memberikan indeks dari integritas struktur perkerasan dan kondisi operasional permukaannya. Informasi kerusakan yang diperoleh sebagai
bagian dari survey kondisi PCI, memberikan informasi sebab-sebab kerusakan, dan apakah kerusakan terkait dengan beban atau iklim. Dalam
metoda PCI, tingkat keparahan kerusakan perkerasan merupakan fungsi dari 3 faktor utama, yaitu : tipe kerusakan, tingkat keparahan kerusakan ,
jumlah atau kerapatan kerusakan. Shahin, 1994. Menurut Shahin 1994 kondisi perkerasan jalan dibagi dalam beberapa
tingkat seperti berikut : 1.
Sempurna Exellent Apabila nilai PCI dalam satu sample area mencapai angka 85–100.
2. Sangat Baik Very Good
Apabila nilai PCI dalam satu sample area mencapai angka 70–85. 3.
Baik Good Apabila nilai PCI dalam satu sample area mencapai angka 55–70.
4. Cukup Fair
Apabila nilai PCI dalam satu sample area mencapai angka 40–55. 5.
Jelek Poor Apabila nilai PCI dalam satu sample area mencapai angka 25–40.
6. Sangat Jelek Very Poor
Apabila nilai PCI dalam satu sample area mencapai angka 10–25. 7.
Gagal Failed Apabila nilai PCI dalam satu sample area mencapai angka 0–10.
Kondisi perkerasan seperti tersebut diatas digunakan untuk semua jenis kerusakan. Kerusakan jalan dapat dibagi menjadi 19 macam
kerusakan dan dalam setiap macam kerusakan dibagi lagi menjadi 3 tingkat kerusakan, yaitu :
L = Rusak ringan M = Rusak sedang
H = Rusak parah
Dengan macam-macam kerusakannya adalah sebagai berikut :
1. Retak kulit Buaya Alligator Cracking
2. Kegemukan Bleeding
3. Retak Kotak-kotak Block Cracking
4. Cekungan Bumbs and Sags
5. Keriting Corrugations
6. Amblas Depression
7. Retak samping jalan Edge Cracking
8. Retak Sambung Joint Reflection Cracking
9. Pinggir Jalan Turun Vertikal LaneShoulder Drop Off
10. Retak MemanjangMelintang LongitudinalTransverse
Cracking 11.
Tambalan Patching and Utility cut Patching 12.
Pengausan Agregat Polished Aggregate 13.
Lubang Potholes 14.
Rusak Perpotongan Rel Railroad Crossing 15.
Alur Rutting 16.
Sungkur Shoving 17.
Patah Slip Slippage Cracking 18.
Mengembang Jembul Swell 19.
Pelepasan Butiran Weathering and Raveling
F. Penelitian Terdahulu
S epanjang pengetahuan penulis Tugas Akhir dengan judul “Analisa
Kerusakan Lapis Permukaan Jalan Menggunakan Metode Pavement Condition Index PCI dengan studi kasus jalan siluk panggang , bantul, yogyakarta belum
pernah diteliti sebelumnya, sehingga penelitian ini dapat diharapkan dapat menjadi referansi baru yang bermanfaat bagi semuanya. Penelitian sejenis pernah
ditulis oleh penulis sebelumya. 1.
Yani 2010, yang berjudul Evaluasi jenis tingkat kerusakan dengan menggunakan metode pavement condition index PCI Adapun hasil
yang di peroleh penulis dari penelitian ini yaitu:
a. Adapun jenis kerusakan yang sering ditemukan pada ruas jalan Arifin Ahmad Sta 13+000 – 19+800 yaitu Retak kulit buaya,
Tambalan dan tambalan galian utilitas, Lubang dan Perlepasan berbutir.
b. Nilai Pavement Condition Index PCI rata-rata pada ruas jalan Arifin Ahmad Sta 13+000 – 19+800 yaitu sebesar 36,04,
sehingga termasuk dalam kategori Buruk Poor. 2.
Penelitian yang dilakukan oleh Margareth Evelyn Bolla 2011,yang berjudul ”Perbandingan Metode Bina Marga Dan Metode
Pavement Condition Index PCI Dalam Penilaian ,Kondisi Pekerjaan jalan Studi Kasus Ruas Jalan Kaliurang ,Kota Malang”. Jenis
penelitian ini adalah penelitian yang menggunakan metode Pavement
Condition Index PCI dan Bina marga dengan Jenis kerusakan yang
dapat ditemukan pada ruas Jalan Kaliurang antara lain pelepasan butir, kekurusan, kegemukan, lubang dan tambalan, retak memanjang,
melintang, acak, dan kulit buaya, alur, amblas, serta deformasi plastis sungkur dan keriting.dan Hasil penilaian kondisi ruas jalan
Kaliurang dengan metode Bina Marga dan metode PCI ternyata menghasilkan penilaian yang relatif sama, yaitu kondisi ruas jalan
tersebut masih dalam kondisi wajar namun memerlukan pemeliharaan dan perbaikan.
3. Munandar
2010, yang
berjudul “ANALISA
KONDISI KERUSAKAN JALAN PADA LAPISAN PERMUKAAN” dengan
studi kasus : Jalan Sucipto Sungai Raya Kubu Raya. Berdasarkan hasil observasi dilapangan serta hasil dari analisa data, maka dapat diambil
suatu kesimpulan yang bersifat sementara dari penelitian yang telah dilakukan . Adapun hasil yang di peroleh adalah sebagai berikut :
a. Kerusakan yang terjadi didominasi oleh kerusakan lubang sebesar 67,26 dari total kerusakan yang ada. Dan kerusakan-kerusakan
yang terjadi akibat dari penaganan kerusakan pemeliharaan jalan tidak dilakukan secara dini dan tepat kerusakan lubang yang
terjadi akibat dari kerusakan-kerusakan kecil yang terus menerus