1. Pemberdayaan Landas Pacu
Pemberdayaan, asal kata; daya; berdaya berarti berkekuatan; bertenaga Poerwadarminta, 1987 adalah memiliki kekuatan atau berupaya untuk memanfaatkan dan memelihara peralatan ataupun
fasilitas yang terus disesuaikan atau di- up-date agar menghasilkan suatu kondisi operasional yang optimal sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan.
Landas pacu merupakan prasarana bandara yang digunakan setiap saat. Dengan meningkatnya penggunaan jasa bandara utamanya pendaratan pesawat, maka tingkat pelayanan
perlu untuk ditingkatkan. Akibat dari peningkatan pendaratan tersebut, terjadilah kerusakan- kerusakan, gangguan, keausan ataupun penurunan fungsi dan kondisi serta penurunan-penurunan
kualitas lainnya. Untuk itu diperlukan tindakan preventive perbaikan maupun perawatan yang sesuai dengan tatacara dan prosedur standar yang aman guna memperpanjang periode pelayanan
maupun nilai ekonomisnya. Akibat dari tindakan preventive tersebut, maka fungsi pelayanan harus siap pakai setiap waktu demi kelancaran dan keamanan penumpang, barang maupun operasi
penerbangan yang sedang berlangsung. Standar Operasional Prosedur pemberdayaan landas pacu BIAS di dalam pelaksanaannya
tentu akan menjamin tercapainya kemampuan operasi dari peralatan maupun fasilitas sesuai dengan rencana dan standar, menjaga kualitas pelayanan serta menjamin tercapainya umur
ekonomis dan teknis yang ditetapkan. Karena itu prioritas menjadikan sesuatu pertimbangan dalam pelaksanaan SOP tersebut.
2. Variabel Alternatif Standar Operasional Prosedur SOP
Variabel ini digunakan untuk mendapatkan suatu data mengenai pendapat responden tentang tingkat kepentingan operasional di BIAS dalam bentuk alternatif pilihan. Adapun alternatif
tersebut adalah sebagai berikut : a.
Alternatif 1 SOP Pemberdayaan Landasan Pacu BIAS dengan Prioritas Keselamatan dan Keamanan
Penerbangan. Alternatif SOP ini merupakan pemberdayaan Landasan Pacu BIAS dengan memprioritaskan
keselamatan dan keamanan penerbangan. Responden diminta memilih alternatif ini apabila
menurut responden hal ini termasuk 4 empat prioritas di antara 8 delapan alternatif yang diusulkan.
b. Alternatif 2
SOP Pemberdayaan Landasan Pacu BIAS dengan Prioritas Anggaran. Alternatif SOP ini merupakan pemberdayaan Landasan Pacu BIAS dengan memprioritaskan
Anggaran. Responden diminta memilih alternatif ini apabila menurut responden hal ini termasuk 4 empat prioritas di antara 8 delapan alternatif yang diusulkan.
c. Alternatif 3
SOP Pemberdayaan Landasan Pacu BIAS dengan Prioritas Pemeliharaan Terprogram. Alternatif SOP ini merupakan pemberdayaan Landasan Pacu BIAS dengan memprioritaskan
Pemeliharaan Terprogram. Responden diminta memilih alternatif ini apabila menurut responden hal ini termasuk 4 empat prioritas di antara 8 delapan alternatif yang diusulkan.
d. Alternatif 4
SOP Pemberdayaan Landasan Pacu BIAS dengan Prioritas Pengawasan Pelaksanaan Pemberdayaan.
Alternatif SOP ini merupakan pemberdayaan Landasan Pacu BIAS atau memprioritaskan Pengawasan Pelaksanaan Pemberdayaan. Responden diminta memilih alternatif ini apabila
menurut responden hal ini termasuk 4 empat prioritas di antara 8 delapan alternatif yang diusulkan.
e. Alternatif 5
SOP Pemberdayaan Landasan Pacu BIAS dengan Prioritas Sumber Daya Manusia. Alternatif SOP ini merupakan pemberdayaan Landasan Pacu BIAS dengan memprioritaskan
Sumber Daya Manusia. Responden diminta memilih alternatif ini apabila menurut responden hal ini termasuk 4empat prioritas di antara 8delapan alternatif yang diusulkan.
f. Alternatif 6
SOP Pemberdayaan Landasan Pacu BIAS dengan Prioritas Tingkat Kerusakan.