Asu Slemania 100 Anjing Jogja 100

Surabaya: Prodi Sastra Inggris UTM dan Lima-lima Jaya 11 Arema Jancok LA mania pecundang 19 Juni 2009 14. SALAM AGENT DOSA GIGOLO PASTI PUAS CALL MOKID

15. Asu Slemania 100 Anjing Jogja 100

Slemania-PSIM itu anjing liar 100 Asu Kata Anjing yang ada pada data 13, adalah kata makian. Kata ini bermuatan penghinaan yang kasar. Namun bagi orang Jawa Timur, makian ‘Anjing’ tidaklah seburuk kata makian ’Jancok’. ’Pecundang’ adalah juga kata makian, namun sifat penghinaannya tidaklah seburuk kata Anjing maupun Jancok. Dari data 13, kita dapat melihat bahwa penulis grafiti sangat mahir dalam memilih kata. Ia berusaha mengungkapkan kebenciannya pada The Jack dengan menggunakan kata ’Anjing,’ Sedangkan pada Arema yang mungkin lebih ia benci daripada ’The Jack,’ ia menggunakan kata makian yang lebih sarkastis dengan menggunakan kata ’Jancok.’ Pada LA Mania, ia ungkapkan juga perasaan bencinya dengan menggunakan kata makian. Namun untuk LA Mania, kata makiannya lebih halus daripada kata makian yang ditujukan pada The Jack dan Aremania. Dari pilihan inilah kita dapat menilai bahwa kebencian penulis grafiti ini kepada LA Mania tidaklah sebesar kebenciannya pada The Jack, lebih-lebih pada Aremania. Pada data 14, sebuah frasa ’agen dosa’ disubstitusikan dengan kata ’gigolo.’ Fenomena substitusi frasa inilah yang kita kenal dengan sebutan substitusi frasal berbalik arah. Frasa ’agen dosa’ dan ’gigolo’ merupakan frasa atau kata yang memiliki sifat sama yaitu kata atau frasa yang berkonotasi negatif. Agen Dosa dan Gigolo memiliki kemiripan nuansa makna yaitu sama-sama memiliki nuansa pekerjaan yang ilegal dan dekat dengan dunia hitam. Data 15 hampir sama dengan data 13. Penulis menggunakan kata ‘anjing’ dan ‘anjing liar’ untuk mensubstitusi kata ‘asu.’ Dengan disubstitusikannya kata ‘asu’ dengan kata yang lain, maka kata-kata yang ada dalam grafiti menjadi lebih variatif E.1.c. Elipsis Elipsis adalah fenomena penghilangan kata atau bagian dari suatu kalimat yang telah disebutkan sebelumnya untuk mencapai kepraktisan, efektivitas kalimat, ekonomisasi Surabaya: Prodi Sastra Inggris UTM dan Lima-lima Jaya 12 bahasa, dan bagi pembaca untuk mengaktifkan pikirannya terhadap hal-hal yang sengaja tidak diungkapkan dalam satuan bahasa Sumarlam, 2009:30. Teknik seperti ini ada pada beberapa grafiti yang ditemukan di toilet umum bungurasih, sepert contoh: 16 Awas penipuan di pondok alas tengah Paiton. Belajar bhs Asing pake doa. Ø Habis duitmu Kusnadi Gus Saleh Penipu 19 Cewek Bispak asli Bojonegoro Ø Domisili Surabaya Ø Asli Hot Ø Lagi butuh duit, Ø Hot mas Luni 17 Asu Slemania 100 Anjing Jogja 100 Slemania-PSIM itu anjing liar Ø 100 Asu 20 Cowok Brondong Cakep Imut-imut Ø Cari Bapak-bapak ABRIPolri 18 Rhy Chaa. Ø Sunrise in the dark 21 Bonek Viking sama saja Ø Sama-sama anjing Beberapa penulisan grafiti di toilet Bungurasih menggunakan cara lesap untuk memperoleh keekonomisan penggunaan bahasa. Pada data 16, satuan lingual Belajar Bahasa Inggris Pake doa dilesapkan pada baris keempat di awal kalimat. Pada data 17, satuan lingual Slemania PSIM dilesapkan pada awal kalimat baris keempat. Pada data 18, satuan lingual Rhy Cha mengalami pelesapan pada awal kalimat baris kedua. Pada data 19, satuan lingual cewek bispak dilesapkan pada awak kalimat pertama baris kedua, awal kalimat kedua baris kedua, awal kalimat pertama baris ketiga, dan awal kalimat kedua baris ketiga. Pada data 20, satuan lingual Cowok Brondong Cakep Imut-imut dilesapkan pada awal kalimat baris kedua. Dan pada data 21, satuan lingual Bonek Viking mengalami pelesapan pada awal kalimat baris kedua Seluruh satuan lingual yang dilesapkan data 16-21 apabila keseluruhannya dimunculkan kembali akan membentuk kalimat-kalimat di bawah ini 22 Awas penipuan di pondok alas tengah Paiton. Belajar bhs Asing pake doa. Belajar bhs Asing pake doa Habis duitmu Kusnadi Gus Saleh Penipu 25 Cewek Bispak asli Bojonegoro Cewek Bispak Domisili Surabaya Cewek Bispak Asli Hot Cewek Bispak Lagi butuh duit, Cewek Bispak Hot mas Luni 23 Asu Slemania 100 Anjing Jogja 100 Slemania-PSIM itu anjing liar Slemania-PSIM 100 Asu 26 Cowok Brondong Cakep Imut-imut Cowok Brondong Cakep Imut-imut Cari Bapak-bapak ABRIPolri 24 Rhy Chaa Rhy Chaa Sunrise in the dark 27 Bonek Viking sama saja Bonek Viking Sama-sama anjing E.2. Kohesi Leksikal Surabaya: Prodi Sastra Inggris UTM dan Lima-lima Jaya 13 Kohesi leksikal ialah hubungan antar unsur dalam wacana secara semantis. Dalam hal ini, untuk menghasilkan wacana yang padu, pembicara atau penulis dapat menempuhnya dengan cara memilih kata-kata yang sesuai dengan isi kewacanaan yang dimaksud. Hubungan ini didasarkan pada aspek leksikal yaitu pilihan kata yang serasi, yang menyatakan hubungan makna atau relasi semantik antara satuan lingual yang satu dengan satuan lingual yang lain dalam wacana Sumarlam, 2009:35 Terdapat sejumlah piranti kohesi leksikal untuk mewujudkan keutuhan suatu wacana yaitu: a repetisi pengulangan b sinonimi persamaan kata c antonomi lawan kata d hiponimi hubungan atas bawah e kolokasi sanding kata, dan f ekuivalensi kesepadanan Pada bagian ini, tidak semua piranti kohesi leksikal digunakan dalam menganalisa grafiti yang ada didinding toilet Bungurasih karena tidak semuanya hadir pada wacana tersebut. Adapun Piranti kohesi leksikal yang hadir adalah: E.2.a. Repetisi Repetisi adalah pengulangan satuan lingual bunyi, suku kata, kata atau bagian kalimat yang dianggap penting untuk memberi tekanan dalam sebuah konteks yang sesuai. Berikut ini adalah Grafiti yang mengandung repetisi

28. Kadal Afrika Kadal Arabia