Fee Audit Pengaruh Komite Audit, Profitabilitas, Dewan Komisaris, dan Ukuran Klien dalam Penentuan Fee Audit Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014

19

2.1.5 Auditor Eksternal

Auditor eksternal adalah profesi audit yang melakukan audit atas laporan keuangan dari perusahaan, pemerintah, individu atau organisasi lainnya sesuai dengan standar audit yang berlaku umum. Selain standar audit, akuntan publik atau auditor independen dalam menjalankan tugasnya harus memegang prinsip-prinsip profesi baik dengan sesama anggota maupun dengan masyarakat umum. Prinsip-prinsip ini mengatur tentang tanggung jawab profesi, kepentingan publik, integritas, objektivitas, kompetensi dan kehati-hatian profesional, kerahasiaan, perilaku profesional, dan standar teknis Rapina dkk, 2010. Profesi akuntan publik bertanggung jawab untuk menaikkan tingkat keandalan laporan keuangan perusahaan-perusahaan. Peran utama auditor eksternal adalah untuk memberikan pendapat apakah laporan keuangan bebas dari salah saji material Mulyadi, 2002:12.

2.16 Fee Audit

Iskak 1999 dalam Suharli dan Nurlaelah 2008 mendefinisikan fee audit adalah honorarium yang dibebankan oleh akuntan publik kepada perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan akuntan publik terhadap laporan keuangan. Penetapan biaya audit yang dilakukan oleh KAP berdasarkan perhitungan dari biaya pokok pemeriksaan yang terdiri dari biaya langsung dan tidak langsung. Biaya langsung terdiri dari biaya tenaga yaitu manager, supervisor, auditor junior dan auditor senior. Sedangkan biaya tidak langsung seperti biaya percetakan, biaya Universitas Sumatera Utara 20 penyusutan komputer, gedung dan asuransi. Setelah dilakukan perhitungan biaya pokok pemeriksaan maka akan dilakukan tawar menawar antar klien yang bersangkutan dengan kantor akuntan publik. Institut Akuntan Publik Indonesia IAPI menerbitkan Surat Keputusan No. KEP.024IAPIVII2008 pada tanggal 2 Juli 2008 tentang Kebijakan Penentuan Fee Audit. Dalam bagian Lampiran 1 dijelaskan bahwa panduan ini dikeluarkan sebagai panduan bagi seluruh Anggota Institut Akuntan Publik Indonesia yang menjalankan praktik sebagai akuntan publik dalam menetapkan besaran imbalan yang wajar atas jasa profesional yang diberikannya. Dijelaskan dalam Surat Keputusan mengenai penetapan fee audit, yang harus dipertimbangkan oleh akuntan publik adalah: 1. Kebutuhan klien; 2. Tugas dan tanggungjawab menurut hukum. 3. Independensi. 4. Tingkat keahlian dan tanggungjawab yang melekat pada pekerjaan yang dilakukan, serta tingkat kompleksitas pekerjaan. 5. Banyaknya waktu yang diperlukan dan secara efektif digunakan oleh akuntan publik dan sifatnya menyelesaikan pekerjaan. 6. Basis penetapan fee yang disepakati. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi besar kecilnya fee audit yaitu menurut Sankaraguruswamy et al. 2003, fee audit merupakan Universitas Sumatera Utara 21 pendapatan yang besarnya bervariasi tergantung dari beberapa faktor dalam penugasan audit seperti, ukuran perusahaan klien client size, ukuran KAP, keahlian auditor tentang industri industry expertise, dan efisiensi yang dimiliki oleh auditor technological efficiency of auditors. Faktor-faktor ini sangat berpengaruh terhadap penentuan fee audit yang dibebankan KAP kepada kliennya. Faktor lain seperti berapa target profit yang akan didapatkan pemilik jelas sangat besar pengaruhnya juga. Penjelasan ini dibahas lebih lanjut oleh Surat Keputusan No. KEP.024IAPIVII2008 tentang Kebijakan Penentuan Fee Audit dimana dalam menetapkan imbalan jasa harus sesuai dengan profesi akuntan publik dan dalam jumlah yang pantas untuk dapat memberikan jasa sesuai dengan tuntutan standar profesional akuntan publik yang berlaku. Imbalan jasa yang terlalu rendah atau secara signifikan jauh lebih rendah dari yang dikenakan oleh auditor atau akuntan pendahulu atau dianjurkan oleh auditor atau akuntan lain, akan menimbulkan keraguan mengenai kemampuan dan kompetensi anggota dalam menerapkan standar teknis dan standar profesional yang berlaku.

2.2 Penelitian Terdahulu

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Independensi Dewan Komisaris, Komite Audit Terhadap Harga Sahan dengan Return On Investment (ROI) sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI tahun 2010 - 2013

21 91 114

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Komisaris Independen, Komite Audit, Kualitas Audit, Leverage dan Profitabilitas Terhadap Praktik Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI pada Tahun 2010-2013

1 34 125

PENDAHULUAN Pengaruh Independensi Dewan Komisaris, Komite Audit, dan Internal Audit Terhadap Fee Audit Eksternal (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2012-2014).

0 3 11

Pengaruh Komite Audit, Profitabilitas, Dewan Komisaris, dan Ukuran Klien dalam Penentuan Fee Audit Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014

0 0 12

Pengaruh Komite Audit, Profitabilitas, Dewan Komisaris, dan Ukuran Klien dalam Penentuan Fee Audit Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014

0 0 2

Pengaruh Komite Audit, Profitabilitas, Dewan Komisaris, dan Ukuran Klien dalam Penentuan Fee Audit Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014

0 0 8

Pengaruh Komite Audit, Profitabilitas, Dewan Komisaris, dan Ukuran Klien dalam Penentuan Fee Audit Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014

0 0 19

Pengaruh Komite Audit, Profitabilitas, Dewan Komisaris, dan Ukuran Klien dalam Penentuan Fee Audit Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014

0 0 3

Pengaruh Komite Audit, Profitabilitas, Dewan Komisaris, dan Ukuran Klien dalam Penentuan Fee Audit Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014

0 0 4

PENGARUH KOMITE AUDIT, DEWAN KOMISARIS DAN PROFITABILITAS TERHADAP AUDIT FEE (Studi Empiris Pada Perusahaan LQ 45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014-2016)

0 0 13