Batang otak Diensefalon Otak Kecil Cerebellum

2.17 Otak Kecil Cerebellum

Cerebellum terletak pada fossa posterior dan terpisah dari hemisfer cerebral kiri dan kanan, lipatan durameter, tentorium serebelum Smeltzer. 2002 . Cerebellum mempunyai fungsi, yaitu : a. Pusat keseimbangan dan koordinasi gerak dalam hal pengukuran jarak gerak, arah gerak, dan peredam gerakan agar tidak berlebihan. b. Bersama-sama dengan cerebellum mengkoordinasi gerakan otot untuk menghasilkan gerakan terampil. Gambar 2.2 Otak kecil cerebellum

2.17.1 Batang otak

Batang otak adalah pangkal otak yang memberi pesan-pesan antara medulla spinalis dan otak Kurnaesih, 2002 . Tersusun oleh tiga segmen yaitu : a Otak tengah Mesencefalon Berfungsi untuk menghubungkan pons dan serebelum dengan hemister cerebrum, bagian ini berisi jalur sensorik dan motorik dan sebagai pusat reflek, pendengaran dan penglihatan. b Pons Terletak didepan cerebellum antara otak tengah dan medula. Pons merupakan jembatan antara dua bagian cerebellum, dan juga antar medulla dan cerebellum. Pons berisikan syaraf sensorik dan motorik. c Medula oblongata Merupakan serabut –serabut motorik dari otak ke medulla spinalis dan sebagai sensorik dari medulla spinalis ke otak. Pons berisi pusat – pusat terpenting dalam mengontrol jantung, pernafasan dan tekanan darah.

2.17.2 Diensefalon

Diensefalon adalah yang membentuk inti bagian dalam cerebrum. Diensefalon memproses rangsang sensorik dan membantu memulai atau memodifikasi reaksi tubuh terhadap rangsang-rangsang tersebut. Diensefalon merupakan fossa bagian tengah yang berisikan thalamus, hipotalamus dan kelenjar hipofisis Smeltzer. 2002 . a Thalamus Berada pada salah satu sisi segitiga ventrikel dan aktivitas primernya sebagai pusat penyambung sensasi bau yang diterima. Semua impuls memori, sensasi dan nyeri melalui bagian ini. b Hipolatamus Terletak pada anterior dan inferior thalamus, berfungsi mengontrol dan mengatur sistem saraf autonom, juga bekerja sama dengan hipofisis untuk mempertahankan keseimbangan cairan, mempertahankan pengaturan suhu tubuh melalui peningkatan vasokontriksi atau vasodilatasi dan mempengaruhi hormonal dengan kelenjar hipofisis. Hipotalamus juga sebagai pusat lapar dan mengontrol berat badan serta sebagai pengatur tidur, tekanan darah, perilaku agresif, seksual dan pusat respon emosional rasa malu, marah, depresi, panik, dan takut . c Kelenjar hipofisis Berfungsi mengontrol fungsi ginjal, pankreas, organ –organ reproduksi, steroid, korteks adrenal dan organ –organ lain. Hipofisis lobus anterior memproduksi hormon pertumbuhan, hormon adrenonokortikoid ACTH , prolaktin, hormon perangsang tiroid TSH , hormon folikel FSH , Luteinizing Hormon LH , Lobus posterior berisi hormon antodiuretik ADH yang mengatur sekresi dan retensi cairan pada ginjal.

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Radiologi adalah ilmu kedokteran untuk melihat bagian tubuh manusia dengan menggunakan pancaran atau radiasi gelombang baik gelombang elektronik maupun gelombang mekanik. Pada dasarnya frekuensi yang dipakai berbentuk sinar-x x - ray namu kemajuan teknologi modern memakai pemindaian canning , gelombang sangat tinggi ultrasonic seperti ultrasonografi dan juga MRI Magnetic Resonance Imaging . Radiologi itu sendiri terbagi menjadi 2 yaitu Radiodiagnostik dan Radioterapi. Radiodiagnostik untuk mendiagnosa penyakit dengan menggunakan x-ray sedangkan Radioterapi ialah untuk terapi atau pengobatan penyakit dengan menggunakan x-ray. Magnetic Resonance Imaging MRI adalah gambaran pencitraan bagian badan yang diambil dengan menggunakan daya magnet yang berkekuatan tinggi yang mengelilingi anggota badan tersebut, radio frekuensi dan seperangkat alat komputer untuk menghasilkan gambaran dari penampang tubuh manusia yang berbentuk irisan. MRI adalah modalitas pilihan untuk memeriksa sifat anatomi dan fisiologis pasien. Teknik pencitraan MRI relatif komplek karena gambaran yang dihasilkan tergantung pada banyaknya protokol yang digunakan. MRI merupakan metode pilihan untuk diagnosa berbagai jenis penyakit karena kemampuannya yang luar biasa. Beberapa faktor kelebihan yang dimiliki oleh MRI jika ditinjau dari segi pencitraannya adalah kemampuannya membuat potongan coronal, sagital, dan aksial, serta oblik tanpa mengubah posisi tubuh pasien. Segi hasil pencitraan MRI lebih dapat membedakan dengan jelas antara jaringan, lemak, dan massa. Dalam perkembangannya MRI dapat digolongkan menjadi 3 kategori yaitu diamagnetik, ferromagnetik dan paramagnetik. Bahan diamagnetik memiliki kerentanan yang sedikit negatif terhadap medan magnet. Contoh bahan diamagneik adalah kalsium, air, dan bahan yang organic terutama karena karakteristik diamagnetic karbon dan hydrogen . Bahan paramagnetik memiliki kerentanan yang sedikit positif