Analisis Statistik Deskriptif Pengujian Asumsi Klasik

commit to user

B. Analisis Statistik Deskriptif

Berdasarkan kriteria sampel yang telah ditetapkan, jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 27 perusahaan dengan 81 observasi. Dari 81 observasi tersebut, terdapat 3 data outlier sehingga dikeluarkan dari sampel. Lampiran 1 memuat daftar sampel yang digunakan dalam penelitian ini. Berikut adalah data statistik deskriptif variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini. TABEL IV. 2 Statistik Deskriptif N Minimum Maximum Mean Std. Deviation DAC 78 -1.23 .86 -.117 .33906 CSR 78 .31 .78 .5700 .12198 SIZE 78 11.36 13.91 12.390 .59406 KOM 78 3.00 10.00 4.9744 2.26191 KI 78 13 96 72.90 18.589 KP 78 4 85 26.21 17.760 LEV 78 .97 5.68 2.0879 .86383 CFP 78 -.26 .53 .1151 .12368 Sumber: Hasil pengolahan data Keterangan: DAC : Akrual diskresioner CSR : Corporate Social Responsibility SIZE : Ukuran Perusahaan KOM : Ukuran Dewan Komisaris KI : Kepemilikan Institusional KP : Kepemilikan Publik LEV : Leverage CFP : Kinerja Keuangan Perusahaan Hasil statistik deskriptif pada tabel IV.2 menunjukkan bahwa rata-rata akrual diskresioner DAC bernilai negatif sebesar -0, 117. Hasil tersebut menunjukkan bahwa perusahaan manufaktur di Indonesia melakukan tindak manajemen laba dengan pola meminimalkan laba selama perioda 2006 – 2008. Rata-rata total aset commit to user perusahaan sampel sebesar Rp12.390.000.000,- dan rata-rata kemampuan menghasilkan laba yang diukur dengan Return on Asset sebesar 11,51.

C. Pengujian Asumsi Klasik

Sebelum pengujian hipotesis dilakukan, maka terlebih dahulu harus dilakukan pengujian asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji heterokedastisitas, uji autokorelasi dan uji multikolinieritas. Terpenuhinya pengujian asumsi klasik tersebut menunjukkan bahwa data yang digunakan secara teori adalah tidak bias, konsisten, dan penaksiran koefisien regresinya efisien Gujarati, 2003. Uji normalitas penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov K- S, Hasil uji Kolmogorov-Smirnov K-S pada model 1 menunjukkan nilai 1,169 dan signifikan pada nilai 0,130. Sedangkan hasil uji Kolmogorov-Smirnov K-S pada model 2 menunjukkan nilai 0,819 dan signifikan pada nilai 0,513. Kedua hasil tersebut menunjukkan nilai signifikansi di atas 0.05, berarti bahwa residual model regresi dalam penelitian ini berdistribusi normal. Uji multikolinieritas untuk deteksi terhadap multikolinieritas antar variabel dalam model penelitian bertujuan untuk menghindari kebiasan dalam proses pengambilan kesimpulan mengenai pengaruh pada uji parsial masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen Nugroho, 2005. Ukuran yang umum dipakai untuk mendeteksi adanya multikolinieritas adalah nilai tolerance kurang dari 0,10 atau sama dengan nilai VIF10 Ghozali, 2003. Tabel IV.3 berikut menunjukkan hasil uji multikolinieritas model regresi penelitian ini. commit to user Tabel IV.3 Hasil Uji Multikolinieritas Variabel Tolerance VIF Interpretasi Model 1 : DAC 0,992 1,008 Bebas multikolinieritas SIZE 0,409 2,445 Bebas multikolinieritas KOM 0,475 2,104 Bebas multikolinieritas LEV 0,905 1,105 Bebas multikolinieritas KI 0,046 21,881 Terjadi multikolinieritas KP 0,044 22,750 Terjadi multikolinieritas Model 1 : setelah KP dihilangkan DAC 0,993 1,007 Bebas multikolinieritas SIZE 0,462 2,163 Bebas multikolinieritas KOM 0,478 2,090 Bebas multikolinieritas LEV 0,944 1,060 Bebas multikolinieritas KI 0,924 1,083 Bebas multikolinieritas Model 2 : DAC 0.005 186,780 Terjadi multikolinieritas KOM 0,477 2,097 Bebas multikolinieritas KI 0,895 1,118 Bebas multikolinieritas LEV 0,826 1,210 Bebas multikolinieritas SIZE 0,415 2,410 Bebas multikolinieritas CSR DACCSR 0,755 0,005 1,325 187,935 Bebas multikolinieritas Terjadi multikolinieritas Sumber: Hasil pengolahan data Berdasarkan nilai Tolerance pada Tabel IV.3 di atas dapat dilihat bahwa tidak ada variabel independen yang memiliki nilai Tolerance kurang dari 0,10, namun variabel KI dan KP mempunyai nilai VIF10, berarti terdapat korelasi antar variabel KI dan KP. Dengan demikian, salah satu dari variabel tersebut harus dihilangkan dari model penelitian ini supaya tidak terjadi bias dalam pengambilan kesimpulan. Model penelitian ini selanjutnya hanya menggunakan variabel KI untuk pengujian hipotesis dalam penelitian ini. Selanjutnya, uji autokorelasi menggunakan Durbin-Watson statistic DW. Sebagai pedoman, regresi OLS bebas autokorelasi positif atau negatif, jika DW terletak diantara d U dan 4-d U. Hasil pengujian model 1 menunjukkan nilai Durbin- Watson statistic 1,659, sedangkan d U senilai 1,653 dan 4-d U senilai 2,347. Hasil pengujian model 2 menunjukkan nilai Durbin-Watson statistic 1,948, sedangkan commit to user d U senilai 1.714 dan 4-d U senilai 2,286, berarti bahwa nilai DW diantara d U dan 4- d U dan disimpulkan bahwa model regresi penelitian ini bebas autokorelasi. Uji heterokedastisitas dilakukan dengan uji White yaitu membandingkan probabilitas ObsR-squared hasil regresi residual yang dikuadratkan dengan variabel independen dengan α nya. Kriteria yang bebas dari masalah heterokedastisitas adalah jika probabilitas ObsR-squared α. Hasil pengujian heterokedastisitas dapat dilihat pada model 1 bahwa probabilitas ObsR-squared sebesar 16,534 dan pada model 2 sebesar 18,321. Nilai ObsR-squared kedua model ini lebih besar dari nilai α sebesar 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas dalam pengujian ini. Dengan demikian, disimpulkan bahwa model pertama penelitian ini telah memenuhi uji asumsi klasik. Model kedua memenuhi asumsi normalitas, bebas dari gejala autokorelasi, dan heterokedastisitas, tetapi terjadi multikolinearitas pada variabel DAC dan DAC_CSR. Hal tersebut disebabkan oleh faktor moderasi antara DAC dan CSR.

D. Pengujian Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kinerja Keuangan, Profitabilitas,dan Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan dengan Good Corporate Governance sebagai Variabel Moderasi

2 4 106

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY(CSR) SEBAGAI VARIABEL MODERASI.

0 4 14

PENDAHULUAN PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY(CSR) SEBAGAI VARIABEL MODERASI.

0 2 10

TINJAUAN TEORI PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY(CSR) SEBAGAI VARIABEL MODERASI.

1 5 18

PENUTUP PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY(CSR) SEBAGAI VARIABEL MODERASI.

0 3 37

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN LEVERAGE Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Leverage Keuangan Dan Ukuran Perusahaan Sebagai Variabel Moderasi (Studi

0 2 15

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN LEVERAGE Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Leverage Keuangan Dan Ukuran Perusahaan Sebagai Variabel Moderasi (Studi

0 1 15

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PROSENTASE KEPEMILIKAN MANAJEMEN SEBAGAI VARIABEL MODERASI

0 0 12

View of Penghindaran Pajak Dan Corporate Social Responsibility: Kinerja Laba Sebagai Variabel Moderasi

0 0 9

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY SEBAGAI VARIABEL MODERASI Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 13