Fungsi Brand Loyalty Tingkatan Brand Loyalty

produk pesaing yang menawarkan karakteristik produk yang lebih unggul. Apabila banyak pelanggan masuk dalam kategori ini berarti merek tersebut berada pada posisi Brand equity yang kuat.

5. Fungsi Brand Loyalty

Dengan pengelolaan dan pemanfaatan yang benar, Brand loyalty dapat menjadi asset strategis bagi perusahaan. Beberapa potensi yang diberikan Brand loyalty bagi perusahaan menurut Durianto dkk 2001 : 127 adalah sebagai berikut: 1. Reduced marketing costs mengurangi biaya pemasaran Dalam hubungannya dengan pemasaran, akan lebih murah mempertahankan pelanggan dibandingkan dengan upaya untuk mendapatkan pelanggan baru. Dapat digambarkan sebagai berikut : Gambar II.2 Brand loyalty terhadap biaya pemasaran 2. Trade leverage meningkatkan perdagangan Loyalitas yang kuat terhadap suatu merek akan meningkatkan perdagangan dan memperkuat keyakinan perantara pemasaran. Dapat digambarkan sebagai berikut : Brand loyalty meningkat Biaya pemasaran mengecil Faktor harga murah ummurah Gambar II.3 Brand loyalty terhadap perdagangan 3. Attracting new customers menarik minat pelanggan baru Pelanggan yang puas dan yakin terhadap suatu merek terutama pada produk yang mengandung risiko tinggi, biasanya akan merekomendasikan merek tersebut kepada orang yang dekat dengannya sehingga akan menarik pelanggan baru. Hal ini dapat digambarkan : Gambar II.4 Brand loyalty terhadap minat pelanggan baru 4. Provide time to respond to competitive threats memberi waktu untuk merespons ancaman pesaing Brand loyalty akan memberikan waktu pada sebuah perusahaan untuk merespons gerakan pesaing. Jika salah satu pesaing mengembangkan produk yang unggul, pelanggan yang loyal akan memberikan waktu pada perusahaanm tersebut untuk Brand loyalty meningkat Peningkatan perdagangan Faktor kebiasaan uurah Pelanggan puas Pelanggan baru Rekomendasi memperbaharui produknya dengan cara menyesuaikannya. Dapat digambarkan : Gambar II,5 Brand loyalty terhadap ancaman persaingan

6. Tingkatan Brand Loyalty

Brand loyalty sendiri mempunyai beberapa tingkatan, untuk setiap tingkatannya menunjukkan tantangan pemasaran yang harus dihadapi sekaligus aset yang dapat dimanfaatkan. Tingkatan- tingkatan brand loyalty menurut Durianto dkk 2004:19 adalah sebagai berikut : a. Switcher price buyer pembeli yang berpindah-pindah Adalah tingkat loyalitas yang paling dasar. Semakin sering konsumen berpindah dari suatu merek ke merek yang lain mengindikasikan bahwa mereka tidak loyal, semua merek dianggap memadai. Dalam hal ini merek memegang peranan yang kecil dalam keputusan pembelian. Ciri paling jelas dalam kategori ini adalah mereka membeli suatu merek karena banyak konsumen lain membeli merek tersebut karena harganya murah. Produk unggul pesaing Pelanggan loyal dan waktu Pengembangan perbaharuan produk b. Habitual buyer pembeli yang bersifat kebiasaan Adalah pembeli yang tidak mengalami ketidakpuasan dalam mengonsumsi suatu merek produk. Tidak ada alasan yang kuat baginya untuk membeli merek produk lain atau berpindah merek, terutama jika peralihan itu membutuhkan usaha, biaya atau pengorbanan lain. c. Satisfied buyer pembeli yang puas dengan biaya peralihan Adalah kategori pembeli yang puas dengan merek yang mereka konsumsi. Namun mereka dapat saja berpindah merek dengan menanggung switching cost biaya peralihan, seperti waktu, biaya, atau risiko yang timbul akibat tindakan peralihan merek tersebut. Untuk menarik peminat pembeli kategori ini, pesaing perlu mengatasi biaya peralihan yang harus ditanggung pembeli dengan menawarkan berbagai manfaat sebagai kompensasi. d. Likes the Brand menyukai merek Adalah kategori pembeli yang sungguh-sungguh menyukai merek tersebut. Rasa suka didasari oleh asosiasi yang berkaitan dengan simbol, rangkaian pengalaman menggunakan merek itu sebelumnya, atau persepsi kualitas yang tinggi. e. Committed buyer pembeli yang berkomitmen Adalah kategori pembeli yang setia. Mereka mempunyai kebanggan dalam menggunakan suatu merek. Merek tersebut bahkan menjadi sangat penting baik dari segi fungsi maupun sebagai ekspresi siapa sebenarnya penggunanya. Ciri yang tampak pada kategori ini adalah tindakan pembeli untuk merekomendasikan atau mempromosikan merek yang ia gunakan kepada orang lain. Tiap tingkatan brand loyalty dapat ditunjukkan melalui gambar piramida : Gambar II.6 Piramida tegak brand loyalty Gambar di atas menunjukkan piramida tegak yang menunjukkan bahwa brand loyalty lemah. Karena posisi switcher mempunyai proporsi lebih besar daripada committed buyer. Gambar II.7 Piramida terbalik brand loyalty Liking the brand Satisfied buyer Switcher Habitual buyer Committed buyer Liking the brand Satisfied buyer Switcher Habitual buyer Committed buyer Gambar di atas membentuk piramida terbalik yang menunjukkan bahwa brand loyalty kuat. Hal ini dapat dilihat dari posisi committed buyer yang berada pada urutan teratas dan mempunyai proporsi lebih besar daripada switcher. Tingkatan brand loyalty mewakili tantangan pemasaran yang berbeda dan juga mewakili tipe asset yang berbeda dalam pengelolaan dan eksploitasnya. Loyalitas merek yang tinggi dapat meningkatkan perdagangan. Sehingga dapat menarik minat pelanggan baru karena mereka memiliki keyakinan bahwa membeli produk bermerek minimal dapat mengurangi risiko. Keuntungan lain yang didapat dari loyalitas merek adalah perusahaan dapat lebih cepat untuk merespons gerakan pesaing.

B. KERANGKA PEMIKIRAN

Kerangka pemikiran dalam penelitian mengenai brand loyalty ini adalah sebagai berikut Switcher Habitual Buyer Satisfied Buyer Likes the brand Committed Buyer Brand Loyalty