bahan teknik tidak mengalami transformasi seperti itu dan struktur coran akan tetap ada sampai dipecahkan secara mekanik.
2.9 Perhitungan Diameter Butir
Ada beberapa metode yang dapat dilakukan untuk mengukur besar butir dari struktur mikro suatu material salah satunya adalah metode Planimetri
yang dikembangkan oleh Jeffries. Dimana metode ini cukup sederhana untuk menetukan jumlah butir persatuan luas pada bagian-bidang yang dapat
dihubungkan pada standar ukuran butir ASTM E 112. Metode planimetri ini melibatkan jumlah butir yang terdapat dalam suatu area tertentu yang
dinotasikan dengan N
A
. Secara skematis proses perhitungan menggunakan metode ini seperti pada gambar 2.3.
Gambar 2.5 Perhitungan butiran menggunakan metode planimetri
Jumlah butir bagian dalam lingkaran N
inside
ditambah setengah jumlah butir yang bersingungan N
intercepted
dengan lingkaran dikalikan oleh pengali Jeffries f dapat dituliskan pada persamaan 2.6.
�
�
= � �
������
+
�
�����������
2
………..2.6
Universitas Sumatera Utara
Dimana pengali Jeffries yang dipergunakan tergantung pada perbesaran yang digunakan pada saat melihat struktur mikro dan dapat ditetukan melalui
tabel 2.2. Untuk selanjutnya setelah diperoleh nilai N
A
maka ukuran butir dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut
d = 3,322 log N
A
– 2,95 …………………………2.7
Tabel 2.2. Hubungan antara perbesaran yang digunakan dengan pengali
Jeffries Perbesaran M Pengali Jefrries f untuk menetukan butiranmm
2
1 0.0002
10 0.02
25 0.125
50 0.5
75 1.125
100 2.0
150 4.5
200 8.0
250 12.5
300 18.0
500 50.0
750 112.5
1000 200.0
Sumber: ASTM E 112-96, 2000
Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pisau egrek adalah alat yang digunakan untuk pemanen kelapa sawit. Pisau egrek yang sering dipergunakan petani pemanen sawit adalah pisau egerk yang
materialnya dibuat dari baja karbon sedang dengan proses pengerjaaan hammering dan dilakukan secara konvensional. Pisau egrek saat ini banyak ditemukan
masalah yang diantaranya umur yang singkat sehingga mudah patah dan cepat aus.
Hipotesis penulis umur yang singkat diakibatkan pemilihan material yang kurang tepat dan proses pengerjaan yang masih belum sesuai dengan sifat
mekanik yang diharapkan pada pisau egerk pemanen sawit. Hamering dilakukan oleh dua orang dengan cara memukul pisau secara terus menerus, pada proses ini
gaya yang diterima oleh pisau egrek tidak merata karena tidak konstannya gaya yang diberikan oleh tenaga manusia.
Metode yang digunakan untuk perbaikan sifat mekanik sudah banyak diantaranya yaitu dengan mekanisme pengerasan regangan strain hardening,
larutan padat, fasa kedua, prespitasi, dispersi, penghalusan butir, dan deformasi plastis.
Deformasi plastis adalah metode yang dipilih penulis, karena proses pengerjaan yang mudah dilakukan dan tidak membutuhkan biaya yang terlalu
besar. Proses deformasi plastis menyeluruh adalah proses pembentukan logam
Universitas Sumatera Utara