Penyampaian hasil ini dilakukan dengan tertulis dalam bentuk laporan audit audit report yang merupakan penyampaian hasil-hasil temuan kepada para
pemakai laporan. Laporan yang satu dapat berbeda dengan laporan lainnya. Tetapi pada dasarnya semuanya harus mampu menyampaikan kepada pihak yang
berkepentingan.
2.2 Kualitas Audit
Auditor memiliki tanggung jawab yang besar dalam mengevaluasi laporan keuangan sehingga menghasilkan informasi yang berkualitas yang akan berguna
bagi para pemakai laporan keuangan dalam pengambilan keputusan. Tamba 2009 menyatakan bahwa perusahaan yang gagal dan tidak menjelaskan going
concern pada opini auditnya menunjukkan bahwa auditor tersebutlah yang lebih
mementingkan aspek komersial, hal ini berdampak pada citra auditor dan hilangnya kepercayaan investor terhadap perusahaan auditan.
Kualitas auditor adalah probabilitas seorang auditor, dapat menemukan dan melaporkan suatu penyelewengan yang terjadi dalam sistem akuntansi klien.
Probabilitas penemuan penyelewengan tergantung pada kemampuan teknikal auditor, seperti pengalaman auditor, pendidikan, profesionalisme dan struktur
audit perusahaan. Sedangkan probabilitas pelaporan penyelewengan tersebut tergantung pada independensi auditor.
Berdasarkan Standar Profesional Akuntan Publik SPAP audit yang dilaksanakan auditor tersebut dapat berkualitas jika memenuhi ketentuan atau
standar auditing. Standar auditing mencakup mutu profesional professional
Universitas Sumatera Utara
qualities auditor independen, pertimbangan judgment yang digunakan dalam
pelaksanaan audit dan penyusunan laporan auditor. Standar Auditing berlaku umum di Indonesia berdasarkan yang telah
ditetapkan dan disahkan Ikatan Akuntan Indonesia IAI dalam Pernyataan Standar Auditing PSA No. 01 SA Seksi 150 meliputi :
A. Standar Umum 1. Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian
dan pelatihan teknis cukup sebagai auditor. 2. Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi,
dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor. 3. Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib
menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama. B. Standar Pelaksanaan Pekerjaan Lapangan
1. Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus disupervisi dengan semestinya.
2. Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian
yang akan dilakukan. 3. Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi,
pengamatan, permintaan keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang diaudit.
C. Standar Pelaporan
Universitas Sumatera Utara
1. Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun dengan prinsip akuntansi berlaku umum di Indonesia.
2. Laporan auditor harus menunjukkan atau meyatakan, jika ada, ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan
laporan keuangan periode berjalan dengan periode sebelumnya. 3. Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang
memadai, kecuali jika dinyatakan lain dalam laporan auditor. 4. Laporan auditor harus memuat suatau pernyataan pendapat mengenai
laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara keseluruhan tidak
dapat diberikan, maka alasannya harus diberikan. Standar ini meliputi pernyataan apakah laporan keuangan sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum, pernyataan mengenai ketidakkonsistensian penerapan prinsip akuntansi yang berlaku umum, pengungkapan informatif dalam
laporan keuangan, dan pernyataan pendapat atas laporan keuangan secara keseluruhan.
2.3 Independensi Auditor