Definisi Elektrolisis Pengaruh Tegangan Listrik Terhadap Elektrokoagulasi Definisi Elektrokoagulasi

8 sistem kolam anaerobik ini adalah COD terlarut berkisar antara 6 dan 8 kgm 3 hari dengan jumlah padatan tersuspensi tidak lebih dari 5000 mgl[10].

2.3 ELEKTROKOAGULASI DAN ELEKTROLISIS

2.3.1 Definisi Elektrolisis

Elektrolisis adalah suatu proses penguraian molekul air H 2 O menjadi hidrogen H 2 dan oksigen O 2 dengan energi pemicu yaitu energi listrik. Proses ini dapat berlangsung ketika dua buah elektroda ditempatkan didalam air dan arus searah dialirkan melewati kedua elektroda tersebut. Hidrogen yang terbentuk akan melekat pada katoda dan oksigen akan melekat pada anoda. Selama ini, elektrolisis dikenal sebagai proses produksi hidrogen dari air yang paling efektif dengan tingkat kemurnian tinggi, yang hanya digunakan dalam skala kecil [11]. Pada proses elektrolisis, terjadi perpindahan ion ke elektroda, dimana jika dialiri arus listrik, reaksi yang terjadi pada elektroda dapat dilihat sebagai berikut : o Reaksi oksidasi di anoda • Al → Al 3+ + 3e E =1,66 V • 2 H 2 O → 4H+ + O 2 + 4e E = - 1,23 V o Reaksi reduksi di katoda • 2 H 2 O + 2e → 2 OH - + H 2 E = - 0,83 V • Al 3+ + 3e → Al E = - 1,66 V [12]

2.3.2 Pengaruh Tegangan Listrik Terhadap Elektrokoagulasi

Tegangan listrik yang dialirkan melalui sumber listrik dapat melakukan proses elektrokoagulasi, akan tetapi hasil yang didapat dapat berbeda dikarenakan adanya variasi pada sumber tegangan yang dialirkan . Menurut Siringo-Ringo 2012, besarnya tegangan listrik yang diterima oleh elektroda dapat mempengaruhi kemampuan elektroda dalam membentuk koagulan, karena semakin besar tegangan listrik yang diterima, maka jumlah ion yang dilepaskan akan besar juga. [13] Sedangkan menurut Susetyaningsih, dkk 2008, semakin besar kuat arus atau tegangan yang diberikan, maka semakin singkat pula waktu yang diperlukan untuk terjadinya proses elektrokoagulasi dan semakin besar pula Universitas Sumatera Utara 9 penurunan kadar dalam limbah, ini dikarenakan adanya perubahan arus listrik dan terbentuknya magnet listrik disekitar elektroda [14].

2.3.3 Definisi Elektrokoagulasi

Elektrokoagulasi merupakan suatu proses koagulasi dengan menggunakan arus listrik searah melalui peristiwa elektrokimia ,yaitu gejala dekomposisi elektrolit yang digunakan untuk mengolah air limbah [15]. Menurut Siringo-ringo, dkk 2013, elektrokoagulasi merupakan proses pengolahan limbah yang sederhana dan mudah diterapkan dengan kemampuan yang baik dalam menggumpalkan berbagai pengotor dan polutan, baik bahan organik maupun anorganik. Mollah dan Schennach 2001 menyatakan bahwa elektrokoagulasi adalah teknologi yang saat ini berkembang secara efektif yang diaplikasikan untuk mengolah air limbah. Secara umum, keuntungan dari penggunaan metode ini adalah efisiensi pemisahan yang tinggi, sederhana dan ramah lingkungan [13]. Menurut Butler, dkk 2011, elektrokoagulasi terdiri dari lempengan metal yang disebut elektroda, yang disusun secara berpasangan dengan anoda dan katoda. Dengan menggunakan prinsip elektrokimia, katoda dioksidasi, sedangkan larutan elektrolit direduksi. Dengan ini, limbah cair dapat diolah dengan baik [16].

2.3.4 Proses Elektrokoagulasi