Judul lagu “sebelah mata” Judul lagu “cinta ini membunuhku”

commit to user kata ”berikan” dan “kesejukan”. Gaya bahasa ironi terdapat pada baris ke-10 yang menyatakan sebuah sindiran dengan maksud kekasihnya telah membuat pengarang kecewa. Gaya bahasa metonimia terdapat pada baris ke-11 karena susunan kalimat tersebut menyatakan sebab akibat. Sebabnya melihat kekasihnya dengan orang lain, akibatnya pengarang menjadi terluka. gaya bahasa pars pro toto terdapat pada baris ke-13 karena kata “bayangmu” sudah mewakili keseluruhan yaitu kata “kamu kekasih pengarang”. gaya bahasa litotes terdapat pada baris ke-14 karena kalimat “berhenti untuk mengejarmu” merupakan penggambaran seseorang yang merendahkan diri. Pengarang merasa sudah putus asa.

6. Judul lagu “sebelah mata”

Mungkin aku tak berarti di hidupmu Kau selalu memandangku dengan sebelah matamu Kau memang pernah membuatku berdecak kagum Tapi kelakuanmu itu buatku hilang selera A…a…..a….tak ada harganya lagi dimataku u…u…uuu A…a….aaa…menyesal itu yang engkau dapatkan Aku hanya ingin kamu bisa mengerti Ku tak kan tinggal diam menyikapi apa yang telah kau perbuat Selalu rendahkan aku a. Mungkin aku tak berarti dihidupmu. Kalimat tersebut dikategorikan sebagai gaya bahasa litotes karena kalimat “mungkin aku tak berarti di hidupmu” merupakan penggambaran seseorang dalam merendahkan diri. Pengarang dalah kalimat tersebut merasa bahwa dia tak ada artinya di mata kekasihnya. b. Kau selalu memandangku dengan sebelah matamu. Kalimat tersebut dapat dikategorikan sebagai gaya bahasa metafora. Sebelah mata berarti memandang dari sisi luarnya saja. Bukan dari hatinya. c. A…a…a…tak ada harganya lagi dimataku u…u…uuu. Kalimat tersebut dapat dikategorikan sebagai gaya bahasa litotes karena kalimat “a…a…a…tak ada harganya lagi dimataku u…u…uuu” merupakan commit to user penggambaran seseorang yang merendahkan diri. Maksud kalimat tersebut adalah kekasihnya tak ada harganya lagi dimata pengarang. Analisis gaya bahasa di atas dapat disimpulkan bahwa gaya bahasa litotes terdapat pada baris ke-1 karena kalimat “mungkin aku tak berarti di hidupmu” merupakan penggambaran seseorang dalam merendahkan diri. Pengarang dalah kalimat tersebut merasa bahwa dia tak ada artinya di mata kekasihnya. gaya bahasa metafora terdapat pada baris ke-2 kata Sebelah mata berarti memandang dari sisi luarnya saja. Bukan dari hatinya. gaya bahasa litotes terdapat pada baris ke-5 karena kalimat “a…a…a…tak ada harganya lagi dimataku u…u…uuu” merupakan penggambaran seseorang yang merendahkan diri. Maksud kalimat tersebut adalah kekasihnya tak ada harganya lagi dimata pengarang.

7. Judul lagu “cinta ini membunuhku”

Kau membuat ku berantakan Kau membuat ku tak karuan Kau membuat ku tak berdaya Kau menolakkku acuhkan diriku Bagaimana caranya untuk Meruntuhkan kerasnya hatimu Ku sadari ku tak sempurna Ku tak seperti yang kau inginkan Kau hancurkan aku dengan sikapmu Tak sadarkah kau telah menyakitiku Lelah hati ini meyakinkanmu Cinta ini membunuhku a. Kau membuat ku berantakan. Kalimat di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa metonomia karena menyatakan sebab akibat. Yang berarti kekasihnya yang menyebabkan hidup pengarang berantakan. b. Kau membuat ku tak karuan. Kalimat di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa metonomia karena menyatakan sebab akibat. Yang berarti kekasihnya yang menyebabkan hidup pengarang tak karuan. commit to user c. Meruntuhkan kerasnya hatimu. Kalimat tersebut dikategorikan sebagai gaya bahasa metafora karena kata kerasnya hatimu menggambarkan orang yang tidak mau mengalah. d. Kau hancurkan aku dengan sikapmu. Kalimat tersebut dikategorikan sebagai gaya bahasa ironi karena kalimat tersebut menyinsir kekasihnya kalau dia telah menghandurkan hidup pengarang. e. Lelah hati ini meyakinkanmu. Kalimat tersebut dikategorikan sebagai gaya bahasa hiperbola karena melebih-lebihkan seakan-akan hatinya sudah lelah. f. Cinta ini membunuhku. Kalimat tersebut di atas dapat dikategorikan sebagai gaya bahasa hiperbola karena cinta tidak akan bisa membunuh. Analisis gaya bahasa di atas dapat disimpulkan bahwa gaya bahasa metonomia terdapat pada baris ke-1 dan ke-2 karena menyatakan sebab akibat. Yang berarti kekasihnya yang menyebabkan hidup pengarang berantakan dan tak karuan. gaya bahasa metafora terdapat pada baris ke-5 karena kata kerasnya hatimu menggambarkan orang yang tidak mau mengalah. gaya bahasa ironi terdapat pada baris ke-9 karena kalimat tersebut menyindir kekasihnya kalau dia telah menghandurkan hidup pengarang. gaya bahasa hiperbola terdapat pada baris ke-11 karena cinta tidak akan bisa membunuh.

8. Judul lagu “dan kamu”