interview ini, responden dituntun oleh surveyor dalam menjawab pertanyaan-
pertanyaan dalam kuesioner. Dalam survey ini interview, mendapatkan informasi atau data secara fleksibel, di samping itu juga dimungkinkan bagi
interview menjelaskan maksud dari tiap-tiap pertanyaan yang diajukan kepada
responden. c.
Kuesioner yaitu dengan memberikan daftar pertanyaankuesioner kepada responden;
d. Studi Kepustakaan yaitu dilakukan dengan cara mencari sumber-sumber
informasi dari buku, jurnal dan situs internet.
3. Rancangan Kuesioner
Survey yang dilakukan akan menggunakan kuesioner. Kuesioner terdiri dari 3 tiga bagian yaitu; bagian pengantar, bagian kuesioner I dan bagian kuesioner II. Rancangan Kuesioner dapat dilihat
pada Lampiran 1.
4. Instrumen Penelitian
Setelah data terkumpul, maka selanjutnya dilakukan proses pengolahan data dengan kegiatan sebagai berikut :
a. Editing
, yaitu kegiatan meneliti ulang kelengkapan dan kebenaran jawaban dari responden atas pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner, sehingga diperoleh data sesuai dengan
permasalahan. b.
Coding , yaitu pemberian data atau simbul untuk setiap data yang telah diedit.
c. Tabulating
, yaitu pengelompokan data sejenis dalam tabel frekwensi untuk mempermudah dalam analisis.
d. Scoring
, yaitu pemberian nilai yang berupa angka atas jawaban responden, guna memperoleh data kuantitatif yang diperlukan dalam pengujian hipotesis.
D. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL DATA PRIMER
1. Pemberdayaan Landas Pacu
Pemberdayaan, asal kata; daya; berdaya berarti berkekuatan; bertenaga Poerwadarminta, 1987 adalah memiliki kekuatan atau berupaya untuk memanfaatkan dan memelihara peralatan ataupun
fasilitas yang terus disesuaikan atau di- up-date agar menghasilkan suatu kondisi operasional yang optimal sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan.
Landas pacu merupakan prasarana bandara yang digunakan setiap saat. Dengan meningkatnya penggunaan jasa bandara utamanya pendaratan pesawat, maka tingkat pelayanan
perlu untuk ditingkatkan. Akibat dari peningkatan pendaratan tersebut, terjadilah kerusakan- kerusakan, gangguan, keausan ataupun penurunan fungsi dan kondisi serta penurunan-penurunan
kualitas lainnya. Untuk itu diperlukan tindakan preventive perbaikan maupun perawatan yang sesuai dengan tatacara dan prosedur standar yang aman guna memperpanjang periode pelayanan
maupun nilai ekonomisnya. Akibat dari tindakan preventive tersebut, maka fungsi pelayanan harus siap pakai setiap waktu demi kelancaran dan keamanan penumpang, barang maupun operasi
penerbangan yang sedang berlangsung. Standar Operasional Prosedur pemberdayaan landas pacu BIAS di dalam pelaksanaannya
tentu akan menjamin tercapainya kemampuan operasi dari peralatan maupun fasilitas sesuai dengan rencana dan standar, menjaga kualitas pelayanan serta menjamin tercapainya umur
ekonomis dan teknis yang ditetapkan. Karena itu prioritas menjadikan sesuatu pertimbangan dalam pelaksanaan SOP tersebut.
2. Variabel Alternatif Standar Operasional Prosedur SOP
Variabel ini digunakan untuk mendapatkan suatu data mengenai pendapat responden tentang tingkat kepentingan operasional di BIAS dalam bentuk alternatif pilihan. Adapun alternatif
tersebut adalah sebagai berikut : a.
Alternatif 1 SOP Pemberdayaan Landasan Pacu BIAS dengan Prioritas Keselamatan dan Keamanan
Penerbangan. Alternatif SOP ini merupakan pemberdayaan Landasan Pacu BIAS dengan memprioritaskan
keselamatan dan keamanan penerbangan. Responden diminta memilih alternatif ini apabila