pengujian alat dengan beban sebesar 10 Ω

4.2.2 pengujian alat dengan beban sebesar 10 Ω

Pada pegujian dengan beban listrik 10 Ω data keluaran yang diperoleh berupa tegangan, arus dan daya. Pada data daya kita menggunakan perhitungan rumus umum P = V x I untuk memperoleh nilainya. Pengujian menggunakan beban listrik tetap ini dilakukan sebanyak delapan kali sama seperti pengujian tanpa beban untuk mendapatkan data perbandingan agar dapat dicari nilai rata-ratanya. Tabel 4.10 Data pengukuran tegangan dan arus Pengujian I Temperatur o C ΔT o C Tegangan V Arus mA Daya mW T.panas T.dingin P = V I 10,21 10,21 0,14 14 2 16,86 2,04 14,82 0,20 20 4 22,97 4,87 18,1 0,24 25 6 27,51 6,91 22,17 0,3 30 9 35,16 8,74 26,42 0,35 36 13 37,88 9,59 29 0,39 39 15 45,85 13,28 32,57 0,44 44 19 52,16 15,98 36,18 0,49 49 24 55,18 16,33 38,85 0,52 53 27 61,5 18,5 43 0,58 58 34 67,93 21,17 46,76 0,63 64 40 79,98 28,74 52 0,70 71 49 87,87 31,9 55,97 0,75 76 57 95,66 36,32 59,34 0,80 81 64 101,67 39,67 62 0,83 84 70 109,57 43,88 65,69 0,88 89 79 115,42 46,65 68,77 0,92 93 86 122,81 49,81 73 0,98 99 97 127,52 51,02 76,5 1,03 104 107 136,72 55,91 80,81 1,08 110 119 Universitas Sumatera Utara 140,27 57,07 83,2 0,5 6 3 148,51 59,47 89,04 Gambar 4.10 Grafik data pengukuran tegangan dan arus pengujian I Daya maksimum yang dapat dihasilkan oleh elemen Peltier pada pengujian pertama sebesar 119 mW, dengan bergantung pada tegangan sebagai variabel bebas dapat kita lihat grafik data keluaran daya yang dihasilkan oleh elemen peltier pada pengujian pertama sampai pada nilai maksimumnya seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.10. grafik tersebut memperlihatkan respon elemen Peltier terhadap ΔT dengan baik, yang ditunjukkan dengan kelurusan grafik. 20 40 60 80 100 120 140 0,14 0,24 0,35 0,44 0,52 0,63 0,75 0,83 0,92 1,03 0,5 D a y a m W Tegangan V Daya mW Daya mW Universitas Sumatera Utara Tabel 4.11 Data pengukuran tegangan dan arus Pengujian II Temperatur oC ΔT oC Tegangan V Arus mA Daya mW T.Panas T.Dingin 11,24 11,24 0,15 15 2 19,5 3,96 15,54 0,21 22 4 26,82 6,87 19,95 0,27 27 7 30,1 8,15 21,95 0,29 35 10 37,63 14,28 23,35 0,31 32 10 43,29 18,79 24,5 0,33 33 11 53,01 23,91 29,1 0,39 42 15 61,74 25,95 35,79 0,48 49 23 70,2 29,04 41,16 0,55 56 31 79,33 30,29 49,04 0,66 67 44 85,28 33,27 52,01 0,70 73 49 90,16 35,87 54,29 0,73 74 54 99,79 37,98 61,81 0,83 84 70 100,84 38,77 62,07 0,83 84 71 111,23 44,28 66,95 0,90 91 86 120,9 48,71 72,19 0,97 98 95 129,83 50,3 79,53 1,07 108 116 135,41 55,12 80,29 1,08 109 118 138,79 57,61 81,18 1,09 110 120 140,05 58,9 81,15 1,09 110 120 146,16 63,19 82,97 0,89 11,4 10,2 155,45 66,31 89,14 Universitas Sumatera Utara Grafik 4.11 Grafik data pengukuran tegangan dan arus pengujian II Seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.11 pada pengujian kedua menunjukkan elemen Peltier yang digunakan dapat menghasilkan daya sebesar 120 mW dengan tegangan keluaran elemen Peltier 1,09 volt. Pada pengujian kedua menunjukkan respon elemen Peltier kurang baik, terhadap perubahan ΔT seperti yang ditunjukkan dari nilai tegangan, elemen Peltier yang digunakna membutuhkan ΔT yang besar untuk memperoleh keluaran sehingga mempengaruhi besar daya yang dihasilkan. 20 40 60 80 100 120 140 0,15 0,27 0,31 0,39 0,55 0,7 0,83 0,9 1,07 1,09 0,89 D a y a m W Tegangan V Daya mW Daya mW Universitas Sumatera Utara Tabel 4.12 Data pengukuran tegangan dan arus Pengujian III Temperatur oC ΔT oC Tegangan V Arus mA Daya mW T.panas T.dingin 11,8 11,8 0,16 16 3 13,8 0,8 13 0,17 19 4 20,23 1,93 18,3 0,25 25 6 25,83 1,93 23,9 0,32 32 11 30,01 2,01 28 0,38 38 14 38,04 3,34 34,7 0,47 47 22 40,05 5,72 34,33 0,47 47 21 47,45 6,45 41 0,55 56 31 52,29 14,79 37,5 0,50 51 26 60,09 14,79 45,3 0,61 62 37 64,8 15 49,8 0,67 68 45 65,77 15,07 50,7 0,68 69 47 67,7 17,8 49,9 0,67 68 45 81,02 17,81 63,21 0,85 86 73 84,13 20,13 64 0,86 87 75 100,96 30,46 70,5 0,95 96 91 110,22 32,22 78 1,05 106 111 112,59 34,79 77,8 1,04 106 111 123,41 39,71 83,7 1,12 114 128 130,22 42,42 87,8 1,18 120 142 136,44 47,9 88,54 1 1 1 141,67 50,3 91,37 Universitas Sumatera Utara Grafik 4.12 Grafik data pengukuran tegangan dan arus pengujian III Daya maksimum yang dapat dihasilkan oleh elemen Peltier pada pengujian Ketiga sebesar 142 mW, dengan bergantung pada tegangan sebagai variabel bebas dapat kita lihat grafik data keluaran seperti pada gambar 4.21. Naik-turunnya grafik dipengaruhi dari respon elemen Peltier terhadap perubahan pada ΔT, pada grafik 4.12 menunjukkan buruknya elemen dalam merespon kenaikan ΔT. 20 40 60 80 100 120 140 160 ,1 6 ,1 7 ,2 5 ,3 2 ,3 8 ,4 7 ,4 7 ,5 5 ,5 ,6 1 ,6 7 ,6 8 ,6 7 ,8 5 ,8 6 ,9 5 1 ,0 5 1 ,0 4 1 ,1 2 1 ,1 8 1 Daya mW Daya mW Universitas Sumatera Utara Tabel 4.13 Data pengukuran tegangan dan arus Pengujian IV Temperatur oC ΔT oC Tegangan V Arus mA Daya mW T.Panas T.Dingin 10,8 10,8 0,15 15 2 14,2 1,1 13,1 0,18 18 3 19,7 1,8 17,9 0,24 24 6 24,2 2,7 21,5 0,28 29 8 30 3 27 0,36 37 13 33,4 3,6 29,8 0,4 40 16 40,76 3,76 37 0,50 51 25 42,53 5,03 47,53 0,64 65 41 44,29 10,51 33,78 0,45 46 21 53,54 13,73 39,81 0,53 54 29 54,54 23,64 30,9 0,41 42 17 69,4 23,89 45,51 0,61 62 38 77,71 25,41 52,3 0,70 71 50 84,5 26 58,5 0,78 80 62 87,4 26,7 60,7 0,81 82 67 97,54 29,02 68,52 0,92 93 86 106,19 31,33 74,86 1,00 102 102 118,9 38,9 80 1,07 109 117 124,86 46,06 78,8 1,06 107 113 132,37 46,64 85,73 1,15 116 134 140,2 50,08 90,12 0,12 3 3,6 148,61 55,23 93,38 Universitas Sumatera Utara Grafik 4.13 Grafik data pengukuran tegangan dan arus pengujian IV Grafik 4.13 di atas menunjukkan bahwa elemen Peltier yang digunakan kurang baik dalam merespon kenaikan ΔT untuk menghasilkan keluaran, ditunjukkan dengan kenaikan grafik yang berada dibeberapa titik. Daya mkasimum yang mampu dihasilkan oleh alat 134 mW dengan tegangan 1,15 volt, dan daya minimum yang mampu dihasilkan 2 mW pada tegangan 0,15 volt. 20 40 60 80 100 120 140 160 ,1 5 ,1 8 ,2 4 ,2 8 ,3 6 ,4 ,5 ,6 4 ,4 5 ,5 3 ,4 1 ,6 1 ,7 ,7 8 ,8 1 ,9 2 1 1 ,0 7 1 ,0 6 1 ,1 5 ,1 2 Daya mW Daya mW Universitas Sumatera Utara Tabel 4.14 Data pengukuran tegangan dan arus Pengujian V Temperatur oC ΔT oC Tegangan V Arus A Daya W T.Panas T.Dingin 9,5 9,5 0,13 13 2 17,5 0,6 16,9 0,23 23 5 29,7 2,4 27,3 0,37 37 14 35,8 3,65 35,8 0,48 50 23 46,97 4,57 42,4 0,57 58 33 56,38 6,38 50 0,67 68 46 56,1 8 56,1 0,75 76 57 70,63 10,43 60,2 0,81 82 66 76,33 11,03 65,3 0,88 89 78 87,24 18,54 68,7 0,92 93 86 98,73 28,03 70,7 0,95 96 91 106,21 34,31 71,9 0,96 98 94 113,28 40,48 72,8 0,98 99 97 121,42 48,22 73,2 0,98 99 98 125,8 51,8 74 0,99 101 100 128 53 75 1,01 102 102 128,9 53 75,9 1,02 103 105 131,2 54,3 76,9 1,03 104 108 133 55,2 77,8 1,04 106 110 134,73 55,93 78,8 1,06 107 113 140,1 57,63 82,47 148,9 65,9 83 Universitas Sumatera Utara Grafik 4.14 Grafik data pengukuran tegangan dan arus pengujian V Seperti pada grafik 4.14 diatas daya maksimum yang dapat dihasilkan oleh elemen Peltier pada pengujian Kelima adalah 113 mW pada tegangan 1,06 volt, dengan bergantung pada tegangan sebagai variabel bebas dan daya sebagai variabel terikat dapat kita lihat grafik data daya keluaran yang dihasilkan oleh elemen peltier. Grafik 4.14 menunjukkan elemen Peltier membutuhkan ΔT yang besar pada temperatur kecil di sisi panas, sedang membutuhkan ΔT yang relatif kecil pada temperatur yang tinggi pada sisi panas. 20 40 60 80 100 120 ,1 3 ,2 3 ,3 7 ,4 8 ,5 7 ,6 7 ,7 5 ,8 1 ,8 8 ,9 2 ,9 5 ,9 6 ,9 8 ,9 8 ,9 9 1 ,0 1 1 ,0 2 1 ,0 3 1 ,0 4 1 ,0 6 Daya mW Daya mW Universitas Sumatera Utara Tabel 4.15 Data pengukuran tegangan dan arus Pengujian VI Temperatur oC ΔT oC Tegangan V Arus mA Daya mW T. Panas T. Dingin 9,03 9,03 0,12 12 1 14,85 1,1 13,75 0,18 19 3 20,76 2,12 18,64 0,25 25 6 28,49 3,01 25,48 0,34 35 12 40,92 4,76 36,16 0,49 49 24 57,78 7,8 49,98 0,67 68 45 60,45 8,1 52,35 0,70 71 50 67,23 11,36 55,87 0,75 76 57 76,38 15,56 60,82 0,82 83 67 81,46 20,52 60,94 0,82 83 68 86,24 25 61,24 0,82 83 68 91,37 30,05 61,32 0,82 83 68 101,18 38,73 62,45 0,84 85 71 104,53 40,21 64,32 0,86 87 75 111,36 43,98 67,38 0,90 92 83 120,2 48,39 71,81 0,96 98 94 121,89 49,25 72,64 0,97 99 96 128,43 51 77,43 1,04 105 110 133,56 52,66 80,9 1,09 110 119 135,78 53,21 82,57 1,11 112 124 138,9 54,49 84,41 0,86 5,5 4,73 146,11 57,1 89,01 Universitas Sumatera Utara Grafik 4.15 Grafik data pengukuran tegangan dan arus pengujian VI Seperti pada gambar 4.15 diatas daya maksimum yang dapat dihasilkan oleh elemen Peltier pada pengujian Keenam sebesar 124 mW dan daya minimum yang mampu dihasilkan sebesar 1 mW. Grafik 4.15 menunjukkan elemen Peltier kuranng baik dalam merespon ΔT pada temperatur sisi panas yang rendah. 20 40 60 80 100 120 140 ,1 2 ,1 8 ,2 5 ,3 4 ,4 9 ,6 7 ,7 ,7 5 ,8 2 ,8 2 ,8 2 ,8 2 ,8 4 ,8 6 ,9 ,9 6 ,9 7 1 ,0 4 1 ,0 9 1 ,1 1 ,8 6 Daya mW Daya mW Universitas Sumatera Utara Tabel 4.16 Data pengukuran tegangan dan arus Pengujian VII Temperatur oC ΔT oC Tegangan V Arus mA Daya mW T.Panas T.dingin 11,31 11,31 0,15 15 2 17,75 1,02 16,73 0,22 23 5 29,83 2,21 27,62 0,37 38 14 39,77 4,01 35,76 0,48 49 23 48,11 4,82 43,29 0,58 59 34 51,56 5 46,56 0,62 63 39 57,84 7,02 50,82 0,68 69 47 63,76 11,3 52,46 0,70 71 50 69,7 13,81 55,89 0,75 76 57 74,61 18,28 56,33 0,76 77 058 80,92 22,49 58,43 0,78 79 62 91,04 30,83 60,21 0,81 82 66 96,57 33,21 63,36 0,85 86 73 102,49 34,51 67,98 0,91 92 84 113,06 42,71 70,35 0,94 96 90 122,22 48,26 73,96 0,99 100 100 127,17 50,88 76,29 1,02 104 106 131,37 52,83 78,54 1,05 107 112 133,4 53,39 80,01 1,07 109 117 135,99 54,32 81,67 1,10 111 121 146,17 58,26 87,91 0,99 1,2 1,2 152,83 58,33 94,5 Universitas Sumatera Utara Grafik 4.16 Grafik data pengukuran tegangan dan arus pengujian VII Seperti pada gambar 4.16 diatas daya maksimum yang dapat dihasilkan oleh elemen Peltier pada pengujian Ketujuh adalah 121 mW pada tegangan 1,10 volt dan daya minimum yang dapat dihasilkan 2 mW pada tegangan 0,15 volt. Grafik menunjukkan bahwa elemen dapat merespon kenaikan ΔT dengan baik. 20 40 60 80 100 120 140 ,1 5 ,2 2 ,3 7 ,4 8 ,5 8 ,6 2 ,6 8 ,7 ,7 5 ,7 6 ,7 8 ,8 1 ,8 5 ,9 1 ,9 4 ,9 9 1 ,0 2 1 ,0 5 1 ,0 7 1 ,1 ,9 9 Daya mW Daya mW Universitas Sumatera Utara Tabel 4.17 Data pengukuran tegangan dan arus Pengujian VIII Temperatur oC ΔT oC Tegangan V Arus mA Daya mW T.Panas T.dingin 9,12 9,12 0,12 12 2 18,8 1 17,8 0,24 24 6 31,21 1,8 29,41 0,39 4 16 36,51 3,4 33,11 0,44 45 20 38,8 5,7 33,1 0,44 45 20 47,57 6,25 40,32 0,54 55 30 58,11 8,12 49,99 0,67 68 46 63,71 8,7 55,01 0,74 75 55 66,23 9,12 57,11 0,77 78 59 70,3 10,3 60 0,81 81 66 74,77 11,07 63,7 0,85 87 74 80,77 14,27 66,5 0,89 90 81 89,55 20,55 69 0,93 94 87 92,32 21,11 71,21 0,96 97 92 94,2 21,8 72,4 0,97 98 95 96,7 22,8 73,9 0,99 100 100 101,21 30,51 75,7 1,02 103 104 113,11 35,7 77,41 1,04 105 109 122,84 44,06 78,78 1,06 107 113 127,91 47,8 80,11 1,07 109 117 142 55,91 86,09 0.71 153,94 63,7 90,24 Universitas Sumatera Utara Grafik 4.17 Grafik data pengukuran tegangan dan arus pengujian VIII Daya yang minimum yang dapat dihasilkan elemen Peltier sebesar 2 mW pada tegangan 0,12 volt, dan daya maksimum yang mampu dihasilkan sebesar 117 mW pada tegangan 1,07 volt. Grafik menunjukkan elemen Peltier stabil pada keadaan ΔT besar dan temperatur pada sisi panas tinggi. 20 40 60 80 100 120 140 ,1 2 ,2 4 ,3 9 ,4 4 ,4 4 ,5 4 ,6 7 ,7 4 ,7 7 ,8 1 ,8 5 ,8 9 ,9 3 ,9 6 ,9 7 ,9 9 1 ,0 2 1 ,0 4 1 ,0 6 1 ,0 7 ,7 1 Daya mW Daya mW Universitas Sumatera Utara dari kedelapan data yang kita peroleh dari pengujian dapat kita tarik nilai rata-rata kerja aktif dari elemen Peltier seperti pada tabel 4.18 dibawah : Tabel 4.18 Data rata-rata pengukuran tegangan dan arus ΔT o C Tegangan V Arus mA Daya mW 10,38 0,14 14,00 2 15,2 0,20 21,00 4,2 22,15 0,30 25,63 7,7 27,26 0,37 38,13 14,11 32,46 0,44 44,25 19,47 38,02 0,51 51,63 26,33 42,78 0,58 58,50 33,93 48 0,65 65,38 42,5 48,8 0,66 66,50 43,89 52,89 0,71 71,88 51,04 54,19 0,73 74,00 54,02 57,71 0,78 78,63 61,33 60,95 0,82 82,88 67,96 64,98 0,87 88,25 76,78 67,22 0,90 91,38 82,22 71,45 0,96 97,00 93,12 75,21 1,01 102,25 103,27 77,67 1,04 105,50 109,72 79,71 1,07 108,38 115,97 82,33 1,11 111,88 124,19 85,59 0,63 3,51 0,3 89,96 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.18 Grafik data rata-rata pengukuran tegangan dan arus Dari gambar 4.27 dapat kita lihat bahwa elemen Peltier TEC-12706 menunjukkan bahwa elemen Peltier mampu merespon ΔT dengan baik, sehingga elemen layak digunakan sebagai elemen dalam pembuatan termoelektrik generator. Daya maksimum yan dapat dihasilkan sebesar 124,19 mW pada tegangan 1,11 volt dan daya minimum yang dapat dihasilkan 2 mW pada tegangan 0,14 volt. Dengan data yang sudah kita peroleh maka kita dapat menghitung besar koefisien Seebeck dari elemen Peltier TEC-12706, dengan menghiraukan keadaan rusak elemen Peltier dan kita tarik garis linier maka koefisien Seebeck adalah : � = �������� � ∆� ℃ � = 1,01 − 0,73 75,21 − 54,19 � = 0,013 20 40 60 80 100 120 140 ,1 4 ,2 ,3 ,3 7 ,4 4 ,5 1 ,5 8 ,6 5 ,6 6 ,7 1 ,7 3 ,7 8 ,8 2 ,8 7 ,9 ,9 6 1 ,0 1 1 ,0 4 1 ,0 7 1 ,1 1 ,6 5 Daya mW Daya mW Universitas Sumatera Utara BAB V KESIMPULAN DAN SARAN