Surabaya: Prodi Sastra Inggris UTM dan Lima-lima Jaya
3
tertulis seperti cerpen, novel, buku, surat dan dokumen tertulis yang dapat dilihat struktur lahirnya dari segi bentuk bersifat kohesif, saling terkait dan dari struktur batinnya dari
segi makna bersifat terpadu. Grafiti adalah dokumen tertulis yang memiliki bentuk kohesif meskipun banyak juga yang tidak kohesif serta memiliki makna koheren atau
padu. Karena telah memenuhi syarat minimum sebuah objek dikatakan sebuah wacana inilah, maka kita dapat menyimpulkan bahwa Grafiti adalah sebuah wacana. Artikel ini
secara umum membahas tentang grafiti sebagai salah satu bentuk wacana dalam sudut pandang linguistik, dan karena berbentuk wacana, maka bidang linguistik yang tepat
untuk mengkaji objek ini adalah analisis wacana. Pisau analisis yang digunakan untuk membedah wacana grafiti ini adalah analisis Kohesi Tekstual dan Kontekstual
B. Definisi dan Klasifikasi Grafiti
Kata ‘grafiti’ berasal dari bahasa Itali dan kata ini merupakan bentuk plural dari kata ’grafito’ yang berarti gambar atau tulisan. Dalam bahasa Inggris, kata grafiti telah
berubah makna dari yang semula gambar atau tulisan menjadi tulisan yang berada di tempat umum, di tempat yang tidak semestinya. Seiring perkembangan jaman, definisi
tersebut mulai melonggar dan lukisan muralpun kini telah dianggap sebagai grafiti. Grafiti di masa kini mencakup segala jenis coretan, gambar-gambar, lukisan-lukisan,
simbol-simbol, lambang-lambang yang tertulis pada dinding, apapun motivasi penulisannya. Besarnya ruang lingkup grafiti, menyebabkan beberapa orang terpanggil
untuk melakukan kodifikasi, seperti Gadsby 1995 mencoba memberikan klasifikasi terhadap grafiti; ia mengkategorikan grafiti kedalam enam jenis yaitu: 1 latrinalia,
2 public, 3 tags, 4 historical, 5 folk epigraphy, dan 6 humorous. Latrinalia pertama kalinya didefinisikan dengan jelas oleh Dundes yang merujuk
pada tulisan yang ditemukan di toilet Gadsby, 1995; Emmison Smith, 2000. Latrinalia adalah salah satu tipe grafiti yang telah menarik banyak orang dari berbagai
disiplin ilmu di Amerika Serikat untuk menelitinya. Dengan adanya banyak penelitian tersebut, toilet menjadi tempat terkotor namun paling diungkap di negara tersebut.
Public mengacu pada grafiti yang ditulis di tempat-tempat umum seperti taman- taman, gedung-gedung, maupun tembok-tembok di pinggir jalan. Penamaan public
diambil dari karakteristiknya yang mengisi tempat umum, entah ditujukan untuk mempercantik atau malah memperburuk pemandangan di tempat umum tersebut.
Tags dan Public, serupa tapi tidak sama. Sama seperti Public, Tags juga mengisi tempat umum. Bedanya, Tags memiliki karakter khas, yaitu pesan yang mereka bawa
Surabaya: Prodi Sastra Inggris UTM dan Lima-lima Jaya
4
bersifat unik dan individualis. Tags dapat berbentuk nama individu, atau expresi individu. Dengan kata lain, Tags dapat diibaratkan sebagai sidik jari seseorang. Bentuk-
bentuk umum Tags berupa nama penulis, inisial, alamat, atau simbol-simbol khusus individu.
Berbeda dengan beberapa jenis Grafiti di atas, Historical mengacu pada grafiti yang kebeadaannya terungkap oleh orang-orang yang hidup pada masa jauh setelah
grafiti tersebut dibuat. Dari masa dibuat dan masa penemuannya yang terpaut jauh, menyebabkan orang-orang yang mengadakan penelitian terhadap grafiti tersebut tidak
memiliki akses langsung terhadap pikiran internal dari penulis grafiti. Peneliti hanya bisa menemukan arsi-arsip bersejarah yang cukup untuk menguak misteri grafiti, namun
tidak dapat menjelaskannya secara tuntas. Folk epigraphy adalah tulisan yang dibuat oleh orang-orang kebanyakan pada
dinding, batu, kayu dan lainnya. Gadsby 1995 menemukan bahwa tipe grafiti jenis ini cenderung dituliskan dengan cat semprot yang banyak dijual ditoko-toko.
Jenis terakhir dari grafiti adalah Humorous. Grafiti berjenis ini sangat sulit untuh didefinisikan, namun pada dasarnya, grafiti jenis ini berkarakter untuk menghibur
pembacanya. Grafik di bawah ini merupakan perbandingan dari jumlah orang-orang yang
mengadakan penelitian terhadap Grafiti. Dari grafik di bawah, kita dapat melihat bahwa grafiti berjenis public dan latrinalia adalah dua jenis Grafiti yang paling banyak diteliti
dan diungkap oleh peneliti pada masyarakat
Tabel 1. Grafik Perbandingan jumlah penelitian terhadap berbagai tipe Grafiti. Gadsby, 1995
Klasifikasi Grafiti lain disampaikan oleh Blume Dalam Gadsby, 1995. Blume membagi grafiti kedalam dua jenis yaitu: Conversational dan Declarative. Grafiti
Conversational mengajak pembacanya baik itu sengaja maupun tidak oleh penulisnya untuk bergabung dalam sebuah alur percakapan. Kondisi ini hampir sama dengan sebuah
Surabaya: Prodi Sastra Inggris UTM dan Lima-lima Jaya
5
skrip percakapan yang ditulis oleh penulis yang beraneka macam. Berbeda dengan percakapan biasa, grafiti Conversational memiliki karakter mengajak berkomunikasi
partisipan baik itu yang dikenal maupun yang tidak. Perlu dicatat bahwa tidak semua Grafiti mengajak partisipasi dari pembacanya.
Ketika sebuah graffito tidak dimaksudkan untuk mengajak pembacanya berkomunikasi, maka grafiti jenis ini disebut sebagai Declarative.
Pada beberapa kasus, grafiti Artistik maupun tags temasuk dalam kategori grafiti jenis ini
C. Kajian-kajian Tentang Grafiti