Proses Elektrokoagulasi Jenis Plat Elektroda

9 penurunan kadar dalam limbah, ini dikarenakan adanya perubahan arus listrik dan terbentuknya magnet listrik disekitar elektroda [14].

2.3.3 Definisi Elektrokoagulasi

Elektrokoagulasi merupakan suatu proses koagulasi dengan menggunakan arus listrik searah melalui peristiwa elektrokimia ,yaitu gejala dekomposisi elektrolit yang digunakan untuk mengolah air limbah [15]. Menurut Siringo-ringo, dkk 2013, elektrokoagulasi merupakan proses pengolahan limbah yang sederhana dan mudah diterapkan dengan kemampuan yang baik dalam menggumpalkan berbagai pengotor dan polutan, baik bahan organik maupun anorganik. Mollah dan Schennach 2001 menyatakan bahwa elektrokoagulasi adalah teknologi yang saat ini berkembang secara efektif yang diaplikasikan untuk mengolah air limbah. Secara umum, keuntungan dari penggunaan metode ini adalah efisiensi pemisahan yang tinggi, sederhana dan ramah lingkungan [13]. Menurut Butler, dkk 2011, elektrokoagulasi terdiri dari lempengan metal yang disebut elektroda, yang disusun secara berpasangan dengan anoda dan katoda. Dengan menggunakan prinsip elektrokimia, katoda dioksidasi, sedangkan larutan elektrolit direduksi. Dengan ini, limbah cair dapat diolah dengan baik [16].

2.3.4 Proses Elektrokoagulasi

Proses elektrokoagulasi umumnya menggunakan elektroda aluminium ataupun besi yang dapat berperan sebagai sacrificial electrode elektroda yang berperan sebagai anoda dan katoda. Proses elektrokoagulasi sistem batch dilakukan pada bejana elektrolisis yang didalamnya terdapat dua penghantar arus listrik yang disebut elektroda yang tercelup didalam elektrolit. Apabila dalam suatu larutan elektrolit ditempatkan dua buah elektroda dan dialiri arus listrik, maka akan terjadi peristiwa elektrokimia, dimana ion positif akan bergerak ke anoda dan menyerahkan elektron yang dioksidasi sehingga membentuk flok yang mampu mengikat kontaminan dan partikel-partikel dalam limbah [16]. Universitas Sumatera Utara 10

2.3.5 Jenis Plat Elektroda

Ada beberapa jenis plat elektroda yang biasa digunakan dalam proses elektrokoagualasi, yaitu: aluminium Al, platina Pt, tembaga Cu, karbon C dan lain-lain. Namun dari hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, plat aluminium merupakan elektroda yang baik dalam proses elektrokoagulasi. Adapun keunggulan dan kelemahan dari beberapa jenis plat tersebut adalah sebagai berikut : A. Plat aluminium Al : Keunggulan plat aluminium : • Berperan sebagai koagulan. • Tahan karat. • Konduktor listrik dan panas yang baik, bahkan 2 kali lebih baik dari tembaga. • Mudah di dapat • Digunakan sebagai bahan pelapis untuk bahan mudah berkarat. • Tidak bersifat racun. • Jika dipadukan dengan logam lain, dapat menghasilkan logam kuat seperti duralium campuran Al, Cu, Mg yang dijadikan sebagai bahan pesawat. • Mudah dibentuk kembali. Kelemahan dari plat aluminium : • Tidak tahan terhadap asam. • Harganya mahal [17]. B. Plat platina Pt Keunggulan plat platina : • Dapat berkinerja baik dalam larutan air garam pada tekanan dan suhu tinggi ~ 250ºC. • Tidak seperti elektroda konvensional bahkan ketika dimodifikasi untuk suhu tinggi, elektroda platina dapat digunakan sebagai alat pengukur di air asin tercemar. Universitas Sumatera Utara 11 • Dalam elektrolit tertentu, modifikasi permukaan platina penting bagi stabilitas. • Tidak mudah keropos. • Histeresis rendah dan respon cepat. • Platina dapat dimodifikasi dengan polimer berbasis nitrogen atau dimasukkan sebagai bagian dari perakitan biosensor. Kelemahan dari plat platina : • Harga sangat mahal, bahkan lebih mahal dari emas murni. • Susah untuk teroksidasi [18]. C. Plat tembaga Cu Keunggulan plat tembaga : • Mudah direcovery kembali • Konduktor listrik dan panas yang baik Kelemahan plat tembaga : • Bersifat racun • Dapat menyebabkan alergi dan iritasi [19]. Dari semua jenis plat elektroda yang ada, jenis plat yang paling baik adalah plat aluminium Al.Pada proses elektrokoagulasi, digunakan elektroda yang terbuat dari aluminium Al, karena logam ini mempunyai sifat sebagai koagulan yang baik. Aluminium berasal dari bahasa latin alumen, yang ditemukan oleh Hans Christian. Aluminium adalah logam bewarna keperakan, mempunyai berat atom = 26,98154, titik leleh = 660,37 o C, titik didih = 2467 o C, densitas = 2,702 gcm 3 dan konduktivitas listrik = 0,377 x 10 6 cm. Ω [20].

2.3.6 Keunggulan Teknik Elektrokoagulasi