commit to user
2005. Apabila manajemen mengetahui lebih banyak mengenai kondisi keuangan dan prospek perusahaan daripada pemegang saham, mereka dapat
memberikan sinyal dengan mencatat akrual kelolaan.
3. Teknik Manajemen Laba
Setiawati dan Na’im 2000 menyebutkan bahwa teknik untuk merekayasa laba dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu:
a. Memanfaatkan peluang untuk membuat estimasi akuntansi Cara manajemen untuk mempengaruhi laba melalui judgement
terhadap estimasi akuntansi antara lain, estimasi tingkat piutang tidak tertagih, estimasi kurun waktu depresiasi aktiva tetap atau amortisasi
aktiva tidak berwujud, estimasi biaya garansi, dan lain-lain. b. Mengubah metoda akuntansi
Perubahan metoda akuntansi yang digunakan untuk mencatat suatu transaksi, contoh: mengubah metoda depresiasi aktiva tetap, dari
metoda depresiasi angka tahun ke metoda depresiasi garis lurus. c. Menggeser perioda biaya atau pendapatan
Contoh rekayasa perioda biaya atau pendapatan antara lain: mempercepatmenunda pengeluaran untuk penelitian sampai perioda
akuntansi berikutnya, mempercepatmenunda pengeluaran promosi sampai perioda akuntansi berikutnya, kerja sama dengan vendor untuk
mempercepatmenunda pengiriman tagihan sampai perioda akuntansi berikutnya, mempercepatmenunda pengiriman produk ke pelanggan,
menjual investasi sekuritas untuk memanipulasi tingkat laba, mengatur saat penjualan aktiva tetap yang sudah tidak dipakai, dan lain-lain.
commit to user
Perusahaan yang mencatat persediaan dengan menggunakan asumsi LIFO, juga dapat merekayasa peningkatan laba melalui pengaturan
saldo persediaan. Ronen dan Sadan 1975 dalam Suyatmin dan Agus 2002
menunjukkan perekayasaan earnings dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu: Cara pertama dapat dilakukan manajemen dengan menentukan waktu
terjadinya kejadian tertentu melalui kebijaksanaan yang dimiliki untuk mengurangi variasi laba yang dilaporkan. Cara kedua dapat dilakukan
manajemen dengan mengalokasikan pendapatan dan biaya tertentu untuk beberapa perioda akuntansi. Cara ketiga dilakukan dengan menetapkan
kebijaksanaan sendiri di dalam mengklasifikasikan pos-pos laba rugi tertentu kedalam kategori yang berbeda. Dari berbagai penelitian yang ada instrumen
yang sering digunakan untuk melakukan earnings management antara lain adalah biaya pensiun, pos-pos luar biasa, kredit pajak investasi, depresiasi dan
biaya tetap, perbedaaan mata uang, klasifikasi akuntansi dan pencadangan. Achmad dkk. 2007 dalam penelitiannya menyebutkan strategi
manajemen laba secara spesifik meliputi 1 perusahaan menggunakan strategi flesibilitas dalam pengestimasian penyisihan piutang dan persediaan, 2
perusahaan lebih menyukai strategi pelanggaran prinsip akuntansi dan manajemen laba transaksional daripada pemanfaatan fleksibilitas akuntansi
akrual, serta 3 pergeseran pendapatan dan beban antar perusahaan untuk menurunkan laba.
commit to user
4. Pembentukan Manajemen Laba