commit to user
f. Namun rasa ini telah sampai di ujung lelahku. Kalimat tersebut
dikategorikan sebagai gaya bahasa hiperbola karena kata “diujung lelahku” dirasa terlalu berlebihan seakan-akan pengarang sudah capek.
Analisis gaya bahasa di atas dapat disimpulkan bahwa gaya bahasa metafora terdapat pada baris ke-1 pada kata celah hatimu. Gaya bahasa repetisi
terdapat pada baris ke-2 dan baris ke-9 terdapat pada perulangan kata menangis dan mengiba. Gaya bahasa hiperbola terdapat pada barus ke-3 yang terasa
melebih-lebihkan seakan-akan air matanya sudah habis. Gaya bahasa hiperbola juga terdapat pada baris ke-10 yang melebih-lebihkan seakan-akan pengarang
sudah capek. Gaya bahasa Pleonasne atau Tautologi terdapat pada barus ke-8 karena kata palung jiwamu dirasa berlebihan yang berarti masuk ke dalam
hatinya. Gaya bahasa asonansi terdapat pada baris 5-7 dengan ditandai huruf “i” karena ada pengulangan bunyi vokal yang sama pada akhir tiap baris.
3. Judul lagu “diantara kalian”
Ku akui ku sangat sangat menginginkanmu Tapi kusadar ku diantara kalian
Aku tak mengerti ini semua harus terjadi Ku akui ku sangat
sangat mengharapkanmu Tapi kini ku sadar
Ku tak akan bisa Aku tak mengerti ini
Semua harus terjadi Lupakan aku kembali padanya
Aku bukan siapa-siapa untukmu Ku harus memilikimu slamanya
a. Tapi ku sadar ku diantara kalian. Kalimat tersebut dapat dikategorikan
sebagai gaya bahasa mesodiplosis yaitu pengulangan kata ”ku” di tengah- tengah kalimat pada kalimat yang berurutan.
Berdasarkan analisis gaya bahasa di atas dapat disimpulkan bahwa gaya bahasa simploke terdapat pada baris ke-1, 4, 7, dan 12 “ku... .” karena terjadi
commit to user
pengulangan kata yang sama pada awal baris. Gaya bahasa mesodiplosis terdapat pada baris ke-1 dan ke-4 yaitu pengulangan kata ”ku” di tengah-tengah kalimat
pada kalimat yang berurutan. Gaya bahasa asonansi terdapat pada baris ke-1, 5 dan 11 dengan ditandai huruf “u” karena ada pengulangan bunyi vokal yang sama
pada akhir tiap baris.
4. Judul lagu ”dilema”
Aku masih termenung ditengah kesepian Berharap sesuatu yang tak pasti
Engkau sangat menjeratku Sungguh ku hanya inginkan hatiku yang tlah termiliki
Iblis didalam dada ini trus mengusik keyakinanku Ku bertanya apakah kau bisa memiliki hatinya
Aku merasa tenang saat kau mencoba Untuk selalu membayangkan wajahmu
a. Engkau sangat menjeratku. Kalimat tersebut dikategorikan sebagai gaya
bahasa ironi. Kalimat ”engkau sangat menjeratku” menyatakan sebuah sindiran yang ditujukan kepada kekasihnya.
b. Iblis didalam dada ini trus mengusik keyakinanku. Kalimat tersebut
dikategorikan sebagai gaya bahasa hiperbola karena dirasa berlebihan dengan menyebut iblis dalam hatinya telah mengusik keyakinannya.
Analisis gaya bahasa di atas dapat disimpulkan bahwa gaya bahasa ironi terdapat pada baris ke-3 pada kalimat engkau sangat menjeratku yang menyatakan
sindiran pada kekasihnya. Gaya bahasa hiperbola terdapat pada baris ke-5 karena dirasa berlebihan dengan menyebut iblis dalam hatinya telah mengusik
keyakinannya. Gaya bahasa simploke terdapat pada baris ke-1 dan 7 “Aku... .” karena terjadi pengulangan kata yang sama pada awal baris. Gaya bahasa asonansi
terdapat pada baris ke-3, 5 dan 8 dengan ditandai huruf “u” karena ada pengulangan bunyi vokal yang sama pada akhir tiap baris.
commit to user
5. Judul lagu “lukaku”