4.1.4. Hasil Pengujian Sampel Blending
Setelah dilakukan pengujian terhadap masing-masing sampel sebagai formula blending, maka dapat diprediksikan persentase atau jumlah volume masing-masing
formula yang akan dicampurkan untuk mendapatkan produk PertaDex sesuai spesifikasinya. Blending dilakukan terhadap formula yang telah dicampurkan dengan
masing-masing volume tertentu di dalam beaker glass dan di homogenkan menggunakan spatula selama 15 menit. Kemudian terhadap hasil blending dilakukan
analisa sesuai dengan parameter yang ditentukan.
4.1.4.1. Hasil pengujian density blending
Tabel 4.7. Hasil pengujian density terhadap produk blending
Density kgm
3
I II
III Rata-rata
LGO 70 + Diesel 30 836
837 837
837
LGO 40 + Diesel 50 + Heavy Kero 10
834 837
836 836
LGO 30 + Diesel 50 + Heavy Kero 20
835 833
832 833
40
Universitas Sumatera Utara
4.1.4.2. Hasil pengujian distilasi blending
Tabel 4.8. Hasil pengujian distilasi blending pada volume 50
Distilasi Vol.50 C
I II
III Rata-rata
LGO 70 + Diesel 30 274
270 270
271
LGO 40 + Diesel 50 + Heavy Kero 10
276 278
277 277
LGO 30 + Diesel 50 + Heavy Kero 20
275 271
270 272
Tabel 4.9. Hasil pengujian distilasi blending pada volume 90
Distilasi Vol.90 C
I II
III Rata-rata
LGO 70 + Diesel 30 348
345 347
347
LGO 40 + Diesel 50 + Heavy Kero 10
344 344
345 344
LGO 30 + Diesel 50 + Heavy Kero 20
332 335
335 334
41
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.10. Hasil pengujian distilasi blending pada volume 95
Distilasi Vol.95 C
I II
III Rata-rata
LGO 70 + Diesel 30 360
361 360
360
LGO 40 + Diesel 50 + Heavy Kero 10
357 358
356
357
LGO 30 + Diesel 50 + Heavy Kero 20
344 348
349 347
Tabel 4.11. Hasil pengujian distilasi blending pada titik didih akhir
Distilasi End Point C
I II
III Rata-rata
LGO 70 + Diesel 30 372
374 373
373
LGO 40 + Diesel 50 + Heavy Kero 10
370 370
370 370
LGO 30 + Diesel 50 + Heavy Kero 20
362 360
360 360
42
Universitas Sumatera Utara
4.1.4.3. Perhitungan cetane number blending
1. LGO 70 + Diesel 30 D = 0,837 grml ; B = 271
C 454,74 – 1641,416 D + 774,74 D
2
– 0,554 B + 97,803 Log B
2
CN = 454,74 – 1641,416.0,837 + 774,74.0,700 – 0,554.271 + 97,803.5,92 = 52,06
2. LGO 40 + Diesel 50 + Heavy Kero 10 D = 0,836 grml ; B = 277
C 454,74 – 1641,416 D + 774,74 D
2
– 0,554 B + 97,803 Log B
2
CN = 454,74 – 1641,416.0,836 + 774,74.0,699 – 0,554.277 + 97,803.5,96 = 53,50
3. LGO 30 + Diesel 50 + Heavy Kero 20 D = 0,833 grml ; B = 272
C 454,74 – 1641,416 D + 774,74 D
2
– 0,554 B + 97,803 Log B
2
CN = 454,74 – 1641,416.0,833 + 774,74.0,694 – 0,554.272 + 97,803.5,93 = 54,41
43
Universitas Sumatera Utara
4.2. Pembahasan
Dari hasil penelitian diperoleh formula blending yang paling optimal sesuai dengan spesifikasi PertaDex solar 51 adalah sebagai berikut:
Tabel 4.12. Rekapitulasi Data Blending
Spesifikasi PertaDex
Solar 51
LGO 70 + Diesel 30
LGO 40 + Diesel 50 + Heavy
Kero 10 LGO 30 + Diesel
50 + Heavy Kero 20
Cetane Number Min 51
52,06 53,50
54,41 Berat Jenis pada
15 C Kgm
3
Min. 820 Max. 860
836 836
833
Distilasi T 90 C
Max. 340 348
344 334
Distilasi T 95 C
Max. 360 360
357 347
Titik Didih Akhir C
Max. 370 373
370 360
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa campuran antara Light Gas Oil, Diesel dan Heavy Kero 30 : 50 : 20 merupakan campuran yang paling optimal yang
dapat memenuhi spesifikasi penting pada produk PertaDex. Dimana setelah dilakukan pengujian pada campuran ini diperoleh cetane number sebesar 54,41 on spec, berat
jenis pada 15 C sebesar 833 kgm
3
on spec, distilasi pada volume 90 sebesar 334
C on spec, distilasi pada volume 95 sebesar 347 C on spec dan titik didih
akhir sebesar 360 C on spec. Semua parameter yang di uji memenuhi spesifikasi
PertaDex yang telah di tetapkan oleh dirgen migas.
44
Universitas Sumatera Utara