untuk mendiversifikasi produk yang ditawarkan; dan Untuk mengendalikan aktivitas operasi,investasi,dan pendanaan dari
perusahaan lain.
2.1.5.1 Klasifikasi Sekuritas Investasi
Sekuritas utang adalah instrument keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan, yang pada umumnya memiliki karakteristik sebagai berikut : 1 nilai
nominal merupakan nilai jatuh tempo yang menggambarkan jumlah yang akan dibayarkan kembali oleh debitur kepada kreditur pada saat pinjaman jatuh tempo,
2 bunga dibayarkan secara berkala, dan 3 tanggal jatuh tempo menunjukkan kapan pinjaman akan dilunasi. Untuk tujuan akuntansi, sekuritas utang dapat
diklasifikasikan menjadi sekuritas yang diperdagangkan trading securities, sekuritas yang tersedia untuk dijual available for sale securities,dan sekuritas
yang dimiliki hingga jatuh tempo held to maturity securities. Sekuritas ekuitas menggambarkan kepemilikan pemegang saham investor
dalam perusahaan investee. Pada umumnya, setiap lembar saham akan memberikan hak kepada pemegangnya untuk memperoleh dividend dan
memberikan suara terkait perusahaan. Berbeda halnya dengan sekuritas utang, sekuritas ekuitas tidak memerlukan pembayaran bunga dan juga tidak memiliki
tanggal jatuh tempo. Untuk tujuan akuntansi, sekuritas ekuitas dapat
Universitas Sumatera Utara
27 diklasifikasikan menjadi sekuritas yang diperdagangkan trading securities,
sekuritas yang tersedia untuk dijual available for sale securities, dan sekuritas metode ekuitas equity method securities.
2.2 Penelitian Terdahulu
Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang berhubungan dengan penelitian terhadap harga saham. Diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Taranika Intan 2009 yang berjudul “Pengaruh Dividen Per Share dan
Earning Per Share terhadap Harga Saham pada Perusahaan Go Public di Bursa Efek Indonesia”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa EPS
berpengaruh positif terhadap harga saham perusahaan go public di Bursa Efek Indonesia sedangkan DPS tidak memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap harga saham perusahaan go public di BEI. 2. Denies Priatinah dan Prabandaru Adhe Kusuma 2012 yang berjudul
“Pengaruh Return On Investment ROI,Earning Per Share EPS,dan Dividen Per Share DPS terhadap Harga Saham Perusahaan
Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI Periode 2008-2011. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ROI,EPS,dan
DPS secara simultan berpengaruh positif terhadap harga saham di perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI.
3. Yulius Yulianto 2010 yang berjudul “Analisis Pengaruh Asset
Growth,Earning Per Share,Debt to Total Asset,Return On Investment,dan Deviden Yield terhadap Beta Saham Studi pada Perusahaan Perbankan
Universitas Sumatera Utara
28 yang tercatat di BEI periode 2005-2007. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa EPS tidak berpengaruh secara signifikan terhadap beta saham. 4. Rescyana Putri Hutami 2
012 yang berjudul “Pengaruh Dividend Per Share,Return On Equity,dan Net Profit Margin terhadap Harga Saham
Perusahaan Industri Manufaktur yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa DPS berpengaruh positif dan
signifikan terhadap harga saham perusahaan industri manufaktur yang tercatat di BEI.
5. Penelitian oleh Meythi,Tan Kwang En,Linda Rusli 2011 yang berjudul “Pengaruh Likuiditas dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham
Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa EPS tidak berpengaruh terhadap harga saham.
6. Nuliana 2003 yang berjudul “Pengaruh Dividen Per Share dan
Rentabilitas Modal Sendiri ROE Terhadap Harga Pasar Saham PT.Telkom,Tbk. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa DPS tidak
berpengaruh positif terhadap harga pasar saham PT.Telkom,Tbk. Dari penelitian terdahulu dapat kita tinjau bahwa terdapat inconsistency
dalam penelitian-penelitian tersebut yang dapat kita lihat bahwa ada penelitian terdahulu yang menyatakan bahwa EPS atau DPS berpengaruh
positif terhadap harga saham namun terdapat juga penelitian yang menyatakan EPS atau DPS tidak berpengaruh positif terhadap harga
saham.
Universitas Sumatera Utara
29
2.3 Kerangka Konseptual