digunakan adalah analisis semiotik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggambaran nilai pendidikan akidah dan akhlak dalam film ketika cinta
bertasbih mengarah pada penciptaan manusia yang selalu mendekatkan diri kepada Allah melalui perjalanan hidup sang tokoh dengan berbekal iman. Latar
belakang cerita tersebut adalah lembaga pendidikan Islam Universitas Al- Azhar Kairo dan segala aktivitasnya baik di dalam lembaga maupun di luar
lembaga tersebut. Penggambaran sang tokoh juga terhiasi oleh akhlak terpuji seperti tawakkal, takwa, cinta kepada Allah, sabar, bergaul dengan baik,
mencari ilmu yang bermanfaat, bersungguh-sungguh dalam melakukan sesuatu, menjaga lisan, menghormati guru, hormat dan patuh pada orang tua
dan menghindari rasa sombong dan dengki. Penelitian ini meneliti tentang nilai pendidikan akidah secara umum namun tidak terkait dengan doa Nabi Ibrahim
sebagai sumber nilai pendidikan akidah tersebut. Berdasarkan telaah atas hasil penelitian-penelitian di atas ada beberapa
penelitian yang terkait dengan penelitian ini, baik dari sisi metode, pendekatan, maupun variabel penelitian, akan tetapi tidak ditemukan judul maupun substansi
penelitian yang sama dengan penelitian yang akan peneliti lakukan. Oleh sebab itu penelitian ini termasuk penelitian baru dan orisinil, karena tidak mengikuti atau
menjiplak penelitian yang telah ada.
E. Landasan Teori
Teori adalah seperangkat konsep, proposisi dan definisi yang digunakan untuk melihat fenomena secara sistematik melalui spesifikasi hubungan antar
variabel sehingga dapat digunakan untuk menjelaskan serta meramal fenomena.
Mencari teori serta konsep yang digunakan dalam penelitian merupakan sebuah langkah penting dalam penelitian yang dapat digunakan oleh peneliti sebagai
landasan teoritis agar penelitian tersebut memiliki dasar yang kokoh. Adanya landasan teoritis ini sebagai tanda bahwa penelitian tersebut memiliki cara ilmiah
dalam mendapatkan data.
17
Berikut ini adalah landasan teori yang akan peneliti gunakan dalam penelitian ini.
1. Nilai-nilai Pendidikan Islam
Hakikat dan makna nilai banyak didefinisikan oleh para pakar sebagai norma, etika, peraturan, undang-undang, adat kebiasaan, aturan agama dan
rujukan lainnya yang memiliki harga dan dirasakan berharga untuk dijalankan dalam kehidupan seseorang. Nilai bersifat abstrak dan tidak dapat ditulis, akan
tetapi dapat dirasakan sebagai dasar dari sebuah tindakan. Dalam makna yang lebih luas nilai dapat diartikan sebagai ukuran untuk menentukan sesuatu itu baik
atau buruk.
18
Pendidikan agama merupakan pendidikan yang memberikan pengetahuan dan membentuk sikap, kepribadian dan keterampilan peserta didik dalam
mengamalkan ajaran agamanya. Adapun pendidikan Islam dapat dimaknai sebagai sebuah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk
mengenal, memahami, menghayati hingga mengimani, bertakwa dan berakhlak mulia dalam menjalankan ajaran Islam yang bersumber dari al-
Qur‟an dan hadist.
17
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan RD, Bandung: Alfabeta, 2014, hlm. 79-80.
18
Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI, Ilmu dan Aplikasi Pendidikan, Bagian 3 Pendidikan Disiplin Ilmu, Bandung: Imtima, 2007, hlm. 45-46.
Maka tujuan dari pendidikan agama Islam itu adalah membentuk peserta didik yang beriman dan bertakwa serta memiliki akhlak yang mulia.
19
Berdasarkan penjelasan diatas maka nilai-nilai pendidikan agama Islam terdiri atas tiga unsur yaitu akidah, syariah dan akhlak. Akidah merupakan
keimanan sehingga cakupan pendidikan akidah adalah rukun iman yang enam, yaitu iman kepada Allah, malaikat, kitab suci, Nabi dan rasul, hari akhirkiamat,
dan takdir atau qada dan qadar. Syariat secara etimologi adalah jalan yang harus ditempuh, sedangkan secara terminologi syariat adalah sistem norma ilahi yang
mengatur hubungan manusia dengan Allah ibadah, hubungan manusia dengan manusia dalam kehidupan sosial, hubungan manusia dengan benda dan alam
lingkungan sekitarnya muamalah. Displin ilmu khusus yang membahas syariah disebut dengan ilmu fikih. Akhlak merupakan sikap yang menimbulkan kelakuan
baik atau buruk. Akhlak berasal dari kata khuluk yang berarti perangai, sikap, prilaku, watak dan budi pekerti. Secara garis besar pendidikan akhlak mencakup
prilaku seorang muslim terhadap al-Khaliq dan makhluq.
20
2. Dasar-dasar Pendidikan Akidah
Secara etimologi akidah berarti ikatan atau sangkutan. Disebut demikian karena ia mengikat dan menjadi sangkutan atau gantungan segala sesuatu. Akidah
juga memiliki istilah lain yaitu iman dan keyakinan. Kedudukan akidah sangat fundamental karena akidah adalah asas segala sesuatu dalam Islam, dan juga
merupakan titik tolak kegiatan setiap muslim. Akidah Islam berawal dari keyakinan terhadap zat mutlak Yang Maha Esa yaitu Allah Swt, sedangkan ilmu
19
Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI, Ilmu dan Aplikasi Pendidikan,hlm. 2.
20
Mohammad Daus, Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Rajawali Press, 2010, hlm. 133- 134.
yang membahas tentang kemahaesaan Allah disebut dengan tauhid. Apabila manusia menerima tauhid sebagai prima causa
21
, maka rukun iman yang lainnya hanyalah akibat logis dari penerimaan tauhid yang merupakan rukun iman yang
pertama. Berdasarkan penjelasan diatas maka akidah Islam berarti beriman dengan penuh kepastian dan keteguhan yang muncul dari lubuk hati yang paling
dalam dan tidak bercampur dengan kebimbangan atau tidak tercemar dengan keraguan sedikitpun terhadap seluruh rukun iman yang enam, dan seluruh apa
yang datang dari Allah dan Rasul-Nya tentang pokok-pokok agama serta hal-hal ghaibiyah.
22
3. Sumber-sumber Akidah Islam
Sumber akidah Islam adalah metode yang harus ditempuh dalam menetapkan muatan-muatan akidah Islam. Sumber akidah tersebut adalah Al-
Quran, As-Sunnah dan akal sehat. Dasar-dasar rasional penentuan hukum akal terdiri dari sejumlah sumber yang merupakan landasan bagi struktur pengetahuan
manusia. Tanpa landasan tersebut manusia tidak akan memperoleh hasil pengetahuan. Dasar-dasar tersebut yaitu: Pertama, informasi dan pengetahuan
yang diserap melalui pengalaman pengindraan dan pancaindra. Kedua, pengetahuan-pengetahuan dan aksioma-aksioma dasar yang bersifat absolut.
Ketiga, pengetahuan bawaan fitrah. Keempat, pengetahuan yang diperoleh melalui rangkaian aktivitas perenungan, penelitian, analisa, dan semacamnya baik
bersifat abstrak maupun konkrit. Dalam membentuk kerangka logika dan analisa, akal juga harus memahami keterkaitan dan keterpaduan antara keempat dimensi
21
Asal pertama yang merupakan sebab terjadinya segala sesuatu.
22
Zainal Abidin, Akidah Muslim, Landasan Pokok Akidah Ahlusunnah Wal Jama‟ah,
Jakarta: Pustaka Imam Bonjol, 2014, hlm. 3.
tersebut dengan sesuatu yang akan diberikan hukum tertentu. Bila keterkaitan dan keterpaduan tersebut tidak ada, maka hukum-hukukm akal dengan sendirinya
menjadi salah dan batal.
23
F. Metode Penelitian