commit to user
5. Judul lagu “lukaku”
Sebenarnya ku tak pernah ada rasa cinta Aku tak mengerti
Seolah ku beri harapan yang pasti Membuatku dengan penuh keindahan
Tanpa didasari cinta itu hadir Dan aku tak sanggup menghindari
Kau berikan aku kesejukan Yang tak pernah aku rasakan sebelumnya
Tapi ternyata kau ada yang memiliki Sungguh kau buatku kecewa
Aku terluka melihatmu dengannya Sungguh ku ingin menyadari
Ingin aku untuk melupakan bayanganmu Berhenti untuk mengejarmu
a. Kau berikan aku kesejukan. Kalimat tersebut dikategorikan sebagai gaya
bahasa aliterasi karena adanya pemanfaatan bunyi yang sama pada kata “berikan” dan “kesejukan”
b. Sungguh kau buatku kecewa. Kalimat tersebut dikategorikan sebagai
gaya bahasa ironi yang menyatakan sebuah sindiran dengan maksud kekasihnya telah membuat pengarang kecewa.
c. Aku terluka melihatmu dengannya. Kalimat tersebut dikategorikan
sebagai gaya bahasa metonimia karena susunan kalimat tersebut menyatakan sebab akibat. Sebabnya melihat kekasihnya dengan orang
lain, akibatnya pengarang menjadi terluka. d.
Ingin aku melupakan bayangmu. Kalimat di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa pars pro toto karena kata “bayangmu” sudah mewakili
keseluruhan yaitu kata “kamu kekasih pengarang”. e.
Berhenti untuk mengejarmu. Kalimat tersebut dapat dikategorikan sebagai gaya bahasa litotes karena kalimat “berhenti untuk mengejarmu”
merupakan penggambaran seseorang yang merendahkan diri. Pengarang merasa sudah putus asa.
Analisis gaya bahasa di atas dapat disimpulkan bahwa gaya bahasa aliterasi terdapat pada baris ke-7 karena ada pemanfaatan bunyi yang sama pada
commit to user
kata ”berikan” dan “kesejukan”. Gaya bahasa ironi terdapat pada baris ke-10 yang menyatakan sebuah sindiran dengan maksud kekasihnya telah membuat
pengarang kecewa. Gaya bahasa metonimia terdapat pada baris ke-11 karena susunan kalimat tersebut menyatakan sebab akibat. Sebabnya melihat kekasihnya
dengan orang lain, akibatnya pengarang menjadi terluka. gaya bahasa pars pro toto terdapat pada baris ke-13 karena kata “bayangmu” sudah mewakili
keseluruhan yaitu kata “kamu kekasih pengarang”. gaya bahasa litotes terdapat pada baris ke-14 karena kalimat “berhenti untuk mengejarmu” merupakan
penggambaran seseorang yang merendahkan diri. Pengarang merasa sudah putus asa.
6. Judul lagu “sebelah mata”