Keadaan Perikanan KEADAAN UMUM DAERAH

konstruksi khusus, yakni tambak plastikbiokrit, dan hal ini membutuhkan modal yang cukup besar selain cara pengembangan khusus yang memerlukan pengetahuan. Berikut ini adalah data potensi perikanan sumberdaya kelautan dan perikanan tangkap. Potensi perikanan Desa Karangsewu meliputi perikanan budidaya maupun perikanan tangkap. Permasalahan yang dihadapi di Desa Karangsewu yakni minimnya sarana melaut nelayan dan juga masih sangat terbatasnya peralatan melaut. Aksesibilitas jalan yang masih terbatas dengan jalan yang sempit menyebabkan akses menuju TPI menjadi terkendala. Selain itu kemampuan sumberdaya manusia yang bergelut di perikanan tangkap menjadi permasalahan yang berpengaruh pada hasil tangkapan. 1. Budidaya Udang Vannamei a. Persiapan Lahan Kolam Persiapan Lahan merupakan kegiatan pengolahan lahan mulai dari membuat petak lahankolam, pemasangan mulsa, pemberian kapur dan pengisian air sebelum benur ditebar kedalam petak kolam. b. Penebaran Benur Penebaran benur dilakukan dengan cara adaptasi benur dengan air kolam terlebih dahulu dengan memasukan benur yang berada didalam plastik ke kolam, kemudian di ciprati air, apabila benur yang didalam plastik sudah beruap kemudian ikatan plastik dibuka. Apabila sebagian benur mulai keluar dari plastik itu menandakan bahwa benur-benur tersebut sudah beradaptasi dengan air yang ada di kolam. c. Pemberian Pakan Pemberian pakan dilakukan 4 kali sehari dalam waktu 4 jam sekali. Jenis pakan yang diberikan adalah pelet. Pemberian pakan dilakukan dengan melihat usia benur apabila semakin besar usia benur maka pakan yang diberikan akan semakin banyak. d. Pemeliharaan dan pengendalian penyakit Pemeliharaan dan pengendalian dilakukan dengan cara mengganti mulsa yang sudah rusak, mengontrol kualitas air dengan cara mengganti atau menambah air apabila air sudah terlihat bening, memberi pakan secara teratur, melakukan penyiponan apabila kotoran udang sudah teralu banyak. Jenis penyakit yang sering menyerang udang adalah white feces desease berak putih dan myo ekor dan sebagian badan merah. e. Panen Pemanenan udang Vannamei dilakukan setelah udang berusia 90-120 hari. Pemanenan dilakukan dengan cara parsial dan langsung habis. Namun, apabila udang terkena penyakit myo ataupun berak putih udang harus segera dipanen, karena pertumbuhan udang tidak akan baik lagi dan apabila tidak dijual segera, udang akan mati dan harga mengalami penurunan.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Profil Masyarakat Desa Karangsewu

Profil masyarakat Desa Karangsewu merupakan gambaran identitas yang dapat menonjolkan karakteristik diri seseorang yang membedakan dirinya dengan masyarakat lainnya. Profil masyarakat Desa Karangsewu meliputi jenis kelamin, umur, pendidikan terakhir dan pekerjaan. Berikut penjelasan profil masyarakat Desa Karangsewu dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 17. Profil Masyarakat Desa Karangsewu Identitas Diri Jumlah orang Persentase Jenis Kelamin Laki-laki 60 100 Perempuan Jumlah 60 100 Umur tahun 24-34 14 23.33 35-45 20 33.33 46-56 26 43.33 Jumlah 60 100 Pendidikan SD 14 23.33 SMP 13 21.67 SMA 33 55 Jumlah 60 100 Pekerjaan Tani 24 40 Buruh 1 1.67 Wiraswasta 19 31.67 Karyawan swasta 16 26.67 Jumlah 60 100 Jenis Kelamin . Jenis kelamin adalah pembeda antara responden satu dengan yang lain dilihat sisi seksualitasnya. Jenis kelamin dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua kategori yaitu perempuan dan laki-laki. Dapat diketahui bahwa untuk responden masyarakat Desa Karangsewu secara keseluruhan berjenis kelamin laki-laki. Umur. Umur merupakan tingkat kedewasaan atau usia masyarakat Desa Karangsewu yang dihitung mulai dari waktu kelahiran sampai pada waktu wawancara dalam satuan tahun. Menunjukkan bahwa usia termuda masyarakat Desa Karangsewu adalah 24 tahun, usia tertua adalah 56 tahun dan usia yang paling banyak 26 orang antara 46-56 tahun. Masyarakat Desa Karangsewu memiliki potensi sumber daya manusia yang sangat besar karena pada tingkst umur tersebut masyarakat Desa Karangsewu berada pada usia yang masih mampu bekerja dengan maksimal. Selain itu, potensi sumber daya manusia yang potensial tersebut dapat membawa perubahan yang lebih baik pada Desa Karangsewu di masa yang akan mendatang karena usia penduduk berada pada tingkat produktif. Pendidikan. Pendidikan adalah suatu kondisi jenjang pendidikan yang dimiliki oleh seseorang melalui pendidikan formal yang digunakan oleh pemerintah serta disyahkan oleh pendidikan. Dalam penelitian ini jenjang pendidikan yang digunakan terdiri dari 3 jenjang yaitu SD, SMP,dan SMA. Menunjukkan bahwa masyarakat Desa Karangsewu yang berjumlah 60 orang, mayoritas 33 orang berpendidikan SMA dengan persentase 55, dan sebanyak 14 orang berpendidikan SD dengan persentase 23.33. Sedangkan yang berpendidikan SMP sebanyak 13 orang dengan persentase 21.67. Berdasarkan pengamatan terhadap data yang penulis dapatkan, penduduk Desa Karangsewu merupakan penduduk yang mayoritas berpendidikan SMA. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Desa Karangsewu memiliki potensi untuk lebih maju karena ditunjang