Penerimaan Perikatan Audit atas Klien Baru, Baru Pertama Kali

41

2.4.2 Penerimaan Perikatan Audit atas Klien Baru, Baru Pertama Kali

Diaudit 1. Mengevaluasi integritas manajemen SPM1, 26c Evaluasi atas integritas manajemen pada penerimaan perikatan atas klien baru, baru pertama kali diaudit dapat dilihat pada SPM1, A15, yaitu : a. Komunikasi dengan pemberi jasa akuntansi profesional kepada klien, baik yang sekarang maupun yang terdahulu keterangan : biasanya jasa akuntansi profesional yang digunakan oleh jenis klien ini adalah jasa review atas laporan keuangannya, dan bukan merupakan jasa audit atas laporan keuangan Komunikasi harus dilakukan sesuai dengan ketentuan etika yang berlaku Kode Etik Profesi Akuntan Publik, seksi 210. b. Meminta keterangan dari personil KAP lain atau pihak ketiga lainnya Lebih lanjut dijelaskan, pihak ketiga lainnya yang dimaksud adalah bankir, penasihat hukum, dan rekan satu industri. c. Pencarian latar belakang melalui berbagai sumber Pencarian latar belakang melalui berbagai sumber yaitu pencarian data yang dapat dilakukan melalui browsing di internet, bertanya kepada pihak-pihak tertentu mengenai perusahaan klien, dan lain-lain. 2. Mengidentifikasi kondisi khusus dan risiko yang tidak biasa Identifikasi atas kondisi khusus dan risiko yang tidak biasa tidak secara eksplisit tertulis di dalam SA 210, akan tetapi identifikasi yang dimaksud 1. Mengevaluasi integrita ta s s m manajemen S S PM P 1, 26c Evaluasi ata a s s i integritas manajemen pada peneri rima m an perikatan atas klien baru , , b baru pertama kali di d au au di di t da da pa pa t t dili li hat pada SPM1, 1 A15, yaitu : a. Komunika ka si si d d en en gan pemberi jasa aku ku nt nt an ansi si profesional k k ep e ada klien, ba ba ik ik y y ang se e ka ka ra ng maupun yang t erda hu hu lu lu kete er rang ng an an : biasa any n a jasa akun n ta ta ns i profesional yang digunakan ole h je ni i s s klien in ini i ad ad alah h j j asa r revi ew atas lap or an keuan ga nnya, dan bu ka n merupa ka kan ja asa sa a a udit ata as la poran keuangan Komu ni ka si harus dil akuk an ses ua i deng an ketentuan etika k yan ang g berlaku Kode Et ik P ro fesi Aku nt an Pub lik, seksi 210. b. Me mint a ke ke te te ra ra ng ng an an dari personil K K AP AP l l ai ai n n at a au p ih ak k et ig iga a lainny y a a Lebih lanjut dijelaskan, p p ih h ak ak ketiga lainnya yang dimaksud ad ad al alah ah bankir, penasihat hukum, dan rekan satu industri. c. P Penc ar ia ian n la la ta tar be laka kang ng m mel el al alui ui b berbaga a i i su su mb mber Penc nc ar ar ia ian latar belaka a ng ng melalui ui berbagai sumb mber er y y ai tu p p en en c carian data yang dapat dilakukan n melalui b browsing di internet, bertanya kepada pihak-pihak tertentu m mengenai p perusahaan klien, dan lain-lain. 2. Mengidentifikasi kondisi khu husus d dan risiko yang tidak biasa Identifikasi atas kondisi khusus u dan risiko yang tidak biasa tidak secara 42 adalah yang tercantum di dalam SA 210, paragraf A3, 6-7, dan identifikasi apakah terdapat pertimbangan lain dalam penerimaan perikatan, yaitu : a. Mengidentifikasi apakah kerangka pelaporan keuangan yang akan diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan dapat diterima Dalam SA 210, paragraf A3 dinyatakan bahwa tanpa kerangka pelaporan yang dapat diterima, manajemen tidak mempunyai basis yang tepat untuk menyusun laporan keuangan dan auditor tidak mempunyai kriteria yang sesuai untuk mengaudit laporan keuangan. Oleh sebab itu, terdapat beberapa faktor yang relevan bagi auditor untuk menentukan dapat diterimanya kerangka pelaporan yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan SA 210, paragraf A4, yaitu : 1 Sifat entitas apakah entitas merupakan sebuah usaha bisnis, entitas sektor publik, atau suatu organisasi nirlaba 2 Tujuan laporan keuangan apakah disusun untuk memenuhi kepentingan pengguna laporan keuangan secara umum atau memenuhi kebutuhan informasi pengguna laporan keuangan spesifik 3 Sifat laporan keuangan apakah laporan keuangan merupakan satu set laporan keuangan yang lengkap ataukah laporan keuangan tunggal 4 Apakah peraturan perundang-undangan menentukan kerangka penyusunan laporan keuangan yang harus digunakan a. Mengidentifikasi a a pa pa k kah kerang g ka ka pelaporan keuangan yang akan diterapk k an an dalam penyusunan laporan keuang ngan a dapat diterima Da Da l lam SA 210, pa pa ra a gr gr af af A A 3 3 di i ny n atakan bahwa wa tanpa kerangka pelaporan n ya ya ng g dapat diterima, man an aj aj em emen en tidak mem m pu pu nyai basis ya ya ng ng tepat u u n nt uk menyu su n lapo ran ke ke uangan an d d an an audit t or or tidak memp mp un ya i kr iteria yang se suai untuk m en ga ud udit lapor or an an k k euan n ga g n. O Oleh sebab itu , terdapat b eb erapa faktor yang re le e va v n ba ba gi gi audito or untuk menentuk an dapat diterim an ya kerangka pe e la l pora ra n n y yang diterapk an dalam p en yu su na n lapo ran ke ua ng an SA

2 10

1 , paragr r af af A4, yaitu : 1 Sifat en en ti ti ta ta s s a a pa pa kah entitas me me ru ru pa pa ka ka n n se se buah usa ha b b is isn nis, entit it as as sektor publik, atau su uat atu u o organisasi nirlaba 2 Tujuan laporan keuangan apakah disusun untuk k me meme menu nu hi k kepe e nt ntin in ga gan peng ng gu guna na l l ap ap oran k k eu eu an anga ga n se ca ra umu mum m atau me me m menuhi kebutu tuha h n info formasi penggu u na na lap p oran an keuangan spesifik 3 Sifat laporan keua a n ngan apa akah laporan keuangan merupakan satu set laporan keuanga an y y a ang lengkap ataukah laporan keuangan tunggal 43 b. Memperoleh persetujuan dari manajemen bahwa manajemen mengakui dan memahami tanggung jawabnya Sesuai dengan SA 210, paragraf 6, tanggung jawab manajemen yang dimaksud adalah : 1 Menyusun laporan keuangan sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku, termasuk jika relevan, penyajian wajar laporan tersebut 2 Menetapkan pengendalian internal tertentu yang menurut manajemen diperlukan dalam penyusunan laporan keuangan yang bebas dari kesalahan penyajian material, baik karena kecurangan maupun kesalahan 3 Memberikan auditor : a Akses ke semua informasi yang dianggap relevan oleh manajemen dalam penyusunan laporan keuangan seperti catatan, dokumentasi, dan hal-hal lain b Informasi tambahan yang diminta oleh auditor dari manajemen untuk keperluan audit c Akses tidak terbatas ke personil dalam entitas yang dipandang perlu oleh auditor sebagai sumber untuk memperoleh bukti audit c. Mengidentifikasi apakah terdapat pembatasan ruang lingkup audit oleh manajemen Sesuai dengan SA A 2 2 10 10, paragraf af 6 6 , , tanggung jawab manajemen yang dimaksud ud adalah : 1 1 Menyusun lapor ran an k k eu eu an an ga ga n n se se suai dengan ke kera r ngka pelaporan keuang ng an n y y ang berlaku, termasu u k k ji ji ka ka relevan, peny nyajian wajar la la p poran te te r rs ebut 2 2 Me Mene ta pk an pengend al ian internal ter te ent n u ya yang ng men n ur u ut manajeme n diperlukan d alam pen yu sunan lapo ra a n n keua uang ngan yan n g g bebas dari k es alahan pen yajian m at erial, baik kare n na k k ec ec ur ur an angan maup un kesalah an 3 Memberikan aud it or : a Ak k se se s s ke ke s s emua informa ma si si y y an an g g di an ggap r el ele evan o o le le h h manajemen da la la m m p penyusunan laporan keuangan se sepe pe rt rti catatan, dokumentasi, dan hal-hal lain b b In In fo fo rm rm as i tamb mbah ahan an y yan ang g d dimint t a a ol ol eh eh a d ud it itor d dari ma mana naje jemen untuk keperlua a n n audit c Akses tidak te erbatas ke p personil dalam entitas yang dipandang perlu oleh aud ditor seb a agai sumber untuk memperoleh bukti audit c Mengidentifikasi apakah te e r rdapat pembatasan ruang lingkup audit oleh 44 Identifikasi yang dilakukan oleh auditor terkait dengan pembatasan ruang lingkup pekerjaan auditor yang harus dicantumkan dalam surat perikatan audit dan pembatasan tersebut dapat menyebabkan auditor tidak dapat memberikan opini atas laporan keuangan tersebut SA 210, paragraf 7. d. Mengidentifikasi apakah terdapat pertimbangan lainnya dalam penerimaan perikatan audit Terdapat beberapa pertimbangan lain dalam menerima perikatan audit SA 210, paragraf 18, 19, dan 21, yaitu sebagai berikut : 1 Standar pelaporan keuangan yang disuplementasi oleh peraturan perundang-undangan 2 Kerangka penyusunan pelaporan keuangan yang ditentukan oleh peraturan perundang-undangan 3 Laporan auditor yang diharuskan oleh peraturan perundang- undangan 3. Menilai kompetensi untuk melaksanakan audit Penilaian atas kompetensi untuk melaksanakan audit secara jelas tercantum dalam SA 220, paragraf 14 dan kemudian dijelaskan dalam paragraf A11, yaitu ketika mempertimbangkan kompetensi dan kemampuan yang tepat atas tim perikatan, rehan harus mempertimbangkan hal-hal berikut : a. Pemahaman dan pengalaman praktik atas perikatan audit perikatan audit da a n n pembatasan t t er er sebut dapat menyebabkan auditor tidak da a pa pat memberikan opini atas laporan ke keua u ngan tersebut SA 210, pa pa ra graf 7. d d. Mengiden n ti t fi fi ka ka si apakah terdap at at p p er er ti timb m angan lain innya dalam pe pe ne neri ri maan p p e er ikatan audit T Terd d a ap at b eb erapa pertimba ng an lain dala m me ne nerima p p er er ik ik at a an a aud u it SA 210, parag ra f 18, 19, dan 21, yaitu seb agai ber ik k ut u : 1 Standar pela po ra n ke ua ng an y an g disuplementasi o oleh pe pera ra tu t ran peru nd an g-unda ng an 2 Kerangka p en yusu na n pela po ran ke uangan yang dite n ntukan n ole h h pera tu u ra ra n n pe pe ru ru nd nd ang-undangan n 3 Laporan auditor ya an ng d d i iharuskan oleh peraturan perun n da da ng ng - undangan 3. 3. Me M i ni l la i i k komp mp et et en en i si untuk uk m m el elak aksa sana na k kan au di di t t Pe P nilaia ia n n atas kompeten nsi untu u k k melaksanak k an an audit s s e ecara jelas tercantum dalam SA 220 0, paragraf f 14 dan kemudian dijelaskan dalam paragraf A11, yaitu ke k tika m mempertimbangkan kompetensi dan kemampuan yang tepat atas ti t m p perikatan, rehan harus mempertimbangkan hal-hal berikut : 45 b. Pemahaman standar profesi serta ketentuan hukum dan peraturan yang berlaku c. Keahlian teknis, termasuk keahlian dalam bidang teknologi informasi yang relevan dan keahlian tertentu dalam bidang akuntansi atau audit d. Pengetahuan industri yang relevan dengan bidang usaha klien e. Kemampuan menggunakan pertimbangan profesional f. Pemahaman tentang kebijakan dan prosedur pengendalian mutu KAP 4. Mengevaluasi independensi Evaluasi atas independensi secara jelas tertulis dalam SA 220, paragraf 11 tantang independensi dan SA 220, A6 tentang menghilangkan ancaman atau menguranginya ke tingkat yang dapat diterima. Oleh sebab itu, dalam menarik kesimpulan atas kepatuhan terhadap independensi, rekan perikatan harus : a. Memperoleh informasi yang relevan dari KAP dan jika relevan, KAP jejaring b. Mengevaluasi informasi tentang pelanggaran yang teridentifikasi terhadap kebijakan dan prosedur independensi KAP c. Melakukan tindakan yang tepat untuk menghilangkan ancaman atau menguranginya ke tingkat yang dapat diterima SA 220, A6 5. Keputusan untuk menerima atau menolak Auditor pada dasarnya tidak dapat menerima semua perikatan yang ditawarkan kepadanya. Oleh sebab itu, setelah selesai melakukan prosedur c. Keahlian teknis, t t er er m masuk keah h li li an an dalam bidang teknologi informasi yang rel l ev evan dan keahlian tertentu dalam bid idan an g akuntansi atau audit d. Pe Pe ng etahuan industri ri yan an g g re re le le va va n n de de ngan bidang us s ah a a klien e. Kemampua ua n n me me nggunakan pertimba ba ng ng an an p p ro rofesional f. Pe Pe ma mah haman n te te ntang kebijakan dan pr os ed ed ur u penge gend nd al al ia i n mutu u KAP 4. Me Men ngev v al al ua si i ndependensi Eval al ua si atas inde pe ndensi sec ar a jelas tert ul is dalam S A A 22 2 0, p p ar aragraf 1 11 ta a nt ang independensi dan SA 22 0, A6 te ntang menghila ng gkan n an an ca ca man at au men gu rang inya ke ting ka t ya ng d apat diter ima. Oleh se ba ab itu, dalam am menarik kesimp ulan a ta s kepatu ha n te rhadap indepen de ensi, r rekan n perikata n ha ru ru s s : : a. Memperoleh informasi y ya ang g r relevan dari KAP dan jika relevan, , K K AP AP jejaring b. b M Mengev v al alua uasi si informa ma si si t t en enta tan ng pel l an an gg ggar ar an yang teride den ntif ifikasi te rhad ad a ap kebijakan dan n prosedu u r r independensi i K K AP A c. Melakukan tindakan yang tepat t untuk menghilangkan ancaman atau menguranginya ke ting gkat yang d dapat diterima SA 220, A6 5. Keputusan untuk menerima a atau m menolak Auditor pada dasarnya tidak k dapat menerima semua perikatan yang 46 penerimaan perikatan audit, auditor kemudian akan memutuskan apakah akan menerima perikatan atau menolak perikatan tersebut. Beberapa hal yang mempengaruhi penerimaan atau penolakan klien adalah sebagai berikut : a. Pembatasan ruang lingkup auditor SA 210, 7 Apabila klien membatasi lingkup pekerjaan auditor atas audit laporan keuangan sehingga menyebabkan auditor tidak dapat memberikan opininya atas laporan keuangan tersebut, maka auditor tidak boleh menerima perikatan tersebut. b. Kerangka pelaporan keuangan klien yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan SA 210, 8a Apabila kerangka pelaporan keuangan klien yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangannya tidak dapat diterima oleh auditor, maka auditor tidak boleh menerima perikatan tersebut. c. Persetujuan manajemen atas tanggung jawabnya SA 210, 8b Apabila manajemen tidak menyetujui tanggung jawabnya penyusunan laporan keuangan sesuai dengan kerangka pelaporan yang berlaku, menetapkan pengendalian internal tertentu untuk penyusunan laporan keuangan yang bebas dari salah saji yang material, dan pemberian akses dan informasi kepada auditor dalam melaksanakan suatu perikatan audit atas laporan keuangan, maka auditor tidak boleh menerima perikatan tersebut. Beberapa hal yang me e mp mpengaruhi pen ener er imaan atau penolakan klien adalah sebagai beri i ku ku t : a. Pe Pe mbatasan ruang lin in gk k up up a a ud ud it it or o SA S 210, 7 Apabila kl kl ie en n me m mbatasi lingkup pe e ke kerj rj aa aa n n auditor atas a a ud u it laporan ke ke ua uang n an s s eh eh i ingga meny eb abkan au di di to to r tida ak k da da p pat memb mberikan opin n in in ya a ta s laporan keuangan tersebu t, m ak k a a audi d to to r r ti ti da d k bo boleh m me nerima per ik at an tersebu t. b. b. Ke rangka pelap or an k eu angan kl ien yang dit er a apka a n n da da lam penyus un an laporan keu an ga n S A 210, 8a Apabila kerang ka p elap oran k eu anga n klien yang diter ap pkan da dalam m penyus un n an an l l ap ap or or an an keuangannya ya t t id id ak ak d d ap ap at dit er im a ol oleh eh audit t o or, , maka auditor tidak boleh eh m m en en erima perikatan tersebut. c. Persetujuan manajemen atas tanggung jawabnya SA 210, , 8b 8b A Ap b ab il ila ma mana na je jemen ti ti da dak k me meny nyet etujui tan n gg ggun un g g j jawa b bnya pe e ny nyus us unan lapo po ra ra n n keuangan ses s ua u i deng g a an kerangka pe e la la po po ran ya ya n ng berlaku, menetapkan pengenda alian intern nal tertentu untuk penyusunan laporan keuangan yang bebas s dari sal a ah saji yang material, dan pemberian akses dan informasi k kepada da auditor dalam melaksanakan suatu perikatan audit atas lapor r an keuangan maka auditor tidak boleh 47 d. Pertimbangan lain dalam penerimaan perikatan SA 210, 18-19 dan 21 Terdapat beberapa hal yang menyebabkan auditor tidak dapat menolak suatu perikatan tertentu dan hal tersebut mungkin saja terkait dengan peraturan perundang-undangan yang ada. Oleh sebab itu, auditor harus melakukan komunikasi dengan manajemen dan menyepakati beberapa hal : 1 Menambahkan pengungkapan dalam laporan keuangan 2 Perubahan deskripsi kerangka pelaporan keuangan sesuai dengan ketentuan tersebut 3 Mempertimbangkan apakah diperlukan modifikasi opini auditor 4 Mengevaluasi dampak sifat laporan keuangan yang menyesatkan dalam laporan auditor 5 Mengevaluasi apakah pengguna laporan keuangan akan salah memahami asurans atau apakah penjelasan tambahan dama laporan auditor dapat mengurangi kemungkinan kesalahpahaman 6. Mempersiapkan surat perikatan

2.4.3 Penerimaan Perikatan Audit atas Klien Baru, Sudah Pernah Diaudit

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENERIMAAN PERIKATAN AUDIT PADA KAP HENDRAWINATA EDDY SIDDHARTA & TANZIL JAKARTA.

0 5 13

ANALISIS PENERIMAAN PERIKATAN AUDIT PADA KAP HENDRAWINATA EDDY SIDDHARTA & TANZIL ANALISIS PENERIMAAN PERIKATAN AUDIT PADA KAP HENDRAWINATA EDDY SIDDHARTA & TANZIL JAKARTA.

1 13 14

PENDAHULUAN ANALISIS PENERIMAAN PERIKATAN AUDIT PADA KAP HENDRAWINATA EDDY SIDDHARTA & TANZIL JAKARTA.

0 9 8

PENUTUP ANALISIS PENERIMAAN PERIKATAN AUDIT PADA KAP HENDRAWINATA EDDY SIDDHARTA & TANZIL JAKARTA.

0 4 27

ANALISIS PENERIMAAN PERIKATAN AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DRS. HADIONO ANALISIS PENERIMAAN PERIKATAN AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DRS. HADIONO YOGYAKARTA.

0 2 17

LANDASAN TEORI ANALISIS PENERIMAAN PERIKATAN AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DRS. HADIONO YOGYAKARTA.

0 4 46

PENGARUH MASA PERIKATAN AUDIT, ROTASI KAP, UKURAN PERUSAHAAN KLIEN, UKURAN KAP, DAN FEE AUDIT Pengaruh Masa Perikatan Audit, Rotasi Kap, Ukuran Perusahaan Klien, Ukuran Kap, Dan Fee Audit Terhadap Kualitas Audit(Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur ya

0 2 14

PENGARUH MASA PERIKATAN AUDIT, ROTASI KAP, UKURAN PERUSAHAAN KLIEN, UKURAN KAP, DAN FEE AUDIT Pengaruh Masa Perikatan Audit, Rotasi Kap, Ukuran Perusahaan Klien, Ukuran Kap, Dan Fee Audit Terhadap Kualitas Audit(Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur ya

0 2 16

PENGARUH MASA PERIKATAN AUDIT, ROTASI KAP, UKURAN PERUSAHAAN DAN UKURAN KAP TERHADAP KUALITAS AUDIT Pengaruh Masa Perikatan Audit, Rotasi Kap, Ukuran Perusahaan Dan Ukuran Kap Terhadap Kualitas Audit ( Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Kimia yan

0 6 11

PENGARUH MASA PERIKATAN AUDIT, ROTASI KAP, UKURAN PERUSAHAAN DAN UKURAN KAP TERHADAP KUALITAS AUDIT Pengaruh Masa Perikatan Audit, Rotasi Kap, Ukuran Perusahaan Dan Ukuran Kap Terhadap Kualitas Audit ( Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Kimia yan

0 6 14