Magnet Utama Shims Coils Gradien Coils Antena Spin Echo

dengan pergerakan spinning Pergerakan Presisi Pada Sumbu , yang akan menghasilkan moment dipole magnetic yang kuat dan akan membuat fenomena resonansi. Secara teori jika suatu muatan listrik melakukan pergerakan maka disekitarnya akan timbul gaya magnet dengan demikian proton-proton dapat diibaratkan seperti magnet-magnet yang kecil atau bar magnetic. Begitu pula terdapat lebih dari 1 proton dan neutron kemungkinan momen magnetiknya akan berpasangan, sehingga menghilangkan kekuatan dipol magnetik satu dengan lain atau menjadi sangat kecil. Hal ini berarti bila inti dengan proton genap dan neutron genap akan terdapat momen magnetik bernilai nol, sedangkan untuk inti dengan proton dan neutron ganjil akan terdapat nilai momen dipol magnetik yang akan membuat fenomena resonansi magnetik dapat dimungkinkan. Atom Hydrogen bukan hanya berlimpah dalam jaringan biologi tetapi juga mempunyai momen dipol magnetik yang kuat sehingga akan menghasilkan konsentrasi yang besar dan kekuatan yang kuat per inti. Hal ini menyebabkan sinyal Hydrogen yang dihasilkan 1000 lebih besar dari pada yang lain, sehingga atom inilah yang digunakan sebagai sumber sinyal dalam pencitraan MRI.

2.6 Komponen Sistem Magnetic Resonance Imaging MRI

Komputer pada MRI merupakan otak dan komponen utama yang digunakan untuk memproses sinyal, menyimpan data dan menampilkan gambar yang dihasilkan. Selain sistem komputer komponen utama pada pesawat MRI adalah pembangkit magnet utama, koil gradien, koil penyelaras shim’s coils , antena atau koil pemancar dan penerima, serta sistem akuisisi data dalam komputer.

2.6.1 Magnet Utama

Untuk keperluan diagnosa klinis diperlukan magnet utama yang memproduksi kuat medan magnet besar antara 0.1 – 3.0 Tesla Bontrager, 2001 . Pembangkitan medan magnet untuk MRI menggunakan salah satu dari beberapa tipe magnet, yaitu magnet permanen, magnet resistif dan magnet superkonduktor.

2.6.2 Shims Coils

Untuk menjaga kestabilan, keseragaman atau homogenitas medan magnet utama maka dipasang coil elektromagnetik tambahan yang disebut dengan shim coil. Inhomogenitas magnet diharapkan tidak melebihi 10 ppm Westbrook,C, dan Kaut,C, 1999 .

2.6.3 Gradien Coils

Terdapat tiga buah coil gradien yang merupakan penghasil gradien magnet yaitu gradien x, y dan z masing-masing mengarahkan medan magnet pada sumbux, y dan z. Ketiganya dapat dioperasikan sesuai dengan kebutuhan arah irisan pada tubuh yang diperiksa.

2.6.4 Antena

Coil radio frekuensi RF terdiri dari dua tipe coil yaitu coil pemancar transmitter dan coil penerima receiver . Fungsinya lebih mirip sebagai antena. Coil pemancar berfungsi untuk memancarkan gelombang RF pada inti yang terlokalisir dengan frekuensi tertentu sehingga terjadi proses resonansi, sedangkan coil penerima berfungsi untuk menerima sinyal output dari sistem. Bentuk dan ukuran coil penerima ini telah dirancang disesuaikan dengan bagian tubuh yang akan diperiksa, misalnya coil untuk Brain, vertebra atau ekstremitas. Jenisnya ada 3 yaitu coil volume, coil surface dan coil phased array

2.6.5 Spin Echo

Spin echo menggunakan eksitasi pulsa 900 yang diikuti olehsatu atau lebih rephasing pulsa 1800, untuk menghasilkan spin echo. Jika hanya menggunakan satu echo gambaran T1Weighted Image dapat diperoleh dengan menggunakan Time Repetition TR pendek dan Time Echo TE pendek. Teknik Spin Echo dalam pencitraan MRI terdiri dari dua teknik yaitu spin echo convensional dan fast spin echo Bushberg, 2002 yaitu : 1. Spin Echo Convensional Spin Echo Convensional adalah sekuen yang paling banyak digunakan pada pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging MRI . Pada spin echo konvensional, segera setelah pulsa RF Radio Frekuensi 90 diberikan, sebuah Free Induction Decay FID segera terbentuk. Dengan menggunakan kekuatan radiofrekuensi yang sesuai, akan terjadi transfer Net magnetisation Vector NMV ersudut 0 kemudian diikuti dengan rephasing pulse ersudut 1 0 2. Fast Spin Echo Fast Spin Echo merupakan bagian dari urutan pulsa spin echo dengan waktu scanning lebih singkat dari pada spin echo convensional. Dengan satu kali pulsa 90° dipakai aplikasi 180º berkali-kali dalam satu kali TR disebut dengan ETL echo train length , dengan cara melakukan lebih dari satu phase encoding step per TR dan mengisi lebih dari satu baris k-space per TR. Berbagai istilah sequence FSE sesuai dengan system pesawat MRI, disebut rapid acquisition with relaxation enhancement RARE oleh system GE, FAME oleh system Philips, Turbo spin echo TSE oleh Siemens Hoa, 2007 . Sequence ini diuraikan oleh Henning pada tahun 1986 merupakan modifikasi sequence spin echo convensional dengan aplikasi suatu rangkaian refocusing pulsa 1800 dan memperoleh echo kembali setelah pulsa1800 Raul,dkk., 2002

2.7 MRI sebagai salah satu modalitas diagnostik