BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Kantor Akuntan Publik KAP 2.1.1
Definisi KAP
Butar-Butar 2009 dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Penerimaan Perikatan Audit Pada KAP Drs. Hadiono, Yogyakarta” menyatakan bahwa KAP
merupakan tempat penyediaan berbagai jasa oleh profesi akuntan publik bagi masyarakat. Sedangkan menurut SPAP 2011 dalam catatan kaki 1 Standar
Pengendalian Mutu Seksi 100, KAP adalah organisasi yang melaksanakan jasa profesional yang dicakup oleh Standar Profesional Akuntan Publik dan meliputi
partner, principal, dan staf profesionalnya. Oleh sebab itu dapat disimpulkan bahwa KAP adalah organisasi tempat setiap praktisi akuntan publik bekerja
untuk menyediakan dan melaksanakan berbagai jasa profesional yang sesuai dengan Standar Profesional Akuntan Publik SPAP bagi masyarakat.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik pada Bab IV tentang Kantor Akuntan Publik Pasal 12 ayat 1
menyebutkan bahwa terdapat beberapa bentuk usaha KAP, yaitu : a. Perseorangan
b. Persekutuan perdata c. Firma, atau
d. Bentuk usaha lain yang sesuai dengan karakteristik profesi Akuntan Publik, yang diatur dalam Undang-Undang
2.1 Kantor Akunt ntan Publik KAP
2.1.1 De
e fi
finisi KAP P
B Butar-Bu
u ta
t r 200
00 9
9 dalam p
p enel
el it
it ia
ia nnya
y yang be
be rj
rj udul “
“ Analisis
P P
enerimaan Perika
a ta
ta n
n Au
Au dit Pa
a da
da K
AP Drs. Hadiono, Yogyaka rt
t a”
a” menya
ya ta
ta ka
kan bahw w
a a
KAP me
eru rupa
pa kan te
te mp
at p en
yediaan berb ag
ai jasa oleh profesi a
akunt t
an an
p p
u ublik ba
bagi ma
ma sy
s arak
ak at
. Sedangkan me
nurut SP AP
2011 da
lam catatan ka
kaki 1
1 S S
ta ta
ndar ar
P Pengen
en da
li an
Mutu Seksi 10
0, KAP adalah
or ganisasi yan
g me
la k
ksanak ak
an an
jasa profe
es ional yang d
ic akup
ole h
St an
da r
Pr of
esiona l
Ak untan Publik
d dan melip
p ut
ut i
pa p
rtn ne
r, principal ,
dan staf pro
fe sionalnya.
O leh sebab itu dapat
d disimp
mp ul
kan n
bahwa KA
P P
ad ad
al al
ah ah o
o rg
rg an
a isas
i i
tempat s setiap
p pr
pr ak
ak ti
ti si
si a
a ku
ku nt
n an
p ublik beke
ke rj
rja a
untuk menyediakan dan melaksan ak
akan berbagai jasa profesional yang g
se esu
su a
ai de
deng ng
an S
S ta
ta nd
nd ar
ar P
P ro
ro fe
fe si
si on
on al
al A
A ku
k ntan Publik
k S
S PA
PA P
P b
b ag
ag i
i ma
ma sy
sy ar
ar ak
ak at.
. Un
U dang-U
U nd
ndan ang Re
Re pu
pu bl
bl ik Ind
ndon on
es esia N
N o.
o. 5
5 T
T ah
h un
un 2
2 01
1 tentan ang
g Ak Akuntan
Publik p d
ada Bab IV tentang g
Kantor r
Akuntan Publik P
Pas l
al 12 ayat 1 menyebutkan bahwa terdapat b
b eberapa ben
ntuk usaha KAP, yaitu : a. Perseorangan
b. Persekutuan perdata
10
Undang-Undang republik Indonesia No. 5 Tahun 2011 Pasal 18 ayat 1 menjelaskan bahwa izin usaha KAP dapat diberikan oleh Menteri. Menteri yang
dimaksud dalam hal ini adalah Menteri Keuangan Republik Indonesia.
2.1.1 Struktur Organisasi KAP
Mulyadi 2002:33 menyatakan bahwa pada umumnya, hirarki auditor dalam perikatan audit di dalam kantor akuntan publik dibagi menjadi berikut :
1. Partner Rekan Partner menduduki jabatan tertinggi dalam perikatan audit; bertanggung
jawab atas hubungan dengan klien; bertanggung jawab secara menyeluruh mengenai auditing. Partner menandatangani laporan audit dan management
letter, dan bertanggung jawab terhadap penagihan fee audit dari klien. 2. Manajer
Manajer bertindak sebagai pengawas audit; bertugas untuk membantu auditor senior dalam merencanakan program audit dan waktu audit; me-
review kertas kerja, laporan audit, dan management letter. Biasanya manajer melakukan pengawasan terhadap pekerjaan beberapa auditor senior.
Pekerjaan manajer tidak berada di kantor klien, melainkan di kantor auditor, dalam bentuk pengawasan terhadap pekerjaan yang dilaksanakan para
auditor senior. 3. Auditor Senior
Auditor senior bertugas untuk melaksanakan audit; betanggung jawab untuk mengusahakan biaya audit dan waktu audit sesuai dengan rencana; bertugas
untuk mengarahkan dan me-review pekerjaan auditor junior. Auditor senior dimaksud dalam hal ini ada
a la
la h
h M
Menteri Ke K
ua ua
ng ng
an Republik Indonesia.
2.1.1 Struktur O
O rg
rganisasi KAP
Mulyad d
i i 2002:33 meny
y at
t ak
ak an
an b
b ah
ah wa
wa pada umumny
y a,
a, hirarki auditor
dalam m perikatan au
ud dit
t di
di d
d alam kantor akuntan
n pu
pu bl
bl ik
ik d
dibagi menjad adi
i berikut :
1 1. Partne
ner r R
R ek
ek an
Pa Part
rtne ne
r me me
nd ud
uk i jabatan te
rt in
ggi dalam pe ri
ka ta
an n
au d
dit; t;
b ber
er ta
t nggu
gung ja
jawab b at
as hubunga n
dengan k li
en ; bertangg
un g jawab
se eca
c ra
m men
en yeluru
u h
h me
e ng
enai auditing. Par tn
er men an
datang an
i laporan audit da n
n ma ana
nage gem
ment le
e tt
er, dan be rtan
gg ung ja
wa b te
rh adap
p en
agihan fe
e au
dit dari k
k lien.
2. M Ma
najer M
Ma najer
bert in
n da
da k
k se
se ba
ba ga
ga i pengawas
s a
a ud
ud it
it ;
; be
be rt
ug as u
ntuk k m
memba a
nt nt
u u
auditor senior dalam merenca ca
na n
ka ka
n program audit dan waktu audit; t; m
m e
e- re
re view kertas kerja, laporan audit, dan
w management letter. Biasa
a ny
nya ma mana
na j
jer me
l la
k ku
k kan pe
pe ng
ng aw
awasan t
t er
erha hada
dap p p
pekerjaa a
n n
be be
b berapa auditor
or s
s e
enior. Pe
Pe ke
j rjaan
n ma
manajer tidak bera rada di ka
a n
ntor klien, me la
la in
in ka
ka n di k
k an
an to
tor auditor, dalam bentuk pengawasan
n terhadap p pekerjaan yang dilaksanakan para
auditor senior. 3. Auditor Senior
Auditor senior bertugas untuk me me
laksanakan audit; betanggung jawab untuk
11
biasanya akan menetap di kantor klien sepanjang prosedur audit dilaksanakan. Umumnya auditor senior melakukan audit terhadap sutu objek
pada saat tertentu. 4. Auditor Junior
Auditor junior melaksanakan prosedur audit secara rinci; membuat kertas kerja untuk mendokumentasikan pekerjaan audit yang telah dilaksanakan.
Pekerjaan ini biasanya dipegang oleh auditor yang baru saja menyelesaikan pendidikan formalnya di sekolah. Dalam melaksanakan pekerjaannya
sebagai auditor junior, seorang auditor harus belajar secara rinci mengenai pekerjaan audit. Biasanya ia melaksanakan audit di berbagai jenis
perusahaan dan harus banyak melakukan audit di lapangan di berbagai kota, sehingga ia dapat memperoleh pengalaman yang cukup dalam menangani
berbagai masalah audit. Auditor junior sering juga disebut dengan asisten auditor.
2.1.2 Jenis Klien KAP
Pada dasarnya, terdapat berbagai macam klien yang memiliki perikatan dengan suatu KAP tertentu. Klien-klien ini memiliki kepentingan yang berbeda-
beda sehingga perikatan yang dibuat dengan suatu KAP pun berbeda-beda. Contohnya adalah ketika perusahaan A menginginkan jasa konsultasi keuangan
dengan KAP, maka perikatan yang dibuat adalah perikatan tentang jasa konsultasi keuangan. Apabila perusahaan B menginginkan jasa audit laporan
keuangan, maka perikatan yang dibuat adalah perikatan tentang jasa audit laporan keuangan klien.
pada saat tertentu. 4. Auditor Junior
or Audito
o r
r j
junior melaksana a
ka ka
n n
pr p
os os
ed ed
ur u
a a
ud u
it secara rinc c
i; i;
membuat kertas ke
ke rja untuk me
e nd
nd ok
ok u
umentasikan pekerj j
aa a
n n
au au
di dit
t yang telah
d d
il i
aksanakan. Peke
e rj
rj aa
aan n
in in
i bias as
an an
ya d
ip egang
ol eh audit
or y
y an
a g ba
aru ru s
s aj
aj a
a menyel elesaikan
pe pend
ndid id
ikan n
f ormalnya di seko
la h. Dalam melak
sa sanakan
pe peke
ke rjaa
n nnya
se se
baga ga
i auditor juni
or , seorang
au ditor haru
s be
lajar seca ra
ra rinci ci
m m
engena ai
pek ke
rj aan audit. Bia
sa nya ia melaksa
na kan audit di
b b
er e
ba aga
gai i
je j
nis p
peru sahaan
d an
h arus ban
ya k
me la
ku ka
n audit di l
ap an
gan di b e
erbagai ko o
ta ta
, s
se hingga ia dapat me
mper ol
eh penga la
man yang cukup dalam
menan angan
ni be
be rbag
ai mas
al l
ah ah
a a
ud ud
it it.
Au A
ditor junior r
s s
er er
in in
g g
ju ju
ga ga
diseb ut d
en enga
gan asis s
te te
n n
auditor.
2. 2.1.
1 2
2 Jenis Klien KAP
Pada d
d dasarny
y a,
a, t
t er
er d
dapat be
be rb
rbag agai
ai m m
acam k
k li
li en
en y
y ang me
i mi
li ki
p per
erik ikatan
deng ng
an an
suatu K K
AP AP tertentu. Kli
i e
en-klien i i
n ni memiliki kepe
pe nt
nt inga
g n ya
ya n
ng berbeda- beda sehingga perikatan yang
g dibuat de engan suatu KAP pun berbeda-beda.
Contohnya adalah ketika perusa ahaan A m
menginginkan jasa konsultasi keuangan dengan KAP, maka perikatan
y y
ang g
dibuat adalah perikatan tentang jasa konsultasi keuangan Apabila perus
s ahaan B menginginkan jasa audit laporan
12
Pada penelitian ini, peneliti memilih untuk fokus kepada klien yang membuat perikatan jasa audit laporan keuangan. Dan terdapat beberapa jenis
klien KAP sesuai dengan kriteria ini, yaitu : 1. Klien Lama, merupakan klien yang laporan keuangan tahun sebelumnya
telah diaudit oleh KAP yang sama dengan laporan keuangan tahun sekarang. 2. Klien Baru, merupakan klien yang laporan keuangannya baru diaudit tahun
sekarang oleh KAP yang bersangkutan. Klien baru terbagi kedalam 2 jenis, yaitu:
a. Klien baru, baru pertama kali melakukan audit. Klien ini merupakan klien yang baru saja melakukan perikatan audit dengan KAP untuk
mengaudit laporan keuangannya dan laporan keuangan klien tersebut belum pernah diaudit oleh KAP lainnya.
b. Klien baru, sudah pernah diaudit. Klien ini merupakan klien yang baru saja melakukan perikatan audit dengan KAP untuk mengaudit laporan
keuangan tahun sekarang, akan tetapi laporan keuangan tahun sebelumnya telah diaudit oleh KAP lainnya. Dengan kata lain, klien ini
melakukan pergantian KAP untuk melakukan audit atas laporan keuangannya.
2.2 Prinsip-Prinsip Dasar Etika Profesi
Setiap orang yang bekerja sebagai seseorang yang profesional dibidangnya, biasanya tergabung juga di dalam organisasi khusus profesinya dan memiliki
aturan-aturan atau prinsip-prinsip profesionalisme yang harus dipatuhi bersama. klien KAP sesuai dengan kr
r it
it er
er i
ia ini, yaitu :
: 1. Klien Lama,
m merupakan klien yang laporan keu
uan a
gan tahun sebelumnya telah di
di a
audit oleh KAP yan an
g sa sa
ma ma
d d
en en
ga ga
n n
laporan keuang g
an an
tahun sekarang. 2. Kl
Kl ie
n Baru, me er
rupa p
ka k
n klien yang laporan n
k keu
euan ang
gannya baru di
d audit tahun
sekara ra
ng ng o
ol leh KA
A P
P ya
ng bersang ku
tan. Kli en
n b
b aru terb
rb ag
ag i
i ke
k dalam
m 2 jenis, ya
yait itu:
u: a.
a K
K li
li en
baru, bar u
pertama kali
melakuk an
audit. Kl ie
e n
n ini
i me
me rupaka
a n
n kl
ie n yang baru
sa ja
melak uk
an p er
ik atan audit denga
n n KA
KA P
P un
u tuk
k mengau
di t
la poran ke
ua ngan
ny a
da n
laporan ke
uangan k
l lien tersebu
bu t
belum pernah d ia
ud it o
le h KAP la
in nya.
b. b.
Kl ie
n ba
ru ,
, su
su da
da h
h pe
pe rn
rn ah diaudit. Kl
Kl ie
ie n
n in
in i
i me
m ru
pa ka
n klie
e n
n yang bar
ar u
u saja melakukan perikatan
a aud
d it
it dengan KAP untuk mengaudit la
a po
po ra
ran n
keuangan tahun sekarang, akan tetapi laporan keuan an
g gan
n ta ah
hun se
b be
l lu
mn ya
ya t
t el
elah ah diaud
udit it o
ole le
h h KA
KA P
P lainny ny
a. a.
D Den
e gan
k ka
t ta lain,
n, k
kli li
e en ini
melaku ku
ka kan pergantian
KAP u u
n ntuk melakuk
k an
an audit a
a ta
tas laporan keuangannya.
2.2 Prinsip-Prinsip Dasar Etika Pr rofes
s i
i
Setiap orang yang bekerja sebaga a
i seseorang yang profesional dibidangnya
13
Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik Pasal 25 ayat 1 butir a yang menyatakan bahwa :
“Akuntan Publik wajib : berhimpun dalam Asosiasi Profesi Akuntan Publik yang ditetapkan oleh Menteri.”
Seseorang yang profesional dalam bidangnya dan terhimpun dalam asosiasi profesinya harus mematuhi etika profesi yang telah ditetapkan oleh asosiasi
profesinya agar dapat meminimalkan risiko atau masalah yang mungkin akan terjadi ketika ia bekerja. Termasuk juga seorang akuntan publik yang tergabung di
dalam Ikatan Akuntan Publik Indonesia IAPI, yang harus mematuhi etika profesi yang telah ditetapkan oleh IAPI tercantum dalam Kode Etik Profesi Akuntan
Publik. Pada dasarnya prinsip dasar etika profesi ini memiliki hubungan yang sangat
erat dengan penerimaan perikatan audit. Oleh sebab itu, berdasarkan Kode Etik Profesi Akuntan Publik Bagian A Seksi 100, terdapat beberapa prinsip dasar etika
profesi yang harus dipatuhi oleh setiap praktisi, yaitu : 1. Prinsip integritas, yaitu setiap praktisi harus tegas dan jujur dalam menjalin
hubungan profesinal dan hubungan bisnis dalam melaksanakan pekerjaannya. 2. Prinsip objektivitas, yaitu setiap praktisi tidak boleh membiarkan
subjektivitas, benturan kepentingan, atau pengaruh yang tidak layak undue influence dari pihak-pihak lain memengaruhi pertimbangan profesional atau
pertimbangan bisnisnya. 3. Prinsip kompetensi serta sikap kecermatan dan kehati-hatian profesional
professional competence and due care, yaitu setiap praktisi wajib “Akuntan Publik wajib : berhi
hi m
mpun dalam A
A so
so siasi Profesi Akuntan Publik yang
“ ditetapkan oleh Me
e nt
nteri.” Seseoran
n g
g yang profesional al
d d
al a
am am
b b
id id
an a
gn gn
ya dan terhimp pun
u dalam asosiasi
profesin inya harus mem
ema atuh
u i etika profesi yang
ng t
tel elah
ah ditetapkan ol
ol eh asosiasi
pr r
o ofesinya
a a
aga ga
r r
dapat m
me minimalkan risiko
at au
m m
asalah h
y y
an an
g g
mungki kin akan
terjad d
i i
ke ke
ti tik
ka ia a
b be
kerj a.
Termasuk juga seorang akunt an
p ub
ubli l
k yang ng
t ter
er ga
g bung
ng di da
a la
la m
m I
Ikatan an
A kuntan Pub
li k Indone
si a
IAPI, ya ng
harus mem at
atuhi et et
ik ika
a profes si
ya ya
ng ng
tel l
a ah
ditetapkan oleh I
AP I ter
ca ntum d
al am
Kode Etik P ro
ofesi i
A A
ku ku
ntan Pu
bl ik
. Pa
a da
dasarnya prinsip dasar
et ika prof
esi ini
memi liki hubungan
y yang s
s a
anga a
t erat
d d
e en
ga n pene
ri ma
ma an
an p
p er
er ik
ik at
a an audit. Oleh
eh s
s eb
eb ab
ab i
i tu
tu ,
, berd
asarka a
n n K
Kode E E
ti i
k k
Pr P
ofesi Akuntan Publik Bagian A Se Se
ks k
i i
10 100, terdapat beberapa prinsip dasar
r e
e ti
tika ka
pr prof
of es
esi i
ya y
ng harus dipatuhi oleh setiap praktisi, yaitu : 1.
1. Pr
P insi
i p
i in
t tegr
it itas
as ,
, ya
ya it
itu seti i
ap ap
p p
ra rakt
ktis is
i i h
harus te te
ga ga
s s
da dan
j ju
j ju
r d
dalam m me
me n
njalin hu
hubu bu
ng g
an p p
ro ro
fe fesinal dan hubu
ung n
an bisn nis dalam mela
ks ks
an an
akan p p
ek ek
e erjaannya.
2. Prinsip objektivitas, yaitu u setiap
praktisi tidak boleh membiarkan subjektivitas, benturan kepent
ntingan, a t
tau pengaruh yang tidak layak undue influence dari pihak-pihak lain
n mem
mengaruhi pertimbangan profesional atau pertimbangan bisnisnya
14
memelihara pengetahuan dan keahlian profesionalnya pada suatu tingkatan yang dipersyaratkan secara berkesinambungan, sehingga klien atau pemberi
kerja dapat menerima jasa profesional yang diberikan secara kompeten berdasarkan perkembagan terkini dalam praktik, perundang-undangan, dan
metode pelaksanaan pekerjaan. Setiap praktisi harus bertindak secara profesional dan sesuai dengan standar profesi dan kode etik profesi yang
berlaku dalam memberikan jasa profesionalnya. 4. Prinsip kerahasiaan, yaitu setiap praktisi wajib menjaga kerahasiaan informasi
yang diperoleh sebagai hasil dari hubungan profesional dan hubungan bisnisnya, serta tidak boleh mengungkapkan informasi tersebut kepada pihak
ketiga tanpa persetujuan dari klien atau pemberi kerja, kecuali jika terdapat kewajiban untuk mengungkapkan sesuai dengan ketentuan hukum atau
peraturan lainnnya yang berlaku. Informasi rahasia yang diperoleh dari hubungan profesional dan hubungan bisnis tidak boleh digunakan oleh praktisi
untuk keuntungan pribadinya atau pihak ketiga. 5. Prinsip perilaku profesional, yaitu setiap praktisi wajib mematuhi hukum dan
peraturan yang berlaku dan harus menghindari semua tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi.
Adanya prinsip dasar profesionalisme yang harus dipatuhi oleh praktisi menyebabkan timbulnya ancaman akan adanya ketidakpatuhan praktisi dalam
menjalankan prinsip dasar etika profesi. Beberapa ancaman telah dicantumkan dalam Kode Etik Profesi Akuntan Publik Seksi 100 paragraf 100.10 yaitu :
kerja dapat menerima j j
as as
a a profesiona
a l
l ya
ya ng diberikan secara kompeten
berdasarkan pe e
rk rkembagan terkini dalam praktik,
p p
er e
undang-undangan, dan metode
p p
el aksanaan peker
er ja
a an
an .
Se Se
ti ti
ap ap
p p
raktisi harus bertindak secara
prof ofesional dan
s sesu
su ai
ai dengan standar prof
of es
es i
da da
n n kode etik
pr pr
ofesi yang berlaku
u da
da la
la m
m memb
mb e
er ik
an jasa pr
of esionalnya
. 4. Pr
Pr in
insi sip
p kera
a ha
hasi aan, yaitu setiap
pr ak
tisi wajib menjaga k
k erah
h as
s ia
ia an
an i i
nfor m
masi yang
n d
d i
ip eroleh sebagai hasil d
ar i hubung
an profesion
al al dan
n h
h u
ubunga a
n n
bi b
snis is
nya, serta tidak bol eh
men gu
ng kapkan informasi tersebu
t t
kepa pa
da da
p p
ihak k
keti ti
ga tanpa p
er se
tujuan d ar
i klie
n atau
p em
beri k
erja , kecuali
j jika terdapa
pa t
ke wa
jiban untuk me ng
un gk
ap kan se
su ai
d engan ketentuan
h hukum
atau au
pe pera
ra turan
lain nn
n ya
ya y
y an
an g
g be
b rlaku. Infor
or ma
ma si
si r
r ah
ah as
a ia
yang di pe
per roleh da
da ri
ri hubungan profesional dan hubun
ng gan
n bi
bisnis tidak boleh digunakan oleh pr r
ak ak
t ti
s si
un untu
tu k keuntungan pribadinya atau pihak ketiga.
5. 5.
Pr P
insi i
p pe i
ri l
la ku
ku p p
ro rofe
fesional l
, ya
yait itu
u se
seti tiap
ap prakt kt
is is
i i
wa wa
ji ji
b b mema
t tu
hi h
h uk
ukum um
dan pe
e ra
ra turan ya
ya ng
ng b
erlaku dan h
h arus m
en enghindari semua
ua t
t indakan
n y
yang dapat mendiskreditkan profesi.
Adanya prinsip dasar profe e
si s
onalism me yang harus dipatuhi oleh praktisi
menyebabkan timbulnya ancaman akan
n adanya ketidakpatuhan praktisi dalam menjalankan prinsip dasar etika prof
f esi Beberapa ancaman telah dicantumkan
15
1. Ancaman kepentingan pribadi, yaitu ancaman yang terjadi sebagai akibat dari kepentingan keuangan, maupun kepentingan lainnya dari praktisi maupun
anggota keluarga langsung atau anggota keluarga dekat dari praktisi. Beberapa ancaman yang termasuk dalam ancaman kepentingan pribadi sesuai dengan
Kode Etik Profesi Akuntan Publik Seksi 200 paragraf 200.4 adalah sebagai berikut :
a. Kepentingan keuangan pada klien atau kepemilikan bersama dengan klien atas suatu kepentingan keuangan
b. Ketergantungan yang signifikan atas jumlah imbalan jasa profesional yang diperoleh dari suatu klien
c. Hubungan bisnis yang erat dengan suatu klien d. Kekhawatiran atas kemungkinan kehilangan klien
e. Imbalan jasa profesional yang bersifat kontijen yang terkait dengan perikatan assurance
f. Pinjaman yang diberikan kepada, atau diperoleh dari, klien assurance
maupun direksi atau pejabatnya 2. Ancaman telaah-pribadi, yaitu ancaman yang terjadi ketika pertimbangan yang
diberikan sebelumnya harus dievaluasi kembali oleh praktisi yang bertanggung jawab atas pertimbangan tersebut. Beberapa ancaman yang
termasuk dalam ancaman telaah-pribadi sesuai dengan Kode Etik Profesi Akuntan Publik Seksi 200 paragraf 200.5 adalah sebagai berikut :
a. Penemuan kesalahan yang signifikan ketika dilakukan pengevaluasian kembali hasil pekerjaan praktisi
anggota keluarga langsung g
at atau anggota
k k
el el
uarga dekat dari praktisi. Beberapa ancaman yang t
t e
ermasuk dalam ancaman kepentinga gan pribadi sesuai dengan
Kode Eti ti
k k Profesi Akuntan
n Pu
Pu bl
bl ik
k S
S ek
ek si
s 2
2 00 paragraf 20
00. 4 adalah sebagai
beri ri
k kut :
a. Ke e
pe pent
ntin ng
gan ke e
ua uang
an pada kl
ie n atau kep
em emilikan
b ber
er sa
sa m
ma denga gan klien
at at
as as
suatu tu
k ep
entingan keuanga n
b b. Kete
te rg
antungan y an
g signifik an
atas juml ah i
mbalan jas a
a pr p
of f
es es
io ion
nal yang ng
di di
pe roleh dari suatu
k li
en c.
Hu bungan
bis nis yang e
rat de
ng an s
ua tu
klien d.
Kekhawatiran atas ke
mu ng
kinan ke hi
la ng
an klien e.
e Imba
la n
ja sa
a p
p ro
ro fe
fe si
si on
on al yang bers
rs if
if at
at k
k on
on ti
ti je
je n
yang t er
r ka
kai it denga
ga n
n perikatan assurance
f f.
Pinjaman yang diberikan kepada, atau diperoleh dari, klien en
as s
su sura
ran nce
maupun d
d i
ir ek
ek si
si a
a ta
tau peja ba
batn tn
ya ya
2. An Anca
ca man te
te la
la ah
ah-pribadi, yaitu u
ancama n
n yang terjadi k k
et et
ik ik
a a
pe p
rt m
imba bangan yang
diberikan sebelumnya har rus dievalu
uasi kembali oleh praktisi yang bertanggung jawab atas per
rtimbanga a
n n tersebut. Beberapa ancaman yang
termasuk dalam ancaman telaa a
h-pr r
i ibadi sesuai dengan Kode Etik Profesi
Akuntan Publik Seksi 200 paragraf f
200 5 adalah sebagai berikut :
16
b. Pelaporan mengenai operasi sistem keuangan setelah keterlibatan praktisi dalam perancangan atau pengimplementasiannya
c. Keterlibatan praktisi dalam penyusunan data yang digunakan untuk menghasilkan catatan yang akan menjadi hal pokok subject matter dari
perikatan d. Anggota tim assurance sedang menjabat, atau belum lama ini pernah
menjabat, sebagai direksi atau pejabat klien e. Anggota tim assurance sedang dipekerjakan, atau belum lama ini pernah
dipekerjakan, oleh klien pada suatu kedudukan yang mempunyai pengaruh langsung dan signifikan atas hal pokok dari perikatan
f. Pemberian jasa profesional kepada klien assurance yang dapat
memengaruhi hal pokok dari perikatan assurance 3. Ancaman advokasi, yaitu ancaman yang terjadi ketika praktisi menyatakan
sikap atau pendapat mengenai suatu hal yang dapat mengurangi objektivitas selanjutnya dari praktisi tersebut. Beberapa ancaman yang termasuk dalam
ancaman advokasi sesuai dengan Kode Etik Profesi Akuntan Publik Seksi 200 paragraf 200.6 adalah sebagai berikut :
a. Mempromosikan saham suatu entitas yang efeknya tercatat di bursa “emiten” yang merupakan klien audit laporan keuangan
b. Memberikan nasihat hukum kepada klien assurance dalam litigasi atau perselisihan dengan pihak ketiga
4. Ancaman kedekatan, yaitu ancaman yang terjadi ketika praktisi terlalu bersimpati terhadap kepentingan pihak lain sebagai akibat dari kedekatan
c. Keterlibatan praktisi da da
l lam penyus
us un
un an data yang digunakan untuk
menghasilkan an catatan yang akan menjadi hal p
ok ok
ok subject matter dari perika
ka t
tan d. A
Anggota tim as s
su su
r rance sedang menja
j ba
ba t,
t, a a
ta ta
u u belum lama
ma ini pernah me
e nj
njab abat
at , sebaga
ga i
i d
dire ksi atau p
ej abat klien
e. An Ang
ggota a
t tim
assurance sedang dipekerjakan, a
tau be
belum la a
ma ma
i i
ni n
per ernah
dipe e
k kerj
akan, oleh k
lien pada su
atu kedudu ka
n yang m em
mpu p
ny y
ai ai
p p
engaru u
h h
la a
ng sung dan signifi
ka n
atas h al
pokok d ar
i perikatan f.
Pe mberia
n ja
sa profe si
on al kep
ad a
klien as
surance y
yang dap pa
at memengaruhi ha
l po
kok da
ri perikat an
assu rance
3. An An
ca c
man ad
vo ka
a si
si, ya
ya it
it u
u an
a caman yang
ng t
t er
er ja
ja di
di k
k et
e ik
a pr
ak tisi
m m
enyataka ka
n n
sikap atau pendapat mengenai s
s u
uatu tu
h hal yang dapat mengurangi objekti
tivi vita
ta s
se se
la la
njutnya dari praktisi tersebut. Beberapa ancaman yang term m
as as
uk uk
d d
al al
a am
an a
cama n
d advo
ka ka
si si
s s
es esuai deng
ngan an
K K
od ode
e Et Etik Pro
o fe
fe si
si A
A k
ku t
ntan P
P b
ublik Se Seks
ks i
i 200 pa
a ra
ra gr
g af 200
00 6
.6 a da
lah sebagai i
be b
rikut : a. Mempromosikan saham
suatu enti itas yang efeknya tercatat di bursa
“emiten” yang merupaka an klien au
udit laporan keuangan b. Memberikan nasihat hukum
m kep
pada klien assurance dalam litigasi atau perselisihan dengan pihak ketiga
g
17
hubungannya. Beberapa ancaman yang termasuk dalam ancaman kedekatan sesuai dengan Kode Etik Profesi Akuntan Publik Seksi 200 paragraf 200.7
adalah sebagai berikut : a. Anggota tim perikatan merupakan anggota keluarga langsung atau anggota
keluarga dekat dari direktur atau pejabat klien b. Anggota tim perikatan merupakan anggota keluarga langsung atau anggota
keluarga dekat dari karyawan klien yang memiliki jabatan yang berpengaruh langsung dan signifikan terhadap hal pokok dari perikatan
c. Mantan rekan KAP atau Jaringan KAP yang menjadi direktur, pejabat, atau karyawan klien dengan kedudukan yang berpengaruh langsung dan
signifikan terhadap hal pokok dari perikatan d. Anggota tim perikatan menerima hadiah atau perlakuan istimewa dari
klien, kecuali nilainya secara jelas tidak signifikan e. Hubungan yang telah berlangsung lama antara pejabat senior KAP atau
Jaringan KAP dengan klie assurance 5. Ancaman intimidasi, yaitu ancaman yang terjadi ketika praktisi dihalangi
untuk bersikap objektif. Beberapa ancaman yang termasuk dalam ancaman intimidasi sesuai dengan Kode Etik Profesi Akuntan Publik Seksi 200 paragraf
200.8 adalah sebagai berikut : a. Ancaman atas pemutusan perikatan atau penggantian tim perikatan
b. Ancaman atas litigasi c. Ancaman melalui penekanan atas pengurangan lingkup pekerjaan dengan
tujuan untuk mengurangi jumlah imbalan jasa profesional adalah sebagai berikut :
a. Anggota tim m
p perikatan merupakan anggota keluar
arga g
langsung atau anggota keluar
ar ga
dekat dari direkt k
ur ur
a a
ta t
u u
pe pe
ja ja
ba a
t t
klien b. A
Anggota tim pe pe
ri ri
ka ka
tan merupakan anggot ot
a a
ke ke
lu lu
a arga langsung
at a
au anggota kelu
lu ar
arga ga
dekat t
d d
ari karyawan klien y
y an
an g
g me
emi mili
li ki
ki jabatan
an yang be
be rp
rp enga
ga r
ruh la
ng sung dan signifikan terhadap
h al p
ok okok d
d ar
r i
i pe peri
ri ka
k tan
n c. Mant
nt an
rekan KAP atau Jari ng
an KAP y
an g menjadi
di d
rekt ktur
ur ,
, pejaba a
t, t
at at
au karyawan klien
de ngan
ked udukan
y ang berpengaru
h lang
gsu sung
ng dan
si gnifikan t
er ha
dap hal po
ko k
da ri p
erik atan
d. Anggota tim pe
rika tan
me nerima
h ad
iah atau perlakuan i
st imewa
a dar
ri kl
ie n,
k ecua
li i
n n
il il
ai ai
ny ny
a a
se se
cara jelas tidak ak
s s
ig ig
ni ni
fi fi
ka ka
n e. Hubungan yang telah berlan
an gs
gs un
un g lama antara pejabat senior KAP
P a
ata ta
u u
Jaringan KAP dengan klie assurance 5.
5. An
A caman
i in
ti ti
mi mi
da da
si si
, yaitu an
anca cama
man n y
yang ter r
ja ja
di di
k k
t et
ik ika
pr k
aktisi d
dih iha
alangi un
n tu
tu k bersik
ik ap
ap objektif. Beb b
er e
apa an n
c caman yang ter
r ma
ma suk dala
la m
m ancaman intimidasi sesuai dengan Kod
de Etik Prof fesi Akuntan Publik Seksi 200 paragraf
200.8 adalah sebagai berikut : a. Ancaman atas pemutusan per
erikat t
a an atau penggantian tim perikatan
b Ancaman atas litigasi
18
Ancaman-ancaman ini terkadang tidak dapat dihindari, akan tetapi terdapat beberapa pencegahan yang dapat menghilangkannya atau menguranginya ke
tingkat yang dapat diterima, sesuai dengan yang tercantum dalam Kode Etik Profesi Akuntan Publik Seksi 100 paragraf 100.11, yaitu :
1. Pencegahan yang dibuat oleh profesi, perundang-undangan, atau peraturan. Beberapa pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengurangi ancaman selain
ancaman yang secara jelas tidak signifikan yang dibuat oleh profesi, perundang-undangan, atau peraturan lainnya tercantum dalam Kode Etik
Profesi Akuntan Publik Seksi 200 paragraf 200.12 adalah sebagai berikut : a. Kepemimpinan KAP atau Jaringan KAP yang menekankan pentingnya
kepatuhan pada prinsip dasar etika profesi b. Kepemimpinan KAP atau Jaringan KAP yang memastikan terjaganya
tindakan untuk melindungi kepentingan publik oleh anggota tim assurance c. Kebijakan dan prosedur untuk menerapkan dan memantau pengendalian
mutu perikatan d. Kebijakan yang terdokumentasi mengenai pengidentifikasian ancaman
terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika profesi, pengevaluasian signifikansi ancaman, serta pengidentifikasian dan penerapan pencegahan
untuk menghilangkan ancaman atau menguranginya ke tingkat yang dapat diterima kecuali jika ancaman tersebut merupakan ancaman selain
ancaman yang secara jelas tidak signifikan e. Untuk KAP yang melakukan perikatan assurance, kebijakan independensi
yang terdokumentasi mengenai pengidentifikasian ancaman terhadap tingkat yang dapat diterima,
a, s
sesuai dengan an
y y
ang tercantum dalam Kode Etik Profesi Akuntan Pu
u bl
bl i
ik Seksi 100 paragraf 100.11, yaitu u
: :
1. Pencegah h
a an yang dibuat ole
e h
h pr pr
of of
es s
i, i,
p p
er er
un n
da d
ng-undangan, a
a tau peraturan.
Be e
be berapa pencega
ga ha
a n
n y
yang dapat dilakukan u
unt ntuk
uk m
mengurangi an n
ca c
man selain ancama
ma n
n ya
yan ng sec
ec ar
ar a
jelas tidak signif ikan
n y
y ang
di dibu
bu at
at oleh
pr p
ofesi, pe
pe ru
rund nd
a ang-un
un da
ng an
, atau peraturan lainnya ter ca
nt um
um d d
alam am
K K
od o
e Et
E ik
Pr Prof
ofesi A Ak
untan Publ ik
Seksi 200 p
aragraf 20 0.
12 adalah se
ba bagai be
be ri
ri k
kut : a
a. K Ke
pe mimpinan KAP
a tau Ja
ring an K
AP yang meneka
nk k
a an p
pen enti
ti ng
ngnya ke
patuhan pada
prinsip das
ar eti
ka p rofe
si b.
Kepemimpinan KAP
a ta
u Jaringan
K AP
yang memastik an
n terjag gany
y a
a tind
ak an u
nt uk
uk m
m el
el in
in du
du ng
ng i kepentinga
ga n
n pu
pu bl
bl ik
ik o
o le
l h
an ggota ti
m m
assuranc nc
e e
c. Kebijakan dan prosedur unt nt
u uk m
m enerapkan dan memantau pengend
da alia
ia n
mutu perikatan d.
d Ke
K bi
bi j
ja k
ka n
ya ya
ng ng t
terdoku kume
ment nt
as asi
i m mengen
ai ai
p pen
en gi
gi d
de t
nt if
if ik
ikasian an an
ca caman
te te
rhadap ap
k kepatuhan pad
d a
a prinsip
p dasar etika pr pr
of of
esi, p p
en en
g gevaluasian
signifikansi ancaman, ser rta pengiden
ntifikasian dan penerapan pencegahan untuk menghilangkan anca
aman atau u menguranginya ke tingkat yang dapat
diterima kecuali jika anc c
aman an tersebut merupakan ancaman selain
ancaman yang secara jelas tida a
k k signifikan
19
independensi, serta pengevaluasian signifikansi ancaman dan penerapan pencegahan yang tepat untuk menghilangkan ancaman atau
menguranginya ke tingkat yang dapat diterima f.
Kebijakan dan prosedur internal yang terdokumentasi yang memastikan terjaganya kepatuhan pada prinsip dasar etika profesi
g. Kebijakan dan prosedur untuk memastikan pengidentifikasian kepentingan atau hubungan antara anggota tim perikatan dan KAP atau Jaringan KAP
dengan klien h. Kebijakan dan prosedur untuk memantau dan mengelola ketergantungan
KAP atau Jaringan KAP terhadap jumlah imbalan jasa profesional yang diperoleh dari suatu klien
i. Penggunaan rekan dan tim perikatan dengan lini pelaporan yang terpisah
dalam pemberian jasa profesional selain jasa assurance kepada klien assurance
j. Kebijakan dan prosedur yang melarang personel yang bukan merupakan
anggota tim perikatan untuk memengaruhi hasil pekerjaan perikatan k. Komunikasi yang tepat waktu mengenai kebijakan dan prosedur termasuk
perubahannya kepada seluruh rekan dan staf KAP atau Jaringan KAP, serta pelatihan dan pendidikan yang memadai atas kebijakan dan prosedur
tersebut l.
Penunjukan seseorang anggota manajemen senior untuk bertanggung jawab atas pengawasan kecukupan fungsi sistem pengendalian mutu KAP
atau Jaringan KAP menguranginya ke tingk
gk at
at yang dapa t
t di
di terima
f. Kebijakan da
dan prosedur internal yang terdoku me
m ntasi yang memastikan
terjag ag
a anya kepatuhan pad
ad a pr
pr in
i si
si p
p da
da sar
r etika profesi
g. K Kebijakan da
a n
n pr
pr os
s edur untuk memasti
ti ka
ka n
n pe peng
ng i
identifikasian n
k k
epentingan atau
au h hub
ub un
u gan an
an t
tara a nggota
t im
perik atan
n d
d an KAP
AP a
a ta
ta u
u Jaring
gan a
KAP de
de ng
ng an k
k l
li en
h h. Kebi
bi jaka
n dan pr os
edur untuk memantau da
n mengel ol
l a
a kete
te rg
rg an
a tungan
an K
KA P
atau Jaringan KA
P terh ad
ap jum la
h imbalan jasa p
ro o
fesi i
on on
al al y
yang di
peroleh da
ri suatu kli
en i.
Penggunaan rekan dan
t im
perikatan d
en gan lini pelaporan y
a ang terp
rpisah h
da la
m pe mb
er er
ia ia
n n
ja ja
sa sa
p p
rofesional s s
el el
ai ai
n n
ja ja
sa sa
assurance ke
kep pada kli
li en
en assurance
j. j
Kebijakan dan prosedur yang melarang personel yang bukan n
m mer
r up
upak ak
an angg
t ota
ti tim pe
peri ri
ka ka
ta n un
tu tu
k k me
meme me
ng ng
ar uhi
ha ha
si si
l l
pe pek
ke j
rjaa n
pe ri
ka a
ta tan
n k.
k Ko
K muni
i ka
ka si
si yang tepat wa a
kt k
u meng ngenai kebijakan
d d
an an
p p
rosedu du
r r termasuk
perubahannya kepada se eluruh reka
an dan staf KAP atau Jaringan KAP, serta pelatihan dan pendid
dikan yan g
g memadai atas kebijakan dan prosedur tersebut
l Penunjukan seseorang anggo
o t
ta manajemen senior untuk bertanggung
20
m. Pemberitahuan kepada seluruh rekan dan staf KAP atau Jaringan KAP mengenai klien-klien assurance dan entitas-entitas yang terkait dengannya
dan mewajibkan seluruh rekan dan staf KAP atau Jaringan KAP tersebut untuk menjaga independensinya terhadap klien assurance dan entitas yang
terkait tersebut n. Mekanisme pendisiplinan untuk mendukung kepatuhan pada kebijakan
dan prosedur yang telah diterapkan o. Kebijakan dan prosedur yang mendorong dan memotivasi staf untuk
berkomunikasi dengan pejabat senior KAP atau Jaringan KAP mengenai setiap isu yang terkait dengan kepatuhan pada prinsip dasar etika profesi
yang menjadi perhatiannya 2. Pencegahan dalam lingkungan kerja.
Beberapa pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengurangi ancaman selain ancaman yang secara jelas tidak signifikan yang dibuat dalam lingkungan
kerja tercantum dalam Kode Etik Profesi Akuntan Publik Seksi 200 paragraf 200.13 adalah sebagai berikut :
a. Melibatkan praktisi lainnya untuk menelaah hasil pekerjaan yang telah dilakukan atau untuk memberikan saran yang diperlukan
b. Melakukan konsultasi dengan pihak ketiga yang independen, seperti komisaris independen, organisasi profesi, atau praktisi lainnya
c. Mendiskusikan isu-isu etika profesi dengan pejabat klien yang bertanggung jawab atas tata kelola perusahaan
dan mewajibkan selur r
uh uh r
ek an dan
s s
ta ta
f f
KAP atau Jaringan KAP tersebut untuk menj
j ag
aga independensinya terhadap klien as assurance dan entitas yang
terkai ai
t t tersebut
n. M Mekanisme pe
pe nd
nd is
s iplinan untuk mend
d uk
uk un
ung g ke
k patuhan pa
da da
kebijakan dan
n pr
pros os
ed e
ur y y
an an
g g
te la
h diterapkan o. Ke
Ke bi
b jaka
a n
n dan prosedur yan
g mendorong dan
me memoti
ti va
va si
si s
s ta
t f un
untuk berk
k om
unikasi de ng
an pejab at
senior KAP atau Jaringa n
n KA AP
P me m
ngen ai
a se
se ti
ap isu yang terk
ai t
dengan k
epatuh an
p ada prinsip da
sa a
r r etik
ik a
a pr
pr of
o esi
ya ng menja
di p
erhatian ny
a 2. Pe
e ncegahan dalam lingk
unga n
kerja. Be
Beb be
rapa pence ga
ga ha
ha n
n ya
ya ng
ng dapat dilakuk
k an
an u
u nt
nt uk
uk m
m en
gu rangi an
ca cam
man sela la
in in
ancaman yang secara jelas tida da
k k
si si
g gnifikan yang dibuat dalam lingkun
un ga
ga n
n ke
ke rj
rj a tercantum dalam Kode Etik Profesi Akuntan Publik Seksi 2
2 00
00 p p
ar arag
ag r
raf 20
2 0.13
13 a
d da
l la
h h se
se ba
ba ga
ga i
i b
beriku kut
t :
: a.
Me M
libatk tk
an an praktisi lainny
nya untuk k
menelaah has il
il p
p eker
j jaan
an y
yang telah dilakukan atau untuk mem
mberikan sa a
ran yang diperlukan b. Melakukan konsultasi de
engan pi h
hak ketiga yang independen, seperti komisaris independen, organ
nisasi i
p rofesi, atau praktisi lainnya
c Mendiskusikan
isu-isu etika
a profesi
dengan pejabat
klien yang
21
d. Mengungkapkan kepada pejabat klien yang bertanggung jawab atas tata kelola perusahaan mengenai sifat dan besaran imbalan jasa profesional
yang dikenakan e. Melibatkan KAP atau Jaringan KAP lain untuk melakukan atau
mengerjakan kembali suatu bagian dari perikatan f.
Merotasi personel senior tim assurance 3. Praktisi dapat mengandalkan juga pencegahan yang telah diterapkan oleh
klien, tergantung dari sifat penugasannya. Namun demikian, praktisi tidak boleh hanya mengandalkan pencegahan
tersebut untuk mengurangi ancaman ke tingkat yang dapat diterima. Pencegahan dalam sistem dan prosedur yang diterapkan oleh klien ini
tercantum dalam Kode Etik Profesi Akuntan Publik Seksi 200 paragraf 200.15 yaitu sebagai berikut :
a. Pihak dalam organisasi klien selain manajemen meratifikasi atau menyetujui penunjukkan KAP atau Jaringan KAP
b. Klien memiliki karyawan yang kompeten dengan pengalaman dan senioritas yang memadai untuk mengambil keputusan manajemen
c. Klien telah menerapkan prosedur internal untuk memastikan terciptanya proses pemilihan yang objektif atas perikatan selain perikatan assurance
d. Klien memiliki struktur tata kelola perusahaan yang memastikan terciptanya pengawasan dan komunikasi yang memadai sehubungan
dengan jasa profesional yang diberikan oleh KAP atau Jaringan KAP yang dikenakan
e. Melibatkan K KAP atau Jaringan KAP lain
untuk melakukan atau meng
ng e
erjakan kembali su u
at a
u u
ba ba
gi gi
an an
d d
ar a
i p
perikatan f.
M Merotasi perso
so ne
ne l
s senior tim assurance
3. Praktisi
si d dap
ap at
a men
n ga
gand al
ka n juga pencega
ha ha
n n
ya y
ng t t
el el
ah ah
d d
iterapka kan oleh
kl kl
ie ie
n, n,
t te
ergant nt
un g dari sifat penug
as an
nya. Na
Nam mun
n de
mikian, praktisi tidak boleh han ya
mengand al
alka k
n pe
penc n
egahan an
t terseb
eb ut
untuk mengura ng
i an ca
man ke tingkat yang da
a pa
p t di
di te
te ri
r ma.
Pen nceg
ahan d
alam sistem
da n
pr osed
ur yang di
te ra
pkan o le
eh kl l
i ien in
in i
ter rc
antum dalam Kode Etik
Pr ofesi Ak
un ta
n Pu bl
ik Seksi 200 par a
agraf 20 20
0. 15
5 ya
yait it
u se ba
ga i be
ri ri
ku ku
t t
: :
a. Pihak dalam organisasi k
kli l
en en
selain manajemen meratifikasi a
ata tau
u menyetujui penunjukkan KAP atau Jaringan KAP
b. b
Kl Kl
i ien me
mi mi
li li
ki ki
k karyawa
wan n
ya ya
ng ng
k kompe
te te
n n
de dengan
p engala
a ma
ma n
n dan se
se nioritas
as y
yang memadai un untuk me
n ngambil keputusa
sa n
n mana
je je
me men
c. Klien telah menerapkan prosedur in
nternal untuk memastikan terciptanya proses pemilihan yang obje
jektif atas pe
rikatan selain perikatan assurance d. Klien memiliki struktur
ta t
ta kelola perusahaan yang memastikan
terciptanya pengawasan dan komunikasi yang memadai sehubungan
22
2.3 Penerimaan Perikatan Audit