Hasil Penelitian Pengaruh Konsentrasi Air Perasan Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia) dalam Menghambat Pertumbuhan Bakteri Streptococcus Pyogenes Secara in vitro

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

Proses pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan pada tanggal 21 – 22 Oktober 2015 di Laboratorium Mikrobiologi FK USU. Jumlah sampel untuk masing-masing kelompok adalah 4 sampel bakteri Streptococcus pyogenes. Berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan dianalisa, maka dapat disimpulkan hasil penelitian sebagai berikut.

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Lokasinya berada di Jalan Universitas No. 1, Kelurahan Padang Bulan, Kecamatan Medan Baru, Medan, Sumatera Utara.

5.1.2. Deskripsi Karakteristik Sampel Penelitian

Sampel dalam penelitian ini adalah biakan spesimen yang telah diidentifikasi sebagai bakteri Streptococcus pyogenes yang diambil dari Laboratorium Mikrobiologi FK USU. Sampel penelitian dibagi menjadi 7 kelompok. Pada tiap kelompok dilakukan pengulangan sebanyak 4 kali sehingga jumlah total sampel yaitu 28 sampel Streptococcus pyogenes. Setiap pengulangan memerlukan 1 buah media Mueller Hinton. Dengan demikian, media Mueller Hinton yang dibutuhkan berjumlah 4 buah.

5.1.3. Hasil Uji Laboratorium

Sifat antibakteri pada air perasan jeruk nipis dapat dilihat dengan adanya zona hambat di sekitar area disk yang telah berisi air perasan jeruk nipis dalam berbagai konsentrasi pada media Mueller Hinton yang telah ditumbuhi bakteri Streptococcus pyogenes. Pengukuran zona hambat dilakukan dengan menggunakan jangka sorong. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap aktivitas antibakteri air perasan jeruk nipis terhadap pertumbuhan Streptococcus pyogenes, didapatkan zona hambat seperti yang ada pada gambar 6 dan tabel 1. Universitas Sumatera Utara Gambar 6. Daya hambat yang ditandai dengan zona bening di sekitar disk Keterangan: 1. Kontrol positif levofloxacin 2. Kontrol negatif aquabides 3. Air perasan jeruk nipis konsentrasi 6,25 4. Air perasan jeruk nipis konsentrasi 12,5 5. Air perasan jeruk nipis konsentrasi 25 6. Air perasan jeruk nipis konsentrasi 50 7. Air perasan jeruk nipis konsentrasi 100 Tabel 1. Zona hambat air perasan jeruk nipis terhadap pertumbuhan S. pyogenes Diameter Zona Hambat mm Replikasi K - 6,25 12,5 25 50 100 K + I 9 11 13 15 35 II 9 11 13 15 35 III 9 11 13 15 35 IV 10 12 14 16 36 Rata-rata 9,25 11,25 13,25 15,25 35,25 Keterangan: K - : aquabides K + : levofloxacin Universitas Sumatera Utara Grafik 1. Zona hambat air perasan jeruk nipis terhadap pertumbuhan S. pyogenes Berdasarkan tabel dan grafik tersebut, diketahui bahwa rata-rata diameter zona hambat air jeruk nipis terhadap pertumbuhan bakteri S. pyogenes pada konsentrasi 6,25 adalah 0 mm, konsentrasi 12,5 adalah 9,25 mm, konsentrasi 25 adalah 11,25 mm, konsentrasi 50 adalah 13,25 mm, dan konsentrasi 100 adalah 15,25 mm. Sedangkan pada kelompok kontrol yang diberi levofloxacin, rata – rata diameter zona hambat yang terbentuk adalah 35,25 mm. Zona hambat yang terbentuk berdasarkan tabel tersebut dimulai dari konsentrasi 12,5 hingga konsentrasi 100. Sedangkan pada konsentrasi 6,25 tidak terbentuk zona hambat. Semakin meningkat konsentrasi, maka diameter zona hambat yang terbentuk semakin luas.

5.1.4. Hasil Analisa Statistik

Untuk mengetahui pengaruh konsentrasi dalam menghambat pertumbuhan Streptococcus pyogenes secara iv vitro, maka data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji anova satu arah. Uji anova dilakukan untuk membandingkan data lebih dari 2 kelompok. Uji anova termasuk ke dalam statistik parametrik. Dengan demikian, syarat yang diperlukan untuk menggunakan uji anova adalah data berdistribusi normal dan varians data homogen Wahyuni,2007. 5 10 15 20 25 30 35 40 Kontrol - 6,25 12,50 25 50 100 Kontrol + Dia mete r z ona ha mbat mm Konsentrasi air perasan jeruk nipis Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3 Replikasi 4 Universitas Sumatera Utara Uji normalitas data yang digunakan adalah uji Kolmogorov-Smirnov. Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh terdistribusi normal atau tidak. Kriteria sebuah data berdistribusi normal adalah apabila didapatkan nilai p signifikansi α . Berdasarkan uji tersebut, didapatkan nilai p = 0,007 dari data keseluruhan. Dengan nilai p signifikansi α dimana α = 0,05, maka dapat dikatakan bahwa data pada penelitian ini tidak berdistribusi normal. Selanjutnya, analisis data dilanjutkan dengan uji homogenitas Levene. Uji ini dilakukan untuk mengetahui data tersebut memiliki varians data yang homogen atau tidak. Hasil uji didapatkan nilai p signifikansi sebesar 0,000. Dengan nilai p 0,05 berarti varians data tidak homogen. Hal ini menunjukkan bahwa analisis data menggunakan anova satu arah tidak dapat dilakukan karena data tidak berdistribusi normal dan varians data tidak homogen. Uji alternatif yang dapat digunakan yaitu uji non parametrik dengan menggunakan uji Kruskal-Wallis. Metode ini penerapannya analog dengan uji parametrik anova Wahyuni, 2007. Dari perhitungan Uji Kruskal-Wallis, didapatkan nilai p signifikansi sebesar 0,000. Dengan nilai p 0,05 maka varians zona hambat yang terbentuk pada lima konsentrasi yang berbeda memiliki perbedaan bermakna. Dengan nilai tersebut, maka dilakukan uji selanjutnya, yaitu uji Post Hoc multiple comparisons dengan metode Mann-Whitney. Uji ini dilakukan untuk mengetahui kelompok mana yang memiliki perbedaan dan tidak. Prinsipnya adalah membandingkan media peringkat dari sampel I dan sampel II. Bila nilai p signifikansi 0,05 maka data tersebut memiliki perbedaan yang bermakna. Namun, ketika nilai p 0,05 maka data tersebut tidak memiliki perbedaan yang bermakna. Selanjutnya, untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh konsentrasi air perasan jeruk nipis dalam menghambat pertumbuhan Streptococcus pyogenes, dilakukan uji regresi linier. Dengan uji regresi linier, dapat dilihat bagaimana nilai suatu variabel bebas berhubungan dengan variabel terikat Wahyuni, 2007. Dari hasil uji regersi linier nilai signifikan yang didapatkan sebesar 0,000. Oleh karena nilai signifikan kurang dari 0,05, maka nilai tersebut signifikan. Signifikan berarti Universitas Sumatera Utara terdapat pengaruh antara varabel bebas air perasan jeruk nipis terhadap variabel terikat diameter zona hambat pertumbuhan Streptococcus pyogenes.

5.2. Pembahasan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Konsentrasi Air Perasan Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia) dalam Menghambat Pertumbuhan Bakteri Streptococcus Pyogenes Secara in vitro

7 71 67

Efek Pemberian Air Perasan Jeruk Nipis Terhadap Pencegahan Pembentukan, Penghambatan Pertumbuhan, dan Penghancuran Biofilm Staphylococcus aureus Secara In Vitro

0 11 105

Pengaruh Air Perasan Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) Terhadap Pertumbuhan Streptococcus viridans Secara In Vitro.

3 6 19

Pengaruh Konsentrasi Air Perasan Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia) dalam Menghambat Pertumbuhan Bakteri Streptococcus Pyogenes Secara in vitro

0 2 13

Pengaruh Konsentrasi Air Perasan Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia) dalam Menghambat Pertumbuhan Bakteri Streptococcus Pyogenes Secara in vitro

0 0 2

Pengaruh Konsentrasi Air Perasan Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia) dalam Menghambat Pertumbuhan Bakteri Streptococcus Pyogenes Secara in vitro

0 1 3

Pengaruh Konsentrasi Air Perasan Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia) dalam Menghambat Pertumbuhan Bakteri Streptococcus Pyogenes Secara in vitro

0 0 12

Pengaruh Konsentrasi Air Perasan Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia) dalam Menghambat Pertumbuhan Bakteri Streptococcus Pyogenes Secara in vitro

0 3 3

Pengaruh Konsentrasi Air Perasan Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia) dalam Menghambat Pertumbuhan Bakteri Streptococcus Pyogenes Secara in vitro

0 0 19

KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH VARIASI KONSENTRASI PERASAN JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia) TERHADAP PERTUMBUHAN Candida albicans SECARA in vitro

0 0 14