Reputasi Perusahaan Auditor Kondisi Keuangan Auditee

kualitas audit yang lebih tinggi pula dibandingkan dengan biaya audit audit fee yang lebih rendah. Kualitas audit yang baik memungkinkan ditemukannya salah saji material dalam laporan keuangan auditee. Ketika ditemukannya salah saji material dalam laporan keuangan auditee maka auditor seharusnya memberikan kualifikasi audit dalam laporan auditnya. Namun terdapat fenomena yang dapat mengganggu sikap mental independensi auditor ketika auditor menerima biaya audit yang tinggi dari perusahaan auditee dan auditor ingin memuaskan auditee dengan memberikan opini wajar tanpa pengecualian unqualified opinion sebagai kompensasi atas biaya audit yang diterima auditor. Hal tersebut dilakukan agar perusahaan audit tidak kehilangan kliennya. Seorang auditor dilarang menerima biaya audit audit fee yang dapat mengurangi independensi dalam melakukan tugas auditnya. Indeendensi bagi auditor sangatlah penting untuk menghasilkan laporan audit yang berkualitas.

2.7 Reputasi Perusahaan Auditor

Reputasi perusahaan auditor dalam penelitian ini diproksikan dengan reputasi kantor akuntan publik yang diwakili dengan kantor akuntan publik berafiliasi big four dan non big four. Kantor akuntan publik berafiliasi big four dipastikan memiliki klien yang lebih banyak daripada akuntan publik berafiliasi non big four. Hal ini didasari pada kualitas auditor yang ada dalam kantor akuntan yang memiliki reputasi big four, yang dianggap memiliki kualitas dan pengalaman yang lebih baik dari auditor kantor akuntan non big four. Universitas Sumatera Utara Beberapa literatur mengidentifikasikan bahwa auditor berafiliasi big four merupakan auditor yang memiliki kualitas yang lebih baik daripada auditor berafiliasi non big four dikarenakan kapabilitas auditor big four dalam mendeteksi manajemen laba De Angelo, 1981 ; Mutchler, 1986 ; Bartov et al., 2001 ; Craswell et.al., 2002. Kapabilitas auditor big four dalam mendeteksi earning manajemen dan salah saji material dalam laporan keuangan klien menunjukkan bahwa auditor big four memiliki kemungkinan tinggi dalam memberikan kualifikasi pada laporan auditan klien dibandingkan dengan auditor non big four . Auditor yang memiliki reputasi baik dan dikategorikan big four yaitu : Tabel 2.1 Kantor Akuntan Publik Berafiliasi Big Four No Big Four Afiliasi 1 Ernst Young KAP Purwantono, Sarwoko, Sandjaja 2 Deloitte Touche Tohmatsu KAP Osman Bing Satrio 3 KPMG Klynveld, Peat, Marwick, Goerdeler KAP Sidharta, Sidharta, Widjaja 4 PricewaterhouseCoopers KAP Haryanto Sahari Sumber : Wikipedia Universitas Sumatera Utara

2.8 Kondisi Keuangan Auditee

Kondisi keuangan perusahaan auditee menggambarkan tingkat kesehatan perusahaan yang sesungguhnya. Kondisi keuangan perusahaan auditee dalam penelitian ini diproksikan pada rasio keuangan perusahaan auditee karena merupakan gambaran dari kinerja manajemen yang dapat digunakan untuk menilai kelangsungan hidup perusahaan. Dalam Haryanto 2011 disebutkan banyak penelitian yang telah menggunakan variabel rasio keuangan untuk merumuskan prediksi opini audit Kida, 1980; Dopouch et al., 1987; Krishnan dan Krishnan, 1996; Mutchler et al., 1997; Spatish et al., 2003. Dimensi keuangan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi pengukuran profitabilitas dan likuiditas yang terdiri dari rasio opmta operating margin to total asset , rasio lancar current asset to current liabilities, rasio rata-rata umur piutang receivable to sales, dan rasio profit margin net profit to sales. Profitabilitas dan likuiditas dipilih karena merupakan ukuran yang jelas mengenai kelangsungan hidup perusahaan. Rasio-rasio tersebut menurut Caramanis dan Spatish 2006 mempengaruhi penilaian auditor dalam memberikan kualifikasi audit. Rasio opmta operating margin to total asset adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba operasional berdasarkan tingkat asset tertentu, setelah biaya-biaya modal biaya yang digunakan untuk mendanai aset tersebut dikeluarkan dari aset Mamduh dan Abdul Halim, 2003; 165. Secara umum rasio yang tinggi menunjukkan efisiensi manajemen aset, yang berarti efisiensi manajemen. Universitas Sumatera Utara Rasio current asset to current liabilities atau yang sering disebut rasio lancar current ratio adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan memenuhi hutang jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancarnya yaitu aktiva yang dapat berubah menjadi kas dalam waktu satu tahun atau siklus bisnis Mamduh dan Abdul Halim, 2003: 79. Secara umum rasio lancar yang rendah menunjukkan rasio likuiditas yang tingggi, sedangkan rasio lancar yang tinggi menunjukkan adanya kelebihan aktiva lancar, yang mempunyai pengaruh yang tidak baik terhadap profitabilitas perusahaan. Rasio receivable to sales atau yang sering disebut rata-rata umur piutang adalah rasio yang digunakan untuk mengetahui berapa lama waktu yang diperlukan untuk melunasi piutang atau merubah piutang menjadi kas Mamduh dan Abdul Halim, 2003: 80. semakin lama rata-rata piutang berarti semakin besar dana yang tertanam pada piutang. Angka rata-rata piutang yang terlalu tinggi menunjukkan kemungkinan tidak kembalinya piutang yang lebih tinggi. Sebaliknya, angka yang terlalu rendah bisa menjadi indikasi kebijakan piutang yang terlalu ketat, dan hal tersebut akan menurunkan penjualan dari yang seharusnya bisa dimanfaatkan. Rasio net profit to sales atau yang sering disebut profit margin adalah rasio yang menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu. Rasio ini juga bisa diinterpretasikan sebagai kemampuan perusahaan menekan biaya-biaya ukuran efisiensi di perusahaan pada periode tententu Mamduh dan Abdul Halim, 2003: 86. Profit margin yang rendah menandakan penjualan yang terlalu rendah untuk tingkat biaya tertentu, Universitas Sumatera Utara atau tingkat biaya yang terlalu tinggi untuk tingkat penjualan tertentu, atau kombinasi dari kedua hal tersebut. Secara umum rasio yang rendah menunjukkan ketidakefisienan manajemen. Pada umumnya auditor memberikan kualifikasi bila kondisi keuangan yang dipresentasikan dengan rasio-rasio keuangan buruk. Caramanis 2006 mengatakan bahwa pengukuran profitabilitas dan likuiditas mempengaruhi penilaian auditor dalam memberikan kualifikasi audit opini audit qualified. Profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu. Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat keefektifan manajemen dalam menghasilkan laba untuk perusahaan. Tujuan dari analisa profitabilitas adalah untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan. Analisa ini juga untuk mengetahui hubungan timbal balik antara pos-pos yang ada pada neraca perusahaan yang bersangkutan guna mendapatkan berbagai indikasi yang berguna untuk mengukur efisiensi dan profitabilitas perusahaan yang bersangkutan. Ketika profitabilitas perusahaan buruk maka dapat membuat auditor sangsi atas kelangsungan hidup perusahaan. Dalam keadaan demikian auditor dapat memberikan opini audit going concern. Sedangkan rasio likuiditas merupakan indikasi yang jelas terhadap kesehatan keuangan perusahaan. Caramanis 2006 mengatakan bahwa kemungkinan diberikannya opini audit qualified lebih tinggi ketika kondisi kesehatan keuangan perusahaan memburuk. Ketika perusahaan mengalami masalah likuiditas sehingga mengalami kesulitan dalam melunasi hutang-hutangnya Universitas Sumatera Utara mengindikasikan bahwa kinerja manajemen tidak baik. Masalah likuiditas yang parah dapat membuat auditor sangsi atas kelangsungan hidup perusahaan. Apabila keadaan ini terjadi maka auditor dapat mengeluarkan opini audit going concern .

2.9 Pertumbuhan Perusahaan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kualitas Audit , Kondisi Keuangan Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 103 81

Pengaruh Diferensiasi Kualitas Audit, Kesulitan Keuangan Perusahaan, Opini Audit, dan Fee Audit Terhadap Pergantian Kantor Akuntan Publik Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 64 121

Pengaruh Kualitas Audit, Kondisi Keuangan Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 6 88

PENGARUH KONDISI KEUANGAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN REPUTASI AUDITOR PADA PENGUNGKAPAN Pengaruh Kondisi Keuangan, Pertumbuhan Perusahaan, Dan Reputasi Auditor Pada Pengungkapan Opini Audit Going Concern (Studi Empiris ada Perusahaan Manufaktur Yang Te

0 1 14

Pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, opini audit dan reputasi auditor terhadap audit delay Di perusahaan perbankan yang terdaftar Di bursa efek indonesia

0 0 10

Pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, opini audit dan reputasi auditor terhadap audit delay Di perusahaan perbankan yang terdaftar Di bursa efek indonesia

0 0 2

Pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, opini audit dan reputasi auditor terhadap audit delay Di perusahaan perbankan yang terdaftar Di bursa efek indonesia

0 0 9

Pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, opini audit dan reputasi auditor terhadap audit delay Di perusahaan perbankan yang terdaftar Di bursa efek indonesia

0 0 19

Pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, opini audit dan reputasi auditor terhadap audit delay Di perusahaan perbankan yang terdaftar Di bursa efek indonesia

0 0 1

Pengaruh Kualitas Audit , Kondisi Keuangan Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 11