xxviii xxviii
C. Deskripsi Hasil Penelitian
Setelah melaksanakan tindakan pada setiap siklus diperoleh hasil peningkatan hasil belajar Matematika pada konsep perkalian dengan
menggunakan jarimatika. Pada siklus I disampaikan kompetensi dasar melakukan perkalian bilangan yang hasilnya bilangan dua angka dengan indikator : a
mengingat fakta dsar perkalian, b mengalikan bilangan yang hasilnya dua angka, dan c menyelesaikan masalah yang mengandung perkalian.
Analisis hasil penelitian berdasarkan pelaksanaan tindakan, observasi dari sikap dan perilaku siswa pada siklus I dapat dikemukakan sebagai berikut:
1. Hasil belajar adalah :
a. Kemauan siswa untuk menerima pelajaran sudah menunjukkan
peningkatan. b.
Perhatian siswa sudah baik dalam memperhatikan pelajaran yang disampaikan oleh guru tapi masih perlu ditingkatkan.
c. Siswa aktif dalam pembelajaran.
d. Sebagian siswa sudah berani mengajukan pertanyaan dan pendapat.
e. Siswa menunjukkan peningkatan kerjasama dalam kelompok.
f. Siswa dengan sungguh-sungguh mengerjakan tugas baik tugas individu
atau tugas kelompok. g.
Keberanian siswa maju ke depan untuk mempresentasikan hasil tugas observasi masih kurang.
h. Kemauan dalam berdiskusi dengan teman kelompok sudah baik
xxix xxix
Tabel 13 Frekuensi Nilai Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas II SDN Temon Siklus 1 Sebelum dan Sesudah Tindakan
Nomor Nilai
Sebelum tindakan
Sesudah tindakan
1 21 – 30
6.25 2
31 – 40 3
41 – 50 56.25
12.5 4
51 – 60 18.75
18.75 5
61 – 70 12.5
25 6
71 – 80 12.5
18.75 7
81 – 90 6.25
18.75 8
91 – 100 6.25
Tabel 14. Perkembangan Nilai Siswa Siklus I Sebelum dan Sesudah Tindakan
Sebelum Tindakan
Setelah Tindakan
Nilai terendah 25
50 Nilai tertinggi
85 100
Rata-rata nilai 56.87
71.56 Siswa belajar tuntas
23.75 53.37
Dari hasil analisa data perkembangan hasil belajar kognitif siswa siklus I dapat disimpulkan bahwa persentasi hasil tes siswa yang tuntas naik 23.75
dengan nilai batas tuntas 60 ke atas, siswa yang tuntas belajar di siklus I sebesar 66
xxx xxx
53.37. Besarnya nilai terendah yang diperoleh siswa pada saat tes awal sebesar 25 dan pada siklus 50. Untuk nilai tertinggi terdapat kenaikan dari 85 naik
menjadi 100 dan nilai rata-rata kelas yang pada tes awal sebesar 56.87 naik ada tes siklus I menjadi 71.56.
Peneliti melaksanakan tindakan pada siklus II dengan materi perkalian. Setelah pelaksanaan tindakan siklus II ditemukan peningkatan hasil belajar siswa.
1. Perkembangan hasil belajar siswa sebagai berikut :
a. Siswa memperhatikan pelajaran dengan sungguh-sungguh.
b. Kemauan untuk menerima pelajaran dari guru meningkat.
c. Perhatian, minat, dan motivasi terhadap penjelasan guru meningkat.
d. Siswa aktif dalam pembelajaran.
e. Sudah banyak siswa yang berani mengajukan pertanyaan dan pendapat.
f. Kerjasama dalam kelompok meningkat.
g. Seluruh siswa mengerjakan tugas baik tugas individu atau tugas kelompok
xxxi xxxi
2. Perkembangan hasil belajar kognitif siswa
Tabel 15. Frekuensi Nilai Siswa Kelas II SDN Temon Siklus II Sebelum dan Sesudah Tindakan
Nomor Nilai
Sebelum tindakan Sesudah
tindakan 1
21 – 30 2
31 – 40 3
41 – 50 12.5
4 51 – 60
18.75 6.25
5 61 – 70
25 25
6 71 – 80
18.75 12.5
7 81 – 90
18.75 43.75
8 91 – 100
6.25 12.5
Tabel 16. Hasil Tes Siklus II Siswa Kelas II SDN Temon Sebelum dan Sesudah Tindakan
Sebelum tindakan Setelah tindakan
Nilai terendah 50
70 Nilai tertinggi
100 100
Rata-rata nilai 71.56
81.87 Siswa belajar tuntas
53.37 78.12
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai terendah yang diperoleh siswa pada siklus I naik menjadi 50; dan pada siklus II naik lagi menjadi 70. Nilai
tertinggi yang diperoleh siswa pada tes siklus I dan II 100. Nilai rata-rata kelas 68
xxxii xxxii
juga terjadi peningkatan yaitu pada tes siklus I 71.56; naik pada siklus II 81.87 siswa belajar tuntas pada siklus I 53.37 pada siklus II naik menjadi 78.12.
Tabel 17. Hasil Tes Sebelum Tindakan, Siklus I dan Siklus II, Siswa Kelas III SDN Temon
Tes Awal Siklus I
Siklus II Nilai terendah
25 50
70 Nilai tertinggi
85 100
100 Rata-rata nilai
56.87 71.56
81.87 Siswa belajar tuntas
23.75 53.37
78.12
1 Nilai terendah yang diperoleh siswa pada tes awal 25; pada siklus I naik
menjadi 50; dan pada siklus II naik lagi menjadi 70. 2
Nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada tes awal sebesar 85; pada siklus I naik menjadi 100; dan pada siklus II 100.
3 Nilai rata-rata kelas juga terjadi peningkatan yaitu pada tes awal sebesar
56.87, siklus I 71.56; dan pada siklus II 81.87 4
Untuk siswa tuntas belajar nilai ketuntasan 60 pada tes awal 23.75, tes siklus I 53.37 setelah dilakukan refleksi terdapat 5 siswa yang tidak tuntas
nilai ulangan dibawah 60, namun secara keseluruhan sudah meningkat hasil belajarnya bila dilihat dari presentase ketuntasan siswa, dan pada tes siklus II
sebesar 78.12. Dari analisis data dan diskusi terhadap pelaksanaan pembelajaran pada
siklus II, secara umum telah menunjukkan perubahan yang signifikan. Guru dalam melaksanakan pembelajaran semakin mantap dan luwes.
xxxiii xxxiii
Prosentase hasil belajar siswa meningkat. Hal ini terbukti adanya peningkatan siswa mencetuskan pendapat, mengeluarkan pendapat, berinteraksi
dengan guru, mampu mendemonstrasikan, kerjasama dengan kelompok meningkat, dan menyelesaikan soal-soal latihan. Partisipasi siswa yang aktif dan
kreatif semakin meningkat, suasana kelaspun menjadi lebih hidup dan menyenangkan dan pada akhirnya hasil belajar Matematika siswa kelas II SDN
Temon meningkat. Berdasarkan peningkatan hasil belajar yang telah dicapai siswa maka pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas PTK dianggap cukup dan diakhiri
pada siklus ini.
D. Pembahasan Hasil Penelitian