Perekonomian Desa Sarana Transportasi

merupakan nelayan yang melaut baik merupakan pemilik kapal ataupun buruh nelayan. Selain itu, mayoritas penduduk bergerak di sektor perdagangan baik produk ataupun jasa. Potensi perikanan berupa bandeng, lele, gurame, dan yang merupakan sektor penopang roda ekonomi desa. Perikanan ini dibudidayakan di pekarangan-pekarangan warga karena tidak memerlukan area yang luas. Sedangkan sektor peternakan yang juga cukup berkembang baik dimana ternak sapi 962 orang merupakan peternak sapi, serta peternak ayam buras sebesar 2.062 orang.

E. Sarana Transportasi

Sarana Transportasi merupakan perpindahan atau pergerakan orang, barang, informasi, untuk tujuan spesifik dari satu tempat ke tempat lain. Peranan transportasi yaitu memungkinkan manusia dan barang bergerakberpindah tempat dengan aman dan cepat. Dengan transportasi peralatan atau kebutuhan dapat sampai ke tempat produksi dan dengan transportasi hasil produksi dapat dipasarkan. Dengan demikian sarana transportasi berfungsi sebagai sektor penunjang pembangunan dan pemberi jasa bagi perkembangan ekonomi khususnya Desa Karangsewu. Adapun jumlah sarana transportasi yang terdapat di Desa Karangsewu adalah sebagai berikut Tabel 16. Sarana Transportasi Desa Karangsewu 2012 No. Jenis Prasarana Jumlah Persentase 1. 2. 3. 4. 5. 6. Kendaraan Umum Roda Empat : a. Bis yang trayeknya melewati Desa b. Truk c. Colt Pick Up Mobil Pribadi Kendaraan Umum Roda Tiga Kendaraan Bermotor Roda Dua Kendaraan Tidak Bermotor Roda Dua Kereta Api Alat Transportasi Tradisional : a. Dokar b. Becak 6 7 40 72 2 1.036 1.752 - - 2 0.21 0.24 1.37 2.47 0.07 35.52 60.06 0.00 0.00 0.07 Jumlah 2917 100 Monografi Desa Karangsewu Berdasarkan Tabel 16 dapat diketahui bahwa transportasi di Desa Karangsewu sudah cukup tersedia, sehingga dapat menunjang dan memperlancar dalam kegiatan usaha udang vannamei. Dengan tersedianya transportasi truk dan colt pick up akan membantu memudahkan untuk memasarkan hasil panen udang ke pasar atau bahkan daerah lainnya.

F. Keadaan Perikanan

Potensi sektor perikanan di Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu sektor andalan Kabupaten Kulon Progo. Potensi perikanan sangat berkaitan erat dengan kondisi sosial ekonomi pada sumber daya kelautan meliputi perikanan budidaya maupun perikanan tangkap. Perikanan budidaya dikawasan pesisir Kabupaten Kulon Progo memungkinkan untuk dikembangkan yakni udang, gurami dan lele. Namun, karena tekstur pasir di pesisir Kulon Progo menyebabkan strategi pengembangan perikanan budidaya harus menggunakan konstruksi khusus, yakni tambak plastikbiokrit, dan hal ini membutuhkan modal yang cukup besar selain cara pengembangan khusus yang memerlukan pengetahuan. Berikut ini adalah data potensi perikanan sumberdaya kelautan dan perikanan tangkap. Potensi perikanan Desa Karangsewu meliputi perikanan budidaya maupun perikanan tangkap. Permasalahan yang dihadapi di Desa Karangsewu yakni minimnya sarana melaut nelayan dan juga masih sangat terbatasnya peralatan melaut. Aksesibilitas jalan yang masih terbatas dengan jalan yang sempit menyebabkan akses menuju TPI menjadi terkendala. Selain itu kemampuan sumberdaya manusia yang bergelut di perikanan tangkap menjadi permasalahan yang berpengaruh pada hasil tangkapan. 1. Budidaya Udang Vannamei a. Persiapan Lahan Kolam Persiapan Lahan merupakan kegiatan pengolahan lahan mulai dari membuat petak lahankolam, pemasangan mulsa, pemberian kapur dan pengisian air sebelum benur ditebar kedalam petak kolam. b. Penebaran Benur Penebaran benur dilakukan dengan cara adaptasi benur dengan air kolam terlebih dahulu dengan memasukan benur yang berada didalam plastik ke kolam, kemudian di ciprati air, apabila benur yang didalam plastik sudah beruap kemudian ikatan plastik dibuka. Apabila sebagian benur mulai keluar dari plastik itu menandakan bahwa benur-benur tersebut sudah beradaptasi dengan air yang ada di kolam.