I=
αΔT 2R
......................................................................................................... 2.19 maka daya keluarannya :
P
o
=
�
αΔT
�
2
4R
.................................................................................................. 2.20
2.2.2 Efek Peltier
Efek Peltier ditemukan oleh seorang Fisikawan Perancis, Jean Charles Peltier Athanase pada, Tahun 1834. Peltier menemukan bahwa arus listrik akan
menimbulkan beda suhu pada persambungan dari dua buah konduktor yang berbeda jenis. Pada tahun 1838, Lenz menunjukkan bahwa tergantung pada arah
arus listrik bentuk panas yang terhasilkan, panas dapat dihilangkan dari persambungan untuk membekukan air, atau dengan membalik arah arus listriknya,
kita dapat menghasilkan panas untuk mencairkan es. Panas yang diserap atau dihasilkan pada persambungan sebanding dengan besar arus listrik yang mengalir
pada konduktor tersebut. Ketika EMC Electromotive Current melewati persambungan elektronik diantara dua buah konduktor A dan B, panas di
pindahkan dari persambungan. Untuk membuat pemompaan yang sesuai maka dibuat begitu banyak persambungan diantara kedua plat. Satu sisi panas dan sisi
yang lainnya dingin. Sebuah alat disipasi panas ditambahkan pada sisi panas untuk mempertahankan keadaan dingin pada sisi dingin, dan nilai dari pada
pelepasan panas serta penyerapan panasnya sesuai dengan arus yang mengalir pada persambungan. Konstanta perbandingan tersebut dikenal sebagai koefisien
Peltier Π.
Panas Peltier Q diserap oleh persambungan yang lebih rendah tiap satuan waktu adalah sama dengan :
Q= Π
AB
I= Π
A
− Π
B
I
.............................................................................. 2.21 Dimana Π
AB
adalah koefisien Peltier untuk termokopel dari bahan A dan B, dan I adalah arus listrik yang mengalir didalam persambungan konduktor tersebut. Efek
peltier dapat dianggap sebagai respon feedback terhadap efek Seebeck. Dalam proses termoelektrik generator efek Seebeck dan efek Peltier aktif hampir pada
saat yang bersamaan.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.4 efek Peltier
Cara kerja Efek Peltier adalah dengan menciptakan aliran panas dalam persambungan konduktor yang berbeda jenis. Efek Peltier ini juga sering disebut
dengan termoelektrik pompa panas atau dengan kata lain, panas yang tercipta akibat menyerap energi listrik pada satu sisi elemen dialirkan ke sisi yang satunya
sehingga menciptakan beda suhu pada persambungan konduktor tersebut. Efek Peltier ini menjadi solusi dalam pembuatan pendingin yang ramah lingkungan,
karena dengan pendingin termoelektrik ini kita bisa berpaling dari penggunaan pendingin dengan refrigan freon.
2.3 Modul Termoelektrik