Jenis Modal Kerja Sumber Modal Kerja

commit to user 21 Konsep modal kerja potensiil ini juga berlaku bagi bagian pi- utang yang menjadi keuntungan. Penjualan suatu produk secara kredit akan dicatat sebagai piutang di mana nilai penjualan kredit itu terdiri dari harga pokok produk dan keuntungan. Bagian dari piutang yang merupakan harga pokok produk yang terjual disebut modal kerja, tapi bagian yang merupakan keuntungan disebut sebagai modal kerja po- tensiil. Menurut konsep ini, penyusutan aktiva tetap juga dianggap juga sebagai modal kerja, karena penyusutan itu dianggap juga seba- gai biaya yang menghasilkan current income. Sedangkan aktiva tetap yang belum disusut dianggap non working capital.

b. Jenis Modal Kerja

Modal kerja pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu: modal kerja permanen permanent working capital dan mo- dal kerja variabel variabel working capital Riyanto, 2001: 61. 1 Modal kerja permanen Modal kerja permanen adalah modal yang harus tetap ada dalam perusahaan agar perusahaan dapat menjalankan fungsinya, atau dengan kata lain modal yang secara terus-menerus diperlukan untuk kelancaran usaha. Modal kerja permanen ini dapat dibedakan: a Modal kerja primer primer working capital, yaitu jumlah modal kerja minimum yang harus ada dalam perusahaan untuk menja- min kelangsungan usaha. commit to user 22 b Modal kerja normal normal working capital, yaitu jumlah mo- dal kerja yang diperlukan untuk menyelenggarakan yang produksi yang normal. 2 Modal kerja variabel Modal kerja variabel adalah modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahaan keadaan, dan modal kerja ini dibedakan menjadi: a Modal kerja musiman, yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan karena fluktuasi musim. b Modal kerja siklis, yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah- ubah disebabkan karena fluktuasi konjungtur. c Modal kerja darurat, yaitu modal kerja yang besarnya berubah- ubah karena adanya keadaan darurat yang tidak diketahui sebe- lumnya misalnya oleh karena adanya pemogokan buruh, banjir, perobahan keadaan ekonomi yang mendadak.

c. Sumber Modal Kerja

Pada dasarnya modal kerja itu terdiri dari dua bagian pokok.: 1 Bagian tetap atau bagian yang permanen yaitu jumlah minimum yang ha- rus tersedia agar perusahaan dapat berjalan dengan lancar tanpa kesulitan keuangan, dan 2 Jumlah modal kerja variabel yang jumlahnya tergan- tung pada aktivitas musiman dan kebutuhan-kebutuhan di luar aktivitas yang biasa Munawir, 2001. commit to user 23 Kebutuhan modal kerja yang permanen seharusnya atau seba- iknya dibiayai oleh pemilik perusahaan atau para pemegang saham. Se- makin besar jumlah. modal kerja yang dibiayai atau yang berasal dari pemegang saham akan semakin baik bagi perusahaan tersebut karena akan semakin besar kemampuan perusahaan untuk memperoleh kredit, dan semakin besar jaminan bagi kreditor jangka pendek. Di samping dari para pemilik perusahaan, kebutuhan modal kerja yang permanen dapat pula dibiayai dari penjualan obligasi atas jenis hutang jangka panjang lainnya tetapi dalam hal ini perusahaan harus mempertimbangkan jatuh tempo dari utang jangka panjang tersebut di samping juga harus mem- pertimbangkan beban bunga yang bersifat tetap. Pada umumnya sumber modal kerja suatu perusahaan dapat berasal dari: 1 Hasil operasi perusahaan, adalah jumlah net income yang nampak dalam laporan rugi laba ditambah dengan depresiasi dan amortisasi. Jumlah tersebut menunjukkan jumlah modal kerja yang berasal dari hasil operasi perusahaan. Dengan adanya keuntungan atau laba dari operasi, dan apabila laba tersebut tidak diambil oleh pemilik perusa- haan maka laba tersebut akan menambah modal perusahaan. Biaya- biaya operasi perusahaan pada dasarnya terdiri dari biaya yang, me- merlukan pengeluaran uang atau menimbulkan hutang yang pada akhimya juga akan menyebabkan penggunaan modal kerja, biaya yang memerlukan pengeluaran uang ini dinamakan biaya tunai, seperti upah, gaji, premi asuransi. Di samping itu ada juga sebagian commit to user 24 biaya yang tidak memerlukan pengeluaran uang pada saat atau pe- riode itu atau tidak menimbulkan hutang yang pada akhirnya akan menggunakan modal kerja, seperti depresiasi, amortisasi dari dis- konto obligasi maupun aktiva intangibel lainnya. Meskipun biaya- biaya yang termasuk kelompok kedua ini diperhitungkan dalam me- nentukan net income tetapi dalam menghitung jumlah modal kerja yang berasal dari hasil operasi perusahaan biaya-biaya tersebut harus dikeluarkan karena biaya-biaya tersebut tidak menggunakan modal kerja, Proses pembebanan depresiasi dan amortisasi terhadap pengha- silan perusahaan adalah meiupakan perubahan dari aktiva tetap dan aktiva intangible menjadi modal kerja. 2 Keuntungan dari penjualan surat-surat berharga investasi jangka pendek. Surat berharga marketable securities merupakan salah satu elemen aktiva lancar yang segera dapat dijual dan dapat menimbul- kan keuntungan bagi perusahaan. Dengan adanya penjualan surat berharga menyebabkan terjadinya perubahan dalam unsur modal kerja yaitu dari bentuk surat berharga berubah menjadi kas. Keuntu- ngan yang diperoleh dari penjualan surat berharga tersebut meru- pakan suatu sumber untuk bertambahnya modal kerja. Sebaliknya apabila dalam penjualan tersebut terjadi kerugian maka akan menye- babkan berkurangnya modal kerja. Apabila investasi jangka pendek itu dijual dengan harga jual yang sama dengan harga perolehannya tanpa laba maupun rugi, maka penjualan tersebut tidak akan mem- commit to user 25 pengaruhi besarnya modal kerja modal kerja tidak bertambah mau- pun berkurang. Di dalam menganalisa sumber sumber modal kerja maka sumber yang berasal dari keuntungan penjualan surat-surat ber- harga harus dipisahkan dengan modal kerja yang berasal dari hasil usaha pokok perusahaan. 3 Penjualan aktiva tidak lancar Sumber lain yang dapat menambah modal kerja adalah hasil pen- jualan aktiva tetap, investasi jangka panjang dan aktiva tidak lancar lainnya yang tidak diperlukan lagi oleh perusahaan. Perubahan dari aktiva ini menjadi Kas atau Piutang akan menyebabkan bertambah- nya modal ke kerja sebesar hasil penjualan tersebut. Apabila dari ha- sil penjualan aktiva tetap atau aktiva tidak lancar lainnya ini tidak segera digunakan untuk mengganti aktiva yang bersangkutan akan menyebabkan keadaan aktiva lancar sedemikian besarnya sehingga melebihi jumlah modal kerja yang dibutuhkan adanya modal kerja yang berlebih-lebihan. 4 Penjualan saham atau obligasi Dalam upaya menambah dana atau modal kerja yang dibutuhkan, perusahaan dapat pula mengadakan emisi saham baru atau meminta kepada para pemilik perusahaan untuk menambah modalnya, di samping itu perusahaan dapat juga mengeluarkan obligasi atau ben- tuk hutang jangka panjang lainnya guna memenuhi kebutuhan modal kerjanya. Penjualan obligasi ini mempunyai konsekuensi bahwa pe- commit to user 26 rusahaan harus membayar bunga tetap, oleh karena itu dalam mengeluarkan hutang dalam bentuk obligasi ini harus disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Penjualan obligasi yang tidak sesuai dengan kebutuhan terlalu besar di samping menimbulkan beban bunga yang besar, juga akan mengakibatkan keadaan aktiva lancar yang besar sehingga melebihi jumlah modal kerja yang dibutuhkan.

d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Modal Kerja