Struktur Organisasi Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara Data yang Dianalisis

handal, efektif, dan efisien, peningkatan kesadaran masyarakat akan arti dan kegunaan statistik serta pengembanan ilmu pengetahuan statistik.

3.4 Struktur Organisasi Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara

Setiap perusahaan baik perusahaan pemerintah maupun swasta mempunyai struktur organisasi, karena perusahaan juga merupakan organisasi. dimana organisasi adalah suatu sistem dari aktivitas kerjasama yang terorganisir, yang dilaksanakan oleh sejumlah orang untuk mencapai tujuan bersama. Dalam struktur organisasi ditetapkan tugas-tugas, wewenang dan tanggung jawab setiap orang dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan serta bagaimana hubungannya yang satu dengan yang lain. Dengan adanya struktur organisasi perusahaan yang baik, maka dapat diketahui pembagian tugas antara para pegawai dalam rangka pencapaian tujuan. Adapun struktur organisasi yang dipakai oleh Badan Pusat Statistik Propinsi Sumatera Utara adalah struktur organisasi berbentuk Lini dan staff. 1. Bagian Tata Usaha. 2. Bidang Statistik Produksi. 3. Bidang Statistik Distribusi. 4. Bidang Statistik Kependudukan. 5. Bidang Pengolahan, Penyajian, dan Pelayanan Statistik. 6. Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik. Universitas Sumatera Utara BAGAN STRUKTUR BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SUMATERA UTARA BAB 4 Universitas Sumatera Utara PENGOLAHAN DATA

4.1 Data yang Dianalisis

Data yang akan dibahas sebagaimana dijelaskan di Bab 1, penulis akan melihat pengaruh sektor pertanian, sektor listrik,gas air, dan sektor bangunan terhadap pertumbuhan PDRB di Kab. Padang Lawas Utara. Dalam hal ini objek pengamatannya dimulai dari tahun 2004-2013. Y = Jumlah PDRB = Sektor Pertanian = Sektor listrik, Gas Air = Sektor Bangunan Data yang diperoleh dari BPS Sumatera Utara dari tahun 2004 sampai dengan 2013 disusun dalam Tabel 4.1 berikut: ] Tabel 4.1 Data PDRB Kab. Padang Lawas Utara Tahun 2004 sampai dengan 2013 dalam satuan jutaan Rupiah Universitas Sumatera Utara N o Tahun Y 1 2004 17.145.663,88 3.365.095,45 571.815,49 898.581,04 2 2005 19.660.542,50 3.957.938,12 674.546,28 1.014.144,82 3 2006 22.542.021,05 4.265.965,28 884.195,38 1.132.193,82 4 2007 33.115.347,06 4.858.052,89 1.034.912,60 1.382.193,83 5 2008 42.796.450,19 7.094.919,38 917.530,98 3.502.798,64 6 2009 48.849.946,89 7.960.595,90 1.102.658,52 4.795.785,16 7 2010 55.455.584,62 9.029.327,78 1.040.734,65 5.420.082,16 8 2011 65.221.770,00 10.420.820,0 1.125.880,00 6.233.090,00 9 2012 72.630.208,14 10.860.498,5 2 1.244.801,65 6.927.190,35 10 2013 83.315.016,03 12.475.525,4 4 1.415.443,98 8.149.938,36 Catatan : Angka sementara

4.2 Persamaan Regresi Linier Berganda