2.9. Analisa Minyak Diesel
Pada minyak diesel, terdapat beberapa parameter yang digunakan untuk membedakan tiap jenis minyak diesel. Uji analisa untuk mengecek kualitas dan kandungan yang
terdapat dalam minyak diesel mencakup antara lain:
API Gravity Density Relative Density
Cetane NumberIndex
Ash Content Test
Flash Point Test
Pour Point Test
Sediment Content
Sulfur Content Analysis
Viscosity – Kinematic pada 40 dan 100
o
C
Cloud Point Test
Color
Copper Corrosion
Distillation Test
2.9.1. API GravityDensity
Derajat API API Gravity merupakan satuan yang digunakan untuk menyatakan berat jenis minyak dan digunakan sebagai dasar klasifikasi minyak bumi yang paling
sederhana. Hubungan berat jenis dengan derajat api adalah saling berkebalikan. Makin kecil berat jenis minyak bumi atau makin tinggi derajat API nya, makin
berharga minyak bumi itu karena lebih banyak mengandung bensin. Tinggi rendahnya berat jenis minyak bumi juga berpengaruh pada viskositasnya. Pada
umumnya semakin tinggi derajat API atau makin ringan minyak bumi tersebut, makin kecil viskositasnya. Tinggi rendahnya derajat API juga berpengaruh pada titik didih
minyak bumi, kalau API Gravity minyak bumi rendah, maka titik didihnya tinggi. Demikian sebaliknya kalau derajat APInya tinggi, maka titik didihnya rendah, dan
juga lebih mudah terbakar atau mempunyai titik nyala yang lebih rendah daripada yang derajat APInya rendah. Ternyata terdapat hubungan antara berat jenis dengan
22
Universitas Sumatera Utara
nilai kalori minyak bumi, pada umumnya minyak bumi dengan API tinggi menghasilkan kalori yang lebih kecil daripada minyak bumi dengan API lebih
rendah. Berdasarkan derajat API, minyak mentah dibagi kedalam lima jenis minyak
mentah yaitu: minyak mentah ringan, minyak mentah ringan sedang, minyak mentah berat sedang, minyak mentah berat, minyak mentah sangat berat. UNDP. 2000
2.9.2. Cetane NumberIndex Angka Setana
Angka Setana atau Index Setana atau CN Cetane Number adalah ukuran yang menunjukkan kualitas dari bahan bakar untuk diesel. Dalam mesin diesel angka
bahan bakar setana yang lebih tinggi akan memiliki periode pengapian lebih pendek daripada bahan bakar setana bernilai rendah. Singkatnya, semakin tinggi angka setana
akan lebih mudah bagi bahan bakar untuk terbakar dalam kompresi. Dengan bahan bakar yang mudah terbakar maka akan mengurangi ketukan dari mesin diesel,
sehingga mesin akan lebih halus. Oleh karena itu bahan bakar yang lebih tinggi setana biasanya menyebabkan mesin untuk berjalan lebih lancar dan tenang. Hal ini
berbeda bila nilai setananya lebih rendah maka akan terjadi delay sehingga menambah ketukan pada proses pembakaran. Mohon dibedakan dengan Nilai Octan
pada Mesin Bensin, karena Prinsipnya sangat berbeda jauh, kalau nilai oktan pada bensin itu bahan bakar makin sulit terbakar bila di kompresi.
Nilai Setana dinyatakan dengan angka, dan biasanya mesin diesel bermain diangka CN 40-55. Seperti penjelasan diatas, Bahan bakar dengan setana yang lebih
tinggi mengalami keterlambatan pengapian lebih pendek, akan memberikan lebih banyak waktu untuk proses pembakaran bahan bakar akan selesai. Oleh karena itu,
mesin diesel high performance akan beroperasi lebih efektif dengan bahan bakar setana yang lebih tinggi.
2.9.3. Flash Point