commit to user
9. Judul lagu ”diam tanpa kata”
Kau diam tanpa kata Kau seolah jenuh padaku
Ku ingin kau bicara Katakan saja apa salahku
Sungguh aku tak mengerti apa yang telah terjadi Dan ku tak ingin engkau pergi jauh dari hidupku
Kau tak kan pernah sadari Betapa ku mencintaimu
Kau yang selalu aku banggakan Ku ingin kau bicara
Katakan saja apa maumu Lihat aku coba kau mengerti ini semua bisa teratasi
Resapilah semua yang pernah kita lakukan Kau tak kan pernah sadari mengerti
Betapa ku mencintaimu menyayangimu Kau yang selalu aku banggakan inginkan
a.
Kau diam tanpa kata. Kalimat tersebut dapat dikategorikan sebagai gaya bahasa metafora bahasa kiasan sejenis perbandingan namun tidak
menggunakan kata pembanding. Di sini perbandingan dilakukan secara langsung tanpa kata sejenis bagaikan, ibarat, laksana, dan semacamnya.
b. Resapilah semua yang pernah kita lakukan. Kalimat tersebut
dikategorikan sebagai gaya bahasa metafora karena kata resapilah menggantikan kata bayangkan. Pengarang menyuruh kekasihnya untuk
membayangkan semua yang pernah terjadi antara pengarang dan kekasihnya.
Analisis gaya bahasa pada lirik lagu di atas menunjukkan bahwa gaya bahasa Anastrof terdapat pada baris ke-1 karena penekanan makna dilakukan
dengan pembalikan susunan yang lazim dipakai dalam tanpa kalimat. Seorang yang diam memang tidak mengeluarkan kata-kata. gaya bahasa metafora terdapat
pada baris ke-13 karena kata resapilah menggantikan kata bayangkan. Pengarang menyuruh kekasihnya untuk membayangkan semua yang pernah terjadi antara
pengarang dan kekasihnya.
commit to user
10. Judul lagu ”ilfil manusia tak berharga”
Kau buat dirimu akan paling sempurna Dan kau tak tahu apa yang kau pikirkan, yang kau inginkan
Dan akhirnya sgalanya telah terungkap semua Kau tak lebih dari manusia tak berharga aku terluka
Nafas benci ku terlahir Saat kemunafikan dirimu terungkapkan
Jangan pikir aku akan bersedih Meski kau tlah khianati cintaku yang terdalam
Kau sakiti aku, khianati aku a.
Kau buat dirimu akan paling sempurna. Kalimat tersebut dikategorikan sebagai gaya bahasa metafora karena bahasa kiasan sejenis
perbandingan namun tidak menggunakan kata pembanding. Di sini pengarang mganggap kekasihnya bagaikan orang yang sempurna.
b. Kau tak lebih dari manusia biasa aku terluka. Kalimat tersebut
dikategorikan sebagai gaya bahasa metafora karena kau dibandingkan dengan manusia biasa. Manusia biasa dapat diartikan seorang yang
biasa. c.
Nafas benci ku terlahir. Kalimat tersebut dapat dikategorikan sebagai gaya bahasa hipalase karena yang yang merasa benci adalah hati bukan
nafas. Gaya bahasa metafora terdapat pada baris ke-3 dan ke-4 lagu D’Masiv
yang berjudul ”Ilfil Manusia Tak Berharga” karena kata terungkap menggambarkan semuanya telah terbukti dan karena kata kau dibandingkan
dengan manusia biasa. Manusia biasa dapat diartikan seorang yang biasa. gaya bahasa hipalase terdapat pada baris ke-5 karena yang yang merasa benci adalah
hati bukan nafas.
11. Judul lagu ”merindukanmu”