HASIL PENELITIAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL PENELITIAN

Gambar 4.1 Spektroscopi normal serebellum pada pasien ke-1 Gambar 4.2 Imaging tampak belakang Gambar 4.3 Imaging tampak samping Gambar 4.4 Imaging tanpak atas Gambar 4.5 Spekteroskopi Tumor pada Serebellum pada pasien ke-2 Gambar 4.6 Imaging tampak belakang Gambar 4.7 Imaging tampak atas Gambar 4.8 Spekteroskopi normal pada Serebellum pada pasien ke -3 Gambar 4.9Spekteroskopi Tumor pada Serebellum pada pasien ke -4

4.2 PEMBAHASAN

Konsentrasi metabolit normal pada jaringan otak bervariasi sesuai umur pasien. Variasinya lebih terlihat pada 3 tahun pertama semenjak lahir, namun terkadang bisa juga sampai 16 tahun. Perbedaan signifikan ialah kenaikan rasio NAACr dan turunnya rasio ChoCra sesuai pertambahan usia. Beberapa metabolit utama pada jaringan otak yang dideteksi MRS adalah :  N-acetyl aspartate NAA : sebagai marker neuoral yang terdapat pada tubuh neuron dan axon. Penurunan nilai puncak dari spektrum ini mengindikasikan hilangnya neural neural loss . NAA terlihat di spektrum pada resonansi frekuensi 2.02 part per million ppm .  Creatine Cr : sebagai marker energi aerobic dari metabolisme jaringan otak. Nilai puncak pada spektrum relatif konstan sehingga dipakai sebgai pembanding internal untuk nilai metabolit lainnya. Penurunan nilai puncaknya pada spektrum umumnya terjadi pada metastasis tumor otak. Cr nampak di spektrum pada resonansi 3.02 ppm dan kadang ada puncak tambahan di 3.49 ppm  Cholin Cho : berhubungan dengan sintesa membran. Kenaikan puncak pada Ch menunjukkan peningkatan sintesa membran dan proliferasi sel dan terjadi pada kasus neoplasma pada jaringan otak. Ch beresonansi di spektrum pada 3.22 ppm Tahap selanjutnya melakukan sampling terhadap organ tumor dan non tumor dengan cara meletakkan ROI reagent of interest pada organ yang akan disampling, kemudian dengan program Functool pada pesawat MRI dapat langsung diketahui nilai dan spektrum yang terjadi. Hasil spektrum yang terjadi dicatat berapa nilai intensitas yang terjadi pada cholin Ch , N-acetylaspartate NAA , Cholin Ch . Hasil akhir nilai intensitas spektrum yang terjadi dianalisa dari sisi kontrasnya, sehingga dapat diketahui berapa besar perbedaan nilai intensitas spektrum unsur metabolisme pada organ tumor dan non tumor. Gambar 4.1, 4.5, 48 dan 4.9 menunjukkan spektroskopi senyawa biokimia yang menandakan metabolisme yang terjadi pada sel. Spektroskopi proton secara berurutan menggambarkan perbedaan senyawa Creatine Cr , Choline Ch , gugus creatine Cr dan gugus N-acetylaspartate NAA . Spektrum intensitas masing-masing senyawa yang berada pada posisi frekuensi khas ini dikenal dengan nama chemical shift. Eksperimen dilakukan dengan melakukan sampling pada jaringan otak normal dan otak dengan keberadaan tumor abnormal pada masing-masing sampel pasien. Pemilihan pasien dibatasi pada pasien yang memilki keluhan tumor otak dengan jumlah sampel 4 pasien. Dengan jumlah total sampling sebanyak 4 pasien, nilai intensitas masing-masing senyawa menunjukkan distribusi intensitas senyawa choline Ch , NAA N- acetylaspartate dan Cr creatine dengan kondisi tak ternormalisasi. Dari grafik ditunjukkan bahwa nilai intensitas choline, NAA dan Cr untuk otak normal dan abnormal terjadi kontras. Nilai intensitas senyawa choline pada otak abnormal mempunyai kecenderungan mempunyai intensitas yanglebih tinggi dibandingkan otak normalsedangkan nilai intensitas senyawa N-acetylaspartate NAA untuk otak normal dan abnormal Secara kuantitatif N-acetylaspartate NAA pada otak abnormal mempunyai kecenderungan intensitasnya yang jauh lebih rendah dibandingkan otak normal. Nilai intensitas metabolisme unsure Choline lebih tinggi dibanding nilai intensitas metabolisme unsur N-acetylaspartate NAA , pada kasus Tumor Kepala biasanya terjadi kontras yang sangat tajam terhadap nilai Ch dan NAA. Pada gambar 4.1 dan 4.8 menunjukan nilai intensitas otak normal, dimana Cholin bernilai 3,22 ppm, Cr bernilai 3,02 ppm dan NAA bernilai 2,0 ppm, sedang untuk gambar 4.5 dan 4.8 menunjukan intensitas otak abnormal yang disebabkan oleh kelainan tumor. Pada gambar 4.8 terdapat NAA bernilai 1,8 ppm, Cr bernilai 3,00 ppm dan Ch bernilai 3.2 ppm. Ini menunjukkan adanya pelemahan neuron pada jaringan otak yang disebakan penyakit yang mempengaruhi integritas saraf. Pada gambar 4.9 menunjukan banyak puncak – puncak yang tidak memiliki intensitas yang signifikan pada metabolisme unsur yang akan diamati, untuk menentukan terjadinya kelainan atau tidak pada cerebelum maka terdapat metode yang telah dikembangkan oleh Hutington medical Research Institutes yang dikenal dengan metode Hunters Angle. Dengan menggunakan sisir di atas spektrum yang menghubungkan beberapa puncak metabolit sehingga membentuk sudut kira-kira 45°. Jika sudutnya kurang lebih sekitar 45° maka spektrum terse ut isa dikatakan normal. Tetapi jika selisih anyak dari ‖Hunter’s angle‖ maka spektrum abnormal. Dari gambar 4.9 jika kita menggunakan pengukuran hunter’s angle maka diperoleh sudut lebih dari 45 , maka jika sudut diatas 45 terjadi kelainan pada cerebellum. Dari intensitas juga terlihat bahwa terjadi penurunan intensitas pada metabolisme NAA yang menunjukan bahwa Penurunan nilai puncak dari spektrum ini mengindikasikan hilangnya neural neural loss .

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN