27 6.
Hubungkan supply DC ke sumber arus listrik dan dihidupkan, kemudian diatur tegangan yang akan dilakukan sesuai dengan
percobaan. Berikut ini merupakan foto rancangan alat elektrokoagulasi :
Gambar 4.1 Rancangan Alat Elektrokoagulasi. Foto langkah-langkah perangkaian alat dapat dilihat pada lampiran III.
4.3 PENGARUH VARIABEL TERHADAP PERUBAHAN COD, TS
DAN TSS
4.3.1 Pengaruh Tegangan Terhadap Perubahan COD
COD merupakan salah satu parameter untuk menentukan banyaknya jumlah zat organik didalam air [24]. Pengaruh tengangan terhadap perubahan
COD limbah cair pabrik kelapa sawit dapat dilihat pada Gambar 4.2. Dari Gambar 4.2 dapat dilihat bahwa semakin lama waktu reaksi, maka semakin
besar penurunan nilai COD dari limbah yang diolah. Penurunan nilai COD disebabkanoleh zat organik yang terkandung dalam limbah mengandung sulfat,
ketika bereaksi dengan aluminium pada proses elektrokoagulasi menghasilkan senyawa tawas dan menghasilkan endapan putih yang menkoagulasi kembali
kandungan organik dalam limbah dan menyebabkan kandungan organik pada limbah menjadi turun sehingga kandungan COD juga mengalami penurunan [24].
Pada grafik dapat dilihat bahwa persentase penurunan COD maksimum dicapai pada73,76 dengan tegangan 9V dan mencapai minimum pada 38,07 dengan
tegangan 10V.Penurunan COD paling baik didapat pada 9 V dengan waktu operasi 60 menit. Dari hasil yang didapat kurang sesuai jika dibandingkan dengan
Universitas Sumatera Utara
28 teori. Karena secara teori, semakin besar tegangan yang diberikan, maka
penurunan COD akan semakin besar. Hal ini disebabkan oleh tegangan yang dialirkan oleh supply DC tidak stabil. Akan tetapi, hasil ini sesuai dengan hasil
penelitian Husni, 2010, dimana persentase penurunan COD terbesar terdapat di voltase menengah yaitu 8-10 V [3], hal ini juga diperoleh oleh Ansori [4] dan
Shivayogimath [5].
Gambar 4.2 Grafik Penurunan COD Terhadap Waktu.
4.3.2 Pengaruh Tegangan Terhadap Perubahan TS
Total solid adalah padatan yang tidak terlarut dalam air. Ketika sampel air menguap, sering ada residu yang tersisa, ini disebut dengan total solid. Padatan
dalam air memiliki atribut dan ukuran yang berbeda. Partikel yang tersuspensi dalam air dapat dipertahankan pada filter dengan 2 µm atau lebih besar dari
ukuran pori [30]. Pengaruh tengangan terhadap perubahan TS limbah cair pabrik kelapa sawit dapat dilihat pada Gambar 4.3.
Dari Gambar 4.3 dapat dilihat bahwa semakin lama waktu kontak, maka semakin besar penurunan nilai TS dari limbah yang diolah. Pada grafik dapat
dilihat bahwa persentase penurunan TS maksimum dicapai pada 88,97 dengan 10
20 30
40 50
60 70
80 90
100
30 60
90 120
150
P er
ubah an
C O
D
Waktu Menit
7V 8V
9V 10V
11V
Universitas Sumatera Utara
29 tegangan 7V dan mencapai minimum pada 25,37 dengan tegangan 11V.
Penurunan TS paling baik didapat pada 7 V dengan waktu operasi 180 menit. Dari hasil yang didapat kurang sesuai jika dibandingkan dengan teori,
karena secara teori semakin besar tegangan yang diberikan maka penurunan TS akan semakin besar. Hal ini disebabkan oleh terbentuknya endapan dan busa
ketika terjadinya reaksi elektrolisis sehingga akan mempengaruhi hasil yang diperoleh. Semakin besar tegangan yang diberikan maka laju pembentukan busa
dan endapan semakin cepat dan banyak sehingga membuat hasil limbah olahan menjadi keruh. Penurunan nilai TS dikarenakan ion logam yang terdapat pada air
tereduksi ke dalam elektroda katoda. Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian Husni, 2010, dimana persentase penurunan TS terbesar terdapat di voltase
menengah yaitu 8-10 V [3], hal ini juga diperoleh oleh Ansori [4] dan Shivayogimath [5].
Gambar 4.3 Grafik Penurunan TS Terhadap Waktu.
4.3.3 Pengaruh Tengangan Terhadap Perubahan TSS