Minyak diesel merupakan hasil penyulingan minyak yang berwarna hitam dan berbentuk cair pada temperatur rendah, dengan cetane number 40-45. Biasanya
memiliki kandungan sulfur yang rendah dan dapat diterima oleh Medium Speed Diesel Engine di sektor industri. Menurut kecepatan putarannya, motor diesel dibagi menjadi 3
jenis; 1.
Motor diesel putaran tinggi 1000 rpm 2.
Motor diesel putaran sedang 300 – 1000 rpm 3.
Motor diesel putaran rendah 300 rpm
2.8.1. Motor Diesel Putaran tinggi 1000 rpm
Motor diesel putaran tinggi disebut juga High Speed Diesel HSD atau Automatic Diesel Oil ADO atau sering dikenal dengan nama Solar. Solar merupakan fraksi gasoil C15-C20 dihasilkan dari
pegolahan minyak distilasi atmosfir, Hydrocracker mempunyai trayek titik didih 230-350 C. Mutu
bahan bakar solar ditentukan oleh beberapa macam sifat, yaitu: sifat umum, sifat penguapan, sifat pembakaran, sifat mudah alir, sifat kebersihan, sifat pengkaratan.
a. Sifat umum Sifat umum ditentukan dengan pemeriksaan Spesifik gravity, ASTM D-1298 dan API gravity.
Kegunaan spesifik gravity untuk dapt menghitung masa minyak bila volumenya telah diketahui maupun untuk mengetahui ada tidaknya kontaminasi sehingga mengubah besarnya spesifik gravity.
API gravity diperoleh setelah spesifik gravity diketahui.
b. Sifat penguapan Sifat penguapan ditentukan melalui pemeriksaan distilasi ASTM D-86 dan Flash point ASTM D-93.
Pengujian distilasi adalah untuk mengetahui kecepatan penguapan yang merupakan sifat penting dari bahan bakar cair terutama dalam pembentukkan campuran bahan baker dan udara. Apabila bahan
bakar terlalu mudah menguap maka campuran antara bahan bakar dengan udara menjadi tidak sempurna.
18
Universitas Sumatera Utara
c. Sifat pembakaran Sifat pembakaran ditunjukkan dengan pemeriksaan Angka setana Cetane Number ASTM D-613
atau dengan kalkulasi Indeks Setana ASTM D-976 .
d. Angka setana Cetane Number Kemampuan bahan bakar menyala dengan sendirinya autoignition dalam ruang bakar dari motor
diesel. Besarnya angka setana tergantung dari komposisi hidrokarbonnya. Angka setana yang tinggi menggambarkan autoignition yang cepat dari bahan bakar motor dieselminyak solar. Batasan
minimal cetane number adalah 48. Angka setana diukur dengan menggunakan mesin CFR F-5 ASTM D.613-65. Namun apabila angka setana tidak dapat diukur diakrenakan mesin CFR yang
tidak tersedia, calculated cetane number dapat dilakukan melalui perhitungan sesuai dengan ASTM D-976 beserta data lainnya yang digunakan sebagai faktor pengali seperti mid boiling point pada
distilasi ASTM D-86 dan API gravity at 60 F. batasan minimal setana index yaitu 45.
19
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.2. Spesifikasi Solar 48 Solar Bersubsidi
sesuai Surat Keputusan Dirjen Migas No.002PDMMIGAS1979 Tanggal 25 Mei 1979.
20
Universitas Sumatera Utara
Ganbar 2.3. Spesifikasi Solar 51 PertaDex sesuai dengan Surat Keputusan Dirjen Migas No.3675 K24DJM2006 Tanggal 17 Maret 2006. Direktorat Jendral Minyak dan
gas Bumi. 2008 21
Universitas Sumatera Utara
2.9. Analisa Minyak Diesel