28
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan peneliti adalah penelitian sebab akibat atau causal research yaitu penelitian yang bertujuan untuk
mengidentifikasi hubungan sebab akibat antara variabel dependen dan independen. Adapun yang menjadi variabel independen di dalam
penelitian ini adalah komite audit, profitabilitas, dewan komisaris, dan ukuran klien. Variabel dependennya adalah fee audit. Penelitian ini
menggunakan data laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2012-2014.
3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data sekunder yang diakses dari website Bursa Efek Indonesia BEI
www.idx.co.id dan
objek penelitian dimulai dari bulan Februari 2016 sampai dengan penelitian skripsi ini diselesaikan.
3.3 Batasan Penelitian
1. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data dari tahun
2012-2014 2.
Hubungan diukur berdasarkan variabel-variabel independen dan dependen yang selanjutnya diuji untuk mengetahui adanya pengaruh
antara variabel tersebut. 3.
Data yang diperlukan tersedia.
Universitas Sumatera Utara
29
3.4 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi merupakan keseluruhan objek yang ditentukan oleh peneliti, sedangkan sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut setelah mengalami proses seleksi dari batasan dan kriteria yang ditentukan oleh peneliti, yang kemudian
sampel tersebut dianalisis oleh peneliti. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada periode waktu
2012-2014. Alasan penggunaan sampel pada tahun 2012-2014 adalah untuk memberikan gambaran keuangan terkini dari setiap perusahaan.
Dasar penentuan sampel dalam penelitian ini adalah sampel yang memiliki kelengkapan data yang dibutuhkan. Metode pengumpulan
sampel yang digunakan yakni purposive sampling yang merupakan metode pengumpulan sampel berdasarkan tujuan penelitian.
Kriteria sampel yang digunakan adalah: 1.
Perusahaan yang mencantumkan komite audit dan dewan komisaris. 2.
Perusahaan manufaktur yang telah terdaftar listing di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012-2014 sehingga datanya lengkap.
3. Laporan tahunan perusahaan mencantumkan informasi professional
fees. 4.
Laporan keuangan disajikan dalam mata uang rupiah. Jumlah perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek
Indonesia BEI selama periode 2012-2014 berjumlah 141 perusahaan manufaktur. Berdasarkan data yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia
Universitas Sumatera Utara
30
BEI, perusahaan manufaktur yang dijadikan sampel penelitian adalah total sebanyak 30 perusahaan. Total pengamatan yaitu 3 tahun sehingga
total data yang diobservasi adalah sebanyak 90 observasi. Daftar Populasi dan Sampel Penelitian dijelaskan pada tabel 3.1 yaitu sebagai
berikut:
Tabel 3.1 Daftar Populasi dan Sampel Penelitian
No Nama
Perusahaan Kode
Kriteria Sampel
K1 K2 K3 K4 Sektor Industri Dasar dan Kimia
1. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
INTP
x
2. PT Semen Baturaja Persero Tbk
SMBR x
x x
3.
PT Holcim Indonesia Tbk SMCB
Sampel 1
4. PT Semen Indonesia Tbk
SMGR
x
5. PT Wijaya Karya Beton Tbk
WTON x
x x
x 6.
PT Asahimas Flat Glass Tbk AMFG
x
x
7. PT Arwana Citra Mulia Tbk
ARNA x
x x
x 8.
PT Inti Keramik Alam Asri Industri Tbk
IKAI
x
9. PT Keramika Indonesia Assosiasi
Tbk KIAS
Sampel 2
10. PT Mulia Industrindo Tbk
MLIA
x
11. PT Surya Toto Indonesia Tbk
TOTO
Sampel 3 12.
PT Alakasa Industrindo Tbk ALKA
x
13. PT Alumindo Light Metal Industry
Tbk ALMI
x
14.
PT Saranacentral Bajatama Tbk BAJA
x
15.
PT Beton Jaya Manunggal Tbk BTON
Sampel 4
16. PT Citra Turbindo Tbk
CTBN x
x
x 17.
PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk GDST
x
x
Universitas Sumatera Utara
31
18. PT Indal Aluminium Industry Tbk
INAI
x
19. PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk
ISSP x
x x
x 20. PT Jakarta Kyoei Steel Work LTD
Tbk JKSW
x
21.
PT Jaya Pari Steel Tbk JPRS
x
22.
PT Krakatau Steel Tbk KRAS
x
23. PT Lion Metal Works Tbk
LION
Sampel 5 24.
PT Lionmesh Prima Tbk LMSH
x
x
25. PT Pelat Timah Nusantara Tbk
NIKL
x 26.
PT Pelangi Indah Canindo Tbk PICO
Sampel 6
27. PT Tembaga Mulia Semanan Tbk
TBMS
x 28. PT Barito Pasific Tbk
BRPT x
x
29. PT Budi Acid Jaya Tbk BUDI
x
30. PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk
DPNS
x
31. PT Ekadharma International Tbk EKAD
x
32. PT Eterindo Wahanatama Tbk
ETWA
x
33. PT Intan Wijaya International Tbk INCI
x
34. PT Sorini Agro Asia Corprindo Tbk
SOBI x
x
35. PT Indo Acitama Tbk
SRSN
x
36. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk
TPIA
x 37. PT Unggul Indah Cahaya Tbk
UNIC
x 38. PT Alam Karya Unggul Tbk
AKKU x
x
39. PT Argha Karya Prima Industry
Tbk AKPI
Sampel 7
40. PT Asiaplast Industries Tbk
APLI x
x x
x 41.
PT Berlinja Tbk BRNA
x
42. PT Titan Kimia Nusantara Tbk
FPNI
x 43.
PT Champion Pasific Indonesia Tbk
IGAR
Sampel 8
Universitas Sumatera Utara
32
44. PT Impack Pratama Industri Tbk
IMPC x
x x
x 45.
PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk
IPOL
x 46.
PT Sekawan Intipratama Tbk SIAP
x
47.
PT Siwani Makmur Tbk SIMA
x
x
48. PT Tunas Alfin Tbk
TPFA x
x x
x 49.
PT Trias Sentosa Tbk TRST
Sampel 9
50. PT Yana Prima Hasta Persada Tbk
YPAS
x
51. PT.Charoen Pokphand Indonesia Tbk
CPIN Sampel 10
52. PT.Japfa Comfeed Indonesia Tbk
JPFA Sampel 11
53. PT.Malindo Feedmill Tbk
MAIN
x
54. PT.Siearad Produce Tbk
SIPD Sampel 12
55. PT.Sumalindo Lestari Jaya Tbk
SULI
x
56. PT.Tirta Mahakam Resources Tbk
TIRT
x
57. PT.Alkindo Naratama Tbk
ALDO
x
58. PT.Dwi Aneka Jaya Kemasindo Tbk
DAJK x
x x
x 59.
PT Fajar Surya Wisesa Tbk FASW
x
60.
PT Indah Kiat Pulp Paper Tbk INKP
x
x 61.
PT Toba Pulp Lestari Tbk INRU
x
62. PT Kertas Basuki Rachmat
Indonesia Tbk KBRI
x
63.
PT Suparma Tbk SPMA
x
64. PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk
TKIM
x
Sektor Aneka Industri
65. PT Grand Kartech Tbk
KRAH x
x x
x 66.
PT Astra International Tbk ASII
x
67.
PT Astra Otoparts Tbk AUTO
x
68.
PT Indo Kordsa Tbk BRAM
x
69. PT Goodyear Indonesia Tbk
GDYR
x x
70. PT Gajah Tunggal Tbk
GJTL Sampel 13
71. PT Indomobil Sukses International
Tbk IMAS
x
Universitas Sumatera Utara
33
72. PT Indospring Tbk
INDS
x
73. PT Multi Prima Sejahtera Tbk
LPIN
x
74. PT Multistrada Arah Sarana Tbk
MASA
x x
75. PT Nipress Tbk
NIPS
x x
76. PT Prima Alloy Steel Universal Tbk
PRAS
x
77. PT Selamat Sempurna Tbk
SMSM Sampel 14
78. PT Polychem Indonesia Tbk
ADMG
x x
79. PT Argo Pantes Tbk
ARGO
x x
80. PT Century Textile Industry Tbk
CNTX
x x
81. PT Eratex Djaya Tbk
ERTX
x x
82. PT Ever Shine Tex Tbk
ESTI
x x
83. PT Panasia Indo Resources Tbk
HDTX x
x
x 84.
PT Indo Rama Synthetic Tbk INDR
x
x 85.
PT Apac Citra Centertex Tbk MYTX
x
86.
PT Pan Brothers Tbk PBRX
x
87. PT Asia Pasific Fibers Tbk
POLY
x 88.
PT Ricky Putra Globalindo Tbk RICY
x
89.
PT Sri Rejeki Isman Tbk SRIL
x x
x x
90. PT Sunson Textile Manufacturer Tbk
SSTM
x
91. PT Star Petrochem Tbk
STAR x
x
92.
PT Tifico Fiber Indonesia Tbk TFCO
x
93. PT Trisula International Tbk
TRIS Sampel 15
94. PT Nusantara Inti Corpora Tbk
UNIT
x
95. PT Unitex Tbk
UNTX
x 96.
PT Sepatu Bata Tbk BATA
Sampel 16 97.
PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk
BIMA
x
98. PT Sumi Indo Kabel Tbk
IKBI x
x
99. PT Jembo Cable Company Tbk
JECC x
x x
x 100. PT KMI Wire and Cable Tbk
KBLI Sampel 17
101. PT Kabelindo Murni Tbk KBLM
x
x
Universitas Sumatera Utara
34
102. PT Supreme Cable Manufacturing and Commerce Tbk
SCCO x
x
103. PT Voksel Electric Tbk
VOKS Sampel 18
104. PT Sat Nusa Persada Tbk PTSN
x
x
Sektor Industri Barang Konsumsi
105. PT Akasha Wira International Tbk
ADES Sampel 19
106. PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk AISA
x
107. PT Tri Banyan Tirta Tbk
ALTO
x
108. PT Cahaya Kalbar Tbk CEKA
x
109. PT Delta Djakarta Tbk
DLTA Sampel 20
110. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
ICBP
x
111. PT Indofood Sukses Makmur Tbk INDF
Sampel 21 112. PT Multi Bintang Indonesia Tbk
MLBI
x
113. PT Mayora Indan Tbk MYOR
Sampel 22 114. PT Prashida Aneka Niaga Tbk
PSDN Sampel 23
115. PT Nippon Indosari Corporindo Tbk ROTI
Sampel 24 116. PT Sekar Bumi Tbk
SKBM
x
117. PT Sekar Laut Tbk SKLT
x
x
118. PT Siantar Top Tbk STTP
x
119. PT Ultrajaya Milk Industry and
Trading Company Tbk ULTJ
x
120. PT Gudang Garam Tbk
GGRM Sampel 25
121. PT Handjaya Mandala Sampoerna Tbk
HMSP Sampel 26
122. PT Bentoel International Investama Tbk
RMBA
x x
123. PT Wismilak Inti Makmur Tbk WIIM
x
124. PT Darya Varia Laboratoria Tbk
DVLA Sampel 27
125. PT Indofarma Persero Tbk INAF
x
126. PT Kimia Farma Persero Tbk
KAEF
x
127. PT Kalbe Farma Tbk KLBF
Sampel 28
Universitas Sumatera Utara
35
128. PT Merck Indonesia Tbk MERK
x x
x x
129. PT Pyridam Farma Tbk PYFA
x
130. PT Merck Sharp Dohme Pharma Tbk
SCPI
x
131. PT Industri
Jamu Farmasi
SidoMuncul Tbk SIDO
x x
x x
132. PT Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk
SQBB Sampel 29
133. PT Tempo Scan Pasific Tbk TSPC
Sampel 30 134. PT Martina Berto Tbk
MBTO
x
135. PT Mustika Ratu Tbk MRAT
x
136. PT Mandom Indonesia Tbk
TCID
x x
137. PT Unilever Indonesia Tbk UNVR
x x
138. PT Chitose International Tbk CINT
x x
x x
139. PT Kedawung Setia Industrial Tbk KDSI
x
140. PT Kedaung Indah Can Tbk
KICI
x
141. PT Langgeng Makmur Industry Tbk LMPI
x
Jumlah perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia BEI selama periode 2012-2014 berjumlah 141 perusahaan manufaktur. Dari 141
perusahaan tersebut terdapat 423 pengamatan. Berdasarkan data yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia BEI, perusahaan yang terdaftar di
BEI pada tahun 2012-2014 yang dijadikan sampel penelitian adalah sebanyak 30 perusahaan. Sedangkan total pengamatan yang dijadikan
sampel penelitian ini adalah sebanyak 90 pengamatan. Proses seleksi sampel berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan dijelaskan dibawah ini
yaitu sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
36
3.5 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Penggunaan data sekunder dalam penelitian ini dengan alasan: 1 mudah
didapat, 2 biayanya lebih murah, 3 penggunaan laporan keuangan yang didalamnya telah diaudit oleh akuntan publik sehingga data terpercaya
keabsahannya. Data diperoleh dari website www.idx.co.id
3.6 Metode Pengumpulan Data
Data dikumpulkan dengan mempelajari data-data yang diperoleh dari sumber data sekunder, kemudian dilanjutkan dengan pencatatan dan
penghitungan. Data-data ini diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia www.idx.com dan berbagai macam literatur lainnya.
3.7 Definisi Operasional dan PengukuranVariabel Penelitian 3.7.1
Variabel Dependen
Variabel dependen atau variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.
Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah fee audit.
3.7.1.1 Fee Audit
Fee audit merupakan jumlah biaya yang harus dikeluarkan oleh setiap perusahaan untuk membiayai jasa auditor eksternal yang telah
melakukan audit atas laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Data tentang fee audit diambil dari perusahaan manufaktur yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia BEI pada tahun 2012-2014 yang
Universitas Sumatera Utara
37
mengungkapkan besar jumlah fee audit dengan akun professional fees, yang selanjutnya variabel akan diukur dengan menggunakan logaritma
natural dari fee audit. Logaritma natural digunakan untuk memperkecil perbedaan angka yang terlalu jauh dari data yang telah didapatkan
sebagai sampel penelitian.
Pengungkapan jumlah besar fee audit pada seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI dalam laporan keuangan
maupun laporan tahunan annual report masih sangat jarang. Belum tersedianya data tentang fee audit dikarenakan pengungkapan data
tentang fee audit di Indonesia masih berupa voluntary disclosures pengungkapan sukarela, sehingga belum banyak perusahaan yang
mencantumkan data tersebut di dalam laporan keuangan atau laporan tahunan annual report. Selanjutnya variabel ini akan disimbolkan
dengan Y di dalam persamaan.
3.7.2 Variabel Independen
Variabel independen bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen
terikat. Yang menjadi variabel independen dalam penelitian ini adalah komite audit, profitabilitas, dewan komisaris dan ukuran klien.
3.7.2.1 Komite Audit
Komite audit bertanggung jawab untuk melakukan pengawasan terhadap pelaporan keuangan dan pengendalian internal perusahaan
Universitas Sumatera Utara
38
serta sebagai penengah antara auditor internal dan eksternal Hay et.al., 2008. Komite audit adalah komite yang dibentuk oleh dewan komisaris
untuk melakukan tugas pengawasan pengelolaan perusahaan dan keberadaan komite audit sangat penting bagi pengelolaan perusahaan.
Komite audit diukur melalui jumlah total komite audit yang ada pada perusahaan dan dilambangkan dengan X
1
.
3.7.2.2 Profitabilitas
Profitabilitas klien terkait dengan efisiensi penggunaan asset dan sumber daya lain oleh perusahaan dalam operasinya. Joshi dan Al-
Bastaki 2000 mengemukakan bahwa penggunaan sumber daya yang efisiem menghasilkan pengembalian asset yang tinggi.
Pada dasarnya perusahaan dengan tingkat keuntungan yang tinggi cenderug akan membayar biaya audit yang lebih tinggi pula, hal ini
disebabkan karena perusahaan dengan tingkat laba yang tinggi memerlukan pengujian validitas dan pengakuan pendapatan dan biaya,
oleh karena itu akan membutuhkan waktu yang lebih lama dalam pelaksanaan auditnya. Karena itu akan mengakibatkan peningkatan
besar audit fee dan tergambar di dalam Professional Fee. Profitabilitas auditee merupakan variabel yang penting dalam
menentukan audit fees dan dianggap sebagai cerminan dari kinerja manajemen Kikhia, 2014 : 44. Profitabilitas auditee dapat
diidentifikasi melalui informasi laporan keuangan
Universitas Sumatera Utara
39
Perusahaan dengan keuntungan yang tinggi akan membayar audit fee lebih tinggi kepada auditor karena keuntungan yang tinggi akan
membutuhkan pengujian audit yang akurat untuk mengidentifikasi segala pendapatan dan beban. Pengujian audit tersebut memerlukan
waktu yang lebih lama. Joshi dan Al-Bastaki 2000 : 132 menyatakan bahwa penggunaan sumber daya yang efisien menghasilkan
pengembalian yang tinggi dari aset tersebut. Dalam penelitian ini, profitabilitas diproksikan dengan tingkat pengembalian atas aktiva
ROA yang dihitung dengan membandingkan laba bersih dengan total aset auditee dan dilambangkan dengan X
2
.
3.7.2.3 Dewan Komisaris
Komisaris independen dipandang dapat melakukan pengawasan secara signifikan terhadap kegiatan dan pengendalian dalam perusahaan
sehingga memerlukan informasi yang independen yang berasal dari auditor eksternal Hay et. al., 2008. Dewan komisaris ditugaskan dan
diberi tanggung jawab atas pengawasan kualitas informasi yang terkandung dalam laporan keuangan, sehingga memerlukan informasi
yang independen yang berasal dari auditor eksternal. Komisaris independen diukur melalui jumlah total dewan komisaris yang ada pada
perusahaan selama periode akuntansi Dillian, 2007. Untuk selanjutnya komisaris independen akan dilambangkan dengan X
3
.
Universitas Sumatera Utara
40
3.7.2.4 Ukuran Klien
Salah satu tolak ukur yang menunjukkan besar kecilnya perusahaan adalah ukuran total aktiva. Perusahaan yang memiliki total aktiva besar
menunjukkan arus kas perusahaan sudah positif dan dianggap memiliki prospek yang baik dalam jangka waktu yang relatif lama, selain itu juga
mencerminkan bahwa perusahaan relatif lebih stabil dan lebih mampu menghasilkan laba dibanding perusahaan dengan total aktiva yang kecil
Nugrahani, 2013. Variabel ini akan diukur dengan menggunakan logaritma natural
dari total aset perusahaan. Total aset merupakan jumlah total aset lancar dan aset tak lancar yang mengacu pada pengukuran ukuran perusahaan.
Selanjutnya variabel ini akan disimbolkan dengan X
4
. Dari penjelasan kelima variabel di atas, definisi operasional dan
skala pengukuran variabel dapat diringkas dalam tabel 3.2 berikut ini :
Tabel 3.2 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel
No Variabel
yang diukur Defenisi
Indikator
Skala
1. Fee Audit
Biaya yang harus ditanggung klien karena
telah mendapatkan jasa audit dari sebuah KAP.
Menggunakan logaritma natural
dari professional
fees
Rasio
2. Komite Audit
Komite yang dibentuk oleh dewan komisaris
untuk melakukan tugas pengawasan pengelolaan
perusahaan Jumlah anggota
seluruh komite audit
perusahaan
Rasio
3. Profitabilitas
Profitabilitas diproksikan dengan tingkat
pengembalian atas aktiva ROA yang dihitung
dengan membandingkan laba bersih dengan total
Rasio
Universitas Sumatera Utara
41
aset auditee.
4. Dewan
komisaris Organ perusahaan yang
bertugas dan bertanggungjawab secara
kolektif untuk melakukan pengawasan
dan memberikan nasihat
kepada direksi serta memastikan
bahwa perusahaan
melaksanakan good
corporate governance. Jumlah anggota
seluruh dewan komisaris
perusahaan
Rasio
5. Ukuran Klien
Ukuran klien dapat menunjukkan besar
kecilnya suatu perusahaan. Penentuan
ukuran klien pada penelitian ini didasarkan
kepada
total asset
perusahaan. Menggunakan
logaritma natural dari total aset
perusahaan
Rasio
Sumber : Olahan peneliti 3.8
Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik Korelasi Kanonikal Canonical Correlation
dengan menggunakan software SPSS. Analisis korelasi kanonikal merupakan model statistik multivariate
3.8.1 Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif merupakan alat statistik yang berfungsi mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti
melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku umum dari
data tersebut. Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang diliat dari nilai rata-rata mean, standar deviasi, varian,
maksimum, minimum Ghozali, 2011:19. Pengujian ini dilakukan untuk
Universitas Sumatera Utara
42
mempermudah memahami variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian.
3.8.2 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui kelayakan penggunaan model regresi dalam penelitian ini. Hal ini untuk
menghindari terjadinya estimasi yang bias mengingat tidak semua data dapat diterapkan regresi. Alat uji asumsi klasik dipakai dengan uji
heteroskedastisitas, uji normalitas, uji multikolinieritas, dan uji autokorelasi untuk menguji kevalidan data.
3.8.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel dependen dan indepeden dalam model regresi tersebut terdistribusi secara normal
Ghozali, 2011. Model regresi yang baik adalah model regresi yang mempunyai distribusi data normal atau mendekati normal. Proses uji
normalitas data dilakukan dengan uji statistik Kolmogorov-Smirnov K-S yaitu jika nilai Kolmogorov-Smirnov Z tidak signifikan, maka semua data
yang ada terdistribusi secara normal. Namun bila nilai Kolmogorov- Smirnov Z signifikan, maka semua data yang ada tidak terdistribusi
secara normal. Uji Kolmogorov-Smirnov K-S dilakukan dengan melihat angka probabilitasnya dengan ketentuan Ghozali, 2011 :
1. Nilai signifikansi atau nilai probabilitas 0,05 maka distribusi
dikatakan tidak normal.
Universitas Sumatera Utara
43
2. Nilai signifikansi atau nilai probabilitas 0,05 maka distribusi
dikatakan normal.
Selain uji K-S, dapat juga diperhatikan penyebaran data titik pada normal p-plot of regression standardized residual dari variabel dependen,
dimana : 1.
Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti
garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
3.8.2.2 Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui apakah tiap-tiap variabel independen saling berhubungan secara linier. Multikolinieritas
terjadi apabila antara variabel-variabel independen terdapat hubungan yang signifikan. Untuk mendeteksi adanya masalah multikolinieritas
adalah dengan memperhatikan : 1.
Besaran korelasi antar variabel independen Pedoman suatu model regresi bebas multikolinieritas, memiliki
kriteria sebagai berikut : a.
Koefisien korelasi antara variabel-variabel independen harus lemah, tidak lebih dari 90 persen atau dibawah 0,90
Ghozali, 2011.
Universitas Sumatera Utara
44
b. Jika korelasi kuat antara variabel-variabel independen
dengan variabel-variabel independen lainnya umumnya diatas 0,90, maka hal ini menunjukkan terjadinya
multikolinieritas yang serius Ghozali, 2011. 2.
Nilai Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi. Persamaan yang digunakan
adalah : VIF = 1
Tolerance Nilai cutoff yang digunakan dan dipakai untuk menandai adanya
faktor-faktor multikolinieritas adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF 10. Model regresi yang baik tidak terdapat
masalah multikolinieritas atau adanya hubungan korelasi diantara variabel-variabel independennya.
3.8.2.3 Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi dimaksudkan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu
pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Apabila terjadi korelasi, maka diperkirakan ada masalah autokorelasi.
Autokorelasi muncul disebabkan adanya observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbul karena
residual kesalahan penganggu tidak bebas dari satu observasi ke observasi yang lainnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang
Universitas Sumatera Utara
45
bebas dari autokorelasi. Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi, maka dilakukan pengujian Run Test. Run Test betujuan untuk menguji
apakah antar residual terdapat korelasi yang tinggi. Jika antar residual tidak terdapat hubungan korelasi maka dikatakan bahwa residual
adalah acak atau random. Run Test digunakan untuk melihat apakah data residual terjadi secara random atau tidak sistematis.
3.8.2.4 Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas adalah terjadinya varians yang tidak sama untuk variabel independen yang berbeda. Heteroskedastisitas dapat
terdeteksi dengan melihat plot antara nilai taksiran dengan residual. Untuk melihat heteroskedastisitas adalah dengan melihat ada tidaknya pola
tertentu pada grafik scatter plot. Yang mendasari dalam pengambilan keputusan ini adalah:
1. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk satu pola
yang teratur bergelombang, melebar, kemudian menyempit maka akan terjadi masalah heteroskedastisitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas seperti titik-titik yang menyebar diatas
dan dibawah angka nol pada sumbu-sumbu maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Universitas Sumatera Utara
46
3.9 Pengujian Hipotesis Penelitian