commit to user
Larry L. Barker dalam Mulyana, 2005 : 7 berpendapat bahwa bahasa mempunyai tiga fungsi yaitu: 1 penamaan naming atau labeling; 2
interaksi; dan 3 transmisi informasi. Penamaan atau penjulukan merujuk pada usaha mengidentifikasikan objek, tindakan, atau orang dengan menyebut
namanya sehingga dapat dirujuk dalam komunikasi. Dalam fungsinya sebagai sarana hiburan bahasa lagu lirik mempunyai sasaran informasi yang tepat,
enak didengar dan dimengerti oleh pendengar sehingga apa yang diinginkan oleh penyanyi sampai kepada pendengar. Bahasa lagu atau lirik haruslah
sederhana, mudah dipahami, teratur, dan efektif. Bahasa sederhana mengandung pengertian bahasa yang strukturnya tidak rumit, terutama
struktur lirik lagunya. Kata-kata dalam lirik lagu tidak hanya dimengerti oleh penyanyi tetapi juga harus dimengerti dan dipahami oleh pendengar.
Bahasa dalam lirik lagu sebaiknya teratur, artinya dalam lirik lagu di tempatkan pada urutan strukturnya sehingga lagu tersebut nikmat untuk
didengar dan tidak sulit memahami maknanya. Bahasa dalam lirik lagu harus efektif dan efisien tidak bartele-tele, tetapi juga tidak terlalu hemat dengan
kata-kata sehingga maknanya tidak jelas dan mempunyai makna yang kabur atau makna ambigu. Bahasa dalam lagu sebaiknya mempunyai pengertian
yang dapat diterima dan logis, sehingga ide yang diungkapkan melalui bahasa itu dapat diterima oleh pendengar.
b. Ekonomi Bahasa
Dalam semua bahasa di dunia, penutur-penutur berusaha untuk menghemat tenaga dalam pemakaian bahasa dan memperpendek tuturan-
tuturannya, sejauh hal itu tidak menghambat komunikasi, dan tidak bertentangan dengan budaya tempat bahasa tersebut dipakai. Sifat “hemat” itu
dalam bahasa lazim disebut “ekonomi bahasa” Verhaar, 2006: 85. Bahasa yang efektif adalah bahasa yang menyampaikan informasi
secara tepat, efisien, serta jelas, dan tidak berlebih-lebihan. Unsur yang selalu menggunakan, kata-kata yang berlebihan disebut sifat Dekonatis mubazir.
Bahasa lagu sangat penting memperhatikan ekonomi bahasa sebab dapat menimbulkan pengertian yang rancu sehingga lagu yang dilantunkan
commit to user
mengandung unsur-unsur pengertian yang rancu, menyebabkan pendengar mengalami kesulitan mencerna makna dari lagu yang dilantunkan.
Prinsip ekonomi bahasa menekankan bahwa setiap pengguna bahasa selalu berusaha menghemat tenaga dalam kegiatan berbahasa. Penghematan
ini diaplikasikan melalui berbagai cara, karena bahasa itu ada yang berbentuk bahasa lisan dan tulisan, penghematan antara kedua bentuk tersebut serupa
tapi tidak sama. Dalam bahasa lisan, bentuk ekonomi bahasa tampak pada bentuk-bentuk singkatan atau abreviasi, seperti singkatan gelar, nama
lembaga, atau istilah, akronim, dan inisial. Penyingkatan-penyingkatan ini bertujuan menghemat tenaga ketika menulis karena bentuk singkatan tentunya
mengurangi jumlah huruf yang harus dituliskan. Apapun bentuknya yang jelas, prinsip ekonomi bahasa berarti pengguna bahasa selalu berusaha
semudah dan seminim mungkin menggunakan tenaga ketika berbahasa. Selain itu, perubahan-perubahan yang utamanya berupa penghilangan itu selalu
bersifat tidak mengubah makna tuturan. Penghilangan fonem umumnya terjadi dan produktif pada ragam
bahasa nonstandar atau nonformal sebab hanya pada ragam inilah bahasa dapat diubah-ubah sesuai kebutuhan dan kehendak pengguna selama tidak
berubah total dan menjadi suatu bahasa baru. Penghilangan fonem dalam tuturan ragam formal atau ragam baku tidak seproduktif ragam nonformal
karena ragam ini bersifat kaku, tidak mudah berubah, dan tetap karena menjadi standar bahasa yang bersangkutan. Penghilangan fonem dalam
tuturan ragam formal sebatas terjadi pada abreviasi dan pembakuan kata yang
mengalami gejala penambahan fonem seperti protesis, epentesis, atau paragog
pada bentuk nonbakunya. Bahasa dalam lirik lagu menggunakan struktur bahasa yang baik
sehingga tidak menimbulkan kesalahan seperti penggunaan kata-kata yang mubazir. Bahasa lagu yang liriknya berbahasa Indonesia sebaiknya
menghindari pengaruh dari bahasa daerah dan bahasa asing yang berlebihan, sebab kosa kata dalam bahasa Indonesia masih mampu mewakili keadaan atau
commit to user
situasi yang ingin diungkapkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga tidak menimbulkan salah kaprah bagi pendengarnya.
2. Diksi