Hasil Uji Kekerasan Hasil

4.1.1. Hasil Uji Kekerasan

Kekerasan logam dapat diartikan sebagai kemampuan suatu bahan terhadap pembebanan dalam perubahan yang tetap, ketika gaya tertentu diberikan pada suatu benda uji. Pengujian kekerasan dalam penelitian ini dilakukan agar dapat diketahui pengaruh suhu dan besar deformasi terhadap perubahan nilai kekerasan material baja bohler K460. Secara umum hasil pengujian kekerasan dari penelitian dapat dilihat pada tabel 4.3. Tabel 4.3. Pengujian kekerasan badasarkan skala Brinell Sampel Waktu Tahan Deformasi s Besar Deformasi Kekerasan BHN Gaya Hammering Standar Deviasi Raw Material - 194,2 - 700°C 5 25 274,8 11,2 4,4 10 38 258,2 21,9 4 15 38 257 29,8 9,3 20 40 244 41,1 4 750°C 5 26 314.6 11,2 5,2 10 36 280.4 21,9 4,4 15 36 308 29,9 5,8 20 37 335 41,1 18,4 800°C 5 28 358.8 11,2 9,8 10 34 302.8 21,9 5,9 15 35 330.8 29,9 10 20 38 330.8 41,2 16 Universitas Sumatera Utara 850°C 5 59 405.2 11,4 14,1 10 65 439.8 22,2 7,2 15 73 484.4 30,5 20 20 75 548 42,0 20 900°C 5 67 548 11,4 29 10 71 615.2 22,3 35 15 75 627.2 30,5 35 20 81 588.8 42,1 24 Tabel diatas jika disajikan dalam bentuk grafik dapat dilihat seperti gambar 4.1 Gambar 4.1 Grafik hubungan antara waktu pemukulan dengan deformasi dan kekerasan 100 200 300 400 500 600 700 10 20 30 40 50 60 70 80 90 K e k e ra sa n B H N D e fo rm a si Waktu Hammering s Deformasi 700°C Deformasi 750°C Deformasi 800°C Deformasi 850°C Deformasi 900°C Kekerasan 700°C Kekerasan 750°C Kekerasan 800°C Kekerasan 850°C Kekerasan 900°C 5 10 15 20 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil pengujian kekerasan yang digambarkan pada grafik, ada dua hal yang dapat diambil yaitu semakin tinggi suhu pemanasan bahan baja bohler K460 maka deformasi yang terjadi juga semakin besar dengan jumlah gaya yang relatif sama setiap waktu penahanan pemukulannya. Yang kedua kekerasan juga meningkat dengan ditingkatkannya suhu pemanasan bahan baja bohler K460. Salah satu fungsi menaikkan suhu pemanasan yaitu menaikkan unsur karbon kepermukaan bahan agar kekerasannya meningkat dan dalam penelitian ini hal tersebut tercapai. Dapat dilihat bahwa kekerasan dengan nilai paling optimum terjadi pada suhu 850 C pada waktu hammering 20s dengan gaya 42 N yaitu sebesar 548 BHN, diikuti dengan deformasi pada suhu 900°C pada waktu hammering 20 s dengan gaya 42,1 N yaitu sebesar 588,8 BHN dan pada suhu 900°C pada waktu hammering 15 s dengann gaya 30,5 N sebesar 627,2 BHN dimana nilai-nilai tersebut akan dijadikan acuan untuk pengukuran hasil uji tarik dan pengamatan struktur mikro serta untuk penelitian lanjutan yang berhubungan dengan sifat mekanis bahan.

4.1.2. Hasil Uji Tarik