filter sensor arus, sedangkan kapasitor 0,1 µF digunakan sebagai filter pada sumber tegangan VCC. Sensor arus dicatu oleh tegangan 5v yang terhubung ke
VCC. Keluaran sensor arus, Vout terhubung ke rangkaian pengkondisi sinyal sensor arus. Berikut ini adalah gambar rangkaian dari sensor arus ACS712:
IP+ IP+
IP- IP-
1
2
3
4 Vcc
Vout FLTR
GND
ACS712
+5V C
BYP
0,1µF
C
f
1nF IP
Gambar 3.2 Rangkaian Sensor Arus
Saat tidak ada arus yang terdeteksi pada sensor arus AC712, maka keluaran sensor adalah 2,5 V. Saat arus mengalir dari IP+ ke IP-, maka keluaran
akan lebih dari 2,5 V. Sebaliknya ketika arus listrik mengalir dari IP- Ke IP+, maka keluaran akan kurang dari 2,5 V. Pada pendeteksi arus -5A sampai dengan
5A, pengkondisi sinyal sensor arus mengubah level tegangan keluaran sensor arus 1,5V – 3,5V ke dalam level tegangan masukan ADC mikrokontroler 0V-5,0V.
3.2.2 Rangkaian Sensor Tegangan
Sensor tegangan yang digunakan pada alat ini adalah sensor tegangan analog yang berupa sebuah rangkaian dasar elektronik yaitu rangkaian pembagi
tegangan. Rangkaian pembagi tegangan atau voltage divider biasanya digunakan untuk membuat suatu tegangan referensi dari sumber tegangan yang lebih besar,
titik tegangan referensi pada sensor, untuk memberi bias pada komponen aktif. Rangkaian pembagi tegangan pada dasarnya dapat dibuat dengan dua buah resitor,
contoh rangkaian dasar pembagi tegangan yang digunakan pada alat dengan Vout atau output dari tegangan sumber V
1
menggunakan resistor pembagi tegangan yaitu R1 dan R2 seperti pada gambar berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tegangan Keluaran dari Elemen Peltier
Ke mikrokontrol
pin ADC
GND R1= 1K
R2= 1K
Gambar 3.3 Rangkaian Pembagi tegangan sensor tegangan
Pada rangkaian sensor tegangan ini digunakan resistor 1K Ω dengan alasan agar
keluaran dari pada sensor tegangan analog ini sesuai dengan syarat input dari pada IC mikrokontroler atmega-8535 yang digunakan. Perhitungan yang digunakan
pada pembacaan sensor ini adalah : �
���
=
�
�
��
�
1
+ �
2
�
��
2
3.1 dengan pemberian faktor pengali pada program kendali mikrokontroller maka
akan di dapat pembacaan real pada sensor tegangan analog ini.
3.2.3 Rangkaian Max - 232
RS-232 merupakan standar komunikasi serial yang didefinisikan sebagai antarmuka antara perangkat terminal data. Agar PC dan mikrokontroller dapat
terhubung maka diperlukan interface RS - 232 yang berfungsi sebagai interface mikrokontroller. Oleh karena itu diperlukan port serial yaitu port DB9. Kemudian
DB9 dihubungkan dengan rangkaian konverter atau pengubah. Dalam rangkaian ini IC yang digunakan adalan IC Max - 232.
Pin 2 pada serial DB9 merupakan receiver yang dihubungkan ke pin 14 IC MAX 232 yang merupakan transmitter atau keluaran. Pin 3 pada DB9 merupakan
transmitter yang dihubungkan dengan Pin 13 IC MAX 232 sebagai receiver atau masukan dan pin 5 pada DB9 dihubungkan ke ground. Pin 12 pada IC MAX 232
terhubung ke PortD1 dan pin 11 terhubung ke PortD0. Pin 2 dan 6 pada IC MAX 232 dihubungkan ke ground.
Universitas Sumatera Utara
Berikut merupakan gambar dari rangkaian Max - 232 :
1 2
3 4
5
6 7
8 9
8 13
7 14
X1 R2IN
R1IN T2OUT
T1OUT R2OUT
R1OUT T2IN
T1IN 9
12 MIKROKONTROL
10 11
5 4
C2+ C2-
10 µF
3 1
10 µF
6
2 10
µF
10 µF
MAX-232
C1- C1+
V+ V-
GND
GND
Gambar 3.4 Rangkaian Max - 232
Karakteristik MAX - 232 adalah sebagai berikut : 1.
Logika 1 disebut mark terletak antara tegangan -3 Volt hingga -25 Volt. 2.
Logika 0 disebut space terletak antara tegangan +3 Volt hingga +25 Volt. Daerah tegangan antara -3 Volt hingga +3 Volt adalah invalid level, yaitu
daerah tegangan yang tidak memiliki level logika yang pasti sehingga harus dihindari. Demikian juga level tegangan lebih negatif dari -25 Volt atau lebih
positif dari +25 Volt juga harus dihindari karena tegangan tersebut dapat merusak line driver pada saluran RS232.
3.2.4 RANGKAIAN MAX 6675